PENENTUAN RUTE TERPENDEK MENUJU PUSAT KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE DIJKSTRA BERBASIS WEBGIS (Studi Kasus Kota Balikpapan)

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

WEBGIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITM A STAR (A*) (Studi Kasus: Kota Bontang)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PENDIDIKAN KOTA BOGOR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Usaha Kecil dan Menengah Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI TEMPAT IBADAH DI KOTA BOGOR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem

Implementasi Algoritma Dijkstra pada Peta Spasial

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS DAN DATABASE POSTGRESQL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nilai Informasi Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi Geografis Pengertian Geografi

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN NGANJUK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN CORONA SDK SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PERIBADATAN WILAYAH KOTA PADANG BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. ke suatu lokasi tujuan, padahal kendaraan harus tetap terawat dengan baik. Produk

PERBANDINGAN ALGORITMA A* DAN DIJKSTRA BERBASIS WEBGIS UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK SIMULASI SIAGA BANJIR DI SUNGAI BRANTAS TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN WEBSITE JURNAL ILMIAH BIDANG KOMPUTER (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MULAWARMAN)

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Teknologi komputasi yang berkembang pesat sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PETA UI BERBASIS GOOGLE MAPS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA

Bab 3. Metode Perancangan


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Provinsi ini merupakan wilayah multi-etnis yang dihuni oleh banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK MENCARI LINTASAN TERPENDEK DAN OPTIMALISASI KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PONTIANAK

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LAHAN POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PEMETAAN KEPENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

HALAMAN JUDUL ABSTRAK KATA PENGANTAR

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. oleh Siti nandiroh,haryanto tahun 2009 dengan objek penentuan rute

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. mempersingkat waktu dan menghemat biaya. satunya adalah kebutuhan untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

Oleh : Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc Hadziq Fabroyir, S.Kom

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. komputer yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara

BAB II DASAR TEORI Rumah Sakit. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI BENGKEL SEPEDA MOTOR DI SAMARINDA MENGGUNAKAN QUANTUM GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB

APLIKASI JALUR TERPENDEK DALAM PENCARIAN RUTE SITUS PARIWISATA

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PENYEBARAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH. Hamidi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PERSYARATAN PRODUK

WEB-BASED GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM OF WORSHIP PLACES IN BOGOR BY USING QUANTUM GIS

1-1.

APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK DAERAH WISATA KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan mengetahui perkembangan teknologi yang sedang terjadi, salah satu caranya

ANALISA KUALITAS SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)

Transkripsi:

