SKEMA SERTIFIKASI BAN TRUK RINGAN (LT) SNI /Amd1:2010

dokumen-dokumen yang mirip
SKEMA SERTIFIKASI BAN MOBIL PENUMPANG (PC) SNI

SKEMA SERTIFIKASI PELEK KENDARAAN BERMOTOR KATEGORI M,N,O SNI 1896 : 2008

SKEMA SERTIFIKASI PELEK KENDARAAN BERMOTOR KATEGORI L SNI 4658: 2008

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN PORTLAND PUTIH SNI

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN PORTLAND SNI

SKEMA SERTIFIKASI PERSYARATAN ZAT WARNA AZO, KADAR FORMALDEHIDA DAN KADAR LOGAM TEREKSTRAKSI PADA KAIN UNTUK PAKAIAN BAYI SNI 7617:2013/Amd-1:2014

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI BAN KENDARAAN BERMOTOR

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI BAJA TULANGAN BETON HASIL CANAI PANAS ULANG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI KATUP TABUNG BAJA LPG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

SKEMA SERTIFIKASI PIPA BAJA SALURAN AIR DENGAN ATAU TANPA LAPISAN SENG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN I. SELEKSI

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI. BAJA PROFIL KANAL U PROSES CANAI PANAS (BjP Kanal U) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

SKEMA SERTIFIKASI REGULATOR TEKANAN TINGGI UNTUK TABUNG BAJA LPG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

Penerapan skema sertifikasi produk

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN DAN GULUNGAN LAPIS PADUAN ALUMINIUM-SENG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

SKEMA SERTIFIKASI PUPUK SP-36 SERTIFIKASI TIPE 5

Penerapan skema sertifikasi produk

Skema sertifikasi produk

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BANJARBARU SERTIFIKASI PRODUK PENGGUNAAN TANDA SNI

PEDOMAN MUTU. RUANG LINGKUP SPPT SNI PADA LSPro SAMARINDA ETAM. Ruang Lingkup Nomor SNI Judul SNI Sistem Sertifikasi

Penerapan skema sertifikasi produk

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

Penerapan skema sertifikasi produk Garam Komsumsi Beryodium(13.10)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website "

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

DOKUMEN PENDUKUNG SKEMA SERTIFIKASI TIPE 5 (UMUM)

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN

Penerapan skema sertifikasi produk Kakao Bubuk (15.05)

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN, PELAT DAN GULUNGAN CANAI PANAS NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

SKEMA SERTIFIKASI ALUMUNIUM SULFAT NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

INSTRUKSI KERJA SKEMA SERTIFIKASI PRODUK MAINAN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori produk karet dan produk plastik (20.03)

Penerapan skema sertifikasi produk Tepung Terigu ( )

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

SKEMA SERTIFIKASI BAJA PROFIL H NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website "

SKEMA SERTIFIKASI AIR MINUM DALAM KEMASAN NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN TEKSTIL DAN ANEKA NOMOR : 02/ILMTA/PER/1/2008 TENTANG

BAB I KETENTUAN UMUM Menteri adalah Menteri Perindustrian.

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN LAPIS SENG & BAJA LEMBARAN DAN GULUNGAN LAPIS PADUAN ALUMUNIUM SENG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA GULA KRISTAL PUTIH SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori produk Gula Kristal Rafinasi ( )

SKEMA SERTIFIKASI LAMPU SWA-BALLAST UNTUK PELAYANAN PENCAHAYAAN UMUM SKEMA SERTIFIKASI

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

PROSEDUR MUTU ABI-Pro

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website "

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN TEKSTIL DAN ANEKA NOMOR : 01/ILMTA/PER/1/2008 TENTANG

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEINDUSTRIAN. SNI. Industri.

PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 0027 TAHUN 2005 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENGAWASAN SNI BATERAI PRIMER SECARA WAJIB BAB I KETENTUAN UMUM

LEMBAGA PENYELENGGARA AUDIT DAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN PT. ANUGERAH GLOBAL SUPERINTENDING DOKUMEN PENDUKUNG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) KAWAT BAN (BEAD WIRE/KB) SECARA WAJIB

SKEMA SERTIFIKASI SETRIKA LISTRIK

SKEMA SERTIFIKASI AKI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT ATAU LEBIH

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel

SKEMA SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL DAN RE-SERTIFIKASI

SKEMA SERTIFIKASI PERALATAN AUDIO, VIDEO DAN ELEKTRONIK SEJENIS - PERSYARATAN KESELAMATAN

SKEMA SERTIFIKASI PERALATAN AUDIO, VIDEO DAN ELEKTRONIK SEJENIS - PERSYARATAN KESELAMATAN

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 63/IAK/Per/8/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan

SKEMA SERTIFIKASI POMPA LISTRIK

SKEMA SERTIFIKASI. LSPro Qualis DOKUMEN PENDUKUNG SKEMA SERTIFIKASI PRODUK KABEL SERAT OPTIK PRODUK KABEL SERAT OPTIK TSQ-LSP-DP /04/2015

Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk

PROSEDUR MUTU LSPro-BBIA

SISTEM OPERASIONAL PROCEDURE (SOP) JASA PELAYANAN TEKNIS BBIA

Transkripsi:

2.08.2014 of 5 I. SELEKSI 1. Permohonan Sesuai Persyaratan Permohonan yang tercantum dalam dokumen LSPro (Client Application (AF -080- Rx) dan Conformity Declaration) 2. Tipe Sertifikasi Tipe 5 3. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 atau ISO/TS 16949:2002 atau revisinya atau System Manajemen Mutu (SMM) lainnya yang diakui. 4. Pengendalian mutu 5. Waktu asesmen termasuk jika organisasi memiliki lebih dari 1 (satu) lokasi pabrik. 6. Petugas Pengambil Contoh Prosedur pengendalian proses dan bahan baku (Sesuai ) Hasil uji laboratorium sesuai dengan tingkat mutu unjuk kerja Sesuai prosedur LSPro Menguasai Cara Pengambilan Contoh (berdasarkan surat tugas dari LSPro) yang tercantum dalam Peraturan Dirjen BIM no. 09/BIM/PER/5/2012 dan/atau 7. Cara pengambilan contoh Sesuai Peraturan Dirjen BIM no. 09/BIM/PER/5/2012 dan/atau serta diambil secara acak dari aliran produksi. 8. Jumlah contoh uji Jumlah contoh diambil berdasarkan metode aspek kritis (critical) dan jumlah produksi terbanyak (popularity). Jumlah keseluruhan yang diambil adalah 2 (dua) kali dari jumlah yang akan diuji untuk masingmasing struktur karkas (bias dan radial). Jumlah yang sama akan disimpan (disegel oleh PPC) di lokasi produksi untuk dijadikan cadangan. Dan akan digunakan (diuji) apabila contoh uji pertama mengalami kegagalan. Aspek kritis (critical): minimal 2 (dua) [3 (tiga)] untuk setiap ukuran dan merek. Aspek jumlah produksi terbanyak (popularity): minimal 2 (dua) [3 (tiga)] untuk setiap ukuran dan merek. [ ] Diameter rim < 15 AND Ply Rating 8 PR OR Load Index 121 AND Speed symbol Q

2.08.2014 : 2 of 5 9. Cara pengujian 10. Laboratorium uji yang digunakan Berdasarkan ukuran dan merek produk, sesuai SNI 06-0100-2002/Amd1:2010, yaitu: Ban pertama: Dimensi Batas kedalaman alur (TWI) Bead unseating Energi pemisahan (Breaking Energy), menggunakan alat uji plunger Ban kedua: Pengujian ketahanan ban atas berbagai beban (Endurance) selama minimal 47 jam, dengan alat drum tester [Ban ketiga]: Pengujian ketahanan ban atas berbagai kecepatan (High Speed), dengan alat drum tester Cara uji bahan sesuai dengan kententuan yang berlaku. a. Laboratorium uji independen yang telah akreditasi KAN dengan ruang lingkup semua parameter yang tercantum dalam I.9 atau, b. Laboratorium uji seperti pada poin a di atas dengan penyaksian proses oleh LS Pro atau, c. Laboratorium uji perusahaan yang telah memiliki akreditasi KAN (SNI 17025 atau ISO/IEC 17025) dengan ruang lingkup semua parameter yang tercantum dalam I.9. dengan aktivitas penyaksian proses oleh LSPro. II. 1. DETERMINASI Audit kecukupan: Jika belum memilliki Sertifikat Perlu dilakukan Audit Kecukupan Harus dilakukan Audit Kecukupan, sesuai Prosedur LSPro.

