PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG CERDAS UNTUK PERENCANAAN WISATA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB SERVICE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG CERDAS UNTUK PERENCANAAN WISATA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB SERVICE

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

I.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III PERANCANGAN. aplikasi pencarian judul buku terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

RANCANG BANGUN PORTAL AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce

I. BAB I PERSYARATAN PRODUK

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS

I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express sudah

Pembangunan Aplikasi Mobile Pencarian Tiket Pesawat Termurah Berbasis J2ME

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman pula. Usaha harus terus berlomba dan berharap bahwa

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

cenderung semakin murah, dan didukung oleh perangkat lunak yang berbasis open-source, maka pemanfaatan website dapat menjadi sebuah peluang (Sriyanto

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

E-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Implementasi Sistem Informasi Penjualan Untuk Minimarket

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

SISTEM INFORMASI RESERVATION KAMAR HOTEL BERBASIS WEB PADA MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Bab 3 Metode Perancangan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TEKNOLOGI WEB SERVICE DENGAN METODE SOAP PADA APLIKASI PENGGUNAAN OBAT APOTIK DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH I

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. Toko Asysa merupakan sebuah toko yang bergerak di bidang penjualan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggambarkan aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait, baik dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE

Pembangunan Aplikasi Sinkronisasi. Data Presensi dan Nilai. Menggunakan TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Teknik Informatika S1

Firewall & WEB SERVICE

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam suatu perusahaan. Dengan adanya. sistem informasi maka organisasi atau perusahaan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN FITNESS CENTER (STUDI KASUS: VERTICAL GYM)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA INDONESIA BERBASIS WEB SERVICES

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DESA WISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERBASIS LOKASI

Transkripsi:

PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG CERDAS UNTUK PERENCANAAN WISATA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB SERVICE Wella Caterinna Charisma 1, Flourensia Sapty Rahayu 2, Irya Wisnubhadra 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 43 Yogyakarta 55281 E-mail: 1 080705558@students.uajy.ac.id, 2 sapty@staff.uajy.ac.id, 3 irya@staff@uajy.ac.id ABSTRAKS Saat turis hendak berekreasi dan mendatangi suatu tempat wisata tertentu, mereka tidak dapat mengunjungi setiap tempat yang ada dikarenakan keterbatasan waktu atau uang. Oleh karena itu perencanaan yang matang sangatlah diperlukan sehingga mereka mencari informasi melalui aplikasi web, contohnya E-Travel. Tetapi, E- Travel tidaklah bisa membantu user dalam melakukan perencaanaan yang matang. Oleh karena itu dikembangkanlah suatu aplikasi web yang dapat mengatasi berbagai masalah dalam perencanaan. Aplikasi tersebut bernama Arc s Recreation Planning Expert System (ARPES). ARPES dikembangkan dengan bahasa C# dalam lingkungan pemograman Microsoft Visual Studio 2005. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi pintar Expert System (ES) untuk proses Sistem Pendukung Cerdas (SPC) dalam mengambil keputusan dan memanfaatkan teknologi web service untuk databasenya. ARPES dikembangkan untuk membantu turis dalam perencanaan wisata dengan mudah dan dalam waktu yang singkat dengan menghasilkan beberapa rekomendasi dan alternatif beserta detailnya, seperti tempat yang harus didatangi, hotel, dan lain-lain melalui suatu algoritma pencarian tertentu sesuai dengan input yang telah dimasukkan oleh user. Kata Kunci: Sistem Pendukung Cerdas, Expert System, Recreation Planning, E-Travel, web service 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah tidak dapat lagi terlepas dari teknologi Internet di mana Internet telah menjadi suatu teknologi yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia modern sekarang ini (Pandey et al., 2011). Setiap detik, informasi baru bermunculan di Internet sehingga setiap orang dapat mengetahui berita yang up-todate (Hangjung et al., 2007). Perkembangan Internet yang begitu pesat juga diikuti dengan munculnya berbagai macam aplikasi web, seperti layanan web service dan E-Travel. Web service sendiri merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung inter-operasi dalam interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan. Interaksi dilakukan melalui sebuah mekanisme atau protokol tertentu. Web service juga memiliki sebuah antarmuka yang mendeskripsikan seluruh layanan yang tersedia dalam format yang dapat diproses oleh mesin, yaitu Web service Description Language (WSDL). Sistem-sistem lain yang nantinya akan berinteraksi dengan web service dengan mengacu pada antarmuka tersebut akan melalui suatu protokol, yaitu Simple Object Access Protocol (SOAP). Sedangkan, E-Travel merupakan suatu aplikasi yang berpusat pada agen travel. Di mana, mereka menyediakan informasi mengenai paket wisata, reservasi hotel, dan lain-lain. Bagi travel agent, keberadaan E-Travel ini sangatlah membantu karena data yang diberikan akurat dan dapat dijadikan pedoman untuk menawarkan fasilitas pada wisatawan (Wisanggeni, 2011). Akan tetapi, itu saja belum cukup untuk dapat membantu wisatawan merencanakan rencana rekreasi mereka. Kemampuan E-Travel hanya terbatas pada pemberian informasi dan reservasi (Wisanggeni, 2011). Mereka tidak memikirkan apa yang sebenarnya diinginkan user atau berapa biaya yang dimiliki user sehingga user harus mencari sendiri informasi yang mereka inginkan dari berbagai macam fasilitas E-Travel untuk mendapatkan informasi yang benar-benar sesuai dengan keinginan mereka (Dwijayanti, 2009). Selain itu, tidak semua wisatawan memiliki banyak waktu untuk mencari satu per satu di setiap situs travel yang ada untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan dan menggabungkan informasi yang mereka peroleh tersebut (Zaki et al., 2010). Terlepas dari itu semua, setelah mengetahui informasi mengenai paket wisata atau lainnya, para wisatawan juga harus mencari tempat-tempat yang hendak mereka kunjungi di wilayah tersebut (Elena et al., 2010). Banyak dari mereka yang lebih memilih untuk membuka-buka buku wisata untuk menemukan tempat yang akan mereka datangi (Elena et al., 2010). Tapi, kemudian muncul lagi masalah, seperti alat transportasi apa yang dapat mereka pakai, di mana mereka harus tinggal, berapa uang yang harus disediakan, dan masalah-masalah perencanaan lainnya (Yohei, 2010). Berdasarkan permasalahan telah disebutkan sebelumnya, dibuat sebuah sistem yang dapat menangani semua masalah yang muncul tersebut. Sistem tersebut berbentuk aplikasi web bernama ARPES (Arc s Recreation Planning Expert System). 119

