PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI LUNANG SILAUT

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI GERBANG MASPERKASA

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TERPADU MANDIRI LAMUNTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2013 NOMOR 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI LABANGKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) BUPATI BARITO KUALA,

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI KIKIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 06 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PROVINSI PAPUA BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN

SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UU 15/1997, KETRANSMIGRASIAN. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 15 TAHUN 1997 (15/1997) Tanggal: 9 MEI 1997 (JAKARTA)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.15/MEN/VI/2007 TENTANG PENYIAPAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONTIANAK NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SAMBAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DI KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 32

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 12

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

-1- PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI SEUMANAH JAYA

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) KETAPANG NUSANTARA KABUPATEN ACEH TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SUNGAI BETUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TAHUN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN SUKABUMI TAHUN

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN FOOD ESTATE DELTA KAYAN KABUPATEN BULUNGAN.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG MENJADI KEWENANGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN LUWU TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

NOMOR : 12 TAHUN 2008 NOMOR 12 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*49722 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 62 TAHUN 2000 (62/2000) TENTANG KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENCANANGAN KOTA TERPADU MANDIRI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BLITAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 13 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN KOTABARU LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 17 TAHUN 2010

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN,

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR : 04 TAHUN 2005 TENTANG PENAMAAN JALAN DAN PENOMORAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KAECAMATAN TUJUH BELAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI SUBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS, Menimbang : a bahwa untuk mempercepat pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis di Kabupaten Sambas di perlukan peningkatan dan pemerataan pembangunan melalui pengembangan pusat pertumbuhan kawasan transmigrasi; b. bahwa untuk mendapatkan wilayah yang ditetapkan sebagai pengembangan Permukiman Transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan, perlu dibentuk Kota Terpadu Mandiri sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sambas; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Kota Terpadu Mandiri Subah. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 3 tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9 ) sebagai Undang Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820); 2. Undang Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3682 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050 );

3. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ); 4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) yang telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 ); 5. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3800); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemeritah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ); 10. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1974 tentang Penetapan Propinsi Kalimantan Barat sebagai Daerah Transmigrasi; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sambas (Lembaran Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2008 Nomor 2 ); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sambas (Lembaran Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2008 Nomor 9).

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SAMBAS dan BUPATI SAMBAS MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI SUBAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sambas. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Sambas dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4. DPRD adalah DPRD Kabupaten Sambas. 5. Bupati adalah Bupati Sambas. 6. Transmigrasi adalah Perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di Wilayah Pengembangan Transmigrasi atau Lokasi Permukiman Transmigrasi. 7. Lokasi permukiman transmigrasi adalah Lokasi potensial yang ditetapkan sebagai permukiman transmigrasi untuk mendukung pusat pertumbuhan wilayah yang sudah ada atau yang sedang berkembang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.

8. Satuan Kawasan Pengembangan adalah Suatu kawasan yang terdiri atas beberapa satuan Permukiman yang salah satu diantaranya merupakan permukiman yang disiapkan menjadi Desa Utama. 9. Kota Terpadu Mandiri yang disingkat KTM Subah adalah Kawasan Transmigrasi dan Desa sekitar adalah Kawasan Transmigrasi dan Desa sekitar yang Pembangunan dan Pengembangannya dirancang menjadi pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. BAB II TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KOTA TERPADU MANDIRI SUBAH Bagian Kesatu Tujuan Pasal 2 Pembangunan KTM Subah bertujuan untuk : a. Menciptakan sentra-sentra agri bisnis dan agro industri yang mampu menarik investor swasta untuk menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi transmigran dan penduduk sekitar serta membuka peluang usaha dan kesempatan kerja; b. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan transmigran dan penduduk sekitarnya; dan c. Meningkatkan kemudahan transmigran dan penduduk sekitar untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar meliputi sarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sarana ibadah, olah raga dan layanan umum lainnya. Bagian Kedua Sasaran Pasal 3 Sasaran pembangunan KTM Subah adalah : a. Meningkatnya investasi, budidaya dan industri pertanian, jasa dan perdagangan; b. Meningkatnya produktivitas transmigran dan penduduk sekitarnya; c. Meningkatnya pendapatan asli daerah; d. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan; e. Meluasnya kesempatan kerja; dan f. Meningkatnya jaringan infrastruktur.

