PENGARUH TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA KOMPOSIT LEMPUNG/SILIKA RHA TERHADAP SIFAT FISIS (APLIKASI PADA BATA MERAH)

dokumen-dokumen yang mirip
KUAT TEKAN (COMPRESSION STRENGTH) KOMPOSIT LEMPUNG/PASIR PADA APLIKASI BATA MERAH DAERAH PAYAKUMBUH SUMBAR. Oleh :

Optimalisasi Tekanan Cetak Komposit Clay Brick menuju kualitas Standar Nasional Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

PENGARUH LAMA PENGERINGAN SEKAM PADI TERHADAP TINGKAT KEMURNIAN SILIKA RICE HUSK ASH

III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batu bata biasa digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan dinding

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

PENGARUH PERENDAMAN AIR PANTAI DAN LIMBAH DETERGEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PASANGAN BATA MERAH.

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI AGREGAT CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN NON PASIR RAMAH LINGKUNGAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jl. A Yani No. 200 Pabelan Kartasura Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. 1 Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lanau yang berasal dari. Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

Batu bata yang beredar dipasaran belum

Simposium Nasional RAPI XIII FT UMS ISSN

I. PENDAHULUAN. Batu bata merupakan salah satu bahan yang sudah banyak dikenal oleh

PEMANFAATAN ABU KULIT KAKAO UNTUK PEMBUATAN BATU BATA

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

PENGARUH PERSEN MASSA HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN CAMPURAN UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT FISIK DAN MEKANIS BATA

1 Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung lunak (soft cly) 2 Abu sekam padi diperoleh dari pembakaran sekam padi.

CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI, JERAMI, DAN FLY ASH

PENENTUAN KUALITAS PAVING BLOCK BERDASARKAN SIFAT FISIS VARIASI CAMPURAN PASIR DAN SEMEN. Yon Fajri, Riad Syech, Sugianto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIABEL KOMPAKSI TERHADAP MODULUS ELASTISITAS KOMPOSIT Al/SiC p DENGAN PERMUKAAN PARTIKEL SiC TERLAPISI ZnO

PENGARUH KOMPOSISI LUMPUR LAPINDO SIDOARJO TERHADAP MUTU BATU BATA BERDASARKAN SNI

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK TERHADAP BERAT JENIS DAN KUAT TEKAN PADA BETON RINGAN RAMAH LINGKUNGAN

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

ANALISA PERBANDINGAN KUAT DESAK BATU BATA DARI TANAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DENGAN BATU BATA DARI TANAH LIAT YANG BERASAL DARI PROPINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. murah maka kebutuhan akan perumahan atau tempat tinggal, gedung

I. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. karbon, dimana suhu cairnya yang rendah (1200 ). Besi cor. biasanya mengandung silicon sekitar 1% - 3%. Hal ini disebabkan

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

III. METODOLOGI PENELITIAN. panjang, dengan panjang = 18 cm, Lebar = 9 cm, dan tebal = 4,5 cm.

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

Abstrak. Kata kunci : Serat sabut kelapa, Genteng beton, Kuat lentur, Impak, Daya serap air

STUDI PENYIMPANGAN UKURAN BATU BATA MERAH

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KREATIF, VOLUME 01, NOMOR 01

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT PINANG (Areca catechu L. Fiber) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISIS BAHAN CAMPURAN SEMEN GIPSUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN. Oleh : Dedi Sutrisna, M.Si.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERBUK KAYU TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR CETAK DAN CACAT POROSITAS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM 6061 SIDANG TUGAS AKHIR

Potensi Lumpur Lapindo Sebagai Bahan Baku Tambahan Pembuatan Batu Bata

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN KOMPOSIT GIPSUM SERAT IJUK DENGAN PENAMBAHAN BORAKS (Dinatrium Tetraborat Decahydrate)

SNI Standar Nasional Indonesia

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

MANFAAT PENAMBAHAN KARBON DARI MATERIAL LIMBAH PADA BATU BATA TRADISIONAL. The Benefits Of Additional Carbon From Waste Materials In Traditional Brick

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan cetakan pasir dan pencampuran abu sekam padi

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

Penelitian tugas akhir ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan topik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI KUALITAS TANAH LEMPUNG DAN BATU BATA MERAH GAREGEH BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