ARPES ini tidak hanya membantu para wisatawan untuk menentukan alat transportasi dan hotel yang bisa direservasi, tetapi juga membantu untuk menentukan estimasi biaya yang harus dikeluarkan dan tempat-tempat wisata mana yang harus didatangi, sehingga dengan ini diharapkan dapat membantu wisatawan merencanakan rencana wisata mereka dengan matang. Dengan menggunakan aplikasi ARPES yang didukung oleh sistem cerdas, Expert System (ES) dan terintegrasi dengan web service maka semua masalah mengenai perencanaan yang telah disebutkan di atas dapat diatasi dan dapat membantu mempermudah wisatawan merencanakan rekreasi mereka. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Deskripsi mengenai teknologi pintar yang akan dipakai hanya mengenai Rule-based Expert System. b. Deskripsi layanan web service yang tersedia disesuaikan dengan standarisasi yang telah ditentukan c. Aplikasi ini membutuhkan koneksi Internet. d. Aplikasi ini tidak menangani pengelolaan web service maupun pengelolaan database oleh Administrator. e. Aplikasi ini hanya akan membantu orang Indonesia untuk merencanakan rekreasi mereka ke tiga negara pilihan, yaitu Jepang, China, dan Prancis. f. Detail informasi yang akan diberikan meliputi estimasi biaya, informasi tempat wisata, hotel, dan flight yang berada dalam range budget user. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Cerdas Panjang Konsep Sistem Pendukung Cerdas (SPC)/Sistem Pengambil Keputusan (SPK)/ Decision Support System (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System. Definisi awal dari SPC adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial dalam masalah yang tidak terstruktur. SPC dimaksudkan untuk memberikan alternatif bagi pengambil keputusan untuk membantu pengambilan keputusan namun tidak untuk menggantikan penilaian pengambil keputusan (Turban, 2005). Karakteristik dan kemampuan dari SPC antara lain (Turban, 2005): a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur. b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dalam level yang berbeda-beda. c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya. d. SPK mudah digunakan karena mempunyai leksibilitas dan tampilan grafik yang bagus serta bersifat interaktif. e. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. f. SPC adaptif sepanjang waktu karena fleksibel sehingga dapat ditambah, diubah, dikombinasikan, dan dapat diatur kembali elemen dasarnya. SPC tidak hanya ditekankan untuk membuat keputusan. Dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah informasi/data yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, sistem hanya berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi pengambilan keputusan dalam membuat keputusan. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambilan keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Secara luas, dapat dikatakan bahwa SPC dirancang untuk membantu manusia dalam mengambil suatu keputusan yang tergolong tidak mudah dan jarang terjadi (Paul et al., 2010). Hal ini dapat dilakukan karena SPC dapat menghasilkan berbagai alternatif yang ditawarkan kepada para pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena sebagian besar proses pengambilan keputusan yaitu perumusan masalah, pencarian alternatif telah dikerjakan oleh sistem, maka diharapkan pengambil keputusan akan lebih cepat dan akurat dalam menangani masalah yang dihadapinya (Carlos et al., 2008). Melihat banyaknya kelebihan dari SPC di atas, tidaklah mengejutkan jika SPC menjadi aspek penting yang harus ada dalam berbagai macam bidang dan industri, seperti pada perusahaan-perusahaan besar ataupun usaha lainnya (David, 2010). 2.2 E-Travel Perkembangan teknologi informasi terutama Internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan Internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini Internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan ecommerce, sehingga istilah E- Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di Internet. E-travel, secara definisi adalah semua kegiatan industri travel yang dikaitkan pada e-commerce, atau dengan kata lain travel yang di-online-kan. Dengan tujuan memudahkan pelanggan dalam melakukan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan travel. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa E- Travel sebagai salah satu layanan yang terpusat dan terlengkap yang mendukung pelaku dan pemakai 120

