ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER

Gathut Limardani et al., Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan...

Key Words: creative thinking, open ended problems. Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 41

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH MODEL LINIER. Malim Muhammad dan Kusno

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH TERBUKA BERBASIS POLYA SUB POKOK BAHASAN TABUNG KELAS IX SMP NEGERI 7 JEMBER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

PENGARUH PENERAPAN PENGAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG ABSTRACT

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

Wirdah Pramita N. 1, Didik S.P. 2, Arika I.K. 3

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Padang.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

Analisis Kesalahan siswa Pada Topik Aljabar di Kelas VII.1 SMPN 3 Padangsidimpuan. Oleh: Dr. Ahmad Nizar Rangkuti, S. Si., M. Pd 1.

BAB III. Metode Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KESULITAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT OPTIK PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016, di SMA Negeri 16 Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ALJABAR II

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Efektivitas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap Dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

SKRIPSI ANISATUL FITRI NIM :

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

Ilham Ilahi 1. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KEUANGAN BERDASARKAN MODEL POLYA SISWA SMK NEGERI 6 JEMBER

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ROTASI REFLEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK OPERAN KERTAS IDE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 LENGAYANG

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODE PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Pemahaman Konsep Turunan Terhadap Kecepatan dan Percepatan Dalam Mata Pelajaran Fisika Pada Siswa di MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

Reza Oktiana Akbar, Sutinah Hanifah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

Transkripsi:

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL Bunga Ayu Desy Permatasari 31, Toto Bara Setiawan 32, Arika Indah Kristiana 33 Abstract: This research aims to describe the difficulties experienced by the eighth grade students of SMPN 2 Bangil in solving algebra material problems based on the concept understanding ability and to describe the factors causing the students difficulties in learning algebra. The subject of this research is the students of VIIIC and VIIID of SMPN 2 Bangil in the 2013-2014 academic years. The data of the research are obtained from validation sheet, written test, and questionnaire and interview techniques. The results of this study indicate that the students still have difficulties in understanding the concept of algebra, in which the highest difficulty is on the indicator in restating a concept and applying the concept and algorithm into problem solving, while the factors causing the students difficulties in learning algebra based on the results of the questionnaire are the internal factor and the external factor. Key words: learning difficulties, the concept understanding ability, algebra. PENDAHULUAN Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD sampai SLTA bahkan perguruan tinggi. Matematika sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang pemecahannya menggunakan matematika. Seperti yang diungkapkan Cockroft (dalam Abdurrahman, 1999:253) yang mengemukakan alasan perlunya belajar matematika, yaitu: matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan padat, (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan 31 Mahasiswa S-1 Progran Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 32 Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 33 Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 1

120 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 119-130, Agustus 2015 berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Menurut Gagne (dalam Erman, 2003:33) dalam belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa, yaitu objek langsung dan objek tak langsung. Objek langsung terdiri dari fakta, konsep, skill, dan prinsip. Begle (dalam Hudojo, 2005:36) menyatakan bahwa sasaran atau objek penelaahan matematika adalah fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Fakta biasanya meliputi istilah (nama), notasi (lambang/simbol), dan lain-lainnya. Sedangkan konsep merupakan ide abstrak yang memungkinkan untuk mengelompokkan objek ke dalam contoh dan non contoh. Skill berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memberikan jawaban dan prinsip dapat berupa gabungan konsep dan beberapa fakta. Setelah siswa belajar matematika diharapkan siswa memperoleh keempat hal tersebut. Sesuai dengan pernyataan Soedjadi (1996:27) yang mengatakan bahwa kesulitan yang dialami siswa akan memungkinkan terjadi kesalahan sewaktu menjawab soal tes. Sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Soedjadi, kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab soal materi aljabar merupakan bukti adanya kesulitan yang dialami oleh siswa pada materi tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal materi aljabar di SMP Negeri 2 Bangil berdasarkan kemampuan pemahaman konsep serta faktor apa saja yang dapat mempengaruhi siswa dalam mempelajari aljabar. Adapun untuk mengetahui kesulitan siswa berdasarkan kemampuan pemahaman konsep terdapat tujuh indikator yang digunakan yaitu (1) menyatakan ulang sebuah konsep, (2) mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya, (3) mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh konsep, (4) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika, (5) mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep, (6) menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu, (7) mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Sedangkan

