ORGANISASI PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBENTUKAN GROUP COMPANY/ HOLDING MELALUI MERGER, KONSOLIDASI, DAN AKUISISI. Oleh : Prof Dr JAMAL WIWOHO, SH, MHum

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

LINGKUNGAN BISNIS. Disampaikan Dalam Kuliah MAGISTER MANAJEMEN FE UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA. Oleh : Prof. Dr. JAMAL WIWOHO, S.H., M.Hum.

STIE DEWANTARA Subyek Hukum Bisnis

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis. MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

I. PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk kegiatan ekonomi yang pemaknaannya banyak

Pengantar Hukum Bisnis Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (Pasal 1 Undang-Undang No. 3

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

Oleh : Arie.Muhyiddin. SH., MH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN-BADAN USAHA. PT sudah definitif

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

Sosialisasi Rancangan Undang-undang Tentang Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

PERSEROAN TERBATAS. Copyright by dhoni yusra. copyright by dhoni yusra 1

BAB V PENUTUP. penelitian yang dilakukan beserta dengan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai definisi perusahaan dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), namun KUHD sendiri tidaklah

BAB II ASPEK HUKUM MENGENAI PERSEROAN TERBATAS DAN PENERAPAN ASAS PIERCING THE CORPORATE VEIL ATAS TANGGUNG JAWAB DIREKSI

6. PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait Peraturan Pelaksanaan (PP dst.)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Jenis-jenis Badan Usaha

SYARAT-SYARAT SAHNYA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS (PT) DI INDONESIA 1 Oleh : Nicky Yitro Mario Rambing 2

2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH KALIMANTAN BARAT

2011, No Mengingat : Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan Terbatas. 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

MANUSIA TIDAK BISA HIDUP SENDIRI, HARUS HIDUP BERSAMA DALAM MASYARAKAT YANG TERORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN BERSAMA

DAFTAR lsi KATA PENGANTAR... PENDAHULUAN: EKSISTENSI HUKUM PERSEROAN DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA. Terbatas... 1

2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 T

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Pengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS BAB I KETENTUAN UMUM

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Perseroan Terbatas. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 15Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Prof. H.T. Syamsul Bahri, SH H. Syahril Sofyan, SH, MKn

PENGANTAR BISNIS. Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Bentuk-Bentuk Usaha. Dosen : Anna Fitria

Menelaah Permenkumham no 1/2016 tentang PT Hukum Penanaman Modal Asing serta Peranan Notaris saat ini di Era Pasar Bebas

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS)

BAB II TINJAUAN UMUM PERSEROAN TERBATAS

BAB I PENDAHULUAN. bertumbuh pesat. Menurut Peneliti terbukti dengan sangat banyaknya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM ASISTEN DEPUTI ORGANISASI DAN BADAN HUKUM KOPERASI PENDIRIAN KOPERASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGERTIAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB II BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS. pemegang sahamnya untuk mengalihkan perusahaannya kepada setiap orang

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu benda atau hak kepada benda atau hak lainnya. Secara umum dapat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

Soal Tentir Persiapan UAS Hukum Dagang. Dept. Pendidikan dan Keilmuan BEM FHUI Business Law Society (BLS)

BAB I PENDAHULUAN. Perseroan terbatas merupakan salah satu bentuk Maskapai Andil Indonesia

ekonomi K-13 PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN K e l a s A. BADAN USAHA a. Pengertian Badan Usaha Tujuan Pembelajaran

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pengesahan Badan Hukum. Perubahan Anggaran Dasar. Data. Perseroan Terbatas. Pengajuan. Tata Cara.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

7 Idem, Penjelasan umum alinea 9

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

Kapita Selekta Ilmu Sosial

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HUKUM DAGANG ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

BAB II PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI BADAN HUKUM PRIVAT. Dari kata Perseroan Terbatas dapat diartikan bahwa, kata Perseroan

Transkripsi:

ORGANISASI PERUSAHAAN Oleh: Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. Program Pascasarjana Ilmu Hukum UNS www.jamalwiwoho.com 08122601681 1