bisnis dalam industri travel, dimana perusahaan penyedia jasa dapat melakukan bisnisnya secara online, dan pemakai dapat memperoleh layanan yang cepat dan tepat serta efisien. E-Travel juga sering kali bekerja sama dengan perusaha yang bekerja di bidang travel dengan memanfaatkan service yang diberikan. 2.3 Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang didesain untuk mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan. Ia mempunyai suatu interface yang diuraikan dalam suatu format machine processible seperti WSDL. Sistem lain yang berinteraksi dengan Web service dilakukan melalui interface/antar muka menggunakan pesan seperti pada SOAP. Pada umumnya pesan ini melalui HTTP dan XML yang merupakan salah satu standard web. Berikut adalah beberapa definisi lain tentang web service: a. Web service adalah sebuah antarmuka yang mendeskripsikan sekumpulan operasi yang dapat diakses dalam sebuah jaringan melalui pesan XML yang telah distandarkan. b. Web service adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung inter operasi mesin ke mesin di sebuah jaringan. c. Web service merupakan komponen perangkat lunak yang loosely coupled, dapat diguna ulang, membungkus fungsionalitas diskret, didistribusikan, dan dapat diakses secara programatik melalui protokol Internet standar. Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya web service adalah perangkat lunak yang tersedia pada web yang melaksanakan fungsi yang spesifik di mana dia merupakan middleware Internet yang memungkinkan berbagai sistem untuk saling berkomunikasi tanpa terpengaruh pada perbedaan platform. Aplikasi yang mengimplementasikan web service bersifat loosely coupled dan componentoriented. Loosely coupled memiliki arti bahwa perubahan desain dan implementasi yang terjadi pada sebuah sistem tidak akan mempengaruhi sistem lain yang terhubung dengannya. Sementara itu, component-oriented menawarkan konsep guna ulang, sehingga memungkinkan pengembang untuk membangun sebuah aplikasi tanpa harus menuliskan program dari awal. 3. METODOLOGI PENELITIAN Beberapa metode yang digunakan untuk pembanguan sistem ini adalah sebaga berikut: a. Metode Penelitian Kepustakaan Metode ini digunakan untuk mencari literatur, buku atau brosur yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti, khususnya yang berhubungan dengan teknologi web service. Kegunaan metode ini diharapkan dapat mempertegas teori serta keperluan analisis dan mendapatkan data yang sesungguhnya. b. Observasi Mengamati dan mempelajari aplikasi sejenis yang ada pada Internet. c. Metodologi pengembangan perangkat lunak dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Analisis Menganalisis permasalahan yang muncul dan menentukan spesifikasi kebutuhan atas sistem yang dibuat. Hasil analisis adalah berupa model perangkat lunak yang dituliskan dalam dokumen teknis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL). (2) Perancangan Merancang sistem berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Perancangan dilakukan untuk mendapatkan deskripsi arsitektural perangkat lunak, deskripsi data dan deskripsi prosedural. Hasil perancangan berupa dokumen Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL). (3) Pengkodean Mengimplementasikan hasil rancangan ke dalam program. Hasil tahap ini adalah kode sumber yang siap dieksekusi. (4) Pengujian Menguji sistem yang telah dibuat pada langkah pengkodean. Pengujian dilakukan untuk menguji fungsional perangkat lunak apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan dalam dokumen. 4. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perspektif Produk ARPES merupakan perangkat lunak berbasis web yang dikembangkan untuk membantu user merencanakan kegiatan rekreasi mereka yang secara garis besar akan membantu mereka dalam menentukan tempat tujuan, point of interest (PoI), dan akomodasi yang tersedia berdasarkan budget yang dimiliki user. Nantinya, dengan sistem ini, diharapkan dapat mempermudah user dalam menentukan perencanaan dan reservasi akomodasi. Pada sistem ini, user tidak perlu login atau memasukkan informasi pribadi untuk menggunakan sistem. Mereka akan dihadapkan pada antarmuka yang menarik dan mudah digunakan dan dihadapkan dengan serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan wisata mereka dan budget yang direncakan untuk dikeluarkan. Setelah memasukkan informasi tersebut maka sistem akan memulai proses kalkulasi dan akan menghasilkan rekomendasi akomodasi yang paling sesuai dengan input user disertai dengan beberapa alternatif pilihan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan oleh user. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan input user dengan data yang tersedia di dalam basis data yang memanfaatkan web service untuk pencarian data dalam basis data dan 121

