BAB III LANDASAN TEORI. fisik barang dari gudang ketempat tujuan yang disesuakan dengan dokumen. manfaatnya, barang dibagi menjadi dua, yaitu:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu: tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Dessler (2004 : 2), Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.

BAB III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhankebutuhan

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. orang yang betul-betul ada dan terjadi (Jogiyanto HM, 1999:692).

BAB III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sarana pelayanan kesehatan (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006).

BAB III LANDASAN TEORI. siswa, guru, administrasi akademik, dan data atribut lainya. Sistem informasi ini

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek.

BAB III LANDASAN TEORI. instruksi (instruction) atua pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa

BAB III LANDASAN TEORI. Pengertian produksi menurut Sofyan Assauri(1980:7), definisi produksi

BAB III LANDASAN TEORI. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari

BAB III LANDASAN TEORI. beberapa pengertian tentang ilmu yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. adalah suatu tindakan mengelola hubungan antar manusia dengan hubungan tugas

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Riyanto, Bambang (1995) dalam buku Dasar-dasar Pembelian. yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI. untuk memyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut Hartono (1998), Informasi

BAB III LANDASAN TEORI. rencana- rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. perusahaan secara efektif yang terdiri dari input, proses dan menghasilkan output

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan web browser, Menurut simamarta (2010), Aplikasi web adalah

BAB III LANDASAN TEORI. disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

BAB III LANDASAN TEORI. ke dalam kelas local search. Tabu search memperbaiki performansi local search

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. koperasi akan berinteraksi dengan masyarakat bisnis. Undang-undang dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. khususnya di bidang perbidanan dalam suatu wilayah kerja. BPS hanya

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. secara prosedur dan pendekatan secara komponen, Herlambang dan Haryanto

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. ini, adapun teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB III LANDASAN TEORI. mahasiswa dan penempatan jurusan kepada setiap calon mahasiswa.

BAB III LANDASAN TEORI. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

BAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert

BAB III LANDASAN TEORI. rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

BAB III LANDASAN TEORI. bagan alir dokumen. Data Flow Diagram, sistem basis data, sistem informasi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Pengiriman Barang Menurut Mulyadi (2001:201), sistem pengiriman barang merupakan suatu kegiatan mengirim barang dikarenakan adanya penjualan barang dagang. Penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai atau kredit. Secara umum pengirman barang merupakan mempersiapkan pengiriman fisik barang dari gudang ketempat tujuan yang disesuakan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman serta dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan barangnya. 3.1.1 Pengertian Barang Menurut Bambang (2003:12), barang merupakan suatu produk fisik (berwujud, tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan. 3.1.2 Pembagian Barang Barang merupakan sesuatu yang banyak sekali macamnya, menurut manfaatnya, barang dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Barang Produksi Merupakan barang yang digunakan dalam proses produksi membuat barang baru yang lain dan berbeda dengan barang lainnya. 2. Barang Konsumsi Merupakan barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau konsumen. 11

12 3.2 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Beberapa para ahli mengemukakan pengertian sistem seperti dibawah ini : Menurut Jogiyanto (2005:2), sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dari definisi sistem di atas penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 3.2.1 Kualitas Informasi yaitu: 1. Akurat Kualitas dari sebuah informasi tergantung dari tiga hal yang dominan, Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. 2. Tepat waktu Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, karena jika suatu informasi yang diterima terlambat maka informasi yang diterima tersebut mungkin sudah tidak berguna lagi. 3. Relevan Informasi harus memiliki atau mempunyai manfaat bagi penerima, karena dari sebuah informasi yang diterima dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

13 3.3 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari perangkat keras dan serta perangkat manusia yang akan mengolah data dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Selain itu sistem informasi juga dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dari sebuah organisasi untuk mencapai suatu tujuan. 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi dan mengendalikan organisasi 3. Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, dan mendukung operasi. Sedangkan tujuan dari sistem dari keberadaan sistem informasi adalah: 1. Untuk menyajikan sistem informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan. 2. Untuk menyajikan informasi sebagai pendukung kegiatan operasional seharihari. 3. Untuk menyajikan informasi yang berkenan dengan kepengurusan/struktur manajemen Sementara fungsi utama sistem adalah: 1. Fungsi pengumpulan data (Data Collection) Originating -> input -> data store (documntation) 2. Fungsi pemrosesan data (Data prosessing) Validation -> clasification -> collent/documentation -> summary -> sortir