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 3 September 2011 126 PENENTUAN RUTE TERPENDEK MENUJU PUSAT KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE DIJKSTRA BERBASIS WEBGIS (Studi Kasus Kota Balikpapan) 1) Wiwik Anisiyah 2) Fahrul Agus 3) Hamdani 1,2,3) Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Mulawarman Email : w12k.daidouji@gmail.com 1), fahrulagus@unmul.ac.id 2), hamdani@unmul.ac.id 3) ABSTRAK Pembangunan pusat kesehatan Kota Balikpapan yakni Rumah Sakit dan Puskesmas mengalami kemajuan yang pesat. Hingga tahun 2010 terdapat 13 Rumah Sakit dan 26 Puskesmas yang tersebar di Kota Balikpapan. Bagi warga Kota Balikpapan, khususnya pendatang masih banyak yang belum mengetahui letakletak bangunan pusat kesehatan tersebut. Hal ini dapat memperlambat dalam penanganan pasien yang sedang kritis. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibuatlah sistem penentuan rute terpendek menuju pusat kesehatan Kota Balikpapan. Sistem ini dibangun menggunakan metode dijkstra, yakni metode pencarian rute terpendek menuju pusat kesehatan dengan menentukan titik awal dan titik tujuan kemudian membandingkan semua kemungkinan hasil pencarian sehingga mendapatkan rute yang paling terpendek dengan tampilan web geographic information system. Dengan adanya Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Menggunakan Metode Dijkstra Berbasis Web Geographic Information System ini, diharapkan pengguna dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai pusat kesehatan yang terdekat untuk memperkecil resiko yang tidak diinginkan. Kata Kunci : Pusat Kesehatan Kota Balikpapan, Dijkstra, Web. PENDAHULUAN Kota Balikpapan merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki peningkatan perkembangan pembangunan yang sangat pesat. Salah satunya adalah pembangunan pusat kesehatan antara lain rumah sakit dan puskesmas. Peran dari pusat kesehatan tersebut tidak kalah penting fungsinya seperti bangunan-bangunan penting lainnya yang ada di Kota Balikpapan. Keberadaan pusat kesehatan sangat penting karena dapat membantu mengobati dan merawat orang yang sakit serta memberikan pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) selama 24 jam bagi masyarakat yang mengalami kecelakaan atau perawatan yang harus segera ditolong. Bagi warga Kota Balikpapan, khususnya warga pendatang masih ada yang belum mengetahui dimana saja letak pusat kesehatan dan harus melewati jalur mana yang lebih dekat dari tempat mereka berada. Pada saat mereka mengalami keadaan yang sangat genting, misalnya saja salah satu keluarga mereka mengalami kecelakaan, sementara mereka baru beberapa hari berada di Kota Balikpapan, maka mereka kesulitan dalam menentukan harus dibawa ke mana dan melewati jalur mana yang lebih dekat dari tempat kejadian, agar orang tersebut segera mendapatkan pertolongan medis untuk memperkecil resiko yang tidak diinginkan. Oleh karena itu diperlukan adanya sistem Penentuan Rute Terpendek menggunakan Metode Dijkstra berbasis WebGIS. Dimana sistem informasi berbasis WebGIS ini, dapat diakses di semua tempat dan waktu serta bisa dilakukan oleh siapa saja. Dikemas dalam bentuk sistem informasi yang gratis dan legal, dan dapat digunakan dengan mudah. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut, Bagaimana Membangun Aplikasi Penentuan Rute Terpendek menggunakan Metode Dijkstra Berbasis WebGIS. Batasan Masalah Pada penelitian ini pembahasan masalah dibatasi pada : 1. Daerah yang menjadi objek penelitian adalah Kota Balikpapan. 2. Data spasial yang digunakan adalah lokasi Rumah Sakit dan Puskesmas, serta Data Jalan.