expert system dan sistem pendukung cerdas dalam kalkulasi penentuan rekomendasi. Output yang akan dihasilkan detail tempat rekreasi, hotel dan flight yang dapat direservasi. Untuk lebih lanjutnya, kembali dengan memanfaatkan web service, user dapat melakukan reservasi akomodasi. Dalam kasus ini akomadasi yang bisa direservasi adalah reservasi transportasi (flight / penerbangan) dan reservasi hotel. Untuk itu, maka user akan diminta memasukkan beberapa data yang cukup pribadi untuk kebutuhan reservasi, seperti nama, alamat, dan nomor credit card, visa, ataupun master card. Nantinya, data ini akan disimpan langsung ke tempat mereka melakukan reservasi. Perangkat lunak ARPES ini berbasis web dan dalam pengembangannya menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual C#. Sedangkan, untuk linkungan pemogramannya menggunakan Microsoft Visual Studio 2005. Pengguna akan berinteraksi dengan sistem melalui antarmuka GUI (Graphical User Interface). Pada sistem ini, seperti terlihat pada gambar, arsitektur perangkat lunak yang digunakan adalah client-server di mana perangkat lunak akan ditanam pada komputer yang berperan sebagai server dan client dapat mengakses data yang ada pada web server tersebut secara online. Untuk seluruh data yang akan diolah disimpan di dalam database server. Sehingga jika ada pencarian data, maka data yang diinginkan akan dicari ke database server yang selanjutnya dikirimkan ke client yang merequest melalui web server. Sedangkan untuk web service yang telah disediakan oleh aplikasi dapat diakses oleh user melalui jaringan secara on-line. Permintaan yang datang dari user akan dieksekusi di web server untuk kemudian dihasilkan response. Dari use case tersebut dapat dilihat bahwa aplikasi ini hanya akan melayani proses pencarian tempat rekreasi sesuai input user dan reservasi akomodasi yang terdiri dari reservasi flight dan reservasi hotel. Di mana, pada kasus ini, aplikasi ini belum melayani proses pengelolaan data maupun web service oleh administrator ataupun operator. 4.3 Kebutuhan Data Kebutuhan data untuk sistem yang dibangun digambarkan dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) pada gambar 3. Ws dl_hotel Id_Htl Link_Wsdl_Htl Nama_Htl Add_Htl No_Telp Gmbr_Htl Spec al_places Id_Sp Nama_Sp Keterangan_Sp Img_Sp Arpes Id_Neg Nama_Neg Ws dl_flight Id_Fl Link_Wsdl Nama_Fl Loc_Fl Gambar 3. ERD ARPES Mastermind Username Password Role 4.4 Perancangan Class Diagram Karena pembangunan sistem ARPES ini menggunakan pendekatan berorientasi objek, maka sebelum fase pengkodean harus dirancang dahulu kelas-kelas yang dibutuhkan oleh sistem. Adapun hasil perancangan kelas dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 1. Arsitektur ARPES 4.2 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional sistem digambarkan dalam diagram Use case pada gambar 2. Gambar 4. Class Diagram ARPES Gambar 2. Use case ARPES 4.5 Perancangan Antarmuka Beberapa antarmuka yang dibuat untuk sistem ini meliputi antarmuka Home Page, antarmuka Search Page, antarmuka Result Page, dan antarmuka Reservation Page. 122

