METODE PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto, metode adalah merupakan cara kerja, tata kerja,

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi dalam buku

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

METODE PENELITIAN. Menurut Creswell (1989), dalam bukunya Juliansyah Noor bahwa penelitian

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena

BAB III. METODE PENELITIAN. usaha untuk menemukan kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran

III. METODE PENELITIAN. masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga

III. METODE PENELITIAN. metode deskriptif adalah bertugas untuk melakukan representasi objektif

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu hal yang menjadi sangat penting untuk keberhasilan dalam

III.METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini Jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. pemecahan yang ilmiah yang dapat dilihat dari prespektif atau pandangan historis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

METODE PENELITIAN. fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Kemudian menurut Muhammad Ali (1985:120) metode deskriptif adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

BAB III METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

III. METODE PENELITIAN. masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu mengumpulkan

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

Dalam melakukan kegiatan ilmiah terdapat suatu metode yang harus dipakai oleh. penulis, metode yang tepat dan sistematis sebagai suatu penentu kea rah

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

III. METODE PENELITIAN. bahwa metode tersebut merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pemecahannya. Apabila digunakan suatu metode untuk menyelesaikannya.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. akan dicapai berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan

III. METODE PENELITIAN. Dilihat dari tujuannya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan masyarakat tertentu, baik di lembaga-lembaga dan organisasi

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

III. METODE PENELITIAN. penelitian. Menurut Maryaeni metode adalah cara yang ditempuh oleh peneliti

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam.

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari jenisnya, penelitian ini adalah termasuk dalam penelitian field

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan verstehen (Max Weber) yang

METODE PENELITIAN. Hermeneutika berasal dari kata Yunani hermeneuine dan hermeneia yang

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Profesor Sartono Kartodirdjo berpendapat tentang metode penelitian historis sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keberhasilan suatu penelitian banyak dipengaruhi oleh penggunaan

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

III. METODE PENELITIAN. merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu penelitian.

III. METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) yang

METODE PENELITIAN. demikian dimungkinkan munculnya suatu unsur yang penting seperti yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

III. METODE PENELITIAN. methodus yang artinya adalah cara kerja yaitu untuk memahami objek sasaran ilmu yang

METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan objektif. Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis metode penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh pengetahuan tentang metode pembelajaran Al-Qur an dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

27 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Menurut Soerjono Soekanto, metode adalah merupakan cara kerja, tata kerja, untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan, sedangkan teknik adalah alat-alatnya termasuk cara bagaimana alatalat itu dipergunakan di dalam penelitian (Soerjono Soekanto, 1978:41). Oleh karenanya yang menentukan metode dan teknik yang akan digunakan dalam penelitian adalah objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis mengangkat permasalahan tentang proses pengukuhan adok dalam adat kepaksian pernong paksi pak sekala beghak. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode deskriptif. Metode Deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan / melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Nawawi, 1991: 63). Metode ini merupakan usaha untuk mendeskripsikan atau mengungkapkan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adannya sehingga peneliatian ini bersifat penemuan fakta-fakta seadanya ( fact finding). Pada penelitian ini yakni Proses Pengukuhan Adok dalam Adat Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Beghak

28 merupakan usaha penulis untuk mengungkapkan atau menggambarkan proses pengukuhan adok di Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Beghak. B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat. Lokasi ini dipilih karena Gedung Dalom yang menjadi pusat pemerintahan adat Kepaksian pernong Paksi Pak Sekala Beghak berada di kecamatan Batu Brak. Selain itu wilayah kecamatan Batu Brak masyarakatnya mayoritas merupakan penduduk asli masyarakat Lampung Saibatin yang merupakan keturunan Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Beghak. Lokasi tersebut dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik ini dengan penggunaan sampel diantara populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi. Sampel pada penelitian ini adalah para tokoh adat yang memahami tentang Proses Pengukuhan Adok di Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Beghak. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Pengertian variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris di dunia nyata (Juliansyah Noor, 2011: 48).