BAB III KAWASAN KTM Pasal 4 (1) Secara administrasi Kawasan pengembangan KTM Subah mencakup 15 (lima belas) desa dan 1 (satu ) Unit Permukiman Transmigrasi ( UPT ) meliputi : a. Desa Balai Gemuruh, Desa Tebuah Elok, Desa Madak, Desa Mansade, Desa Sei Deden, Desa Sabung, Desa Mukti Raharja, Desa Bukit Mulya, Desa Sempurna, Desa Sei Sapak dan UPT. Karaban di Kecamatan Subah; b. Desa Sepantai di Kecamatan Sejangkung; dan c. Desa Beringin, Desa Mekar Jaya, Desa Tengguli dan Desa Jirak di Kecamatan Sajad. (2) Pusat KTM Subah seluas 300 Ha sudah termasuk dalam Kawasan KTM Subah. Pasal 5 Dokumen Masterplan KTM Subah sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IV TATA RUANG KOTA TERPADU MANDIRI Pasal 6 (1) KTM Subah menjadi bagian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sambas. (2) KTM Subah dibentuk melalui tiga hierarki pusat pertumbuhan, yaitu : a. Pusat KTM; b. Pusat Desa Utama; dan c. Pusat Desa. (3) Pusat KTM Subah sebagaimana dimaksud ayat (2) berlokasi di Desa Balai Gemuruh Kecamatan Subah dengan batas - batas : a. Sebelah Timur : Dusun Ganeng; b. Sebelah Barat : Dusun Sempuat;

c. Sebelah Utara : Jalan Raya Subah Sambas; dan d. Sebelah Selatan : Dusun Mugum. (4) Desa Utama sebagaimana dimaksud ayat (2) terdiri atas 3 (tiga) Pusat Desa Utama yaitu : a. Desa Bukit Mulya Kecamatan Subah; b. Desa Sabung Kecamatan Subah; dan c. Desa Tengguli Kecamatan Sajad. (5) Pusat Desa sebagaimana dimaksud ayat (2) terdiri dari : a. Di Kecamatan Subah meliputi Desa Tebuah Elok, Desa Madak, Desa Mensade, Desa Sei Deden, Desa Mukti Raharja, Desa Sempurna, Desa Sei Sapak dan UPT. Karaban b. Di Kecamatan Sejangkung Desa Sepantai, dan c. Di Kecamatan Sajad Desa Beringin, Desa Mekar Jaya, dan Desa Jirak BAB V JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pasal 7 (1) Pembangunan KTM Subah merupakan upaya percepatan perwujudan pemerataan pembangunan daerah yang diharapkan akan diwujudkan dalam jangka waktu 5 (lima) hingga 20 (dua puluh) tahun. (2) Penyusunan Rencana Alokasi Pedoman dan Rencana Pertahapan Pembangunan yang berupa Rencana Pembangunan Jangka Pendek dan Menengah (RPJP & M) yang akan berlaku selama 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun serta Implementasi program yang berupa pelaksanaan kegiatan dibentuk dalam matrik berupa indikasi program pembangunan. BAB VI PELAKSANA PEMBANGUNAN KTM SUBAH Pasal 8 (1) Pembangunan KTM Subah dilaksanakan oleh Bupati. (2) Untuk melaksanakan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati membentuk Pelaksana Pembangunan KTM Subah.

(3) Pembentukan Pelaksana Pembangunan KTM Subah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mengacu pada ketentuan peraturan perundangan-undangan. BAB VII LEMBAGA PENGELOLA KTM SUBAH Pasal 9 (1) Pengelolaan KTM Subah dilaksanakan oleh Bupati. (2) Untuk melaksanakan pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati membentuk Lembaga Pengelola KTM Subah. (3) Pembentukan Struktur Organisasi Lembaga Pengelola KTM Subah mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang menangani bidang ketransmigrasian. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 10 (1) Pembiayaan yang berhubungan dengan kegiatan pembangunan dan pengelolaan KTM Subah dibebankan pada APBD Kabupaten Sambas. (2) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat pula bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan sumber lainnya yang sah. (3) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dipergunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan investasi, penguatan ekonomi kerakyatan, pembangunan masyarakat dan peningkatan sumber daya manusia. BAB IX MONITORING DAN EVALUASI Pasal 11 (1) Pemerintah Kabupaten Sambas melaksanakan Monitoring dan Evaluasi terhadap kegiatan pelaksanaan pembangunan KTM Subah dalam Kawasan Transmigrasi.