Bunga dkk: Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal... 121 faktor penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar ditinjau dari faktor ekstern dan faktor intern. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didahului dengan pengembangan instrumen tes pemahaman konsep dan angket. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto, 2000:309). Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang memiliki ciri-ciri menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, bersikap deskriptif analitik karena data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bilangan statistik, namun berupa kata-kata atau gambar, lebih menekankan proses daripada hasil, analisis data bersifat induktif, pada penelitian kualitatif tidak dimulai deduksi teori tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris atau induktif, mengutamakan makna (Sudjana dan Ibrahim, 1989:197-200). Subjek penelitian diambil berdasarkan teknik cluster random sampling. Awalnya nilai ulangan dari siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil pada pokok bahasan phytagoras dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, untuk mengetahui bahwa populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil mempunyai kemampuan yang homogen atau tidak. Setelah dipastikan bahwa populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil memiliki kemampuan homogen, maka ditentukan subjek penelitian dengan mengambil secara acak dua kelas dari enam kelas yang ada. Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas tersebut dapat digunakan untuk mengetahui bahwa tidak adanya perbedaan kemampuan dari populasi. Sehingga nantinya dapat digunakan dalam pengambilan kesimpulan bahwa seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal materi aljabar. Kemudian seluruh siswa pada dua kelas yang telah ditetapkan sebagai subjek penelitian diminta untuk meyelesaikan soal tes pemahaman konsep dan angket. Setelah itu hasil tes tersebut digunakan untuk menghitung persentase tingkat

122 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 119-130, Agustus 2015 kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal materi aljabar berdasarkan kemampuan pemahaman konsep. Sedangkan hasil angket digunakan untuk menghitung persentase faktor penyebab siswa kesulitan dalam mempelajari aljabar. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya melakukan kegiatan pendahuluan, menyusun soal tes kemampuan pemahaman konsep dan angket, validasi soal tes dan angket, uji validitas dan reliabilitas soal tes dan angket, mengumpulkan data, menganalisis data, serta menarik kesimpulan. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menganalisis data adalah peneliti, soal tes, angket, dan lembar validasi. Soal tes kemampuan pemahaman konsep dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk soal uraian. Sedangkan angket yang digunakan yaitu angket semi terbuka dimana telah disiapkan beberapa jawaban yang harus dipilih siswa, namun siswa memiliki kebebasan untuk memberikan jawaban lain jika jawaban siswa tidak terdapat pada pilihan jawaban yang sudah ada. Lembar validasi yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian adalah lembar validasi soal tes dan lembar validasi angket. Lembar validasi soal tes dan angket digunakan untuk menguji apakah soal tes dan angket sudah baik untuk digunakan. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Awal Kegiatan analisis awal bertujuan untuk menentukan subjek yang akan dijadikan subjek penelitian yaitu menggunakan: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data hasil penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji yang dilakukan menggunakan SPSS 14 For Windows dengan analisis Kolmogorof-Smirnov. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: - Ho : data hasil penelitian berdistribusi normal - H1 : data hasil penelitian tidak berdistribusi normal

Bunga dkk: Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal... 123 Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Jika probabilitas 0,05; maka Ho diterima. Artinya data hasil tes berdistribusi normal. 2. Jika probabilitas < 0,05; maka Ho ditolak. Artinya data hasil tes tidak berdistribusi normal. b. Uji homogenitas Uji homogenitas terhadap populasi dengan maksud untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa yang sama terhadap mata pelajaran matematika. Adapun dokumentasi yang digunakan sebagai data uji homogenitas adalah nilai ulangan harian pokok bahasan phytagoras. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan analisis One-Way Anova melalui SPSS 14 For Windows. Hipotesis statistik uji homogenitas yaitu: - Ho : kelas VIII kemampuan yang sama atau homogen - H1 : kelas VIII mempunyai kemampuan yang berbeda Kriteria untuk menentukan kesimpulan dengan taraf signifikan 95% sebagai berikut: - Jika Fhitung > Ftabel atau p < 0,05; maka Ho ditolak (populasi tidak homogen) - Jika Fhitung < Ftabel atau p > 0,05; maka Ho diterima (populasi homogen) (Triton PB, 2006:198) Apabila ternyata dinyatakan tidak homogen (Fhitung > Ftabel) atau kemampuan awal siswa pada setiap kelas berbeda maka dilanjutkan dengan uji perbedaan mean untuk masing-masing kelas dan dipilih pasangan kelas yang perbedaan meannya paling kecil. 2. Analisis Hasil a. Persentase Tingkat Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Aljabar P = f N 100%

