PRIYAMBODO, M.SC. FOSIL DAN BATUAN

dokumen-dokumen yang mirip
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.4

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

JAWABAN PERTANYAAN EVOLUSI TUGAS

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. PEMBETUKAN TANAH SUBUR DAN STRUKTUR BUMILATIHAN SOAL BAB 11. magma. kawah. lahar. lava

10.1. Pendahuluan. by Djauhari Noor 242

Pendahuluan Umur Relatif

GEOLOGI SEJARAH RANGKUMAN SKALA WAKTU GEOLOGI. Oleh: MOHAMAD IKBAL GANI NIM Dosen Pengampu: RONAL HUTAGALUNG, S.T, M.

JAGAD RAYA DAN TATA SURYA VI

BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 03: Batuan & Tanah

MEKANIKA TANAH ASAL USUL TERBENTUKNYA TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

ANGGOTA. Andisa Fardhana K. W (02) Aulia kusuma Fitrianti (05) Dhaifan Nur (07) Farah Raisyaputri Andu (13) Hanin Amalia Putri (19) Lalili Adi (24)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Siklus I Pertemua I

Ash, atau abu volkanik adalah material hasil letusan gunungapi (atau material piroklastik) dengan ukuran butir < 2mm.

BAB I PENDAHULUAN. The petroleum geologist. Geologi fisika Geologi sejarah Geologi struktur Paleontologi Stratigrafi

KARAKTERISTIK LUMPUR SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan

Jilid 1. Penulis : Arief Harisa Muhammad. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.

Gambar 2.1 Lapis Perkerasan Jalan

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen

Nama : Peridotit Boy Sule Torry NIM : Plug : 1

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

Besar butir adalah ukuran (diameter dari fragmen batuan). Skala pembatasan yang dipakai adalah skala Wentworth

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

DASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya material itu sendiri. Batuan terdiri dari material-material

5. Jasad batuan yang cair dan panas yang terdapat dibawah bumi dipanggil sebagai apa? (a) Lava (b) Magma (c) Igneus (d) Sedimen (e) Tiada jawapan

batuan, butiran mineral yang tahan terhadap cuaca (terutama kuarsa) dan mineral yang berasal dari dekomposisi kimia yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DASAR-DASAR ILMU TANAH

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HALU OLEO FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB 2 GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL

IV. BATUAN METAMORF Faktor lingkungan yang mempengaruhi

SOIL COMPONENT EKOSARI R. 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Interpretasi Stratigrafi daerah Seram. Tabel 4.1. Korelasi sumur daerah Seram

Lampiran 1. Luas masing-masing Kelas TWI di DAS Cimadur. Lampiran 2. Luas Kelas TWI dan order Sungai Cimadur

ACARA IX MINERALOGI OPTIK ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN

BAB II GEOLOGI REGIONAL

Gambar 1. Kolom Stratigrafi Cekungan Jawa Barat Utara (Arpandi dan Padmosukismo, 1975)

BAB IV ASOSIASI FASIES DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GEOLOGI CEKUNGAN TARAKAN

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

Kriteria Agregat Berdasarkan PUBI Construction s Materials Technology

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

MINERAL DAN BATUAN. Yuli Ifana Sari

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN 50 KOTA DAN SIJUNJUNG, PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

Gambar 6. Daur Batuan Beku, Sedimen, dan Metamorf

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland. dan air dengan perbandingan 1 semen : 7 pasir.

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III STRATIGRAFI 3. 1 Stratigrafi Regional Pegunungan Selatan

II. PEMBENTUKAN TANAH

senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan

berlemak, larut dalam CCU serta tidak larut dalam air. Jika dipanaskan sampai suatu

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IX FILUM ARTHROPODA

Hasil Uji Coba Validitas dan Reabilitas Soal Siklus 1 di SD Negeri 2 Kuwaron kelas VI Sebelum Dikurangi Item Tidak Valid

STRATIGRAFI REGIONAL CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

LAMPIRAN 2 PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS DIKPORA KECAMATAN SAPURAN SD NEGERI KARANGSARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN

Assalamualaikum Wr. Wb.

Struktur Penyusun Bumi

BAB VI AGREGAT. Yang dimaksud agregat dalam hal ini adalah berupa batu pecah, krikil, pasir ataupun

BAB II GEOLOGI REGIONAL

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kastowo (1973), Silitonga (1975), dan Rosidi (1976) litologi daerah

TINJAUAN SIFAT-SIFAT AGREGAT UNTUK CAMPURAN ASPAL PANAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB III LANDASAN TEORI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I)

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BATU ALAM. Eko Sri Haryanto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Curah hujan tinggi, tanah masam & rawa bergambut. Curah hujan mm/tahun, dataran bergunung aktif. Dataran tinggi beriklim basah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan

BAB II TEORI DASAR. di bumi. Mineral biasa ditemukan dalam bentuk butiran yang diameternya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan lokasi dari Struktur DNF yang ditandai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasrkan peta geologi daerah Leles-Papandayan yang dibuat oleh N.