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 3 September 2011 127 3. Input data berupa titik pusat kesehatan (Rumah Sakit/Puskesmas) sebagai titik nol (awal) dan titik tujuan. 4. Output yang dihasilkan berupa peta, rute yang dilalui, jarak tempuh dan transportasi yang digunakan antara tempat pemakai sistem menuju pusat kesehatan yang terdekat. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat mempermudah masyarakat dalam mencari informasi dan letak bangunan Rumah Sakit dan Puskesmas yang terdapat di Kota Balikpapan. 2. Terciptanya aplikasi Penentuan Rute Terpendek menggunakan Metode Dijkstra untuk membantu memberikan informasi dalam bentuk peta yang berbasis web (WebGIS). 3. Waktu yang digunakan oleh pengguna sistem (user) untuk mencari pusat kesehatan menjadi lebih singkat dan rute menjadi lebih dekat. TINJAUAN PUSTAKA Algoritma Dijkstra Algoritma Dijkstra (sesuai dengan nama penemunya, Edsger W. Dijkstra) merupakan sebuah algoritma yang diterapkan untuk menentukan lintasan terpendek dalam sejumlah langkah pada graf berarah maupun graf tak-berarah. Algoritma tersebut menggunakan prinsip greedy, yakni pada setiap langkah dipilih sisi yang berbobot minimum dan dimasukkan ke dalam himpunan solusi. Berikut salah satu versi Algoritma Dijkstra [10]: 1. Misalkan sebuah graf berbobot dengan n buah simpul dinyatakan dengan matriks ketetanggaan M = [m ij ] yang dalam hal ini, m ij = bobot sisi (i, j) (pada graf tak-berarah m ij = m ji ) m ii = 0 m ij =, jika tidak ada sisi dari simpul i ke simpul j 2. Selain matriks M, digunakan pula S = [s i ] yang dalam hal ini, s i = 1, jika simpul i termasuk ke dalam lintasan terpendek s i = 0, jika simpul i tidak termasuk ke dalam lintasan terpendek 3. Dan tabel D = [d i ] yang dalam hal ini, d i = panjang lintasan dari simpul awal s ke simpul i Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini meng-capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. SIG sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. MapServer MapServer adalah program CGI (CGI : Common Gateway Interface) yang terpasang dan berjalan tapi tidak aktif dalam server (aktif hanya saat dipanggil). Saat request/permintaan dikirimkan ke mapserver, maka akan digunakan informasi yang dikirimkan lewat URL dan mapfile untuk membuat (generate) peta yang diinginkan. Permintaan ini bisa juga termasuk permintaan untuk membuat legenda, peta referensi, batang skala, dan variabel lain yang dikirimkan ke CGI. Program CGI akan dieksekusi di webserver dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (khususnya konfigurasi dalam bentuk file *.MAP) maka akan menghasilkan data yang kemudian dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta maupun bentuk lain. QuantumGIS QuantumGIS (QGIS) adalah aplikasi SIG gratis yang mencakup pemetaan, analisis spasial, dan beberapa fitur DesktopGIS lainnya. Aplikasi ini sama dengan paket aplikasi GIS komersial, namun aplikasi ini didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU. QuantumGIS mendukung format data vektor, raster, dan database (PostGIS dan Oracle). QuantumGIS juga dapat diprogram ulang untuk mengerjakan tuga yang lebih spesifik. Aplikasi ini juga merupakan suatu aplikasi multi-platform yang dapat dijalankan pada sistem operasi yang berbedabeda termasuk MacOS X, Linux, Unix dan Windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar dibawah adalah peta Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Sumber peta Kota Balikpapan diperoleh dari BAPPEDA Pemerintah Kota Balikpapan dengan skala 1:50000, seperti tampak pada gambar 4.1. Peta tersebut merupakan hasil foto udara pada tahun 2006.

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 3 September 2011 128 Rancangan Sistem Berikut adalah rancangan sistem yang dibangun menggunakan empat jenis pemodelan UML beserta dengan penjelasannya, antara lain : 1. Use Case Diagram Gambar 1. Peta Kota Balikpapan Digitasi Peta Pada QuantumGIS Peta Kota Balikpapan yang telah diperoleh sebelumnya akan digunakan untuk proses digitasi. Teknik digitasi peta pada prinsipnya adalah pembuatan peta melalui proses komputer. Penyimpanan file di komputer dari hasil digitasi peta tersebut dikelompokkan berdasarkan layer yang sesuai dengan tipenya masing-masing. Dalam proses digitasi peta Kota Balikpapan ini digunakan 3 jenis layer, yaitu tipe polygon (ruang), tipe point (titik), dan tipe line (garis). Pada setiap proses digitasi, ditambahkan sejumlah atribut sesuai kebutuhan masing-masing objek, yang nantinya akan ditampilkan sebagai suatu informasi pada objek tersebut. Berikut tampilan hasil akhir proses digitasi peta Kota Balikpapan : Gambar 3. Use Case Diagram WebGIS Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Sebuah Use Case menggambarkan interaksi antara aktor dengan sistem dan fungsionalitas dari aplikasi Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Menggunakan Metode Dijkstra Berbasis WebGIS. Diagram tersebut terdiri dari satu aktor dan sembilan Use Case. Dimana antara Use Case satu dengan lainnya saling berkaitan jika kondisi tertentu terpenuhi. 2. Activity Diagram Gambar 2. Hasil Digitasi Peta Kota Balikpapan Menggunakan QuantumGIS Setelah peta selesai didigitasi, dilanjutkan dengan mengexport peta kedalam bentuk file *.MAP agar dapat ditampilkan dalam web. Kemudian membuat database pada PgAdmin III dengan nama Balikpapan, yang isi tabelnya diperoleh dari hasil import database pada QuantumGIS. Gambar 4. Activity Diagram WebGIS Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas secara umum dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana berakhir. Pada diagram tersebut alur berawal dari guest yang membuka sistem Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Kota Balikpapan, lalu memilih Menu

