BAB I PENDAHULUAN. kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan perusahaan go public. Pasar yang efisien dan efektif

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. telah go public.seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Minat investor global berinvestasi di emerging market, terutama Indonesia

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. switching dalam memprediksi audit delay. Teknik analisis data yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai suatu instrument untuk mengukur kinerja perusahaan. Para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang sudah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh auditor yang independen. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Chambers dan Penman (1984) dalam Subekti (2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang te

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut harus diaudit

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan untuk di audit oleh akuntan publik. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia keuangan di Indonesia kini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pihak-pihak diluar

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha. Disatu sisi, Indonesia merupakan negara yang memiliki daya

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi saat ini meningkat pesat, sehingga banyak. untuk mendapatkan penambahan modal bagi pembiayaan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sengit. Tidak sedikit perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian investor

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Kerangka Dasar Penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan beserta perubahannya, serta menunjukkan kinerja perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan, khususnya oleh beberapa pihak seperti kreditor, investor,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin meningkat. Perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. dengan penerbitan pengumuman laba (earnings pronouncement). menyelesaikan auditnya. Menurut Halim (2000) Audit delay atau dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan fungsi pasar modal (Owusu, 2006). Perusahaan go public di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan go public di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Audit laporan keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang berlaku. Audit laporan keuangan dilakukan untuk memberikan jaminan atas keandalan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu media komunikasi dan pertanggung-jawaban pihak internal perusahaan terhadap pihak eksternal perusahaan, khususnya bagi perusahaan go public. Laporan keuangan perusahaan mengandung informasi yang menjadi instrumen bagi para pemegang kepentingan dan pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Agar laporan keuangan tersebut bermanfaat bagi pengambilan keputusan, maka selain andal, ketepatan waktu (relevansi) juga menjadi salah satu hal yang sangat penting. Apabila terjadi penundaan dalam pelaporan laporan keuangan, maka dapat mempengaruhi pemakai laporan keuangan dalam membuat keputusan maupun prediksi. Laporan keuangan dikatakan bermanfaat ketika andal dan relevan, yakni tersedia saat dibutuhkan. Menurut Givoly dan Palmon (1982) dalam Lestari (2010), nilai dari ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan merupakan faktor yang penting dari kemanfaatan laporan keuangan tersebut. Semakin lama laporan keuangan disampaikan, semakin berkurang kemanfaatannya. Penyampaian laporan keuangan juga berhubungan dengan reaksi investor (Chambers & Penman, 1984 dalam Lestari, 2010). Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akan mengakibatkan reaksi positif dari investor yang mengakibatkan kenaikan harga saham perusahaan. Sebaliknya, 1

2 keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan mendapatkan reaksi negatif dari investor yang berdampak pada penurunan harga saham perusahaan. Ketepatan waktu juga merupakan sinyal yang mengindikasikan adanya good news yang menguntungkan bagi para investor dan keterlambatan mengindikasikan adanya bad news atau hal yang ditutup-tutupi dan membuat relevansinya diragukan. Karena ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan begitu penting bagi perusahaan dan para pemakai laporan keuangan untuk membentuk opini, kepercayaan dan reaksi yang positif, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengatur tentang batas waktu penyampaian laporan keuangan. Tetapi pada kenyataannya, banyak emiten yang terdaftar di BEI tidak mampu tepat waktu dalam publikasi laporan keuangannya. Pada tahun 2009, sebanyak 22 emiten yang terdaftar di BEI terlambat mempublikasikan laporan keuangan (tahunan) tahun 2008 auditan (www.vivanews.com), pada tahun 2010, sebanyak 50 emiten yang terdaftar di BEI terlambat mempublikasikan laporan keuangan (tahunan) tahun 2009 auditan (www.indonesiafinancetoday.com), dan pada tahun 2011, sebanyak 40 emiten yang terdaftar di BEI terlambat mempublikasikan laporan keuangan (tahunan) tahun 2010 auditan (www.okezone.com). Dari data tersebut diketahui bahwa ketepatan waktu masih menjadi kendala bagi perusahaan go public di Indonesia. Ketepatan penyampaian laporan keuangan perusahaan go public ini dipengaruhi oleh lamanya waktu auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya. Laporan keuangan harus diaudit terlebih dahulu agar lebih andal dan dipercaya oleh para pemakai laporan keuangan termasuk para investor. Pekerjaan audit ini membutuhkan waktu yang menyebabkan adakalanya publikasi laporan keuangan tertunda. Lamanya waktu penyelesaian audit oleh