Gambar 5. Antarmuka Home Page Antarmuka Home Page (gambar 5) merupakan halaman awal dari aplikasi web ARPES. Di sini hanya terdapat penjelasan singkat mengenai aplikasi ini, seperti maksud dan tujuan dari aplikasi ini dan kelebihan yang dimiliki aplikasi ini agar dapat menarik perhatian user. Gambar 6. Antarmuka Search Page Antarmuka Search Page (gambar 6) merupakan tampilan utama dari aplikasi ini yang berguna agar user dapat melakukan proses pencarian yang nantinya akan sampai ke proses reservasi. Di sini terdapat 5 buah field, yaitu field Negara asal, Negara yang dituju, periode di tempat rekreasi, jumlah kamar hotel, dan perkiraan budget yang hendak mereka keluarkan. Dari input itulah proses pencarian hingga reservasi akan dimulai. Ketika tombol Search ditekan, maka akan dibuat sebuah session yang akan menyimpan data-data dari inputan yang telah dimasukkan oleh user kemudian tampilan akan diredirect menuju page Result untuk menampilkan hasil pencarian. Gambar 7. Antarmuka Result Page Antarmuka Result Page (gambar 7) ini merupakan antarmuka yang menampilkan hasil pencarian dari input yang telah dimasukkan user pada page Search. Dari sini nantinya akan dilinkkan menuju page Reservation. Di sini session yang dibuat pada page Search ditangkap dan akan digunakan variabelnya. Di sini dibuat instance dari setiap web services yang ada. Data dari tiap web service diambil dan dimasukkan dalam suatu datatable baru sesuai dengan rule yang telah ditentukan, yaitu di bawah budget. Untuk datatable flight, data yang diambil adalah data price dari web service yang harganya di bawah budget sesuai dengan rule yang telah ditentukan. Selanjutnya data yang telah terseleksi disort ascending. Untuk datatable hotel, datanya akan diisi oleh data hotel yang harganya berasal dari kombinasai data flight row pertama (yang paling murah) dijumlahkan dengan hasil price hotel dikali periode dikali jumlah kamar. Data akan tampil jika total harga tadi berada di bawah budget. Selanjutnya data ini juga akan disort secara ascending. Jika checkbox yang ada pad antarmuka ini diklik maka akan dilakukan penjumlahan harga untuk setiap field yang dicheck oleh user. Hasil penjumlahan ini akan ditampilkan di bagian paling bawah datagrid view sehingga user dapat mengetahui dan memperkirakan total harga yang dari data flight dan hotel yang mereka pilih. Pada datagrid, jika data pada kolom pertama diklik, maka akan dibuat tambahan data yang disimpan pada session untuk menangkap data yang diklik oleh user. Kemudian, user akan diredirect menuju page Hotel Reservation atau Flight Reservation tergantung field yang diklik oleh user adalah datagrid view Hotel atau flight. Gambar 8. Antarmuka Reservation Page Antarmuka Reservasi ini (gambar 8) sama, baik pada reservasi hotel maupun flight. Hanya saja, data yang diambil berbeda tergantung data yang diklik oleh user pada page Result. Di sini akan ditampilkan data schedule pada page flight dan kategori kamar pada page hotel. Dari sini, selanjutnya akan diteruskan dengan proses reservasi hotel / flight. Jika data pada datagrid kolom pertama diklik, maka akan menampilkan field isian untuk melakukan reservasi. Field tersebut berupa field nama, alamat, negara asal, nomor telepon, dan nomor credit card. Di sini jika button Reserve ditekan, maka data yang telah diinputkan oleh user 123