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 3 September 2011 129 Peta Balikpapan dan melakukan pencarian dengan memilih titik awal dan titik tujuan, kemudian sistem akan melakukan proses perbandingan kemungkinan rute yang terpendek. Alur berakhir dengan pengguna mendapatkan informasi mengenai Rumah Sakit atau Puskesmas yang dituju, Rute Terpendek, Jarak Tempuh, Nama Jalan, dan Transportasinya. 3. Sequence Diagram Gambar 5. Sequence Diagram WebGIS Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam sistem. Dimana pada diagram tersebut menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan dalam sistem yang terdiri dari satu aktor, enam participant dengan lifelinenya dan 10 message. Implementasi Sistem Implementasi sistem meliputi lingkungan implementasi serta implementasi program. Lingkungan Implementasi Merupakan lingkup dimana tempat penyimpanan file-file yang digunakan dan saling berhubungan untuk mendukung pengembangan aplikasi. Yakni dengan membuat folder-folder yang digunakan untuk menampung aplikasi yang telah dibuat. Folder yang dipakai untuk menyimpan aplikasi adalah folder latihan yang berada pada File System:\var\www\. Folder latihan terdiri dari subfolder data, etc, map, dan mapscript. Subfolder data memiliki subfolder lagi, yakni subfolder shp berfungsi untuk menyimpan data simbol peta dalam format (*.shp) yang digunakan dalam sistem. Subfolder etc digunakan untuk menyimpan gambar-gambar yang berfungsi sebagai simbol pada legenda yang melambangkan kelurahan, jalanutama, jalanlain, pusatkesehatan, dan informasi lainnya yang diperlukan. Subfolder map berisi file PETA_BPP.map yang digunakan untuk menghubungkan antara file yang berekstensi.shp dan database PostgreSQL dengan mapscript. Dan Subfolder mapscript berisi file-file untuk mengelola WebGIS pencarian rute terpendek menuju pusat kesehatan Kota Balikpapan. 4. Class Diagram Gambar 7. Tampilan Halaman Peta Gambar 6. Class Diagram Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat Kesehatan Class Diagram menggambarkan hubungan struktur dan deskripsi class, package beserta objek antar tabel yang terdapat pada sistem. Dimana terdapat tujuh tabel yakni tabel peta_balikpapan, jalanutama, jalanlain, pusatkesehatan, transport, hubungan, dan simpangan yang saling berhubungan antar satu sama lain. Prosedur Algoritma Dijkstra Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, algoritma dijkstra adalah algoritma menentukan lintasan terpendek dalam sejumlah langkah pada graf berarah maupun graf tak-berarah yang pada setiap langkah dipilih sisi yang berbobot minimum dan dimasukkan ke dalam himpunan solusi. Pada sistem ini prosedur algoritma dijkstra yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Ditentukan titik awal (startnode) dan titik tujuan (bestnode) untuk mencari rute