29 Variabel merupakan suatu istilah yang berasal dari kata vary dan able yang berarti berubah dan dapat. Jadi, kata variabel berarti dapat berubah atau bervariasi. Jadi variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai warisan tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Juliansyah Noor, 2011: 48). Dalam menganalisa fakta-fakta sosial yang khas, seorang peneliti memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan pengaruh terhadap fakta sosial tadi. Faktor yang mengandung lebih dari satu nilai dalam metodologi statistik disebut variabel (Mely G. Tan, 1977: 39). Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain variabel penelitian ialah setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh. Dinamakan variabel karena nilai dari data tersebut beragam. Secara teoritis, variabel didefinisikan sebagai apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. (Sekaran, 2004: 17). Variabel dapat diartikan segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian (Sumadi Suryabrata, 1988:79). Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan yang akan diteliti. Dengan demikian dapat ditentukan satu variabel dalam penelitian. Variabel pada penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu proses pengukuhan adok dalam adat Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Beghak.

30 2. Devinisi Operasional Variabel Menurut Sumadi Suryabrata definisi opersional variabel adalah definisi yang berdasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan dapat diamati dan diobservasi (Sumadi Suryabrata: 1983:83). Definisi operasional variabel merupakan suatu petunjuk yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel dengan menspesifikasikan proses atau kegiatan agar mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian D. Informan Menurut Webster s New Collegiate Dictionary, seorang informan adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan bahasa asli dengan menguang kata-kata, frasa, dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan sumber informasi. Informan merupakan pembicara asli (Native Speaker (dalam James P. Spradley, 2007:39). Informan merupakan orang-orang yang memiliki pemahaman luas terhadap objek yang akan diteliti oleh peneliti. Informan tidak hanya seseorang yang mengetahui obyek penelitian akan tetapi seseorang yang ikut terlibat di dalam proses atau suatu kegiatan yang menjadi pokok permasalahan yang akan di teliti. Pada penelitian ini informaan yang akan dipilih yaitu para Punyimbang atau tetuha adat di kepaksian pernong paksi pak sekala beghak yang tertibat langsung dalam proses pengukuhan adok di kepaksian pernong paksi pak sekala beghak.

31 E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis memakai tekhnik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara merupakan alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya (Juliansyah Noor, 2011:138-139). Metode wawancara atau metode interview mencakup cara yang dipergunakan kalau seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden dengan bercakapcakap berhadapan muka dengan orang itu (Koentjaraningrat, 1997: 162). Interview sebagai suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan pengumpulan informasi langsung tentang beberapa jenis data sosial baik yang terpendam ( latent) maupun yang memanifes (Hadi Sutrisno, 1983: 192). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik. Wawancara terstruktur membantu peneliti untuk memperoleh informasi yang terencana dan tersusun berdasarkan spesifikasinya. Hal tersebut memungkinkan peneliti memperoleh informasi yang seragam dari responden sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan perbandingan.

32 Dalam wawancara terstruktur peneliti memberikan pertanyaan kepada para responden dengan pertanyaan yang isi dan strukturnya telah ditentukan, dirancang dan ditulis oleh peneliti. Peneliti menggunakan pertanyaan dengan kalimat dan urutan yang sama dan tercatat dalam daftar rencana wawancara ( interview schedule). Daftar wawancara ini merupakan instrumen penelitian atau research tools, sedangkan wawancaranya sendiri merupakan metode pengumpulan data. (Restu Kartiko Widi, 2010 :242-243) Teknik wawancara merupakan sarana bagi peneliti untuk dapat berkomunikasi langsung dengan responden Punyimbang dan para tetuha adat Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Beghak di kecamatan Batu Brak kabupaten Lampung Barat. 2. Teknik Kepustakaan Dalam penelaahan kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan yang akan diambil sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah. Awal penelitian sebelum segalanya dipersiapkan baik perangkat maupun instrumen yang diperlukan dalam menunjang penelitian, perlu dilakukan kegiatan penelusuran kepustakaan untuk mengetahui lebih detail dan memberikan kerangka berpikir, khususnya referensi relevan yang berasal dari teori-teori tanpa memperdulikan apakah penelitian yang dilakukannya menggunakan data sekunder atau data primer (Joko Subagyo, 2006:109). Teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam matrial yang terdapat diruang perpustakaan seperti koran, majalah, naskah, catatan kisah sejarah, dokumen dan sebagainya yang relevan dengan penelitian (Koentjaraningrat, 1983:420). Dalam teknik kepustakaan ini penulis dapat mempelajari literatur-literatur yang

