ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI TOMAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN API-API KECAMATAN BONTANG UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN TOMAT DI DESA GUNUNG INTAN KECAMATAN BABULU DARAT KABUPATEN ENAJAM PASER UTARA

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

TATANIAGA AGRIBISNIS CABAI MERAH DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

72 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI PEPAYA (Carica papaya L) HAWAI DENGAN CALIFORNIA DI MUANG DALAM KELURAHAN LEMPAKE KECAMATAN SAMARINDA UTARA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

Hilarius Damur, S.P Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

EPP. Vol. 8 No :

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DI DESA BABULU DARAT KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

281 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

Penentuan Harga Pokok Produk (HPP) dan Analisis Keuntungan Usahatani Tomat di Kelurahan Teluk Lingga Kabupaten Kutai Timur

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: ISSN :

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KARET (Hevea brasiliensis) DI DESA BUNGA PUTIH KECAMATAN MARANG KAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans P) DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

OPTIMALISASI LAHAN USAHATANI TOMAT DAN MENTIMUN DENGAN KENDALA TENAGA KERJA (PENDEKATAN PROGRAM LINIER)

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI CABAI MERAH SKALA PETANI DI KOTA SAMARINDA (STUDI KASUS DI KELURAHAN LEMPAKE SAMARINDA)

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

9 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman 9-15 ISSN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI DESA PEMATANG SIKEK KECAMATAN RIMBA MELINTANG KABUPATEN ROKAN HILIR

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI JERUK SIAM (Studi Kasus Di Desa Padang Pangrapat Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TANI TERUNG DI DESA TULUNGSARI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA. Intisari

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI DI DESA ANTAPAN (Studi Kasus Di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan)

291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

ANALISIS EKONOMI USAHA BUDIDAYA TAMBAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

Suheli, M. dkk., Analisis Kelayakan Usahatani...

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

PENENTUAN PRODUKSI OPTIMAL USAHATANI JAGUNG, CABAI DAN KACANG PANJANG DENGAN PENDEKATAN MAKSIMISASI KEUNTUNGAN

PROFITABILITAS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

198 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

Larassati Purwandrini Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda ABSTRACT

Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

AGUS PRANOTO

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI KAKAO DALAM MEMILIH BENTUK PENJUALAN BIJI KAKAO DI DESA BANJAROYA KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO

IV. METODE PENELITIAN

ANALISA USAHA TANI BAWANG DAUN (Allium fistulusom L) DI KELURAHAN BINUANG KECAMATAN BINUANG KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADA KOPI TRADISIONAL DAN KOPI SAMBUNG DI DESA LUBUK KEMBANG, KEC. CURUP UTARA, KAB. REJANG LEBONG

ANALISIS PENDAPATAN PETANI SAYURAN DI DESA WAIHERU KECAMATAN BAGUALA KOTA AMBON

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS USAHATANI JAGUNG PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

218 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

ANALISIS PENDAPATAN POLA TANAM BERUNTUN TANAMAN HORTIKULTURA DI DESA BANGUNREJO KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS USAHATANI SAYURAN DI NAGARI AIR DINGIN, KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK

KERAGAAN USAHATANI MINA PADI

ANALISIS USAHATANI TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill) DI DESA MANDESAN KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Transkripsi:

Jurnal AGRIFOR Volume XII Nomor 2, Oktober 2013 ISSN : 1412 6885 ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI TOMAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN API-API KECAMATAN BONTANG UTARA Siti Balkis 1, Rita Mariati, dan Friska Wati Hutagaol 1 Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda ABSTRACT The purpose of the research was to determine the tomato farm income and knowing the tomato farm income contributing to household incomes of farmers in Api-Api Village, Bontang Utara Sub District. This research started on April until July 2012, with research location is in Api-Api Village, Bontang Utara Sub District. The method that used is census method. The data needed by research are primary and secondary data. Primary data is got by observation and interview with responder use questionnaire which have been compiled in line with research. While secondary data is got from bibliography study and institution information which is related to research execution. The results of this research shows that : 1. Based on the survey result to 9 respondent obtained tomato production to one season is 4.777,78 kg -1 meter -1 at the price of selling Rp 8.000 9.000 kg -1. 2. Total revenue farmers was Rp 730.000.000,00 year -1 and total income from tomato farming is Rp 522.588.633,33 year -1 with average farm income is Rp 58.065.403,70 year -1 respondents -1. 3. Value of R/C ratio was 3,45 meaning that the cultivated tomato farm is already profitable then planting a tomato can for resumes. 4. Average contributing of the tomato farm income to household incomes of farmers is 62,50%. Key words : Analysis of Income Tomato Cultivation PENDAHULUAN Buah tomat banyak digemari oleh hampir segenap lapisan masyarakat karena cita rasanya yang khas, banyak mengandung vitamin dan dapat digunakan untuk berbagai masakan. Tanaman tomat banyak yang dibudidayakan petani karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan kebutuhan akan tanaman ini terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, bertambahnya tingkat pendapatan penduduk serta tingginya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya nilai gizi dan kesehatan (Trisnawati, 1996). Kelurahan Api-Api Kecamatan Bontang Utara memiliki keadaan wilayahnya berupa dataran rendah, sehingga banyak petani memanfaatkan kedaan tersebut untuk menanam tomat, sehingga daerah ini merupakan salah satu daerah penghasil tomat di Kota Bontang. Dalam mengelola usahataninya, petani pada umumnya telah mengetahui bahwa penggunaan sarana produksi akan mempengaruhi hasil usahanya, namun demikian kebanyakan petani dengan kesederhanaan berpikir dan daya intelektual yang terbatas disebabkan pendidikan formal yang rendah, sehingga penggunaan sarana produksi bervariasi karena petani tidak mengetahui tingkat penggunaan biaya yang tepat akan sarana tersebut. 212

Analisis Pendapatan Siti Balkis Kegiatan usaha tani yang dilakukan perlu didukung oleh masukan (input) yang sering disebut dengan faktor produksi, biaya produksi dikeluarkan selama kegiatan usaha tani berjalan baik dimulai dengan proses. Petani tomat dapat menghasilkan pendapatan lebih besar jika pengelolaan usaha taninya dilakukan dengan baik yaitu menggunakan faktor produksi secara efisien, menekan biaya produksi yang dikeluarkan dan diimbangi dengan produksi tanaman yang tinggi. Pendapatan petani menjadi lebih besar jika petani dapat menekan biaya produksi yang dikeluarkan dan diimbangi dengan produksi yang tinggi dan juga harga jual yang tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan usahatani tomat, dan konstribusinya terhadap pendapatan petani di Kelurahan Api-Api Kecamatan Bontang Utara METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Juli 2012 pada petani pengusaha tanaman tomat di Kelurahan Api-Api Kecamatan Bontang Utara. B. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan meliputi : (1) data primer diperoleh secara melalui pengamatan langsung ke lapangan (observasi) dan wawancara dengan petani/pengusaha yang membudidayakan tanaman tomat dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan; dan (2) data sekunder diperoleh dari studi pustaka, monografi Kelurahan, dan instansi terkait yang berkaitan dengan penelitian. C. Metode Pengambilan Sampel Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan cara sampling bertujuan (purposive sampling), dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara sensus (berdasarkan hasil survei awal terhadap petani/pengusaha tomat) hanya berjumlah 9 orang. Menurut Kartono (1989) bahwa populasi sebanyak 10-100 orang sebaiknya diambil 100% dengan cara sensus. D. Analisis Data Analisis data yang dilakukan meliputi : 1. Biaya total yang dikeluarkan dalam usaha tani tomat menggunakan rumus : TC = TFC + TVC (dimana TC = biaya total; TFC = total biaya tetap, dan TVC = total biaya variabel) (Pracoyo, 2006). 2. Total penerimaan dihitung dengan menggunakan rumus menurut Sukirno (2005), yaitu : TR = P x Q (dimana : TR = total penerimaan, P = harga; dan Q = total produksi). 3. Pendapatan dihitung dengan cara mengurangkan total penerimaan dengan total biaya, dengan rumus menurut Mubyarto (1994) sebagai berikut : I = TR - TC (dimana : I = pendapatan/income, TR = total penerimaan, dan TC = biaya total). 4. Untuk mengetahui besarnya kontribusi suatu komoditas terhadap pendapatan petani dihitung dengan menggunakan 213