akan disimpan oleh sistem ke dalam web services masing-masing sesuai dengan akomodasi yang dipilih oleh user. Data ini disimpan langsung pada database web service menggunakan fungsi yang telah disediakan oleh web service. 5. PEMBAHASAN SISTEM Pada bagian ini akan dibahas bagaimana jalannya program dari awal hingga akhir, seperti yang dapat dilihat pada gambar 4. Secara garis besar, alur yang terjadi adalah: proses dimulai ketika user masuk ke halaman Search kemudian memasukkan beberapa data yang diperlukan oleh sistem untuk melakukan pencarian atau proses berikutnya. Selanjutnya data tersebut akan diperiksa kevalidannya oleh sistem. Jika sistem mendapati data tersebut tidak valid, maka user akan diminta memasukkan inputan lagi, namun jika valid user akan dibawa ke halaman selanjutnya. Di halaman ini, user akan ditampilkan hasil dari pencarian berupa tempat khas negara tujuan, flight dan hotel yang dapat direservasi. Selanjutnya jika user memutuskan untuk melakukan reservasi, maka user akan diminta untuk mengisi beberapa inputan yang diperlukan untuk reservasi. Jika gagal, user akan diminta mengulang. Jika data valid, maka user akan diberi bukti reservasi dan proses pun selesai. Gambar 9. Flowchart ARPES Jalannya program telah dijelaskan dengan singkat di atas. Berikut ini, akan masuk ke dalam penjelasan yang lebih mendetil. Pertama, proses akan dimulai ketika user membuka halaman Search. Di sini, user akan diminta untuk memasukkan beberapa inputan data, yang kemudian jika telah diverifikasi sebagai data yang valid oleh sistem, maka data tersebut akan disimpan di dalam session untuk dibawa ke halaman berikutnya. Jika, data yang dimasukkan tidak valid, maka user akan diminta untuk memasukkan isian lagi, tetapi jika data tersebut valid, user akan dibawa masuk ke halaman berikutnya, yaitu halaman Result. Pada halaman Result ini, user akan dipertmukan dengan hasil pencarian yang berupa data tempat yang bisa dikunjungi di negara asal (yang diperoleh dengan memanggil metode getallsp dari controller SearchManager), data flight yang terbang dari negara asal ke negara tujuan yang berada di bawah budget yang telah dimasukkan user (yang diperoleh dari data web service flight dengan memanggil fungsi yang sesuai. Di mana algoritma pencariannya adalah dengan membandingkan harga flight dikali jumlah orang dengan budget yang dimasukkan user. Jika budget ternyata lebih banyak, maka data dari flight tersebut akan ditampilkan ke user dan kemudian disort dari yang paling murah REKOMENDASI sistem, ke yang paling mahal namun masih di bawah budget ALTERNATIF), dan data hotel yang bisa dibooking di negara tujuan (harga diperoleh dengan memanggil fungsi yang sesuai dari web service hotel yang ada di negara tujuan wisata. Untuk data hotel yang akan ditampilkan berasal dari algoritma pencarian jika harga pesawat termurah (rekomendasi) dijumlahkan dengan harga hotel dikali jumlah kamar dikali lama inap lebih murah dari budget yang dimasukkan oleh user, maka data tersebut akan ditampilkan kepada user untuk dapat dipilih). Dari sini dapat, disimpulkan bahwa hasil rekomendasi dari sistem adalah kombinasi harga flight termurah dengan semua hotel yang ditampilkan. Dari sini, dapat dipastikan bahwa kombinasi tersebut semuanya pasti berada di bawah budget user. Namun, untuk menjamin kebebasan user, maka sistem pun menyediakan alternatif yang dapat dipilih user, yaitu semua kombinasi flight selain flight rekomedasi (termurah) dengan semua hotel. Pada hasil alternatif ini tidak menjamin total harga kombinasi di bawah budget. Jadi, pada hasil alternatif ada kemungkinan harga melebihi budget. Sistem akan member peringatan tapi keputusan user tetap menjadi nomor 1. Mereka tetap dapat mereservasi flight ataupun hotel sesuai kehendak mereka meskipun berada di atas budget. Hal ini dikarenakan, sistem tidak hanya memberi rekomendasi melainkan juga member kebebasan pada user untuk memilih dengan memberikan alternatif. Proses selanjutnya, adalah reservasi. Jika user memutuskan untuk memilih suatu flight atau hotel dari list yang disediakan maka user akan dibawa masuk ke halaman reservasi flight atau hotel yang bersangkutan. Di sini mereka dapat memilih jadwal atau kamar yang mereka kehendaki dan dapat melakukan reservasi dengan memasukkan beberapa inputan. Sistem akan memeriksa input yang dimasukkan user. Jika, input tidak valid maka sistem akan memberi peringatan dan meminta user untuk memasukkan kembali data hingga input dinyatakan valid. Jika, input yang dimasukkan telah valid, maka user akan dibawa masuk ke halaman Notification. Di mana di sini akan ditampilkan bukti bahwa user yang bersangkutan telah mereservasi hotel/flight yang dikehendaki dan bisa melanjutkan reservasi dengan membawa hasil cetak bukti ke hotel/flight yang bersangkutan saat mereka berpergian. 124