NASKAH SEMINAR JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian M. Sando Herawan, 2014 Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) Pada Pervious Concrete

PENGARUH PROSES PEMBUATAN BATU BATA MERAH ASAL LAMPUNG TERHADAP KARAKTERISTIK BATU BATA YANG DIHASILKAN. Suirna Juarnisa Syahland*)

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Pada penelitian paving block campuran tanah, fly ash dan kapur ini digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KUALITAS BATU BATA MERAH BERDASARKAN KONDUKTIVITAS TERMAL

I. PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur di tiap-tiap wilayah semakin meningkat, seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah

PENGGUNAAN SEKAM PADI DENGAN ANYAMAN BAMBU SEBAGAI PAPAN SEMEN DEKORATIF

BETON RINGAN TEMPURUNG KELAPA. Noviyanthy Handayani Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN

Kartika Purwitasari, Achfas Zacoeb, Siti Nurlina ABSTRAK Kata Kunci : 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Padi sebagai Bahan Pengisi pada Campuran Hot Rolled Asphalt terhadap Sifat Uji Marshall

a. Jenis I merupakan semen portland untuk penggunaan umum yang memerlukan persyaratan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis

PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR MENGGUNAKAN AIR SALURAN TARUM BARAT DAN AIR BERSIH

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

Transkripsi:

PENGARUH TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA KOMPOSIT LEMPUNG/SILIKA RHA TERHADAP SIFAT FISIS (APLIKASI PADA BATA MERAH) Oleh : Ade Indra 1, Nurzal 1 dan Hendri Nofrianto 2 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Padang 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Padang 2 Jl. Gajah Mada Kandis Nanggalo, Padang E-mail: adeindra_itp@yahoo.com Abstrak Penelitian ini merupakan pengembangan proses pembuatan bata merah dengan mengkompositkan bahan dasar pembuatan bata merah dengan silika RHA (Rice Husk Ash) yang didapat dari limbah pembakaran bata merah itu sendiri. Tujuan jangka panjang yaitu tersedianya bahan bangunan khususnya bata merah yang berkualitas dari segi fisik dan mekaniknya. Target khusus yang ingin dicapai untuk menciptakan produk bata merah yang memenuhi standar SNI dan merupakan salah satu bahan bangunan yang ramah terhadap gempa. Metode untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menciptakan komposit lempung/silika RHA yang diaplikasikan langsung pada produk bata merah home industry. Pengujian lanjut ini lebih menfokuskan untuk menaikkan temperatur pembakaran sehingga sesuai dengan kebutuhan sintering matrik dalam hal ini adalah tanah lempung, untuk mendapatkan temperatur yang optimum, maka dalam penelitian ini dibuat beberapa fariasi kecepatan tiupan udara pembakaran (0; 0,25; 0,50; 0,75; 1,0 m/s). Proses pembuatan komposisi disesuaikan dengan hasil penelitian kami sebelumnya dan pencetakan sampel dilakukan sama dengan metode yang dilaksanakan oleh home industry bata merah daerah Payakumbuh. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut, ditinjau dari segi sifat fisis yaitu Densitas meningkat dari 1,36 gr/cm 3 menjadi 1,68 gr/cm 3 pada kecepatan tiupan udara pembakaran 0,25 m/s, terjadi peningkatan 23,4% (porositas menjadi lebih kecil), relative density meningkat dari 55,34% menjadi 68,24%. Untuk Suction rate turun dari 19,07 gr/dm 2 /mnt menjadi 17,98 gr/dm 2 /mnt hal ini menunjukkan penyerapan air menjadi lebih kecil dan kecenderungan kualitas bata dari segi sifat mekanik akan menjadi lebih baik. Kata Kunci: Densitas,Relative density, Suction rate, Pembakaran, Komposit, Lempung, Silika RHA PENDAHULUAN Pada konstruksi bangunan, bata merah dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya, seperti pada konstruksi rumah sederhana dan pondasi, jika batu bata yang digunakan kekuatanya tidak memenuhi standar baik pada SNI maupun standar lainnya, maka akan sangat berbahaya bagi keselamatan manusia yang tinggal dibangunan tersebut. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, bagaimana membuat dan memproses batu bata merah yang berkualitas sesuai dengan SNI. Dari hasil pengamatan kami pada home industri batu bata marah daerah Payakumbuh Sumatera Barat dan daerah lainnya, ada dua kelemahan dalam pembuatannya yaitu: 1) Komposisi bahan yang dipakai kurang memadai untuk batu bata merah yang berkualitas. 2) Temperatur pembakaran dengan bahan bakar sekam padi sangat rendah (600 o C) yang semestinya harus mencapai 1000 o C. Pada penelitian ini kajian dititikberatkan untuk mendapatkan temperatur pembakaran. Bahan bakar yang digunakan adalah sekam padi dengan tambahan tiupan udara disaat pembakaran, dengan diperolehnya perbandingan yang tepat antara bahan bakar (sekam padi) dengan udara, maka secara toritis temperatur bakar menjadi tinggi. Untuk membuktikan hal tersebut bata hasil pembakaran akan diuji secara fisis dan mekanisnya, sehingga batu bata yang dihasilkan memenuhi kualitas standard dan tergolong bahan bangunan yang ramah gempa. Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No. 2, Oktober 2013 : 60-65 60