Jurnal AGRIFOR Volume XII Nomor 2, Oktober 2013 ISSN : 1412 6885 rumus (Widodo, 1990), sebagai berikut : Pendapatan usaha tani tomat Kontribusi pendapatan = ------------------------ x 100% Pendapatan rumah tangga 5. R/C ratio (perbandingan total penerimaan dan total biaya) dihitung dengan menggunakan rumus (Soeharjo dan Patong, 1992) sebagai berikut : Total Pendapatan (TR) R/C Ratio = ----------------------------- Biaya Total (TC) Kaidah keputusan : R/C > 1 artinya usahatani yang dilakukan adalah menguntungkan. R/C < 1 artinya usahatani yang dilakukan adalah tidak menguntungkan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kota Bontang terletak antara 117 o 23-117 o 38 BT dan 1 o 21 36-4 o 10 55 LU dengan luas wilayah 497,57 km 2 yang wilayahnya didominasi oleh laut. Kota Bontang berjarak 108 km dari ibukota propinsi Kalimantan Timur (Samarinda). Kota Bontang dibagi menjadi 3 Kelurahan yaitu Bontang Utara, Bontang Barat dan Bontang Selatan dan terdiri atas 15 Kelurahan. Kelurahan Api-Api terletak di Kecamatan Bontang Utara dengan luas wilayah adalah 12.582,9 m 2. Kelurahan Api-Api terletak pada ketinggian 300 m di atas permukaan laut, berjenis iklim tropis dengan curah hujan rata-rata 610 mm tahun -1 dan kedaaan suhu rata-rata antara 29-30 o C. Keadaan topografinya berupa daerah dataran rendah. Jumlah penduduk Kelurahan Api-Api pada tahun 2012 sebanyak 16.049 jiwa yang terdiri atas 5.080 KK. Berdasarkan jenis kelamin, komposisi penduduknya terdiri atas 8.561 laki-laki dan 7.488 perempuan. Mata pencaharian penduduknya yaitu antara lain : 3.060 jiwa swasta (66,60%), 90 jiwa petani/pekebun (1,90%), 85 jiwa pedagang/jasa (1,90%), 821 jiwa PNS (17,90%), 20 jiwa buruh tani (0,40%), 289 jiwa buruh harian lepas (6,30%), dan 28 jiwa pensiuan (0,60%) (Profil Kelurahan Api-Api, 2012). B. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 9 responden petani tomat, maka diperoleh gambaran karakteristik responden yaitu sebagai berikut : 1. Umur responden Tingkat umur sangat mempengaruhi aktivitas kerja dalam meningkatkan pendapatannya, umur responden yang mengusahakan usaha tani tomat yaitu sebagai berikut : umur antara 14-55 tahun sebanyak 7 orang (77,78%), dan > 55 tahun ada 4 orang (22,20%). 2. Tingkat pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi cara petani dalam mengelola hasil usahataninya, semakin tinggi tingkat pendidikan formal yang ditempuh semakin baik pula kualitas sumber daya manusianya. Keadaan pendidikan responden yaitu sebagai berikut : 3 orang responden tamat SD (33,33%), 3 orang responden SLTP/sederajat (33,33%), 2 orang responden SLTA/sederajat (22,23%), dan 1 orang perguruan tinggi (11,11%). 3. Jumlah tanggungan keluarga 214