Perusahaan : Adalah Suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. DR Jamal Wiwoho, 08122601681 2

Ada 2 Tujuan : Tujuan Ekonomis adalah untuk mempertahankan eksistensinya, berupaya mencipatakan laba, menciptakan pelanggan, dan menjalankan upaya-upaya pengembangan. Tujuan Sosial adalah Perusahaan diharapkan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas. Kedua tujuan perusahaan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan DR Jamal Wiwoho, 08122601681 3

Lingkungan Perusahaan Lingkungan Eksternal adalah faktor-faktor di luar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha, yaitu: - Pemasok/suplier yangmenunjang kelangsungan operasi perusahaan. - Perantara, misal: distributor, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasi-hasil produksi ke konsumen. - Teknologi yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja,peralatan, metode, dsb. - Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan. Lingkungan Eksternal Makro al: Hukum, politik, alam, HI, penduduk, sosial DR Jamal budaya, Wiwoho, 08122601681 pendidikan, 4 perekonomian, dll

Lingkungan Internal Lingkungan Internal adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Yaitu: - Tenaga kerja, meliputi lingkungan fisik dan non fisik, upah/gaji dan sebagainya. - Peralatan dan mesin-mesin. - Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana, dan sebagainya. - Bahan mentah /bahan setengah jadi, pergudangan, mobilitas fisik dan sebagainya. - Sistem Informasi dan Administrasi, sebagai acuan pengambilan keputusan manajemen. DR Jamal Wiwoho, 08122601681 5

Lembaga Penelitian & Pendidikan Pasar Tenaga kerja Medical Dunia Usaha Penyedia alat Bahan Lingkungan internal Perantara Penyedia Perantara Konsumen Tanggung jawab Sosial Pemerintah Pekerja Masy Luas Kebutuhan Manusia Debitur Pemilik modal Kreditur DR Jamal Wiwoho, 08122601681 6

Ciri-ciri Perusahaan Operatif adalah dijumpai adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyediaan, ataupun pendistribusian barang atau jasa. Koordinatif adalah koordinasi semua bagian dalam perusahaan dapat bergerak ke arah yang sama dan saling mendukung Reguler adalah diperlukannya keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju. Dinamis adalah lingkungan yang selalu berubah, perusahaan harus mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. Formal adalah perusahaan selaku kegiatan ekonomi harus merupakan lembaga resmi yang terdaftar di pemerintah. DR Jamal Wiwoho, 08122601681 7

SUMBER HUKUM perusahaan a. KUH Perdata Terutama Buku III Bab 8 tentang Perserikatan Perdata dan Buku III Bab 2 tentang Perserikatan yang terjadi karena persetujuan b. KUHD Hubungan KUH Perdata dan KUHD Perhatian : Ps. 1 KUHD. Khusus PT harus diperhatikan Ps. 15 KUHD c. Peraturan-peraturan Lain: UU PT, UU Koperasi, UU BUMN, UU Yayasan dll DR Jamal Wiwoho, 08122601681 8

PERKUMPULAN Arti luas mempunyai 4 unsur, yaitu : Kepentingan bersama Kehendak bersama Tujuan bersama Kerjasama PP : P + Pemasukan dan Pembagian Keuntungan atau Kemanfaatan (Ps. 1618) Fa : P + Ps. 1618 KUH Perdata + menjalankan perusahaan dan memakai nama 1 bersama (Ps. 16) dan tanggung jawab sekutu (Ps. 18 KUHD) CV : P + PP + Fa + sekutu Komanditer PT : P yang berbadan Hukum perusahaan, nama tujuan tanggung jawab sekutu DR Jamal Wiwoho, 08122601681 9

Perserikatan Perdata Ps. 1618 landasannya Ps. 1320 KUH Perdata : syahnya perjanjian Sepakat mendirikan badan baru Kecakapan bertindak Tujuan tertentu Alasan yang diperkenankan Rumusan Ps. 1618 KUH Perdata, Ada unsur unsur mutlak : a. Masing masing harus memasukkan hal sesuatu ke dalam perserikatan. b. Bersama mendapatkan untung yang akan dibagi. c. Ada persamaan tingkat di antara peserta DR Jamal Wiwoho, 08122601681 10