3 auditor dapat dilihat dari perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dan tanggal dikeluarkannya opini auditor. Dyer dan McHugh (1975) dalam Utami (2004), menyebutnya sebagai Auditor s Report Lag, yaitu adalah rentang waktu antara tanggal berakhirnya tahun fiskal perusahaan dengan tanggal yang tercatat pada laporan opini auditor. Dalam perkembangannya, banyak peneliti yang memakai istilah lain tetapi masih menunjukkan arti yang sama seperti Ashton, Willingham, dan Elliot (1987) serta Carslaw dan Kaplan (1991), keduanya memakai istilah Audit Delay untuk menggambarkan rentang waktu dari tanggal berakhirnya tahun fiskal perusahaan sampai pada tanggal laporan audit ditandatangani. Sedangkan W. Robert Knechel dan Jeff L. Payne (2001) menggunakan istilah Audit Report Lag untuk menggambarkan Audit Delay. Penggunaan istilah Audit Report Lag dianggap penulis lebih dapat menggambarkan rentang waktu penyelesaian audit karena objeknya adalah tanggal yang tertera pada laporan audit yang telah ditandatangani, di mana berarti laporan audit tersebut sah dikeluarkan, walaupun ketiga istilah itu dapat digunakan. Rentang waktu di sini adalah jumlah hari yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan proses audit yang dihitung dari tanggal berakhirnya tahun fiskal perusahaan sampai pada tanggal audit tersebut selesai (pada saat ditanda-tanganinya laporan audit). Saat ini minat publik berinvestasi di perusahaan-perusahaan berkembang secara pesat. Menurut data, di Indonesia jumlah masyarakat yang berinvestasi terus meningkat dari tahun ke tahun. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat adanya penambahan jumlah investor yang mendaftar rekening efek agar dapat bertransaksi di BEI sebesar 200 ribu investor dalam kurun waktu tahun 2010 dan 2011 dan diperkirakan akan terus bertambah. Ini menandakan semakin besarnya

4 minat publik untuk menjadi investor di perusahaan yang go public. Ini berarti semakin banyak investor yang membutuhkan laporan keuangan. Relevansi (ketepatan waktu) dan reliabilitas (keandalan) sebagai dua karakteristik kualitas utama yang harus dipenuhi dalam laporan keuangan telah dinyatakan dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 2. Laporan keuangan yang relevan namun tidak akurat atau sebaliknya dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak tepat bagi para penggunanya. Jadi, laporan keuangan harus tidak hanya tepat waktu, tetapi juga akurat. Semakin bertambahnya investor, permintaan akan laporan keuangan yang tepat waktu dan andal juga meningkat. Masalah terjadi ketika laporan keuangan yang dipublikasikan tidak tepat waktu dan tidak akurat. Dari segi ketepatan waktu, sebenarnya Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) sebagai otoritas pasar modal dan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai fasilitator sudah menetapkan peraturan yang ketat mengenai kualitas dan ketepatan waktu laporan keuangan beserta sanksi yang tegas melalui surat keputusan BAPEPAM-LK nomor Kep-134/BL/2006 tanggal 7 Desember 2006 dan peraturan BEI Kep-307/BEJ/07-2004. Waktu inilah yang menjadi masalah, kadang-kadang menjadi dilema bagi auditor. Di satu sisi, tekanan terhadap auditor datang dari investor dan berbagai pihak yang berkepentingan, di mana investor berpendapat bahwa seharusnya laporan keuangan dikeluarkan segera setelah berakhirnya tahun fiskal emiten, namun di sisi lain, sesuai Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), pada standar ketiga tertulis bahwa audit harus dijalankan dengan penuh kecermatan dan ketelitian untuk mengevaluasi bukti yang memadai. Ini artinya auditor harus melaksanakan audit dengan kompetensi yang dimiliki dengan integritas dan secara profesional dan tentu saja ini membuat proses audit membutuhkan waktu yang tidak singkat.

5 Waktu penyelesaian audit setiap perusahaan di BEI oleh auditor berbedabeda, maka dari itu tentu saja ada faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan audit report lag yang berimplikasi pada perbedaan waktu penyampaian laporan keuangannya. Ini merupakan hal yang menarik dan penting untuk diteliti. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan dapat berdampak pada pengambilan keputusan yang salah, dengan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhinya, resiko tersebut dapat diperkecil dan pasar modal di Indonesia dapat lebih berkembang. Dengan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan audit report lag, diharapkan hal-hal yang membuat lamanya waktu penyelesaian audit perusahaan di Indonesia dapat diketahui, perusahaan perusahaan yang go public dapat mengambil kebijakan-kebijakan dalam hal publikasi laporan keuangan mereka agar publikasi laporan keuangan benar-benar memberikan manfaat bagi para pemakai laporan keuangan termasuk para investor, sehingga kepercayaan investor semakin meningkat dan perusahaan mendapat reaksi yang positif. Seiring dengan semakin banyaknya jumlah investor di Indonesia dan berimplikasi terhadap meningkatnya permintaan laporan keuangan yang relevan dan andal, dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag, diharapkan auditor lebih efisien dan efektif dam merencanakan dan melaksanakan kegiatan audit terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia agar laporan keuangan yang andal yang diharapkan oleh investor dapat segera dipublikasikan dengan tetap menjunjung profesionalitas mereka. Sebenarnya beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag telah dilakukan. Ada yang hasilnya sejalan dan ada yang tidak seperti penelitian Carslaw dan Kaplan (1991) di New Zealand di mana faktor ukuran perusahaan mempengaruhi audit report lag, namun pada penelitian Ahmad dan Kamarudin (2001) di Malaysia ukuran perusahaan tidak menjadi faktor yang mempengaruhi