Analisis Pendapatan Siti Balkis Jumlah tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan aktivitas responden dalam mengelola usaha taninya dan mempengaruhi keputusan seseorang untuk bekerja. Keadaan jumlah tanggungan keluarga responden, yaitu sebagai berikut : 1-2 orang tanggungan ada 3 orang responden (33,33%); 3-4 orang tangggungan ada 5 orang responden (55,56%), dan 5-6 orang tanggungan ada 1 orang responden (11,11%). 4. Luas lahan Luas lahan usaha tani sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas petani. Usaha tani tanaman tomat yang diusahakan bervariasi antara 0,10 0,50 ha dengan status lahan milik sendiri. Keadaan luas lahan usaha tani tomat di Kelurahan Api-Api adalah sebagai berikut : 0,10 ha ada 1 orang responden (11,11%), 0,25 ha ada 3 orang responden (33,33%), dan 0,50 ha ada 5 orang responden (55,56%). C. Gambaran Umum Usaha Tani Tanaman Tomat Kegiatan budidaya tanaman tomat yang dilakukan petani di Kelurahan Api-Api, yaitu sebagai berikut : (1) persiapan lahan, (2) persiapan sarana produksi, (3) persemaian, (4) penanaman, (5), pemupukan, (6) pemeliharaan yang meliputi : pengairan, penyulaman, pemasangan turus, perempelan/pembuangan tunas air, pengendalian hama dan penyakit, dan (7) pemanenan. D. Faktor Produksi dan Produksi Tomat 1. Penggunaan faktor produksi Faktor produksi adalah sesuatu yang ditambahkan dalam proses produksi atau segala sesuatu yang dipergunakan untuk produksi. Adapun faktor produksi yang diperhitungkan dalam penelitian ini meliputi : sarana produksi (benih, pupuk, dan pestisida), biaya tenaga kerja, biaya penyusutan alat dan biaya lain-lain. Biaya produksi adalah nilai dari semua faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan usaha tani tomat yang terdiri atas : (1) biaya variabel (biaya sarana produksi) dan (2) biaya tetap yaitu biaya penyusutan alat dan biaya lain-lain (Rosyidi, 2004). 2. Biaya sarana produksi dan tenaga kerja Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dinyatakan dengan uang dan diperlukan untuk menghasilkan suatu produk (Sudarsono, 1984). Biaya sarana produksi yang digunakan terdiri atas biaya benih, pupuk dan pestisida. a. Benih yang digunakan responden berupa varietas permata, lantana dan timoty dalam kemasan bungkus. Rata-rata pemakaian benih per responden adalah 4,44 bungkus responden -1 dengan ratarata harga per bungkus yaitu Rp 150.777,78. Jumlah biaya benih yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 10.972.000.00 meter -1 atau rata-rata biaya benih sebesar Rp 1.219.111,11 meter -1 ha -1 responden -1. b. Pupuk yang digunakan responden berupa : Urea, ZA, SP-36, KCl, NPK Phonska, kapur, pupuk kandang, Gandasil B dan D. 215

Jurnal AGRIFOR Volume XII Nomor 2, Oktober 2013 ISSN : 1412 6885 Penggunaan pupuk adalah bervariasi diantara responden (petani). Jumlah biaya pupuk yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 28.425.000,00 meter -1 atau rata-rata biaya pupuk sebesar Rp 3.158.333,33 meter -1 responden -1. Jumlah biaya pupuk yang dikeluarkan 9 responden adalah sebesar Rp 74.460.000,00 ha -1 dengan rata-rata biaya pupuk sebesar Rp 8.273.333,33 ha -1 responden -1. c. Pestisida yang digunakan responden adalah Marshall, Curacron, Antracol, Agrimak, Dithane M-45, Proclaime, Regent, Agrimec, Dursban, Isigo dan Victory. Penggunaan pestisida adalah bervariasi diantara responden (petani). Jumlah biaya pestisida yang dikeluarkan 9 responden adalah sebesar Rp 3.740.850,00 meter -1 atau rata-rata sebesar Rp 415.650,00 meter -1 responden -1 dengan jumlah biaya pestisida adalah sebesar Rp 10.815.500,00 ha -1 atau rata-rata sebesar Rp 1.201.722,22 meter -1 ha - 1 responden -1. Berdasarkan data di atas, maka jumlah biaya sarana produksi yang dikeluarkan adalah Rp 36.349.850,00 meter -1 dengan ratarata Rp 4.038.872,22 meter -1 responden -1 dengan jumlah biaya Rp 96.247.500,00 meter -1 ha -1 dengan rata-rata Rp 10.694.166,67 meter -1 ha -1 responden -1. d. Penggunaan tenaga kerja dalam usaha tani tomat meliputi persiapan lahan, persemaian, penanaman, pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemanenan. Jumlah HOK yang digunakan adalah 676 HOK meter -1 responden -1, sehingga biaya upah yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 40.560.000,00 meter -1 atau rata-rata sebesar Rp 4.506.666,67 meter -1 responden -1 dan biaya tenaga kerja secara keseluruhan per musim tanam adalah Rp 122.280.000,00 atau rata-rata yaitu Rp 13.586.666,67 meter -1 ha -1 responden -1. 3. Biaya tetap a. Alat yang digunakan responden dalam usaha tani tomat adalah cangkul, arit, parang, sprayer, gembor, pompa air, selang, arco dan mulsa plastik. Jumlah biaya penyusutan alat yang dikeluarkan responden adalah sebesar Rp 26.791.250,00 meter -1 dengan ratarata Rp 2.976.805,56 meter -1 responden -1. Total biaya penyusutan alat adalah Rp 72.489.000,00 meter -1 dengan ratarata sebesar Rp 8.054.333,33 meter - 1 ha -1 responden -1. b. Biaya lain-lain yang dikeluarkan responden/petani dalam usaha tani tomat adalah biaya turus/ajir, bensin dan tali rafia. Jumlah biaya lain-lain per musim tanam yang dikeluarkan responden adalah sebesar Rp 26.628.000,00 atau ratarata sebesar Rp 2.958.666,67 meter - 1 responden -1. Total biaya lain-lain yang dikeluarkan responden dalam 1 hektar adalah sebesar Rp 69.728.000,00 atau rata-rata sebesar Rp 7.747.555,56 meter -1 ha - 1 responden -1. Secara keseluruhan total biaya produksi yang dikeluarkan 9 responden selama satu musim tanam tomat adalah sebesar Rp 130.329.100,00 meter -1 atau rata-rata biaya produksi sebesar Rp 14.481.011,11 meter -1 responden -1 dan biaya produksi yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 360.744.500,00 ha -1 atau dengan rata-rata biaya produksi 216