124 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 119-130, Agustus 2015 Keterangan: P : Persentase siswa yang mengalami kesulitan pada tiap indikator kemampuan pemahaman konsep f : Frekuensi siswa yang melakukan kesalahan N : Banyaknya siswa yang mengikuti tes (Sudijono, 2001:40) Hasilnya dibandingkan dengan kriteria kesulitan (Arikunto, 2006:246) sebagai berikut: Tabel 1. Taraf atau Tingkat Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Aljabar Taraf / Tingkat Kesulitan (%) Kriteria 80 P <100 Sangat Tinggi 60 P <80 Tinggi 40 P <60 Sedang 20 P <40 Rendah 0 P < 20 Sangat Rendah b. Persentase Tingkat Pengaruh Masing-Masing Faktor Analisis angket untuk mengetahui persentase tingkat pengaruh masingmasing faktor penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari materi aljabar. Pada masing-masing faktor dihitung dengan menggunakan rumus : Keterangan: PP = Q R K T 100% PP : persentase pengaruh masing-masing aspek penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar Q : jumlah skor yang diperoleh pada tiap aspek penyebab kesulitan R : jumlah item angket K : jumlah seluruh siswa T : jumlah skor maksimum pada tiap aspek penyebab kesulitan

Bunga dkk: Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal... 125 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangil homogen. Oleh karena itu, maka dipilih dua kelas secara acak yaitu kelas VIIIC dan VIIID. 1. Persentase Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Aljabar Berdasarkan Hasil tes tersebut, jawaban siswa dianalisis dan diukur dengan kriteria kesulitan. Sehingga didapat letak kesalahan dari tiap item soal. Sedangkan persentase tiap jenis kesulitan siswa di masing-masing indikator kemampuan pemahaman konsep yang diperoleh dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Persentase Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Aljabar Berdasarkan Kemampuan Pemahaman Konsep No. Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep Persentase (%) Tingkat 1. Menyatakan Ulang Sebuah Konsep 61,59 Tinggi 2. Mengklasifikasikan Objek Sesuai Dengan Konsepnya 19,11 Sangat Rendah 3. Mengidentifikasi Dan Membuat Contoh Dan Bukan Contoh Konsep 10,37 Sangat Rendah 4. Menyajikan Konsep Dalam Berbagai Bentuk 50,61 Sedang Representasi Matematika 5. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Suatu Konsep Dan 34,76 Rendah Mengenal Syarat Yang Menentukan Suatu Konsep 6. Menggunakan, Memanfaatkan Dan Memilih 54,47 Sedang Prosedur Tertentu 7. Mengaplikasikan Konsep Atau Algoritma Ke Pemecahan Masalah 64,63 Tinggi 2. Persentase Penyebab Kesulitan Siswa Dalam Mempelajari Aljabar Dari hasil pengisian angket oleh siswa diperoleh persentase masing-masing faktor penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari materi aljabar, sebagai berikut:

126 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 119-130, Agustus 2015 Tabel 4. Persentase Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Dalam Mempelajari Aljabar No. Faktor Aspek Persentase (%) 1. Faktor Intern a. Minat 7,54 1.1 Siswa b. Motivasi 3,98 c. Bakat 9,27 d. Intelegensi 2,87 a. Sarana/ 8,88 Prasarana b. Perhatian 8,21 2.2 Guru a. Kualitas 7,78 b. Metode 8,64 2.3 Sekolah a. Fasilitas 14,49 2. Faktor Ekstern 2.1 Keluarga Hasil analisis data menunjukkan persentase kesulitan pada indikator kemampuan pemahaman konsep yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, persentase kesulitan sebesar 61,59%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan yang tinggi. Penyebab dari kesulitan siswa dalam menyatakan ulang konsep adalah siswa tidak paham benar akan konsep fungsi dan persamaan linier dua variabel. Berdasarkan hasil angket siswa menjawab bahwa guru cukup jelas dalam menjelaskan pengertian dari fungsi dan pengertian dari persamaan linier dua variabel sehingga beberapa siswa masih mengalami kesulitan. Selain itu kurangnya pengetahuan siswa akan soal-soal yang mengharuskan siswa untuk menyatakan ulang suatu konsep menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan dalam menyatakan ulang sebuah konsep. Pada indikator mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya, persentase kesulitan sebesar 19,11%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan sangat rendah. Berdasarkan kategori kesulitan pada indikator tersebut sangat rendah, maka dapat diartikan bahwa rata-rata siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya. Penyebab dari siswa yang mengalami kesulitan dalam mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya yaitu siswa tidak