BENTUK KERJASAMA 1.Menurut Tujuannya a.untuk memenuhi kebutuhan Exs. Perkumpulan profesi, seni b.untuk memperoleh profit Exs. PP Ps. 1618 KUH Perdata dst. Fa Ps. 16 KUHD CV Ps. 19 KUHD 2.Menurut struktur hukumnya a.bukan badan hukum PP. Firma Bentuk Khusus CV b.badan Huku PT. Koperasi DR Jamal Wiwoho, 08122601681 11

Dalam menyongsong era perdagangan bebas, kepastian Hukum dalam Hukum Perseroan merupakan modal dunia usaha untuk mengembangkan usahanya Salah satu langkah menindak lanjuti kesepakatan GATT dan APEC Pembaharuan Hukum Perseroan Terbatas UU No 40 Tahun 2007>>> UU No. 1 Tahun 1995 Pasal 36 s/d 56 KUHD dan segala perubahannya Tidak Berlaku DR Jamal Wiwoho, 08122601681 12

DALAM UNDANG UNDANG NO. 40 TAHUN 2007 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Menyebutkan : 1. PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. 2. Organ PT adalah rapat umum Pemegang Saham, Direksi dan Komisaris 3. RUPS adalah organ PT yang memegang kekuasaan tertinggi dalam PT dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris DR Jamal Wiwoho, 08122601681 13

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS (PT) Unsur yang harus dipenuhi dalam mendirikan badan hukum PT : 1.Adanya dua orang atau lebih untuk mendirikan perseroan(perorangan dan atau badan hukum) 2.Adanya pernyataan kehendak dari para pendiri untuk menyatakan persetujuan mendirikan perseroan 3.Kewajiban dari setiap pendiri mengambil saham pada penseroan didirikan 4. Direksi adalah organ PT yang bertanggung jawab penuh atas pengaturan, pengurusan PT untuk kepentingan dan tujuan PT serta memiliki atau mewakili PT baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai anggaran dasar 5. Komisari adalah organ PT yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan perseroan PENDIRIAN PT : Tahap pemb. Akta pendirian Tahap pengasuhan akta pendirian Tahap pendaf. dan pengumuman DR Jamal Wiwoho, 08122601681 14

ANGGARAN DASAR MEMUAT : Nama dan tempat kedudukan PT Maksud dan tujuan kegiatan usaha PT (sesuai Undang Undang yang berlaku) Jumlah modal Jumlah saham, nilai nominal tiap tiap saham Susunan, jumlah dan nama direksi dan komisaris Tata cara pemilihan pengangkutan penggantian dan pemberhentian anggota direksi dan komisaris Tata cara penggunaan laba dan pembagian deriden PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (Pasal 15 Ayat (2)) Nama PT Maksud dan Tujuan PT Kegiatan Usaha PT Jangka Waktu Berdirinya PT Besarnya Modal Dasar Pengurangan modal ditetapkan dan modal yang disetor Status perseroan DR Jamal Wiwoho, 08122601681 15

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS Ditanda tangani Akta pendirian PT dihadapan Notaris dalam bentuk Akta Pendirian oleh para pendiri PT telah berdiri. (Belum memperoleh status Badan Hukum) Status Badan Hukum diperoleh disahkan oleh Menteri Kehakiman pasal 7 ayat (6) (Status Badan Hukum dari PT di mulai sejak disahkan Akta pendirian PT tersebut, oleh Menteri Kehakiman) Setelah diperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman, maka PT adalah Badan yang mandiri. Hubungan antara para pendiri sebagai pemegang saham yang tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang disebut oleh PT dan tidak bertanggung jawab atas kerugian PT melebihi nilai saham yang telah diambil. DR Jamal Wiwoho, 08122601681 16

