BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. meneliti hubungan antar variabel. Variabel- variabel ini diukur (biasanya

BAB III METODE PENELITIAN. empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif deskriptif korelatif. Menggunakan model penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik analisis data. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

BAB III METODE PENELITIAN. bukan dalam bentuk angka. 1. efektivitas pembelajaran PAI. karyawan, jumlah sarana dan prasarana, dan hasil angket.

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah diatas, Penelitian ini di. penelitian yang menjelaskan tentang penelitian korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN. Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua:

BAB III METODE PENELITIAN. prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. 1 Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. mencoba meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu karya ilmiah. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk penelitian lapangan yang merupakan jenis penelitian yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. apapun bentuk dan jenis penelitian yang hendak dilakukan pasti menimbulkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Arikunto (2002:136), Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. masalah guna mencari pemecahan terhadap suatu masalah. 50

BAB III METODE PENELITIAN. hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti. Di dalam penelitian dikenal

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai

Moh. Nasir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983, hlm. 149

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tahap pertama: dalam tahap pertama ini penulis menentukan masalah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14) mengungkapkan bahwa:

Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa. Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Siantar Utara jl.

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsipprinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sebagai factor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau segala

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiri, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Adapun dalam penelitian ini terdapat rencana pemecahan bagi persoalan yang diamati antara lain A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini merupakan penelitian yang memerlukan analisis statistik (data berupa angka) untuk memperoleh kebenaran mengenai apa yang ingin diketahui. Selain itu, penelitian ini merupakan penelitian sampel. Mengapa 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, 2. 47

48 disebut sebagai penelitian sampel, karena disini penulis akan meneliti sebagian dari populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan populasi sampel karena penulis bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat penelitian sebagai suatu yang belaku bagi populasi. Di dalam prosedur penelitian yang ditulis oleh Suharsimi Arikunto dijelaskan bahwa penelitian sampel baru boleh dilaksanakan apabila keadaan subjek yang akan diteliti oleh penulis, yaitu subjek dengan tingkat yang sama, keadaan yang sama, serta perlakuan yang sama pula. Berikut akan dijelaskan beberapa keuntungan jika menggunakan penelitian sampel: 1. Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka kerepotanya tentu berkurang. 2. Apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati. 3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efisien (dalam arti ruang, waktu dan tenaga). 4. Adakalanya dengan penelitian populasi berarti deskruktif (merusak). Bayangkan kalau kita harus meneliti keampuhan senjata yang dihasilkan oleh pabrik, misalnya granat. Maka sambil meneliti, kita juga menghabiskannya.

49 5. Ada bahaya dari orang yang mengumpulkan data. Karena subjeknya banyak, petugas pengumpul data menjadi lelah, sehingga pencatatannya bisa menjadi tidak teliti. 6. Adakalanya memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi. Misalnya kalu kita ingin mengetahui pendapat pemuda usia 15 tahun tentang PMDK. Oleh karena wilayah Indonesia yang begitu luas tidak mungkin dengan tepat diketahui pendapat mereka pada usia tepat 15 tahun. Pada penelitian ini juga merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif korelasional dikarenakan dalam penelitian ini data-datanya berupa angka-angka dan peneliti juga berusaha mencari hubungan antara dua variabel yaitu kegiatan tadarus awal pelajaran dengan minat belajar Al-Quran siswa. Dimana dua variabel ini sangat penting dalam penelitian ini. B. Rancangan Penelitian Desain atau rancangan penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. 2 Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancangan penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian analitis yang non-eksperimental. Pada penelitian analitis ini, analisa ditujukan untuk menguji hipotesa dan mengadakan yang lebih dalam tentang hubungan-hubungan. 3 2 Moh.Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988), 99. 3 Ibid., 105.