14 ->calculating (for quantitative s data) 3. Fungsi manajemen data (Data management) Storing Updating Retrieving 4. Fungsi pengendalian dan keamanan data (entry barrier) 5. Fungsi penyedia informasi (reporting) sebagai main function 3.3.1 Bentuk Umum Sistem Bentuk umum sistem dari suatu sistem terdiri dari masukkan (input), proses dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan diproses dana akan menghasilkan suatu keluaran. 3.3.2 Manfaat Sistem Informasi Gambar 3.1 Bentuk Umum Sistem Sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar antara lain dapat memberi manfaat bagi penggunanya, manfaat sistem informasi tersebut diantaranya: 1. Meningkatkan produktifitas 2. Mengurangi stok material produksi 3. Menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah) 4. Meningkatkan layanan dan kepusan pelanggan

15 5. Mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan manajemen. 3.4 Analisa dan Perancangan Sistem Menurut Kendal (2003:7), analisa dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisa, merancang, dan mengimplementasikan perangkat-perangkat fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (sistem planning) dan sebelum tahap desain sistem (sistem design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut: 1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, tahap ini disebut dengan desain sistem. Analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan Aplikasi terkomputerisasi.

16 3.4.1 Documen Flow Menurut James A Hall (2007:75), bagan alir dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari sebuah sistem manual, termasuk recordrecord akuntansi (dokumen, jurnal, buku besar, dan file), departemen organisasional yang terlibat dalam proses, dan kegiatan-kegiatan (baik klerikal maupun fisikal) yang dilakukan dalam departemen tersebut. Documen flow adalah bagian alir dokumen atau disebut juga alir formulir atau paperwork flowchart yang merupakan bagian alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusan. berikut: Komponen komponen dari dokumen flow ditunjukkan pada gambar 1. Simbol dokumen Gambar 3.2 Simbol document flow Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer. 1. Simbol Dokumen 2. Simbol Kegiatan Manual 3. Simbol Simpanan Offline 4. Simbol Proses 5. Simbol Database 6. Simbol Garis Alir 7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama 8. Simbol Penghubung ke Halaman Lain

17 2. Simbol kegiatan manual Menunjukkan pekerjaan manual. 3. Simbol simpanan offline Menunjukkan file non-komputer yang diarsip. 4. Simbol proses Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. 5. Simbol database Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer. 6. Simbol garis alir Menunjukkan arus dari proses. 7. Simbol penghubung Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain. 3.4.2 Sistem Flow Menurut Krismiaji (2005:75), bagan alir sistem menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan dan output sebuah sistem informasi akuntansi. Bagan alir sistem ini dimulai dengan identifikasi input yang masuk ke dalam sistem dan sumbernya. System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutanurutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. 3.4.3 Context Diagram Menurut Bahra (2005:64), diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.

18 Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD. Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar. 3.4.4 Data Flow Diagram (DFD) Menurut Jogiyanto (2004:700), data flow diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Menurut Kendal (2003 : 241 ), DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut. Berikut merupakan simbol-simbol yang digunakan pada Data Flow Diagram (DFD), yaitu: a. Terminator atau sumber Berbentuk segi empat untuk simbol keadaan external yang bertujuan untuk menunjukkan tempat asal data (sumber atau tempat tujuan data).

19 b. Arus Data Gambar 3.3 Simbol Terminator Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). c. Proses Gambar 3.4 Simbol Arus Data Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proes. Proses simbol berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul. Gambar 3.5 Simbol Proses

20 d. Simpanan Data Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut: 1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual. 3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual. Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya. 3.4.5 Data Flow Diagram Level 0 Gambar 3.6 Simbol Simpanan Data DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam Aplikasi. 3.4.6 Data Flow Diagram Level 1 DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD level 0.

21 3.4.7 Entity Relational Diagram (ERD) Entity Relational Diagram (ERD) merupakan penggambaran hubungan antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan diperlukan. Entity merupakan sesuatu yang ada dan teridentifikasi di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk semua entity biasanya mempunyai atribut yang merupakan ciri dari entity tersebut. Atribute merupakan kolom disebuah relasi. Melinda (2004:28). Berikut merupakan macam-macam atribute, yaitu: 1. Simple atribut Atribut ini merupakan atribut yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribut-nya NIM. 2. Composite Atribut Composite Atribut adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluraga) dan nama kecil (nama asli). 3. Single Value Atribut Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya umar (tanggal lahir). 4. Multi Value Atribut Multi Value Atribut adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribut-nya pendidikan (SD, SMP, SMA). 5. Null Value Atribute Null Value Atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya entity tukang becak dengan atribut-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah). Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity dan mudah disajikan oleh perancang database. Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu: 1. Conceptual Data model (CDM) Conceptual Data Model (CDM) digunakan untuk menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik.