Selanjutnya, proses pencarian hingga reservasi dapat dinyatakan selesai. Dari sini, kembali user diberi kebebasan untuk melakukan pencarian lagi dari awal, melakukan reservasi lain, atau keluar dari aplikasi ini dan memulai menyiapakan segala sesuatunya untuk berekreasi. 6. PENUTUP Setelah aplikasi ARPES ini selesai diimplementasikan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Perangkat Lunak ARPES telah berhasil dikembangkan dengan mengimplementasikan teknologi web service dalam pencarian dan reservasi akomodasi user. b. Rule-based Expert System telah berhasil dikembangkan dalam membantu user mendapatkan biaya akomodasi yang sesuai dengan budget. c. Sistem Pendukung Cerdas telah berhasil dikembangkan untuk membatu user menampilkan rekomendasi sesuai input user dan alternatif yang dapat dipilih user sebagai bahan pertimbangan. d. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa fungsi-fungsi yang disediakan oleh perangkat lunak ARPES berjalan dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan. Upper Saddle River, New Jersey. Wisanggeni Adhi Wibowo. 2011. Pembangunan Sistem Informasi E-Travel dengan Integrasi Web Service. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yohei Kurata.2010. CT-Planner2 : More Flexible And Interactive Assistance For Day Tour Planning. Japan: Tokyo Metropolitan University. Zaki Demir, Haldun Muderrisoglu, Huseyin Samet Asikkutlu, et al. 2010. Determinatin Of User Satisfication For Management Practises On Recreational Areas. African Journal Of Agricultural Research Vol 5(8):692-699. PUSTAKA Carlos Ramos, Juan Carlos Augusto, Daniel Shapiro. 2008. Ambient Intelligence The Next Step For Artificial Intelligence. IEEE Computer Society. David Arnott. 2010. Senior Executive Informations Behaviors And Decision Support. JDS(19):465-480. Dwijayanti, Ni Made. 2009. Sistem Informasi Travelling berbasis Internet dengan Teknologi XML (Integrasi Travel, Hotel, dan Perusahaan Penerbangan). Surabaya: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer. Elena Nota, Adriano Venturinia. 2010. The Unexploited Benefits Of Travel Planning Functionalities: A Case Study Of Automatic Qualitative Market Analysis. Italy. Hangjung Z., Nazareth D.L, Jain H.K. 2007. Measuring Reliability Of Applications Composed Of Web Services. Proceedings Of The 40th Hawaii International Conference On System Sciences. Pandey R., Dwivedi S. 2011. Ontology Description Using Owl To Support Semantic Web Application..International Journal Of Computer Applications 4(14):30-33. Paul Gray, Omar A. El Sawy. 2010. Implications For Decision Support System. JDS(19):377-387. Turban, Efraim. 2005. Decision Support System and Intelligent System 7 th ed. Pearson Education inc., 125