50 Di dalam rancangan penelitian ini, masalah penelitian diperoleh dari pengalaman Peneliti pada saat PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) II di SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya. Adapun penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya, yang di dalamanya terdapat kelompok guru dan siswa mulai dari kelas X, XI dan XII. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 November 10 Desember 2013. Kegiatan yang dilakukan berupa persiapan, pengumpulan data dengan observasi, Quesioner, dan wawancara, serta dilakukan analisis data. C. Variabel dan Indikator Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, dengan penjelasan dibawah ini: 1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan tadarus awal pelajaran, karena kemunculan atau keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Selanjutnya indikator dari variabel bebas tersebut adalah kemampuan membaca Al-Quran pemimpin tadarus, Kondisi kelas ketika tadarus, partisipasi guru di dalam kelas ketika tadarus, dan keberadaan Al-Quran pada tiap siswa. 2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat belajar membaca Al- Quran siswa. Karena kemunculannya dan keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain. Dan indikator dari Variabel terikat tersebut adalah dilihat dari minat dan kemauan dalam belajar Al-Quran.

51 D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 4 Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik yang belajar di SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya. Penulis meneliti kelas X di SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Maka dapat dirincikan sebagai berikut.. Kelas X-1 = 32 Kelas X-2 = 32 Kelas X-3 = 32 Kelas X-4 = 31 Kelas X-5 = 31 Maka total populasinya adalah 158 Siswa. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa 4 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, 61.

52 yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil harus betul-betul representative (mewakili). 5 Sampel yang ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan, hipotesis, metode, dan instrumen penelitian. Artinya, sifat dan karakteristik sampel menggambarkan sifat dan karakteristik populasinya. 6 Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan karena angota populasi dianggap homogen. Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian? Jawabannya tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Tingkat ketelitian atau kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber data. Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto bahwa jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100, maka penarikan sampelnya dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. 7 Karena jumlah 5 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, 62. 6 Nana Sudjana, Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1987), 72. 7 Suharsimi Arikunto, 134.

53 populasi dalam penelitian ini adalah 158, maka penarikan sampelnya diambil 25 % dari jumlah populasi, yakni 158 x 20% = 39.5 atau 40 Siswa. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi adalah suatu metode pengukuran data untuk mendapatkan data primer, yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung secara seksama dan sistematis, dengan menggunakan alat indera. Observasi mempunyai beberapa keunggulan dan sekaligus juga mempunyai kelemahan. Menurut Jogiyanto di dalam bukunya Zainal Mustafa, beberapa keunggulan dan kelemahan observasi meliputi: 8 a. Keunggulan Observasi 1) Untuk data yang berupa catatan dan prosedur-prosedur mekanik, observasi merupakan cara satu-satunya yang dapat dilakukan. 2) Data dapat diperoleh secara orisinil pada saat terjadinya, jadi observasi merupakan pencatatan data secara real time. 3) Observasi dapat menghindari data yang dilupakan atau disaring seperti pada metode pengumpulan data yang lain. 8 Zainal Mustafa EQ, Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), 94.

54 4) Data diperoleh langsung dari pengaturan alamiah (natural setting) yang belum diubah atau dibuat oleh peneliti, artinya data itu dicatat apa adanya tanpa rekayasa. 5) Dapat digunakan untuk studi antar waktu. 6) Observasi tidak menanyakan / berintaraksi langsung kepada responden, sehingga tidak membuat responden tertekan atau repot. b. Kelemahan Observasi 1) Proses Observasi bisanya memerlukan waktu yang lama dan biayanya mahal. 2) Kadangkala kejadian yang akan diobservasi belum jelas kapan akan terjadinya dan dapat terjadi setiap waktu tanpa terduga. 3) Proses observasi hanya melihat bagian yang tampak saja, tetapi bagian yang tidak terlihat seperti persepsi orang tidak dapat diobservasi. 4) Pengamat tidak dapat mengontrol lingkungan terjadinya, sehingga tidak dapat melakukan eksperimen apa yang akan terjadi jika kondisi lingkungannya berbeda. 5) Terbatas pada kejadian yang sedang terjadi pada saat dan tempat tertentu saja. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang lokasi sekolah, jumlah ruang belajar, serta sarana lain yang dimiliki sekolah tersebut. Dan instrument yang banyak digunakan adalah indera manusia.