PENGESAHAN Prosedur persyaratan dan pengesahan status badan hukum A. Tata cara pengajuan permohonan pengesahan para pendiri atau kuasanya mengajukan permohonan tertulis dengan melampirkan akta pendirian perseroan Menteri kehakiman mengesahkan : diterima / ditolak jangka waktu 60 hari Tata cara ini berlaku juga bagi persetujuan menteri, ketentuan yang harus dimuat dalam pendirian PT. 1. Selain anggaran dasar yang telah diperjanjikan dimuat pula keterangan : DR Jamal Wiwoho, 08122601681 17

NAMA LENGKAP TEMPAT LAHIR/TGL LAHIR PEKERJAAN TEMPAT TINGGAL KEWARGANEGARAAN PENDIRI Serta memuat identitas direksi dan komisaris yang pertama kali diangkat Susunan, Nama Lengkap, Tempat dan Tanggal Lahir, Pekerjaan, Tempat Tinggal dan Kewarganegaraan anggota Direksi dan Komisaris Nama Pemegang Saham Rincian jumlah saham dan nilai nominal yang ditempelkan disetor pada saat pendirian Larangan yang tidak boleh dimuat dalam Akta pendirian, Ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham Ketentuan atas pemberian keuntungan pribadi kepada pendiri atau pihak lain DR Jamal Wiwoho, 08122601681 18

PENDAFTARAN DAN PENGUMUMAN Setelah akta pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman untuk segera didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri di tempat kedudukan Hukum PT tersebut (Pasal 21 Jangka Waktu 30 hari sejak pengesahan) UNDANG UNDANG No. 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan Selanjutnya diumumkan dalam tambahan berita negara (30 hari terhitung sejak pendaftaran). DR Jamal Wiwoho, 08122601681 19

Penggabungan Badan Usaha Merupakan istilah umum untuk menunjukkan bersatunya dua/ lebih BU yang merupakan Pengembangan Perusahaan Tujuan Penggabungan BU : Memperoleh/ meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) Peningkatan profitabilitas dapat terjadi karena adanya efisiensi operasi dan sinergi DR Jamal Wiwoho, 08122601681 20

Latar Belakang Penggabungan BU 1. Biaya Pengembangan Lebih efisien dan murah daripada menambah/ membangun fasiltias baru 2. Resiko lebih rendah Penggabungan dengan perusahaan yang mapan tidak perlu mengambil resiko teknis produksi maupun pemasaran 3. Proses lebih pendek Pentahapan yang tidak perlu dilakukan : perijinan, evaluasi mengenai dampak lingkungan, proses pemb./ konstruksi dan pengenalan produk kepada pasar. 4. Menghindari diri dari pengambilalihan Penggabungan tujuan memperkuat dan melindungi diri dari resiko. 5. Memperoleh kekayaan tak berwujud Exs. Reputasi, letak yang strategis, tim managemen yang baik. DR Jamal Wiwoho, 08122601681 21

Bentuk Penggabungan BU Secara ekonomis, penggabungan BU dilakukan dalam bentuk : (J. Fred Weston, 1990) 1. Penggabungan/ integrasi Horisontal Penggabungan perusahaan yang berada dalam suatu jalur bisnis dan pasar yang sama 2. Penggabungan/ integrasi vertikal Penggabungan perusahaan yang berada dalam tahap/ tingkat yang berbeda (operasi) 3. Penggabungan konglomerasi Penggabungan perusahaan yang tidak ada kaitan satu sama lain Perusahaan yang bergabung tidak merupakan pesaing dan tidak terkait dalam suatu jalur bisnis. DR Jamal Wiwoho, 08122601681 22

Secara Yuridis (Ps. 102, 103 UU PT) Bentuk penggabungan BU 1. Penggabungan (Merger) Dua/lebih perusahaan bergabung menjadi satu dan salah satu perusahaan yang bergabung tetap hidup, sedangkan yang lain dibubarkan. Exs.PT A mengambil alih kekayaan dan hutang PT B PT A membayar sejumlah hutang atau menerbitkan saham PT A kepada pemegang saham PT B dan PT B dibubarkan 2. Peleburan (Konsolidasi) Dua/ lebih perusahaan bergabung perusahaan yang bergabung dibubarkan semua, dan dibentuk perusahaan baru DR Jamal Wiwoho, 08122601681 23

