BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber daya sebuah sekolah yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. perhatian besar terhadap kualitas dan kuantitas out put sekolah yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan kontribusi terhadap rata-rata hasil pendidikan secara

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Itan Tanjilurohmah,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

V. SIMPULAN DAN SARAN. terhadap motivasi belajar IPS Terpadu kelas VIII di SMP Negeri 1. Gisting tahun pelajaran 2013/2014. Keterampilan mengajar guru

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

I. PENDAHULUAN. ini karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan akan

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. profesional, pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Kriteria jabatan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan atau Kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan kepribadian yang utuh, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan lingkungannya. Artinya guru memiliki tugas dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Robiah Adawiyah, 2014 Usaha Instruktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang sangat kuat kedudukannya dimana sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, pengangkatan tenaga kependidikan sampai pengesahan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena pendidikan merupakan gerbang menuju wawasan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adi Setiawan Nurpratama, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan kualitas di era globalisasi ini menuntut kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua

BAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah. diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

I. PENDAHULUAN. pemerintah melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata dan perolehan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Fokus isu-isu strategis pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

I. PENDAHULUAN. Bahasa tersebut digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum dan adanya penyempurnaan fasilitas, adanya lokakarya bagi. yang kesemuanya ini dimaksudkan sebagai usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. berhenti ketika nyawa sudah tidak ada lagi di dalam raga manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar dapat memiliki kemampuan,

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

BAB I PENDAHULUAN. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru adalah aktor utama yang berkaitan langsung dengan kegiatan proses belajar mengajar (KBM) di kelas. Oleh sebab itu, seorang guru memilki peranan strategis dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Ini sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat 1: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru sebagai salah satu unsur dalam proses belajar mengajar memiliki multi peran, tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pembimbing yang mendorong potensi siswa mengembangkan alternatif dalam belajar. Artinya guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang kompleks terhadap pencapain tujuan pendidikan, di mana guru tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu yang akan diajarkan dan memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, namun juga dituntut untuk menampilkan kepribadian yang mampu menjadi 1

2 teladan bagi siswa. Untuk itu guru dituntut untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam menjalankan tugas. Kinerja guru adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Malayu Hasibuan, 2001: 94). Ukuran kinerja guru terlihat dari rasa tanggung jawabnya menjalankan amanah, profesi yang diembannya, rasa tanggung jawab moral dipundaknya. Semua itu akan terlihat kepada kepatuhan dan loyalitasnya di dalam menjalankan tugas keguruannya di dalam kelas dan tugas kependidikannya di luar kelas. Sikap ini akan dibarengi pula dengan rasa tanggung jawabnya mempersiapkan segala perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu, guru juga sudah mempertimbangkan metodologi yang akan digunakan, termasuk alat media pendidikan yang akan dipakai, serta alat penilaian apa yang digunakan di dalam pelaksanaan evaluasi. Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja seorang guru, yaitu faktor dari diri sendiri dan faktor lingkungan. Yang termasuk faktor diri sendiri yang mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi, kemampuan, kondisi guru dalam bekerja meliputi: kemampuan guru mengajar, keterampilan guru dalam menjelaskan materi dan latar belakang pribadi atau pendidikan atau pengalaman mengajarnya. Faktor dari lingkungan yang mempengaruhi kinerja seorang guru adalah kondisi lingkungan fisik meliputi: sarana dan prasarana, teman kerja.

3 Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi kerja. Motivasi kerja adalah daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan (Sardiman, 2011: 73). Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi sebagai pendorong semangat kerja. Guru menjadi seorang pendidik karena adanya motivasi untuk mendidik. Bila tidak punya motivasi maka tidak akan berhasil untuk mendidik atau mengajar. Guru yang termotivasi dalam bekerja maka akan mendorong untuk meningkatkan kinerjanya. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah pengalaman mengajar. Pengalaman mengajar guru adalah apa yang telah dialami oleh guru selama menjalankan tugasnya sebagai guru. Guru memiliki peluang besar untuk belajar dari pengalaman mengajarnya di lapangan daripada belajar dari berbagai penelitian dan pendekatan psikologis. Berdasarkan hasil observasi kinerja guru IPS di Kabupaten Gunungkidul dapat dikatakan belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya sebagian guru yang masuk ke kelas yang tidak tepat waktu atau terlambat masuk ke sekolah, guru yang mengajar persiapan mengajarnya yang kurang lengkap. Fakta lain khusus dalam pembelajaran IPS yang seharusnya dilakukan secara terpadu, tetapi berdasarkan hasil wawancara masih banyak guru IPS SMP di Kabupaten Gunungkidul yang belum menerapkannya. Sesuatu yang tidak berubah atau masih tetap dilakukan antara lain cara mengajarnya tetap disajikan secara terpisah masing-masing disiplin ilmu (geografi, ekonomi, sosiologi, sejarah). Selain itu juga minimnya kreativitas