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menaikkan temperatur pembakaran dengan penambahan udara disaat pembakaran, kualitas hasil ditentukan dengan uji sifat fisis dan mekanis batu bata merah. Manfaat Penelitian Sebagai acuan atau pedoman bagi masyarakat dalam pembuatan bata merah yang memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut. 1. Bahan yang digunakan adalah material Lempung yang telah dicampur dengan pasir (campuran standar dari home industry) sebagai matrik dan silika RHA (abu sekam padi hasil pembakaran) sebagai bahan penguat. 2. Sampel uji batu bata merah dibuat dengan komposisi 85% volume Lempung dan 15% volume Silika RHA. 3. Proses pembuatan sampel bata merah mulai dari pengadukan komposisi, pencetakan dan pengeringan mengikuti metode dan cara dari home industry tempat lokasi penelitian. 4. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian densitas dan suction rate Metodologi Penelitian dilakukan dengan tahapan seperti yang diterangkan pada diagram alir Pada Gambar 1 dapat diuraikan secara singkat mengenai metode atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut: Mulai Sampel lempung yang mengandung pasir Sampel silika RHA limbah pembakaran batu bata Kedua sampel diambil dari industry batu bata daerah Payakumbuh SUMBAR Pencampuran sampel (mixing) dengan fariasi komposisi terbaik (hasil penelitian tahun 2012) yaitu 85% vol lempung + 15% vol Silika RHA Cetak Sampel batu bata Pengeringan sampel batu bata Pembakaran batu bata dg sekam padi, fariasi tiupan udara pembakaran: Tanpa tiupan udara Tiupan udara 0,25 m/s Tiupan udara 0,50 m/s Tiupan udara 0,75 m/s Tiupan udara 1,00 m/s Densitas Pembuatan sampel uji Analisa data Sifat fisis Luaran Metode dan temperatur pembakaran bata merah yang berkualitas Selesai Gambar 1. Diagram alir penelitian Proses pengambilan Sampel Suction rate Pengambilan material Sampel untuk pembuatan bata merah dilakukan langsung di tempat pembuatan bata merah home industry kelurahan Koto Panjang, Lamposi Tigo Nagori, Payakumbuh. Material terdiri dari tanah lempung yang telah dicampur dengan pasir putih dengan komposisi 2;1 yang telah dicampur dan diaduk terlebih dahulu (sebagai matrix), sedangkan untuk material penguat digunakan silika RHA yang merupakan limbah hasil pembakaran batu bata itu sendiri dengan bahan bakar sekam padi. Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No. 2, Oktober 2013 : 60-65 61