Bab II. Kriteria Geologi dalam Eksplorasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PRIYAMBODO, M.S C. FOSIL DAN BATUAN

FOSIL Bahasa Latin, fossilis: menggali FOSIL Segala macam petunjuk atau bukti kehidupan masa lalu yang terdapat di berbagai lapisan tanah atau batuan Bagian tubuh yang memfosil umumnya adalah bagian tubuh yang keras Harus mudah terpisah dari proses oksidasi, penguraian atau pengikisan

FOSIL sbg PETUNJUK EVOLUSI Fosil merupakan bukti nyata bahwa organisme tersebut pernah hidup Adanya perubahan ragam dan kompleksitas Sebagai dasar penyusunan skala waktu geologi

Solomon et al., 2008

Skala Waktu Geologi (1/2) MASA ZAMAN KALA K E N O Z O I K U M M E S O Z O I K U M Kwarter Tersier Holosen UMUR (juta tahun) PERISTIWA BIOLOGI Kemunculan manusia Pleistosen 3 Mamalia besar punah Pliosen 22 Puncak evolusi tumb. Bunga Miosen Puncak evolusi mamalia besar Oligosen 40 Dominasi gastropoda & pelecypoda Eosen Paleosen 65 Kuda pertama Perkembangan mamalia Kapur 135 Tumb. Bunga pertama Kepunahan reptil terbang Permulaan evolusi mamalia Jura 200 Dominasi Gymnospermae Radiasi Reptilia laut Trias 240 Dominasi ammonoid Cikal bakal mamalia Dinosaurus

Skala Waktu Geologi (2/2) MASA ZAMAN KALA UMUR (juta tahun) P A L E O Z O I K U M P R A P A L E O Z O I K U M PERISTIWA BIOLOGI Perm 280 Trilobit punah, repltil like mammals Karbon 370 Amfibia ke darat, dominasi Echinodermata Devon 415 Radiasi ikan dan tumb. Darat Silur 445 Ikan berahang, tumb. Darat pertama Ordovisium 525 Ikan tak berahang Kambrium 590 Dominasi trilobit Eokambrium 700 Mollusca, Coelenterata Akhir 1700 Sel Eukariotik Tengah Awal Alga biru 1900 Bakteri kemosisntesis 2000 Strematolit 2400 Mikrosphere 2700 Bakteri 3000 Spheroid 3800 Batuan sedimen tertua

MACAM FOSIL Berdasarkan wujudnya: 1. Tinggalan Anatomis Satu tubuh utuh/sebagian saja 2. Tinggalan Biogenik Kotoran atau telur 3. Artefak Jejak, lubang atau sarang

MACAM FOSIL Berdasarkan Proses pembentukannya 1. Original Preserved Fossil Fosil dalam bentuk asli Relatif tidak mengalami perubahan Sangat jarang terjadi 2. Altered Preserved Fossil Fosil dalam bentuk terubah Senyawa aslinya telah digantikan oleh senyawa kimia baru Melalui tiga proses: (1) Desikasi, (2) Karbonisasi dan (3) Petrifaksi

Original Preserved Fossil

Original Preserved Fossil Bangkai Mammouth yang ditemukan dalam keadaan utuh di dalam tanah beku Seberia tahun 1900

Altered Preserved Fossil Desikasi Fosilisasi karena proses pengeringan Fosil masih memperlihatkan bentuk asli Fosil umumnya rapuh dan mudah patah Contoh: Serangga yang terawetkan batu ambar

Altered Preserved Fossil Karbonisasi Prosesn perubahan materi organik menjadi arang. Arang menjadi selapis film tipis yang memberi kesan lukisan jasad memfosil secara dua dimensi. Terjadi proses pemadatan bersama batuan yang menguburnya

Altered Preserved Fossil Petrifaksi Proses perubahan menjadi batu Disebut mineralisasi karena terjadi proses pergantian senyawa organik menjadi mineral pada organisme yang memfosil. Mineral pengganti umumnya berupa CaCO 3, SiO 2, FeS 2 dan Fe 2 O 3

Altered Preserved Fossil Petrifaksi

BATUAN Agregat dua atau lebih mineral. Batuan di kerak bumi dibedakan menjadi: Batuan Beku Batuan Sedimen Batuan Malihan

BATUAN BEKU Batuan yang terbentuk sebagai hasil pendinginan materi yang panas. Magma > Lava > Lahar Batuan paling banyak di kerak bumi Batuan beku jarang mengandung fosil Batuan beku dan fosil Aliran lava bisa mengubur hewan / tumbuhan sehingga organisme tersebut memfosil