4 guru yang kurang mengembangkan metode dan media pembelajaran sehingga materi yang seharusnya dapat dikembangkan sepenuhnya menjadi terkesan membosankan bagi siswa. Hal ini tentunya sangat berkaitan dengan motivasi kerja guru yang akan mempengaruhi guru dalam mengoptimalkan kinerjanya. Akan tetapi motivasi kerja guru terlihat menurun. Berdasarkan hasil wawancara dalam observasi ke beberapa guru IPS hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian dari pihak sekolah sehingga menimbulkan anggapan bahwa bekerja dengan baik maupun tidak baik pun sama saja hasilnya. Guru merasa kurang mendapat perhatian, walaupun pada dasarnya penghargaan bukan satusatunya yang menjadi pertimbangan bagi mereka, namun dengan penghargaan yang diberikan oleh sekolah mereka akan merasa diperhatikan dan hal ini tentunya akan memotivasi pada diri guru untuk terus meningkatkan kinerjanya. Di sisi lain, pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran IPS di sekolah belum sepenuhnya terlengkapi. Pada beberapa bagian masih kurang lengkap terutama pada sarana dan prasarana penunjang langsung proses pembelajaran seperti alat peraga. Hal ini dapat menyebabkan motivasi mengajar guru menjadi menurun, karena guru terkadang harus mengeluarkan biaya sendiri sebagai pemenuhan kebutuhan akan alat peraga pembelajaran. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah pengalaman mengajar. Pengalaman mengajar merupakan suatu hal yang menjadikan perhatian yang tidak kalah pentingnya dalam menentukan kinerja guru. Kecenderungan

5 tingkah laku mengajar guru IPS yang masih berpola lama mengingatkan bahwa pengalaman yang didapat saat mengajar belum memberi arti apa-apa. Pembelajaran masih monoton dan cenderung membosankan bagi siswa. Harusnya pengalaman mengajar dapat memberi guru kedalaman pengetahuan dan wawasan untuk mengatasi masalah yang timbul selama berlangsungnya pembelajaran. Adanya motivasi tinggi, berbagai informasi yang didapat dari pengalaman mengajar atau sumber lain akan memperkaya pilihan guru untuk terus berkreasi dan meningkatkan kinerjanya dalam pelaksanaan tugas, sehingga optimalisasi pembelajaran IPS dapat ditingkatkan. Pembelajaran sebagai proses interaktif, menuntut kinerja guru yang sungguh-sungguh dalam meramu dan menyajikan materi dengan tepat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan meningkatkan kinerja guru, seperti perubahan kurikulum, penataran, seminar dan pelatihan, namun hasilnya belum menunjukkan perubahan signifikan. Peningkatan kinerja guru tidak mudah, butuh waktu dan perencanaan matang untuk melahirkan dan mengembangkan ide-ide baru. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Pengalaman Mengajar Dengan Kinerja Guru IPS SMP Di Kabupaten Gunungkidul B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi sebagai berikut:

6 1. Pengalaman mengajar yang dimiliki setiap guru berbeda-beda/ bervariasi tetapi dalam pembelajarannya masih saja sama dan monoton. 2. Latar belakang pendidikan guru IPS bervariasi dan kebanyakan masih terspesialisasi dalam pendidikan disiplin ilmu tertentu seperti pendidikan ekonomi, pendidikan sejarah, pendidikan geografi, dan pendidikan sosiologi. 3. Guru kurang terpacu dan kurang termotivasi untuk memberdayakan diri mengembangkan profesi dan memutahkirkan pengetahuan. 4. Guru masih kurang memaksimalkan kinerjanya yang terlihat dari masih banyak guru yang belum mengembangkan IPS Terpadu dan masih rendahnya daya kreasi dalam mengajar sehingga materi-materi yang ada menjadi kurang diberdayakan. 5. Proses pembelajaran IPS cenderung masih terpola pada interaksi satu arah dan membosankan. C. Pembatasan Masalah Penelitian ini memfokuskan pada masalah : 1. Pengalaman mengajar yang dimiliki setiap guru berbeda-beda/ bervariasi tetapi pembelajarannya masih saja sama dan monoton.. 2. Guru kurang terpacu dan termotivasi untuk memberdayakan diri mengembangkan profesi dan memutahkirkan pengetahuan. 3. Guru masih kurang memaksimalkan kinerjanya yang terlihat dari masih banyak guru yang belum mengembangkan IPS Terpadu dan masih

7 rendahnya daya kreasi dalam mengajar sehingga materi-materi yang ada menjadi kurang diberdayakan. Kinerja guru diduga berhubungan dengan faktor yang lain yaitu motivasi kerja dan pengalaman mengajar. Sehingga dalam penelitian ini dibatasi pada masalah motivasi kerja, pengalaman mengajar dan kinerja guru. D. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana hubungan antara motivasi kerja dan pengalaman mengajar dengan kinerja guru IPS SMP di Kabupaten Gunungkidul? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dan pengalaman mengajar dengan kinerja guru IPS SMP di Kabupaten Gunungkidul F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan yang ada antara motivasi kerja dan pengalaman mengajar dengan kinerja sebagai guru IPS. b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan sumber informasi ilmiah bagi penelitian yang sejenis.

8 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagi guru untuk lebih meningkatkan kinerjanya. b. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan guru secara efektif sehingga mendukung pencapaian tujuan program pendidikan. c. Bagi Peneliti Bagi peneliti, dengan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang kinerja guru IPS. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa calon guru IPS untuk meningkatkan kesiapan menjadi guru dan lebih termotivasi dalam menghadapi dunia kerja khususnya dalam bidang pendidikan.