PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Tahun 27 Perekonomian Indonesia pada Tahun 27 tumbuh 6,32%, mencapai pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Dari sisi produksi, semua sektor mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi (14,38%), diikuti oleh sektor listrik, gas dan air bersih (1,4%) dan sektor bangunan (8,61%). Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran juga mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi terjadi pada komponen investasi (PMTB) yaitu sebesar 9,16%, diikuti oleh ekspor barang dan jasa (8,2%) dan konsumsi (4,9%) Perekonomian Indonesia pada Tahun 27 mengalami Ekspansi Grafik 1 Perkembangan PDB (Miliar Rp) 2,1, 2,, 1,9, 1,8, 1,7, 1,6, 1,, 1,4, 1,3, 1,2, 1,1, 6. 6... 4. 4. 3. 3. PDB Riil Pertumbuhan PDB (y-o-y) Perekonomian tahun 27 tumbuh 6,32% (y-o-y) Perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir terus menunjukkan trend yang meningkat walaupun pada tahun 26 mengalami sedikit perlambatan. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 27 mencapai angka tertinggi sejak tahun 23 yaitu sebesar 6,32%. Pertumbuhan tersebut sesuai dengan asumsi APBN-P 27 maupun proyeksi Bank Indonesia. Metodologi Statistik Produk Domestik Bruto yang dilaksanakan oleh BPS disajikan berdasarkan lapangan usaha (sektoral) dan pengeluaran (penggunaan). Data PDB menurut lapangan usaha (sektoral) merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam negara Indonesia selama periode tertentu, dan dibagi ke dalam sembilan sektor, sedangkan data PDB menurut pengeluaran (penggunaan) merupakan seluruh komponen permintaan akhir, yaitu pengeluaran konsumsi, investasi, ekspor neto selama periode tertentu. Data agregat PDB dihitung dengan menggunakan harga berlaku dan harga konstan tahun dasar 2. Karakteristik data PDB terbagi dalam tiga sifat: data sangat sangat sementara (***), data sangat sementara (**) dan sementara (*), serta angka tetap (tanpa bintang). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 1
Grafik 2 Perkembangan PDB Nominal dan PDB Riil (Miliar Rp.) 4,6, 4,1, 3,6, 3,1, 2,6, 2,1, 1,6, 1,1, 6, 1, PDB Nominal PDB Riil Dalam lima tahun terakhir PDB nominal (harga berlaku) meningkat rata-rata tiap tahun sebesar 16,3% per tahun dibandingkan PDB riil (harga konstan) yang meningkat rata-rata,4% per tahun. Perkembangan PDB Sektoral Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami ekspansi tertinggi Secara tahunan, seluruh sektor ekonomi mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi (14,38%), diikuti oleh sektor listrik, gas dan air bersih (1,4%) dan sektor bangunan (8,61%). Pertumbuhan sub sektor komunikasi yang sangat pesat telah memberikan sumbangan yang signifikan (29,4%) terhadap ekspansi di sektor pengangkutan dan komunikasi. Grafik 3 Pangsa PDB Menurut Sektor Ekonomi 3 3 2 2 1 1 Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air bersih Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Berdasarkan peranannya terhadap perkembangan PDB nominal, sektor Industri pengolahan masih merupakan pangsa terbesar (27,1%), diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (14,93%) serta sektor pertanian (13,83%). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 2
Sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 27 Berdasarkan kontribusinya, sektor perdagangan, hotel & restoran memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan tahun 27 (1,43%). Selanjutnya diikuti oleh sektor industri pengolahan dan sektor pengangkutan & komunikasi masingmasing sebesar 1,3% dan,97%. Grafik 4 Kontribusi Sektor Terhadap Pertumbuhan PDB 2. 1. 1... Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air bersih Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa -. -1. Grafik Kontribusi Subsektor Terhadap Pertumbuhan PDB 1.6 1.3 1..7.4.1 -.2 -. -.8 Perdagangan besar & eceran Industri alat angkutan, mesin dan peralatannya Komunikasi Industri kimia dan barang dari karet Bank Berdasarkan rincian subsektor, tiga subsektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan PDB tahun 27 adalah subsektor perdagangan besar dan eceran (1,24%), diikuti oleh subsektor komunikasi (,87%) dan alat angkutan, mesin dan peralatannya (,77%). Komponen investasi (PMTB) menunjukkan ekspansi tertinggi pada PDB tahun 27 Perkembangan PDB Pengeluaran Berdasarkan PDB pengeluaran, semua komponen pengeluaran mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi terjadi pada komponen investasi fisik/pmtb (9,16%), diikuti oleh ekspor barang dan jasa serta konsumsi rumah tangga yang masingmasing mengalami pertumbuhan sebesar 8,2% dan,4%. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 3
Komponen ekspor memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan PDB tahun 27 Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan PDB, komponen ekspor memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan PDB 27 yaitu sebesar 3,77%, diikuti komponen konsumsi dan investasi (PMTB) masing-masing memberikan kontribusi sebesar 2,94% dan 2,%. Walaupun relatif rendah, kontribusi komponen Investasi (PMTB) tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan kontribusi pada tahun 26 sebesar,%. Selain itu, konsumsi pemerintah pada tahun 27 relatif masih rendah yaitu sebesar,31%. Grafik 6 Kontribusi PDB menurut Pengeluaran 8 7 6 4 3 2 1 Konsumsi Rumah Tangga Investasi (PMTB) Konsumsi Pemerintah Ekspor Barang dan Jasa Grafik 7 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi 12 8 4 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Konsumsi Makanan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Konsumsi Bukan Makanan Pertumbuhan konsumsi rumah tangga non makanan menunjukkan ekspansi tertinggi terhadap pertumbuhan konsumsi tahun 27 Pengeluaran konsumsi rumah tangga tahun 27 mengalami ekspansi sebesar,4% meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (3,17%). Ekspansi tersebut terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi non makanan (,8%). Sementara itu konsumsi pemerintah tahun 27 tumbuh sebesar 3,89%, menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya (9,61%). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 4
Investasi mesin dan perlengkapan dalam negeri mengalami ekspansi tertinggi terhadap investasi tahun 27 Pengeluaran investasi (PMTB) tahun 27 menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu 9,16%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan komposisinya, tingginya pertumbuhan investasi tersebut dipacu oleh tingginya pertumbuhan investasi mesin dan perlengkapan dalam dan luar negeri juga alat angkutan dalam negeri.sementara itu, pertumbuhan investasi bangunan relatif stabil. Grafik 8 Pertumbuhan Pengeluaran Investasi 8 6 4 2-2 -4-6 Mesin dan Perlengkapan Dalam Mesin dan Perlengkapan Luar Alat Angkutan Dalam Alat Angkutan Luar Lainnya Dalam Lainnya Luar Trend pertumbuhan ekspor jasa menunjukkan peningkatan Pertumbuhan ekspor barang dan jasa pada tahun 27 sedikit mengalami perlambatan dari 9,41% pada tahun 26 menjadi 8,2% pada tahun 27. Melambatnya pertumbuhan ekspor tersebut berasal dari ekspor barang. Grafik 9 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa 2 Trend pertumbuhan ekspor jasa 1 1 Trend pertumbuhan ekspor barang - -1 Ekspor Barang dan Jasa Ekspor barang Ekspor jasa Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