Analisis Pendapatan Siti Balkis sebesar Rp 40.082.722,22 meter -1 ha -1 responden -1. E. Produksi Cabai Besar Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap 9 responden diketahui bahwa total produksi tomat selama satu musim tanam sebesar 43.000 kg dengan rata-rata produksi 4.777,78 kg responden -1 dengan harga jual di tingkat petani yang berlaku Rp 8.000,00-9.000,00 kg -1. F. Penerimaan Penerimaan adalah penerimaan produsen berupa uang yang diperoleh dari hasil penjualan barang produksi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penerimaan yang diperoleh 9 responden selama satu musim tanaman adalah Rp 365.000.000,00 meter -1 dengan rata-rata sebesar Rp 40.555.555,56 meter -1 responden -1 atau Rp 964.500.000,00 meter -1 ha -1 responden -1 dengan rata-rata Rp 107.166.666,67 meter -1 ha -1 responden -1. Dalam satu tahun petani di Kelurahan Api-Api mengalami dua kali musim tanaman tomat. Tanaman tomat tidak ditanam sepanjang tahun yang bertujuan untuk memutus siklus hama penyakit. Untuk mengisi kekosongan tersebut biasanya petani mengusahakan tanaman jagung, bunga kol, kacang panjang, dan cabai keriting dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dari kegiatan tersebut. G. Pendapatan Menurut Mubyarto (1994) bahwa pendapatan adalah hasil kotor (bruto) dengan produksi yang dinilai dengan uang, kemudian dikurangi dengan biaya produksi dan pemasaran, sehingga diperoleh pendapatan bersih usaha tani. Selanjutnya dikemukakan oleh Sudarsono (1995) bahwa pendapatan yang diterima petani dari suatu hasil produksi adalah total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pendapatan yang diperoleh 9 responden adalah Rp 261.294.316,67 meter -1 dengan ratarata sebesar Rp 29.032.701,85 meter -1 responden -1 atau Rp 522.588.633,33 ha -1 atau dengan rata-rata sebesar Rp 58.065.403,70 ha -1 responden -1. Rekapiltulasi penerimaan, biaya produksi, pendapatan dan R/C ratio usaha tani tomat di Kelurahan Api-Api disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Keadaan Penerimaan, Biaya Produksi, Pendapatan dan R/C Ratio Usaha Tani Tomat Di Kelurahan Api-Api Responden Penerimaan (Rp meter -1 ) Biaya Produksi (Rp meter -1 ) Pendapatan (Rp meter -1 ) Pendapatan (Rp tahun -1 ) R/C Ratio 1-9 365.000.000,00 103.705.683,33 261.294.316,67 522.588.633,33 31,09 Rata-rata 40.555.555,56 11.522.853,70 29.032.701,85 58.065.403,70 3,45 Sumber : Data Primer (Diolah) Tahun 2012 H. R/C ratio Untuk melihat kegiatan usaha tani tomat ini efisien atau tidak efisien maka digunakan perbandingan antara penerimaan dengan biaya produksi (R/C ratio). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai R/C ratio berkisar antara 1,79 4,71 dengan rata-rata nilai R/C ratio sebesar 3,45 yang berarti jika biaya produksi dikeluarkan 1 satuan rupiah, maka penerimaan yang diperoleh petani 217