55 2. Interview / Wawancara Wawancara merupakan metode untuk mendapatkan data primer dengan cara komunikasi dua arah. Wawancara dapat dilakukan dengan beberapa teknik, seperti berikut ini: 9 a. Wawancara tidak terstruktur Wawancara dikatakan tidak terstruktur jika pewawancara tidak menggunakan panduan pertanyaan, sehingga tidak ada urutan yang terencana (jelas) atas pelaksanaan wawancara tersebut. Wawancara tidak terstruktur ini umumnya menggunakan pertanyaan terbuka. b. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur dilakukan secara terencana, runtut dari awal sudah diketahui informasi apa yang akan digali. Dalam wawancara terstruktur ini, pewawancara biasanya telah memiliki sederetan daftar pertanyaan tertulis yang digunakan sebagai panduan (guide) agar wawancara dapat berjalan dengan runtut. Mengutip pernyataan jogiyanto di dalam bukunya Zainal Mustafa, bahwa kebaikan maupun kelemahan dari metode wawancara dikelompokkan menjadi: 10 a. Kebaikan wawancara: 1) Dimungkinkan adanya kerja sama yang baik antara responden dengan pewawancara. 9 Zainal Mustafa EQ, Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi, 96. 10 Ibid., 97.

56 2) Jika ada jawaban yang kurang jelas, dapat dilakukan Probling (mengulangi ucapan jawaban responden oleh pewawancara) untuk memperjelas jawaban dan mengurangi jawaban yang bias. 3) Dapat menggunakan alat bantu visual khusus yang dapat membantu penilaian. 4) Tingkat kepastian untuk mendapatkan data sangat tinggi. 5) Reaksi responden dapat merupakan indicator tertentu. 6) Dapat diketahui mana responden yang cerdas dan mana responden yang tidak. 7) Pewawancara dapat menyaring responden yang sesuai dengan yang dibutuhkan. 8) Letak geografik responden dapat lebih luas dan menyebar (menggunakan teknologi informasi). 9) Akses yang lebih baik ke responden karena dapat ditelepon berkali-kali jika belum tersambung. 10) Dapat digunakan computer untuk menelepon dengan nomer telepon yang acak. b. Kelemahan wawancara 1) Biaya mahal jika responden tidak mudah diakses 2) Waktunya lama jika responden tidak mempunyai dan tidak dapat menggunakan teknologi informasi, sehingga wawancara dilakukan secara tatap muka langsung. 3) Membutuhkan pewawancara yang terlatih

57 4) Waktu pengumpulan data lama 5) Beberapa responden tidak mau berbicara dengan orang yang tidak dikenal dirumahnya. 6) Beberapa area pemukiman sulit untuk dijangkau 7) Responden dapat diatur atau dilatih oleh pewawancara untuk menjawab sesuai kehendak pewawancara. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang latar belakang dibentuknya kegiatan tadarus awal pelajaran. Dan intrumen yang digunakan hanya panduan wawancara berupa pertanyaan dan alat indera manusia. 3. Kuesioner/ Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan / pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. 11 Jenis-jenis angket: 12 a. Angket tertutup Angket tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagi pilihan. Responden mencek jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya. Beberapa diantara keuntungan angket tertutup adalah : 11 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, 199. 12 S. Nasution, Metode Rresearch (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, Cet 6 2003), 129.

58 1) Hasilnya mudah diolah, diberi kode dan diskor, bahkan dapat diolah dengan menggunakan computer. 2) Responden tidak perlu menulis atau mengekspresikan buah pikirannya dalam bentuk tulisan 3) Mengisi angket relative tidak banyak memerlukan waktu dibandingkan dengan angket terbuka. 4) Lebih besar harapan bahwa angket itu diisi dan dikembalikan bila angket itu tertutup. Kekurangan angket tertutup: 1) Keberatan utama adalah bahwa responden tidak diberi kesempatan memberi jawaban yang tidak tercantum dalam angket itu, sehingga ia terpaksa mengecek atau memilih jawaban yang tidak sepenuhnya sesuai dengan pendapatnya. 2) Ada kemungkinan bahwa responden asal-asal saja mengecek salah satu alternative sekedar memenuhi permintaan untuk mengisinya, tanpa memikirkan benar-benar apakah jawaban itu sesuai atau tidak dengan pendiriannya. Kecerobohan menjawab antara lain disebabkan oleh panjangnya angket itu sehingga menimbulkan keengganan untuk mengeluarkan waktu yang banyak untuk itu. b. Angket Terbuka Angket ini memberi kesempatan penuh untuk member jawaban menurut apa yang dirasa perlu oleh responden. Peneliti hanya member sejumlah pertanyaan