Impor barang menunjukkan ekspansi tertinggi pada pertumbuhan impor tahun 27 Berbeda dengan pertumbuhan ekspor barang dan jasa, pertumbuhan untuk impor barang dan jasa justru memperlihatkan peningkatan dari 8,8% pada tahun 26 menjadi 8,89% pada tahun 27. Pertumbuhan tersebut berasal dari pertumbuhan impor barang. Grafik 1 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Impor Barang dan Jasa 4 3 3 2 2 1 1 - -1 Trend pertumbuhan impor barang Trend pertumbuhan impor jasa Impor barang dan jasa Impor barang Impor jasa Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 6
Tabel 1 Produk Domestik Bruto berdasarkan Lapangan Usaha LAPANGAN USAHA (SEKTOR) Berlaku (miliar Rp) Konstan (miliar Rp) Pangsa terhadap PDB Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi thd. Pertumb. (y-o-y) 2 26 27 2 26 27 2 26 27 2 26 27 2 26 27 1. Pertanian 364,169.3 433,223.4 47,23.6 23,881.7 262,42.8 271,86.9 13.13 12.97 13.83 2.72 3.36 3..41.49. 2. Pertambangan dan Penggalian 39,14.1 366,.4 44,826.2 16,222.6 168,28.9 171,361.7 11.14 1.97 11.14 3.2 1.7 1.98.31.16.18 3. Industri Pengolahan 76,361.3 919,32.7 1,68,86.4 491,61.4 14,1.3 38,77.9 27.41 27.4 27.1 4.6 4.9 4.66 1.3 1.29 1.3 4. Listrik, gas, air bersih 26,693.8 3,34.8 34,726.2 11,84.1 12,21.1 13,2.2.96.91.88 6.3.76 1.4.4.4.7. 19,11.6 21,132.3 3,21.7 13,98.4 112,233.6 121,91. 7.3 7.2 7.71 7.4 8.34 8.61.44.49.2 6. Perdagangan, hotel dan restoran 431,62.2 1,42.1 9,822.3 293,64. 312,2.8 338,94.7 1.6 1.2 14.93 8.3 6.42 8.46 1.36 1.8 1.43 7. Pengangkutan dan Komunikasi 18,84.9 231,88.6 26,26.9 19,261. 124,97.7 142,944. 6.1 6.94 6.7 12.76 14.38 14.38.7.9.97 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 23,22.7 269,121.4 3,216. 161,22.2 17,74.3 183,69.3 8.31 8.6 7.71 6.7.47 7.99.61..74 9. Jasa-jasa 276,24.2 336,28.9 399,298.6 16,799.3 17,7.4 181,972.1 9.96 1.7 1.9.16 6.16 6.6.48.7.61 Produk Domestik Bruto 2,774,281.1 3,339,479.6 3,97,43.9 1,7,81.2 1,847,292.9 1,963,974.3 1. 1. 1..69.1 6.32.69.1 6.32 PDB Non Migas 2,48,234.3 2,967,33.1 3,4,9.1 1,6,261.8 1,73,88.6 1,821,439.4 88.61 88.86 89.48 6.7 6.13 6.92.97.62 6.38 PDB Migas 316,46.8 372,176. 416,43.8 14,3.4 143,74.3 142,34.9 11.39 11.14 1.2 (3.11) (1.27) (.81) (.28) (.11) (.6) Sumber : BPS (diolah) Tabel 2 Produk Domestik Bruto berdasarkan Pengeluaran PENGELUARAN Berlaku (miliar Rp) Konstan (miliar Rp) Pangsa terhadap PDB Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi thd. Pertumb. (y-o-y) 2 26 27 2 26 27 2 26 27 2 26 27 2 26 27 1. Pengeluaran Konsumsi 2,1,76.94 2,38,73.4 2,841,68.28 1,178,43.66 1,224,491.77 1,284,496.3 72.47 71.29 71.79 4.2 3.91 4.9 2.9 2.63 3.2 2. Konsumsi rumah tangga 1,78,96.4 2,92,6.67 2,11,38.17 1,43,8.1 1,76,928.9 1,131,186.73 64.36 62.66 63.46 3.9 3.17.4 2.4 1.89 2.94 3. Konsumsi pemerintah 224,98.4 288,79.87 329,76.1 134,62.6 147,63.68 13,39.63 8.11 8.63 8.33 6.64 9.61 3.89.1.74.31 4. Investasi 69,828.82 847,82.4 984,.6 427,8.81 432,188.71 44,99.14 2.8 2.39 24.86 12.38 1.21 2.4 2.84.3.48. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 6,84.2 8,47.3 983,83.86 393,. 43,161.92 44,78.21 23.64 24.12 24.86 1.89 2.46 9.16 2.33. 2. 6. Perubahan Inventory 39,974.7 42,382.24 169.73 33,8.31 29,26.79 911.93 1.44 1.27. 33. (13.37) (96.86).1 (.26) (1.2) Diskrepansi Statistik (47,162.98) (69,837.11) (27,114.46) (8,3.39) 16,961.31 6,986.92 (1.7) (2.9) (.69) (197.47) 298.72 23.98 (1.4) 1.46 2.17 7. Permintaan domestik 2,76,4.76 3,228,88.8 3,82,68.87 1,6,439.46 1,66,68.48 1,72,486.49 97. 96.68 96.66 6.3 3.19 4.1.74 2.93 3.72 8. Ekspor bersih 11,38.32 18,728.63 19,449.49 13,911.12 173,61.11 181,.89 4.1.41 4.3 11.99 12.83 4.2.99 1.13.42 9. Ekspor barang dan jasa 94,121.77 1,36,316.46 1,161,96.44 793,612.98 868,26.46 937,849.19 34.7 31.3 29.36 16.6 9.41 8.2 6.82 4.26 3.77 1. Impor barang dan jasa 83,83.44 8,87.84 1,2,6.9 639,71.86 694,6.3 76,348.29 29.92 2.62 2.33 17.77 8.8 8.89.83 3.14 3.34 Produk Domestik Bruto 2,774,281.1 3,339,479.6 3,97,43.9 1,7,81.2 1,847,292.9 1,963,974.3 1. 1. 1..69.1 6.32.69.1 6.32 Sumber : BPS (diolah) Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 7