22 2. Physical Data Model (PDM) Physical Data Model (PDM) merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik 3.5 Konsep Dasar Basis Data Konsep dari basis data terbagi atas tiga bagian, yaitu sistem basis data, database dan database manajemen system. 3.5.1 Sistem Basis Data Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola recordrecord menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. (Marlinda, 2004:1) Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating Sistem), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain. 3.5.2 Database Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya (Marlinda, 2004:1) Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).

23 3.5.3 Database Management System (DBMS) Database Management Sistem (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data. (Marlinda,2004:6) Berikut merupakan bahasa yang terdapat dalam database managemen sistem (DBMS), diantaranya: 1. Data Definition Language (DDL) Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory. 2. Data Manipulation Language (DML) Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat. 3. Query Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi. Selain memiliki bahasa yang digunakan, Database Management Sistem (DBMS) juga meiliki beberapa fungsi, yaitu: 1. Data Definition DBMS harus dapat mengolah data definition atau pendefinisian data. 2. Data Manipulation DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

24 3. Data Security dan Integrity DBMS dapat memeriksa security dan integrity data 4. Data Recovery dan Concurrency 5. Data Dictionary DBMS harus menyediakan data dictionary atau kamus data. 3.6 Tools Pemrograman Dalam pengembangan suatu aplikasi, tentunya membutuhkan suatu tools atau alat berupa bahasa pemrograman. Salah satu tools dalam bahasa pemrograman yang sekarang dipakai adalah keluarga Microsoft Visual Studio 2012 yang menggunakan teknologi.net 3.6.1 Visual Basic.NET Menurut Sibero (2010:9), VB.NET adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft. Visual basic.net merupakan pengembangan dari versi sebelumnya, yaitu visual basic 6.0. Perbedaan mendasar antara visual basic.net dengan versi versi sebelumnya adalah kemampuan OOP (object oriented programming) yang telah ditanamkan pada visual basic.net. Aplikasi Visual Basic memilki keunggulan antara lain visual basic memiliki kemampuan untuk mengkompilasi program dalam bentuk native code, yaitu optimisasi pada saat prosesor mengkompilasi dan menjalankan program, sehingga menjadikan visual basic memiliki kemudahan dan kecepatan di dalam mengakses program.

25 3.6.2 Crystal Report Menurut Macdoms (2003:40), crystal report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program microsoft visual basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Crystal report dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang fleksibel. 3.6.3 Microsoft SQL Server Menurut Kusrini (2007:145), SQL Server adalah perangkat lunak relation database management system (RDBMS) yang di desain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan atau juga pemerintahan sebagai solusi database atau penyimpanan data. Berikut ini adalah beberapa fitur yang yang ada pada SQL Server : a. XML Support. Dengan fitur ini, Anda bisa menyimpan dokumen XML dalam suatu tabel, meng-query data ke dalam format XML melalui Transact-SQL dan lain sebagainya. b. Multi-Instance Support. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menjalankan beberapa database engine SQL Server pada mesin yang sama. c. Data Warehousing and Business Intelligence (BI) Improvements. SQL Server dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk keperluan Business Intelligence melalui Analysis Services. Selain itu, SQL Server 2000 juga ditambahi dengan tools untuk keperluan data mining. d. Performance and Scalability Improvements. SQL Server menerapkan distributed partitioned views yang memungkinkan untuk membagi workload ke

26 beberapa server sekaligus. Peningkatan lainnya juga dicapai di sisi DBCC, indexed view, dan index reorganization. e. Query Analyzer Improvements. Fitur yang dihadirkan antara lain: integrated debugger, object browser, dan fasilitas object search. f. DTS Enhancement. Fasilitas ini sekarang sudah mampu untuk memperhatikan primary keydan foreign key constraints. Ini berguna pada saat migrasi tabel dari RDBMS lain. g. Transact-SQL Enhancements. Salah satu peningkatan disini adalah T-SQL sudah mendukung UDF (User-Definable Function). Ini memungkinkan Anda untuk menyimpan rutin-rutin ke dalam database enginen.