6 audit report lag dan penelitian lainnya yang dilakukan dengan berbagai macam variabel dan objek penelitian yang berbeda-beda yang membawa kepada hasil yang berbeda. Dari berbagai macam variabel tersebut, peneliti tertarik untuk menguji pengaruh variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, distribusi kepemilikan, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, reputasi KAP, dan opini auditor. Objek yang diteliti adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010. Tahun 2008-2010 dipilih karena merupakan tahun terbaru yang tersedia data-datanya untuk diteliti, di mana data untuk tahun 2011 belum tersedia saat penelitian ini mulai berlangsung. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor utama pendorong naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di mana harga saham sektor pertambangan adalah yang paling tinggi dibandingkan harga saham kesembilan sektor lainnya. Ini membuat sektor pertambangan menjadi perhatian tidak terkecuali dalam pelaporan keuangannya. No. Tabel 1.1 Harga Saham Setiap Sektor per 30 Desember 2011 Sektor Harga Saham per 30 Desember 2011 1 Pertanian Rp. 2,171.73 2 Pertambangan 2,514.86 3 Industri Dasar dan Kimia 401.33 4 Aneka Industri 1,314.03 5 Industri Barang Konsumsi 1,304.28 6 Properti & Real Estate 229.26 7 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 701.50 8 Keuangan 491.64 9 Perdagangan, Jasa, dan Investasi 576.32 10 Manufaktur 985.36 Sumber : www.duniainvestasi.com/bei/statistics

7 Selain itu, minat investor untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan pertambangan sangatlah tinggi. Dalam Fact Book IDX 2009, 2010, dan 2011, Bursa Efek Indonesia mencatat banyak perusahaan pertambangan secara konsisten masuk ke dalam 50 perusahaan yang sahamnya paling aktif diperdagangkan baik dari segi volume, nilai, dan frekuensinya (50 most active stocks by trading volume, 50 most active stocks by trading value, 50 most active stock by trading frequency) di tahun 2008, 2009, dan 2010 (lampiran 1). Ini berarti informasi keuangan perusahaan pertambangan yang tepat waktu dan akurat menjadi semakin penting dan kebutuhan investor terhadap informasi tersebut menjadi semakin meningkat. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengambil perusahaan pertambangan sebagai objek penelitian. Tahun Tabel 1.2 Jumlah Perusahaan Pertambangan yang Masuk 50 Saham Teraktif yang Diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dari Segi Volume, Nilai, dan Frekuensi tahun 2008, 2009, dan 2010 Jumlah Perusahaan Pertambangan yang Masuk 50 Most Active Stocks By Trading Volume By Trading Value By Trading Frequency 2008 9 9 10 2009 9 11 11 2010 10 12 12 Sumber : Fact Book IDX 2009, 2010, dan 2011 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik meneliti mengenai audit report lag dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

8 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berapa rata-rata audit report lag pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 2010? 2. Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, distribusi kepemilikan, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, reputasi KAP, dan opini auditor baik secara parsial maupun simultan mempengaruhi audit report lag pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui rata-rata audit report lag pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010? 2. Untuk menguji, memperoleh bukti empiris, mengetahui, dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, distribusi kepemilikan, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, reputasi KAP, dan opini auditor baik secara parsial maupun simultan terhadap audit report lag pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010.

9 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Dapat dijadikan sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang akuntansi khususnya yang berkenaan dengan audit report lag dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menjadi sumber informasi dan referensi untuk pengembangan atau penelitian di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis (a) Bagi Perusahaan Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan hal-hal yang berkenaan dengan audit laporan keuangannya agar laporan keuangannya tetap relevan dan dapat diandalkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. (b) Bagi auditor dan praktisi Membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag agar auditor dan praktisi dapat mengambil keputusan terbaik dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan audit secara optimal yang berimbas pada ketepatan waktu penyelesaian audit yang berkualitas.

10 (c) Bagi penulis Dapat menjadi sarana bagi penulis untuk memperoleh informasi serta menambah wawasan dan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan audit report lag. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini dapat dijabarkan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini mencakup latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori yang menguraikan tentang teori-teori yang relevan dengan penelitian dan menjadi acuan analisis dalam penelitian ini. Bab ini juga mencakup penelitianpenelitian terdahulu, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai pendekatan penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis data dengan teknik-teknik yang telah ditentukan serta pembahasannya.

11 BAB V PENUTUP Bab ini mencakup kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.