33 relevan dengan permasalahan dalam penelitian yaitu berkaitan dengan Proses Pengukuhan Adok dalam Adat Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Beghak di desa Pekon Balak Kecamatan Batu Brak Kabupaten lampung Barat. 3. Observasi Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (reabilitas) dan kesahihannya (validitasnya) Dengan wawancara peneliti dapat memperoleh nformasi secara langsung melalui proses tanya jawab dan bertatap muka langsung dengan responden untuk memperoleh informasi yang jelas. (Metodologi penelitian Sosial, 2009:52). Menurut Ngalim Purwanto, 1985 (dalam Basrowi & Suwandi, 2008:93-94) Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengawasi individu atau kelompok secara langsung. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, 1983:137 Observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai prosesbiologis dan psikologis. Dua diantara nya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi ini dilakukan ileh peneliti dengan mengamati langsung objek-objek yang akan diteliti. Pengamatan tersebut bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam memahami jalannya proses pengukuhan adok di kepaksian pernong paksi pak sekala beghak.

34 4. Teknik Dokumentasi Menurut Guba dan Lincoln, 1981:228 mendefinisikan dokumen dan record adalah sebagai berikut: record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting dan dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak disiapkan oleh penyidik (dalam Basrowi & Suwandi, 2008). Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan lain sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010:274). Dokumentasi atau bukti-bukti fisik berupa rekaman, gambar dan catatan-catatan penting akan memberi dukungan berupa relevansi teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli dengan fenomena yang ditemukan dalam obyek penelitian. Sehingga dekumentasi yang dimiliki dapat menjadi landasan yang kuat bagi peneliti. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian, termasuk alatalat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian (Juliansyah Noor, 2011:163). Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknis analisis data kualitatif dikarenakan data yang diperoleh tidak berupa angka-angka sehingga analisis data dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif.

35 1. Reduksi Data Data yang telah diperoleh dari lapangan kemudian diolah dalam bentuk laporan melalui proses pengklasifikasian berupa pengelompokan data agar dapat tersusun secara sistematis. Proses ini berlangsung selama penelitian dan bertujuan agar data yang direduksi dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah serta mempermudah peneliti dalam mencari kembali data yang diperlukan. 2. Display (Penyajian Data) Display atau penyajian data berfungsi untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu yang dapat mendukung proses penarikan kesimpulan. Penyajian data dapat berupa grafik, matrik jaringan, bagan ataupun dalam bentuk naratif. 3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Pengambilan kesimpulan dan verifikasi merupan tindak lanjut penelititerhadap data yang telah direduksi dan ditampilkan dalam bentuk bagan, matrik, grafik ataupun naratif untuk memperoleh arti pola, konfigurasi dalam penjelasan alur sebab akibat dan lain sebagainya. Pengambilan kesimpulan tetap harus diuji sselama penelitian berlangsung.

36 REFERENSI Hadari, Nawawi. 1991. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Halaman 63. Juliansyah, Noor. 2011.Metodologi Penelitian Skipsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Halaman 48. Sumadi,Suryabbrata. 1983. Metodologi Penelitian. Rajawali. Jakarta. Halaman 79 Ibid. Halaman 83. James P. Spradley. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana. Halaman 39. Juliansyah, Noor. 2011. OP. Cit. Halaman 138-139. Koentjaraningrat. 1997. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia. Halaman 162. Sutrisno, Hadi. 1983. Metodologi research. Yogyakarta. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas gadjah Mada. Halaman 192. Restu Kartiko Widi. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Graha Ilmu: Yogyakarta. Halaman 242-243. Basrowi dan Suwandi. 1985. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Juliansyah, Noor. 2011. OP. Cit. Halaman 163.