(2) Monitoring dan Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun oleh Kelompok Kerja (Pokja) Pemerintah Daerah. (3) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Bupati. (4) Master Plan KTM Subah sekurang-kurangnya dilakukan evaluasi paling singkat 5 (lima) tahun sekali. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tangggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sambas. Ditetapkan di Sambas pada tanggal 15 April 2010 BUPATI SAMBAS, ttd BURHANUDDIN A. RASYID Diundangkan di Sambas pada tanggal 28 Juli 2010 Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas, ttd T U F I T R I A N D I LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010 NOMOR 3

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI SUBAH I. PENJELASAN UMUM Program Transmigrasi di Indonesia yang telah berlangsung selama 58 tahun merupakan sebuah perjalanan panjang yang telah terbukti mampu memberikan kontribusi cukup besar bagi kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, berbekal dari pengalaman dari penyelenggaraan transmigrasi yang sudah kita laksanakan selama ini, dan untuk mengantisipasi jumlah isu penting yang akan timbul dimasa yang akan datang, maka diperlukan adanya pemikiran-pemikiran baru dalam penyelenggaraan transmigrasi kedepan, yang dirumuskan sebagai sistem penyelenggaraan transmigrasi nasional dengan paradigma baru. Sistem penyelenggaraan transmigrasi nasional dengan paradigma baru pada dasarnya berintikan lima pokok pikiran yang menggariskan bahwa transmigrasi dilaksanakan untuk : 1. Mendukung ketahanan pangan dan kebutuhan papan; 2. Mendukung ketahanan nasional; 3. Mendukung kebijakan energi alernatif; 4. Mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan investasi di daerah 5. Merupakan bagian dari upaya penanggulangan pengangguran dan kemiskinan Konsep sistem penyelenggaraan transmigrasi nasional dengan paradigma baru yang dilandasi lima pokok pikiran itu, secara nyata diwujudkan melalui pembangunan dan pengembangan Kota Terpadu Mandiri, yang disingkat KTM, yaitu pembangunan kawasan transmigrasi yang sejak awal dirancang menjadi pusat pertumbuhan baru yang mempunyai fungsi perkotaan, melalui pengelolaan

sumber daya alam yang berkelanjutan. Konsep pembangunan KTM ini dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa kebutuhan dan orientasi kehidupan masyarakat kita telah berkembang, yang menuntut adanya sarana dan prasarana perekonomian yang memadai. Oleh karena itu, ada dua strategi yang secara nyata dilakukan dibidang ketransmigrasian. Pertama melakukan revitalisasi permukiman transmigrasi lama yang kurang berkembang, dengan melengkapi infrastruktur ekonomi dan sosial yang memadai agar kawasan transmigrasi memiliki fungsi perkotaan. Dan kedua merancang pembangunan permukiman transmigasi baru dalam sebuah kawasan terintegrasi dengan permukiman penduduk setempat yang sejak awal sudah dilengkapi dengan infrastruktur ekonomi dan sosial yang mempunyai fungsi perkotaan. Pembangunan dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri ( KTM ) Subah di Kawasan Transmigrasi adalah merupakan bagian integral dari arah kebijakan dan strategi bidang ketransmigrasian. Kebijakan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa program transmigrasi diharapkan dapat lebih berperan dalam mendukung ketahanan pangan dan kecukupan papan, ketahanan nasional, kebijakan energi alternatif, pemerataan investasi ke daerah serta menanggulangi pengangguran dan kemiskinan. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Dokumen Masterplan merupakan hasil kajian berupa perencanaan yang dipergunakan sebagai acuan bagi instansi/sector terkait dalam menyusun program perencanaan jangka pendek maupun jangka menengah. Pasal 6 Ayat (1)

Ayat (2) Yang dimaksud dengan Pusat KTM adalah suatu kawasan baru atau yang sudah ada yang dijadikan sebagai pusat kegiatan dan pengelolaan dalam lingkup kawasan KTM dan sekitarnya yang membawahi beberapa satuan kawasan pengembangan (SKP) dalam satu wilayah pengembangan transmigrasi (WPT). Yang dimaksud dengan Desa utama adalah pusat desa dalam satu SKP, yang membawahi pusat-pusat desa lainnya dalam satu SKP, dan biasanya merupakan desa yang menjadi pusat ibukota kecamatan, atau pusat SKP. Yang dimaksud dengan Pusat desa adalah pusat kegiatan masyarakat dalam satu desa. Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 7 Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 Lembaga Pengelolaan KTM Subah tidak dan bukan merupakan bagian dari SOPD. Pasal 10 Pasal 11 Cukup jelas Pasal 12

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS Nomor : 3 Tahun 2010 Tanggal : 15 April 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010 NOMOR 3 TANGGAL 28 JULI 2010

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI SUBAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010 NOMOR 3 TANGGAL 28 JULI 2010