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 3 September 2011 130 terpendek. Kemudian dilakukan percobaan sebanyak mungkin hingga didapatkan rute terpendek 2. Dilakukan update titik (rute) terbaru dan sebelumnya hingga kemungkinan maximal percobaan ditemukan. Pada bagian ini perhitungan dijkstra dilakukan, yakni dengan menambahkan setiap jarak yang dilalui oleh tiap-tiap titik sehingga didapatkan hasil jarak yang ditempuh kemudian dibandingkan dengan hasil percobaan sampai ditemukan jarak yang terpendek. 3. Jika maximal percobaan telah mendapatkan hasil akhir rute terpendek maka bestnode (rute terpendek) akan ditampilkan sebagai hasil pencarian. Pengujian Sistem Pengujian pertama diambil pencarian secara manual yakni dari titik awal, Puskesmas Baru Ulu menuju RSU Kanudjoso, terdapat beberapa jalan alternatif seperti berikut : 1. 5-4-6-7-41-1-42-52-53-55-56-57-58-21-18 dengan jarak 7455 m 2. 5-4-6-7-41-1-20-19-9-10-11-13-18 dengan jarak 11765 m 3. 5-4-6-7-41-1-42-43-44-52-53-55-56-57-58-21-18 dengan jarak 9855 m 4. 5-4-6-7-41-1-42-43-44-45-56-57-58-21-18 dengan jarak 7475 m Maka Jalur terpendeknya adalah a 5-4-6-7-41-1-42-52-53-55-56-57-58-21-18 dengan jarak 7455 m Untuk pencarian menggunakan sistem adalah sebagai berikut : Gambar 9. Hasil Pencarian Dari Puskesmas Baru Ulu Menuju RSU Balikpapan Hasil dari perbandingan pencarian rute terpendek secara manual dan menggunakan sistem adalah sama, seperti tampak pada gambar 4.17 Dimana rute dari titik awal Puskesmas Baru Ulu menuju titik tujuan RSU Balikpapan adalah 5-4-6-7-41-1-42-52-53-55-56-57-58-21-18 dengan jarak tempuh 7455 meter. Pada sistem ini juga ditampilkan jalan yang dilalui dan angkutan umum yang dapat digunakan menuju pusat kesehatan yang telah dipilih. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil pengujian sistem, dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem dapat mencari jalur terpendek yang dapat mempermudah masyarakat dalam mencari informasi dan letak pusat kesehatan yang terdapat di Kota Balikpapan. 2. Dengan adanya WebGIS penentuan rute terpendek menuju pusat kesehatan Kota Balikpapan menggunakan metode dijkstra ini, dapat membantu memberikan informasi dalam bentuk peta. 3. Waktu yang digunakan oleh pengguna sistem untuk mencari pusat kesehatan lebih singkat dan rute menjadi lebih dekat. DAFTAR PUSTAKA [1] Aini, A., 2007, Sistem Informasi Geografis Pengertian dan Aplikasinya:STIMIK AMIKOM [2] Dharwiyanti, S., dan Wahono, R., S., 2003, Pengantar Unified Modeling Language, http://www.ilmukomputer.com [3] Fawler, M., 2005, UML Distilled Edisi 3, [4] Haryanto, dan Nandiroh, S., 2009, Perancangan Sistem Navigasi Perjalanan di Kota Surakarta Berbasis WAP pada Telepon Seluler, Vol.10, hal. 83-91: Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta [5] Herawati, J., 2006, Pencari Rute Lintasan Terpendek (Studi Kasus Kampus Universitas Mulawarman Komplek Gunung Kelua Samarinda):Universitas Mulawarman [6] Joko S., P., 2004, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta:PT. Rineka Cipta [7] Kadir, A., 2008, Dasar Pemrograman WEB Dinamis Menggunakan PHP, [8] Lala, A., 2004, PHP & PostgreSQL, [9] Maya S. S., D., 2007, Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis web Menggunakan MapServer:Universitas Sumatera Utara [10]Munir, R., 2009, Matematika Diskrit, Bandung:Informatika [11]Nuryadin, R., 2005, Panduan Menggunakan MapServer, Bandung:Informatika [12]Prahasta, E., 2007, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Bandung:Informatika [13]Ruslan N., 2005, Panduan Menggunakan MapServer, Bandung:Informatika

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 3 September 2011 131 [14]Sugiri dan Kurniawan, B., 2007, Desain Web Menggunakan HTML + CSS, [15]Ulfiah, 2009, Sistem Informasi Geografi Pendidikan Kota Bogor Berbasis Web dengan Menggunakan QuantumGIS:Skripsi Universitas Gunadarma [16]Yuhefizar, 2006, Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System, Jakarta:PT. Elex Media Komputindo [17]Yuniar, F., 2008, Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Internet untuk Meningkatkan Pemahaman Geospasial Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia:Universitas Gadjah Mada [18]http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit.html (Internet tanggal : 26-06-2010) [19]http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Balikpapan.h tml (Internet tanggal : 26-06-2010) [20]http://panduan.ruangweb.com/mapserver (Internet tanggal : 02-07-2011)