2.08.2014 : 3 of 5 2. Audit Lapangan: Tim Asesor Area yang diaudit: Jika belum memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Proses kritis yang harus diperhatikan Sesuai aturan dan Prosedur LSPro Salah seorang dari Tim Asesor harus mempunyai pengalaman di bidangnya selama 1 (satu) tahun atau 5 (lima) kali pengalaman audit. Hanya pada titik kritis Keseluruhan bagian Pemilihan bahan baku, proses mixing (pemasukan/pencampuran bahan baku), calendaring, curing, kemasan, labeling dan penyimpanan. Bahan baku Karet mentah, sulphur, cord nylon/polyester/steel, filler dan bahan pendukung lainnya 3. Laporan asesmen Sesuai Prosedur LSPro 4. Pelaksanaan pengambilan contoh Dilakukan oleh PPC sesuai Prosedur dan Instruksi kerja LSPro dan sesuai SNI Ban yang dilengkapi dengan Rencana Pengambilan contoh, Berita Acara Pengambilan Contoh dan Label Contoh. Contoh diambil di jalur produksi. 5. Pengujian Contoh Uji Metoda dan syarat lulus uji sesuai atau sama dengan bagian I.9. Jika ada satu atau beberapa parameter contoh uji (syarat lulus adalah parameter uji mutu dari masingmasing contoh ban harus dipenuhi) yang tidak memenuhi syarat, maka harus dilakukan uji ulang (parameter uji yang tidak lulus sebelumnya) dari contoh uji kedua. Apabila dalam uji ulang salah satu syarat mutu tidak terpenuhi maka kelompok tersebut dinyatakan tidak lulus, kemudian dilakukan sampling ulang begitu seterusnya sebanyak-banyaknya 3 x pengulangan. 6. Laporan Hasil Uji Mencantumkan nilai hasil uji dan nilai kesesuaian dalam pemenuhan SNI (sesuai bagian I.9.)

2.08.2014 : 4 of 5 III. KAJI ULANG DAN PENETAPAN 1. Evaluasi terhadap Laporan, Berita Acara Pengambilan Contoh, Laporan Asesmen dan Laporan Hasil Uji (LHU) dilakukan oleh Panitia Teknis. 2. Keputusan Sertifikasi Panitia Teknis terdiri dari personel yang menguasai (ISO 9001 atau sistem managemen mutu lainnya) dan menguasai SNI (sesuai ). Cara pengambilan keputusan Panitia Teknis mengacu pada Prosedur LSPro Sesuai Prosedur LSPro IV. LISENSI (Sesuai Prosedur LSPro) V. SURVEILAN 1. Penilaian (asesmen) Area yang diaudit: Hanya pada titik kritis dalam proses produksi di pabrik dalam proses produksi di pabrik dan mempertimbangkan hasil surveilan dari Lembaga Sertifikasi Sistem Managemen Mutu Jika belum memilliki Sertifikat Pengendalian Proses dan Pengendalian Produk, Tinjauan Manajemen, Keluhan dan Kepuasan Pelanggan, Internal Audit, Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Evaluasi Data dan Tindakan Perbaikan. Sedangkan elemen lainnya dilakukan bergantian sehingga semua elemen terwakili selama periode sertifikasi. Serta mempertimbangkan hasil asesmen sebelumnya. 2. Surveilan produk LSPro melakukan inspeksi dan pengambilan sampel dari pabrik dengan melakukan verifikasi hasil pengujian yang dilakukan oleh produsen dibawah kendali LS Pro. 3. Pengujian contoh Sesuai parameter SNI (sesuai cara uji bagian no. I.9)

2.08.2014 : 5 of 5 Bekasi, 12 Agustus 2014 Disiapkan oleh, Diketahui oleh, ( Winne Rian Zahedi ) (Dony Moehardono Donatianus )