BATUAN SEDIMEN Batuan yang tersusun atas partikelpartikel yang terkikis dari batuan lain yang dibawa wahana pemindah ke tempat baru, lalu terendapkan. Partikel endapan saling memampat dan melekat dengan semen sbg perekat. Contoh semen: CaCO 3, SiO 2, dan Fe 2 O 3

Batuan Sedimen & Fosil Sangat memungkinkan menyimpan fosil Proses pengendapan dimulai dari partikel besar Membentuk lapisan Makin tebal lapisan -> tekanan meningkat -> sedimen memadat Jasad yang tertimbun dan mengalami proses geologis

Macam Batuan Sedimen Berdasarkan Ukuran Partikelnya, 1. Sedimen Klasik 2. Sedimen Kimia 3. Sedimen Organik

Batuan Sedimen Klasik Batuan sedimen yang tersusun atas partikelpartikel bawaan air yang memadat dan terekat oleh semen Berdasarkan ukurannya, Sedimen Klasik dibedakan menjadi: a. Lempung (clay) : d < 0,004 mm b. Lanau (silt): d= 0,004 0,0063 mm Persekutuan clay dan silt disebut shale (serpih) c. Pasir (sand) : d= 0,0062 2 mm d. Konglomerat (conglomerate): d > 4 mm

Batuan Sedimen Kimia Terbentuk dari proses pengendapan (presipitasi) Strukturnya padat dan halus Contoh: Batu kapur, Dolomit (CaMg(CaCo 3 ) 2 ) dan garam (halite)

Batuan Sedimen Organik Berasal dari sisa-sisa atau leburan tumbuhan dan hewan, CaCO 3 merupakan komponen terbanyak Contoh: Coquina, tersusun atas patahan cangkang yang terikat oleh matriks CaCO 3 halus Kapur (chalk), tersusun atas cangkang kalsium organisme uniseluler laut

BATUAN METAMORF Batuan yang terbentuk dari batuan lain karena mengalami perubahan yang ditimbulkan oleh panas dan tekanan tinggi Tekanan dan panas berasal batuan di perut bumi yang memadat Contoh: marmer dan sabak Jarang terjadi pembentukan fosil pada tipe batuan ini

DNA pada Fosil?

MENAKSIR UMUR FOSIL DAN BATUAN Dimulai dari pemikiran Arbishop Usher dan John Lightfoot (Sebelum abad 18), Bumi berawal dari tahun 4004 SM Tidak ada bukti ilmiah

MENAKSIR UMUR FOSIL DAN BATUAN Teknik Kadar Garam Teknik Daya Hantar Panas Teknik Sedimentasi Teknik Penanggalan Radioaktif

TEKNIK KADAR GARAM Pengusul: Astronom Inggris, Edmund Halley, 1715 Asumsi: Laut awal adalah tawar Rasa asin berasal dari mineral di darat John Jally (1899) berhasil mendapatkan umur lautan adalah sekitar 90 juta tahun dengan teknik ini

TEKNIK KADAR GARAM KELEMAHAN Salinitas lautan beragam Komposisi mineral laut mineral daratan

TEKNIK DAYA HANTAR PANAS Lord Kelvin (Inggris) Asumsi Bumi berasal dari massa cair panas yang perlahan membeku dan mendingin Daya hantar panas batuan: 40 kal/cm 2 Makin ke dalam bumi, suhu naik 2 o /100m Mengukur suhu batuan saat ini dan titik leleh batuan Tidak ada perhitungan Lord Kelvin jelas, hanya simpulan bahwa umur bumi lebih muda daripada hasil pengukuran Teknik Kadar Garam

TEKNIK SEDIMENTASI Laju sedimentasi dapat dijadikan dasar penelitian umur batuan Mengukur tebal sedimen dalam kurun waktu tertentu Umur Batuan diukur dari hasil perbandingan tebal sedimen (m) dengan kecepatan sedimentasi per tahun (mm/thn)

TEKNIK SEDIMENTASI Kelemahan Pengendapan terjadi beragam baik tempat maupun waktu Ada faktor luar seperti pengikisan

TEKNIK PENANGGALAN RADIOAKTIF Teknik penentuan umur mutlak batuan atau fosil menggunakan laju peluruhan radiokatif Peluruhan radioaktif adalah peristiwa perubahan isotop yang tidak stabil ke yang stabil Misal Uranium 238 menjadi Timbal 206 Isotop Induk: U Isotop turunan: Pb

TEKNIK PENANGGALAN RADIOAKTIF Laju peluruhan bersifat konstan Waktu paruh radioaktif Waktu yang diperlukan separuh dari seluruh masa radioisotop untuk meluruh Persamaan Waktu Paruh T 1/2 = 0,693 : Banyaknya atom yang meluruh dalam suatu waktu (n) dibagi semua atom (N)

TEKNIK PENANGGALAN RADIOAKTIF ISOTOP KARBON