Pembuatan bata merah Pada proses ini diawali dengan pencampuran material komposit pada komposisi yang telah diatur seprti yang ditunjukkan pada Gambar 1. fariasi komposisi komposit dibuat dengan pencampuran antara matrix dengan bahan penguat berdasarkan perbandingan persen volume. Proses selanjutnya melakukaan pencetakan bata merah dengan ukuran jadi setelah sintering dengan mengikuti standar SK SNI S 04 1989 F modul M6. Selanjutnya dilakukan proses pegeringan tanpa terkena sinar matahari secara langsung. Proses sintering atau pembakaran sampel dilakukan dengan metode yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu dengan menambahkan udara pada saat pembakaran dengan fariasi kecepatan tiupan udara yaitu: tanpa tiupan; 0,25 m/s; 0,50 m/s; 0,75 m/s dan 1,00 m/s dengan bahan bakar sekam padi. Pembuatan Sampel Uji Untuk pengujian densitas dan suction rate sampel uji langsung dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan SK SNI S 04 1989 F modul M6 (230x110x55 mm), dengan jumlah Sampel uji masing-masing fariasi sebanyak 5 buah sampel. Bentuk sampel uji kuat tekan dapat dilihat pada Gambar 2. Uji Densitas Sampel yang telah di sintering (dibakar) dilakukan pengujian density dengan menggunakan teori/metode Archimedes. Proses tersebut dengan melakukan penimbangan sampel di udara dan penimbangan sampel yang direndam ke dalam air. Selanjutnya data yang didapat dihitung menggunakan persamaan density. Teknik penimbangan sampel dapat dilihat Gambar 3. Spesimen bata merah (a) Timbangan digital Spesimen Bata merah Gambar 3. (a). Sampel yang ditimbang di udara. (b). Sampel yang ditimbang di dalam air. (b) Uji Suction rate Gambar 2. Bentuk Sampel Uji Sampel yang telah di sintering (dibakar) dilakukan pengujian suction rate. Proses tersebut dengan melakukan penimbangan sampel pada keadaan kering, kemudian dilakukan perendaman permukaan sampel sedalam 1 cm kedalam permukaan air, dengan fariasi lama perendaman 3 dan 4 menit. Kemudian sampel diangkat dan dilakukan penimbangan basah setelah terjadi penyerapan air. Selanjutnya data yang didapat dihitung menggunakan persamaan section rate. Teknik pengujian dapat dilihat Gambar 4. Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No. 2, Oktober 2013 : 60-65 62

(a) Gambar 5. Hubungan antara kevepatan tiupan udara dengan temperatur maksimum yang dihasilkan (b) Gambar 4. (a) Penimbangan kering (b) Proses pengujian suction rate. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang mencakup pembuatan sampel, pembakaran, pembuatan benda uji dan pengujian dapat diuraikan sebagai berikut. Proses Pembakaran Tabel 1. Temperatur pembakaran Kec. Tiupan udara (m/s) Temperatur maksimum ( 0 C) 0 498,3 0,25 934,7 0,50 964,3 0,75 1.035 1,00 824,0 Gambar 6. Hubungan antara lama pembakaran dengan temperatur pembakaran Dari tabel 1, Gambar 5 dan Gambar 6 terlihat bahwa dengan penambahan udara pada proses pembakaran, temperatur meningkat dengan sangat signifikan jika dibandingkan pada pembakaran tanpa diberi tiupan udara. Kenaikan temperatur diduga karena terjadinya pembakaran yang lebih sempurna yaitu terjadi keseimbangan antara bahan bakar dengan udara. Hal ini terjadi pada tiupan udara 0,25 m/s; 0,5 m/s dan 0,75 m/s (temperatur yang dihasilkan memenuhi syarat sintering untuk bahan lempung). Keadaan optimum dari ketiga tiupan udara tersebut akan dapat terbuktikan pada pengujian densitas dan suction rate. Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No. 2, Oktober 2013 : 60-65 63