Peleburan (Konsolidasi) Dua/ lebih perusahaan bergabung perusahaan yang bergabung dibubarkan semua, dan dibentuk perusahaan baru Exs.PT A dan PT B dibubarkan kemudian dibentuk PT C PT C menerbitkan saham kepada pemegang saham PT A + B 3. Pengambil alihan (Akuisisi) Dua/ lebih perusahaan bergabung menjadi satu dan kedua perusahaan tersebut tetap hidup, tetapi perusahaan yang satu mengontrol/ pengendali perusahaan yang lain, melalui penguasaan sebagian besar/ seluruh saham perusahaan lainnya. Exs.PT A membeli saham PT B PT B dibiarkan tetap hidup tetapi dikendalikan oleh PT A Cq PT B menjadi anak perusahaan (subsidiary) dan PT A sebagai perusahaan induk (holding) DR Jamal Wiwoho, 08122601681 24

Ada klaim karena aktivitas bisnis anak perusahaan Dalam ilmu Hukum Doktrin Keterbatasan tanggung jawab dari suatu badan hukum secara prinsip setiap perbuatan yang dilakukan oleh badan hukum, maka hanya badan hukum sendiri yang bertanggung jawab Para pemegang saham tidak bertanggung jawab, kecuali sebatas nilai yang dimasukkan (saham) Ps. 40 ayat (2) KUHD Ps. 3 ayat (1) UU PT UU PT menegaskan perkecualian atas prinsip : Keterbatasan tanggung jawab badan hukum, termasuk untuk menarik pihak perusahaan holding sebagai pemegang saham, untuk ikut mempertanggung jawabkan terhadap pembuatan anak perusahaan Perluasan tanggung jawab pemegang saham Dalam hal tertentu hukum memperkenankan tanggung jawab hukum pemegang saham melebihi dari tanggung jawab sebatas modal/ saham, yang dikategorikan dalam 2 kelompok DR Jamal Wiwoho, 08122601681 25

Kelompok : 1.Yang berdasar peraturan Perundang undangan 2.Yang berdasar ikatan kontraktual Ad.1. Perluasan tanggung jawab pemegang saham/ perusahaan holding, terjadi dalam : a. Tanggung jawab perusahaan holding dalam proses pendirian PT b. Tanggung jawab perusahaan holding karena doktrin piercing the corporate veil Dalam UU PT Sungguhpun suatu badan hukum bertanggung jawab secara hukum hanya sebatas harta badan hukum tersebut, tetapi dalam hal tertentu batas tanggung jawab tersebut dapat ditembus (piercing) Ad. 2. Perluasan tanggung jawab berdasar ikatan kontraktual Prinsip tersebut dapat diterobos dengan ikatan ikatan kontrak, yang memegang dimaksudkan sebagai terobosan Kontrak tersebut dapat dikategorikan : a. Kontrak yang bersifat kebendaan b. Kontrak yang bersifat personal DR Jamal Wiwoho, 08122601681 26

Ad.a. Perusahaan holding melakukan kontrak kontrak yang bersifat kebendaan dalam hubungan dengan kegiatan anak perusahaan sehingga sampai batas tertentu dapat dibebankan kepada perusahaan Holding Misal : Aset aset perusahaan holding ikut menjadi collateral terhadap hutang hutang yang dibuat oleh anak perusahaan Kasus : Tahun 1992 Saham saham group Astra diagunkan untuk menjamin htuang hutang bank Summa akhirnya tetap dilikuidasi 2 group konglomerat tersebut miliknya kel. William Suryajaya Ad.b. Tanggung jawab perusahaan Holding karena adanya kontrak yang bersifat personal. Misal : Untuk menjamin hutang hutang anak perusahaan membuat : Corporate guarantee, Personal guarantee, Garansi terbatas. DR Jamal Wiwoho, 08122601681 27