59 berkenaan dengan masalah penelitian dan meminta responden menguraikan pendapat atau pendiriannya dengan panjang lebar bila diinginkan. Keuntungan angket terbuka, 1) Angket terbuka berguna sekali bila peneliti kurang mengenal sampel. 2) Item yang terbuka member kesempatan untuk member jawaban secara bebas dengan memungkinkan terungkapnya hal-hal yang sebelumnya takterduga oleh peneliti, sehingga memperluas pandangan dan pengertiannya. Kekurangan angket terbuka, 1) Kelemahan utama dari angket terbuka adalah kesulitan dalam pengolahannya karena jawaban sukar diberi kode atau diklasifikasikan. Kategori yang salah tentu akan member kesimpulan yang keliru. 2) Angket terbuka memerlukan waktu yang banyak untuk mengisinya. Karena itu lebih banyak kemungkinan angket serupa ini tidak dikirimkan kembali kepada peneliti dibandingkan dengan angket tertutup. Selain itu tak semua orang sanggup menyatakan pikiran dan perasaannya dalam bentuk tulisan. 3) Nilai jawaban angket terbuka mungkin tidak sama karena perbedaan dalam kemampuan mengatakan buah pikiran secara tertulis yang bertalian dengan taraf pendidikan para responden juga perbedaan lain, seperti kedudukan sosial ekonomi membawa perbedaan dalam tafsiran dan jawaban atas pertanyaan yang terbuka. Perbedaan ini tentu juga mungkin sekali terdapat dalam angket tertutup.

60 Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah alternative jawaban yang disediakan. Dalam metode ini, intrumen yang digunakan adalah angket. Peneliti menyebarkan angket yang tertulis kepada sejumlah responden yang menjadi anggota sampel. Adapun jumlah pertanyaan sebanyak 20. Adapun data yang dicari adalah sebagai berikut: a. Penerapan kegiatan tadarus Al-Quran awal pelajaran di SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya b. Minat belajar Al-Quran siswa kelas X SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya. F. Metode Analisis dan penyajian data Untuk mengetahui bagaimana Tadarus siswa setiap harinya dan bagaimana minat siswa belajar Al-Quran di Sekolah, maka penulis menggunakan rumus prosentase, yaitu : 100 Prosentase : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah sampel yang diteliti

61 Adapun teknik statistic yang penulis pakai adalah rumus korelasi Product Moment. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kegiatan tadarus awal pelajaran dengan minat siswa dalam belajar Al-Quran di SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya. Adapun rumus korelasi Product Moment yang penulis pakai adalah : = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y (dua variabel yang dikorelasikan) X = Nilai yang diperoleh dari responden tentang Tadarus Awal Pelajaran yang dialami siswa Y = Nilai yang diperoleh dari interviewer tentang minat belajar siswa dalam mata pelajaran PAI aspek Al-Quran XY N = Jumlah produk dari X dan Y = Jumlah sampel yang diteliti.13 Sedangkan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara Variabel X dan Variabel Y, penulis menggunakan pedoman sebagai berikut : 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta, 1992), 107.

62 TABEL 3.1 Interpretasi Nilai r Product Moment Besarnya Product moment 0,00 0,20 0,20 0,40 0,40 0,70 0,70 0,90 0,90 1,00 r interpretasi Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah/ sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y) Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah/ rendah Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sedang/ cukup Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang kuat/ tinggi Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat/ sangat tinggi Pada penelitian ini terdapat dua jenis data yang akan diambil sebagai informasi untuk mendukung berjalannya penelitian ini, yaitu :

63 1. Data kualitatif Data kualitatif adalah data yang diukur secara langsung atau data yang tidak berbentuk angka. Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah antara lain : a. Sejarah berdirinya SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya b. Visi, Misi dan Tujuan SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya c. Letak Geografis dan Struktur Organisasi d. Kegiatan Keislaman SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya e. Latar belakang diadakannya kegiatan tadarus awal pelajaran di SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya Data data tersebut peneliti peroleh dengan cara melihat dokumen yang sudah ada. 2. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung atau diuraikan secara langsung karena berupa angka-angka. Data ini terdiri dari data : a. Keadaan guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya b. Keadaan peserta didik SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya c. Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya d. Daftar Absensi Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya Data data tersebut peneliti peroleh dengan cara melihat dokumen yang sudah ada.