Pengujian Densitas Pengujian suction rate Tabel 3. Data uji suction rate Kec.udara tiupan (m/s) Suction Rate (gr/dm2/mnt) 0 19,07 0,25 17,98 0,50 18,65 0,75 18,69 1,00 19,44 Tabel 2. Data uji densitas kec tiupan Densitas (m/s) (gr/cm 3 ) RD (%) 0 1,36 55,34 0,25 1,68 68,24 0,50 1,66 67,47 0,75 1,61 65,60 1,00 1,60 64,95 Gambar 7. Hubungan antara densitas dengan kecepatan tiupan udara pembakaran Gambar 9. Hubungan antara suction rate dengan kecepatan tiupan udara pembakaran pada perendaman selama 4 menit Gambar 8. Hubungan antara relative density dengan kecepatan tiupan udara pembakaran. Dari hasil pengujian densitas dan perhitungan relative density yang dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8, bahwa tiupan udara pembakaran yang optimum terjadi pada 0,25 m/s dengan nilai densitas dan relative density tertinggi dibanding dengan yang lainnya. Ini membuktikan bahwa produk bata merah yang dihasilkan lebih berkualitas pada kecepatan tiupan udara tersebut (sifat mekanik cenderung akan lebih baik) karena porositas produk lebih kecil. Pada tabel 3 dan Gambar 9 dapat dianalisa bahwa suction rate terendah terjadi pada pembakaran dengan tiupan udara 0,25 m/s, hal ini menunjukkan bahwa kerapatan massa lebih tinggi pada fariasi ini (sangat mendukung pada hasil pengujian densitas Gambar 8). Maka prodak hasil penelitian ini jika digunakan pada pemasangan dinding dengan tambahan adonan mortal harus dilakukan perendaman selama minimal 4 menit, dengan tujuan agar adonan mortal yang digunakan tidak terlalu cepat kering akibat serapan air dari batu bata itu sendiri. Hasil produk yang telah dibuat telah memenuhi nilai suction rate sesuai standar SNI yaitu dibawah 20 gr/dm 2 /mnt Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No. 2, Oktober 2013 : 60-65 64

KESIMPULAN Dari analisa di atas dapat disimpulkan : 1. Kecepatan tiupan udara pembakaran yang paling optimal adalah pada 0,25 m/s, hal ini dibuktikan dengan naiknya nilai densitas mencapai 23,4 % dibandingkan dengan pembakaran tanpa tiupan udara 2. Batu bata tersebut di atas sebelum dipasangkan baik sebagai dinding maupun unsur struktural harus direndam dalam air selama lebih kurang 4 menit. Saran Agar dilakukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan kualitas bata merah dengan beberapa cara : 1. Melakukan penelitian lanjutan dengan menfariasikan nilai tekanan disaat proses pencetakan, karena hal ini merupakan salah satu syarat untuk kualitas bahan keramik termasuk bata merah 2. Melakukan penelitian lanjutan untuk mendisain dan membuat alat pencetak bata sederhana dengan tujuan mendapatkan kualitas dan kuantitas hasil produk dengan nilai yang ekonomis dan kualitas SNI DAFTAR PUSTAKA [1] Indra A, 2007, Pengujian Temperatur Pembakaran Batu Bata dengan Bahan Bakar Sekam Padi, Pengujian Lapangan, Payakumbuh. [2] Indra.A, Hances, 2009, Pengaruh Penambahan Silika RHA terhadap kekerasan komposit Clay/Silika RHA, Institut Teknologi Padang [4] Muhardi, 2007, Perbaikan Karakteristik Batu Bata Lempung dengan Penambahan Abu Terbang, jurnal Teknik Sipil Volume 7 No 2, Februari 2007: 165-179 [5] NI-10,1978, Bata Merah sebagai Bahan Bangunan, Departemen Pekerjaan Umum Rochhadi, 2007, Kualitas Bata Merah dari Pemanfaatan tanah bantaran Sungai Banjir Kanal Timur, Jurnal Wahana Teknik Sipil Vol.12 No.1, April 2007:42-50 [6] Romadhona.Y, 2007, Pengaruh Penambahan Abu Insenerator terhadap Kualitas Batu Bata Merah dengan Tanah Liat di kabupaten Temanggung, Jurusan TeknikSipil UNS [7] SK SNI S 04 1989 F, 1989, Ukuran batu bata standar, Standar nasional Indonesia [8] SNI 2825, 2008, Cara Uji Kuat Tekan Batu Uniaksial, Badan Standarisasi Nasional [9] SNI 1968, 2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air, Badan Standarisasi Nasional (BSN) [10] Yayasan Dana Normalisasi Indonesia, 1978, Bata Merah sebagai Bahan bangunan, edisi ke-2, Bandung YDNI, NI-10 [3] Indra A, 2009, Pengembangan proses pembuatan Silika dari Sekam Padi Serta kajian Sifat Fisis dan Mekanisnya dalam Rangka Pelestarian Lingkungan dan Pemberdayaan Limbah untuk Biomaterial, Hibah Penelitian DP2M Dikti. Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No. 2, Oktober 2013 : 60-65 65