Bunga dkk: Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal... 127 memahami pengertian dari objek tersebut. Selain itu siswa juga mengalami kebingungan dalam mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya. Persentase kesulitan pada indikator mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh konsep sebesar 10,37%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan sangat rendah. Penyebab dari kesulitan siswa yaitu siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal. Sehingga melakukan kesalahan dalam memilih diagram panah yang terdapat pada soal. Persentase kesulitan pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika sebesar 50,61%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan sedang. Penyebab dari kesulitan tersebut yaitu penggunaan diagram yang tidak tepat dalam menyajikan diagram panah dan simbol yang tidak tepat dalam menyajikan himpunan berurutan. Kurangnya pengetahuan siswa akan penggunaan diagram dan symbol merupakan penyebab utama siswa mengalami kesulitan pada indikator tersebut. Pada indikator mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep persentase kesulitan sebesar 34,76%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan rendah. Penyebab dari kesulitan tersebut yaitu siswa lupa syarat yang menentukan suatu konsep. Pada indikator menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu persentase kesulitan sebesar 54,47%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan sedang. Penyebab dari kesulitan tersebut terutama pada soal nomor 1a yaitu siswa kurang memahami operasi dari aljabar. Dan kurang ketelitian dari siswa yang menyebabkan banyak melakukan kesalahan dalam operasi aljabar. Pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah persentase kesulitan sebesar 64,63%. Hal ini menunjukkan kategori kesulitan tinggi. Penyebab dari kesulitan tersebut yaitu siswa tidak dapat mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear dua variabel pada soal. Sehingga siswa tidak dapat membuat model matematika dari soal. Ada beberapa siswa juga bingung menentukan prosedur

128 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 119-130, Agustus 2015 yang sesuai untuk menyelesaikan model matematika yang telah siswa buat. Dan kurang ketelitian dari siswa yang menyebabkan banyak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan model matematika tersebut. Berdasarkan analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal materi aljabar yang didasarkan oleh kemampuan pemahaman kosep serta penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari materi aljabar, terlihat bahwa siswa masih belum bisa memahami konsep-konsep pada materi aljabar dengan baik dan benar. Sehingga siswa merasa bingung untuk menyelesaikan soal materi aljabar. Hal tersebut disebabkan karena siswa terbiasa untuk menyelesaikan soal tanpa memahami konsep yang terkandung dalam soal dengan baik. Serta penggunanaan metode mengajar, alat peraga dan media dalam pembelajaran oleh guru cukup mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan siswa yang tinggi kategori kesulitannya terdapat pada indikator menyatakan ulang sebuah kosep yaitu sebesar 61,59%. Hal ini berarti pemahaman siswa dalam menyatakan ulang sebuah konsep masih kurang. Selain itu indikator kemampuan pemahaman konsep lainnya yang kategori kesulitannya tinggi yaitu pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecah masalah yaitu sebesar 64,63%. Hal ini berarti siswa belum dapat mengaplikasikan konsep yang siswa dapat dan menggunakan algoritma untuk memecahkan masalah yang terdapat pada soal. Penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar terdapat dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Hasil pengisian angket menunjukkan bahwa kontribusi antara faktor intern dan faktor ekstern menunjukkan persentase masing-masing faktor yaitu sebesar 23,66% untuk faktor intern dan sebesar 48,0% untuk faktor ekstern. Hal ini menunjukkan bahwa faktor yang lebih banyak mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar berasal dari faktor ekstern. Diantaranya yaitu berasal dari

Bunga dkk: Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal... 129 aspek metode guru karena sebanyak 60 siswa menjawab bahwa guru tidak menggunakan media apapun pada saat mengajarkan materi aljabar. Penggunaan metode ceramah dianggap tidak dapat menarik minat siswa untuk mempelajari aljabar. Selain itu metode ceramah dan tidak adanya metode lain yang bervariasi mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi aljabar kurang baik. Saran yang dikemukakan dari hasil penelitian adalah: (1) Kepada siswa hendaknya lebih memperbanyak latihan soal, sehingga soal yang dikerjakan beragam. (2) Kepada guru diharapkan dapat memilih metode dan pendekatan belajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dengan memperhatikan intelegensi dan kemampuan siswa. (3) Kepada guru dalam pola pengajaran matematika hendaknya tidak semata-mata ditujukan pada keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal. Namun yang lebih penting adalah bagaimana cara mengajak siswa untuk memahami konsep-konsep yang ada secara baik dan benar. Sehingga akan mengurangi kesalahan dan ketidaksukaan terhadap matematika. (4) Kepada peneliti lain dapat melakukan penelitian sejenis dengan materi yang berbeda, atau melakukan penelitian lain yang berkaitan dengan pemahaman konsep siswa. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Erman, Suherman dkk. 2001. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud. Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UM Press. PB, Triton. 2006. SPSS 13.0 Terapan Riset Data Statistik Parametrik. Yogyakarta:

130 Kadikma, Vol. 6, No. 2, hal 119-130, Agustus 2015 C.V Andi Offset. Riduwan. 2005. Belajar Muda Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemuda. Bandung: PT Alfabeta. Soedjadi, R. 1996. Diagnosa Kesulitan Siswa Sekolah Dasar dalam Belajar Matematika. Jurnal Jurusan Matematika FPMIPA IKIP Surabaya. Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.