Jurnal AGRIFOR Volume XII Nomor 2, Oktober 2013 ISSN : 1412 6885 adalah 3,45 satuan rupiah. Dengan kata lain usaha tani tomat yang dilakukan di kelurahan Api-Api adalah efisien. I. Kontribusi Pendapatan Usaha Tani Tomat terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan usaha tani tomat tiap responden berbeda-beda yaitu berkisar antara 15,10 82,62 % dengan ratarata kontribusi sebesar 62,50%, artinya bahwa pendapatan yang diperoleh responden dari usaha tani tomat telah memberikan kontribusi sebesar 62,50% terhadap pendapatan rumah tangga petani. Pendapatan keluarga yang didapat selain dari usaha tani tomat adalah dari kegiatan on farm dan off farm merupakan cara petani dalam melakukan kegiatan diversifikasi usaha. Kegiatan diversifikasi ini dilakukan untuk mengantisipasi jika kegiatan usaha tani yang sedang dikerjakan mengalami gagal panen. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendapatan usaha tani tomat (on farm) di Kelurahan Api-Api selama 1 tahun adalah Rp 522.588.633,33 atau rata-rata Rp 58.065.403,70 responden -1 dan untuk Desa Purwajaya adalah Rp 20.825.340 ha -1 ; dan untuk pendapatan dari kegiatan lain (off farm) dalam 1 tahun adalah Rp 289.727.250,00 atau rata-rata Rp 32.191.916,67 responden -1. 2. Nilai R/C ratio usaha tani tomat berkisar antara berkisar antara 1,79 4,71 dengan rata-rata nilai R/C ratio sebesar 3,45 yang berarti usaha tani tomat yang dilakukan di kelurahan Api-Api adalah efisien. 3. Kontribusi pendapatan usaha tani tomat adalah berkisar antara 15,10 82,62 % dengan rata-rata kontribusi sebesar 62,50%. B. Saran Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Perlu adanya pembinaan, sosialisasi dan gelar teknologi budidaya tomat yang dilakukan secara periode dan berkelanjutan dalam rangka peningkatan wawasan, pengetahuan dan pola pikir serta minat petani. 2. Petani diarahkan lebih mengutamakan menggunakan tenaga kerja keluarga saja daripada tenaga kerja upahan. 3. Perlunya bantuan modal usaha kepada petani yang melaksanakan usaha tani tomat agar para petani dapat mengembangkan usaha taninya. DAFTAR PUSTAKA [1] Kartono. 1989. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Mandar Maju, Bandung. [2] Pracoyo, T.K. dan A. Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Grasindo, Jakarta. [3] Profil Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara Tahun 2012. [4] Mubyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta. 218

Analisis Pendapatan Siti Balkis [5] Rosyidi, S. 2006. Pengantar Teori Ekonomi (Pendekatan kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro). Raja Grafindo Persada, Jakarta. [6] Soeharjo, S dan D Patong. 1992. Sendi_sendi Pokok Usaha Tani. Faperta Unhas, Ujung Pandang. [7] Sudarsono. H. 1995. Pengantar ekonomo makro. LP3ES, Jakarta. [8] Sukirno, S. 2005. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. [9] Trsinawati, Y. 1996. Tomat : Pembudidayaan Secara Komersial. Penebar Swadaya, Jakarta. [10] Widodo, H.S.T. 1990. Indikator Ekonomi Dasar Perhitungan. Kanisius, Yogyakarta. 219