USING SOME MULCH ON PRODUCTION OF HYBRID VARIETIES OF BABY CARROT (Daucus carota L.)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS MULSA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI BROKOLI (Brassica oleracea L.)

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

PENGARUH KOMBINASI DUA KULTIVAR DAN JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT. ( Lycopersicum esculentum Mill ) Dede Mulyati

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PEMANFAATAN THERMAL UNIT UNTUK MENENTUKAN WAKTU PANEN TANAMAN BABY WORTEL (Daucus carota L.) DENGAN MENGGUNAKAN VARIETAS DAN MULSA YANG BERBEDA

Ulfa Annisa Sutarto* ), Koesriharti dan Nurul Aini

PENGARUH PENCACAHAN BERBAGAI MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN dan HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PENGARUH PUPUK NPK DAN KOMPOS KOTORAN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN WORTEL (Daucus carota L.)

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

PENGARUH MACAM PUPUK ORGANIK DAN MULSA PADA TANAMAN BROKOLI (Brassica oleracea L. var. Italica)

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH SUNGKUP DAN MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UMBI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS LEMBAH PALU DI DATARAN MEDIUM

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

PENGARUH PEMBERIAN NAUNGAN DAN MULSA TERHADAP KADAR AIR TANAH DALAM PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH PADA MUSIM PENGHUJAN ABSTRACT

Pengaruh Waktu Panen dan Pemberian Pupuk Organik Terhadap Hasil Tanaman Wortel (Daucus carota L.)

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum)

PENGARUH MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH TIGA KULTIVAR KACANG HIJAU (Vigna radiata L. Wilczek) DI LAHAN PASIR PANTAI

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH LAMA PENGGUNAAN MULSA DAN PUPUK KANDANG PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) VARIETAS POTRE KONENG

UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN PEMUPUKAN BOKASHI DAN Crotalaria juncea L.

Penggunaan macam mulsa dan pola jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi Pakchoy (Brassica rapa chinensis l.)

PENGARUH MULSA ORGANIK PADA GULMA DAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) VAR. GEMA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PEMBERIAN MULSA JERAMI PADI DAN PUPUK HIJAU Crotalaria juncea L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG VARIETAS KRETEK TAMBIN

THE INFLUENCE OF COVER CROPS UTILIZATION OROK-OROK (CROTALARIA JUNCEA L.) TOWARD WEED CONTROL ON MAIZE (ZEA MAYS L.) IN RAIN SEASON ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN MULSA JERAMI PADI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.)

PENGARUH JENIS DAN KETEBALAN MULSA DALAM MEMPERTAHANKAN KANDUNGAN AIR TANAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN MULSA ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril)

KAJIAN THERMAL UNIT AKIBAT PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK PADA TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.)

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

INFLUENCE THE NUMBER OF PLANTS PER POLYBAG AND COMPOSITION OF PLANT MEDIA ON GROWTH AND YIELD OF CUCUMBER (Cucumis sativus L.) VAR.

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

THE USE OF MULCH AND SEED TUBERS (G4) IN POTATO PLANTS (Solanum tuberosum L.) GRANOLA VARIETIES

STAF LAB. ILMU TANAMAN

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAYAM (AmaranthusSp) AKIBAT PEMBERIAN MULSA ORGANIK *) Oleh : Wirnawati Paris (1), Nurdin (2) (3) **)

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

PENGARUH BERBAGAI MACAM BAHAN ORGANIK DAN PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN DAN TINGKAT KEPADATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.)

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

Oleh TIMBUL SIMBOLON ILMU TANAH DEPARTEMEN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. Universitas Sumatera Utara

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

PENGARUH KETEBALAN MEDIA TANAM DAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BIBIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) G1 VARIETAS GRANOLA KEMBANG

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

PENGATURAN TEKNIK APLIKASI BERBAGAI SUMBER BAHAN ORGANIK PADA BUDIDAYA MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

KAJIAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN AIR TERHADAP RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabaccum L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

Putri Bella Puspita*), Sitawati dan Mudji Santosa

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

UTILIZATION OF THERMAL UNIT FOR DETERMINING HARVEST TIME OF THE KAILAN (Brassica oleracea L. var. alboglabra) ON DIFFERENT ROW SPACES AND VARIETY

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

SKRIPSI. RESPON DUA VARIETAS PAKCHOY (Brassica chinensis L.) PADA PERLAKUAN PENGELOLAAN GULMA. Oleh: AA KOMARA GUNARA

PENGARUH MACAM MULSA DAN DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa, L.) VAR. NEW GRAND RAPID

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

RESPON TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) TERHADAP APLIKASI PUPUK YANG BERBEDA

PENGARUH WARNA MULSA PLASTIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TERUNG (Solanum melongena L.) TUMPANGSARI DENGAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

Transkripsi:

PENGGUNAAN BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP PRODUKSI BABY WORTEL (Daucus carota L.) VARIETAS HIBRIDA USING SOME MULCH ON PRODUCTION OF HYBRID VARIETIES OF BABY CARROT (Daucus carota L.) Erika Tinambunan *), Lilik Setyobudi, Agus Suryanto Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia *) E-mail: erikatinambunan13@gmail.com ABSTRAK Permasalahan dalam budidaya tanaman wortel adalah tanaman wortel tidak tahan terhadap cekaman lingkungan, baik berupa genangan air atau kekeringan. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan jenis mulsa dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi baby wortel. Percobaan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di Kebun Percobaan Cangar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yang diulang 4 kali. tersebut terdiri dari: tanpa mulsa (M0), mulsa jerami padi (M1), mulsa plastik hitam (M2), mulsa daun paitan (M3), mulsa plastik hitam perak (M4), dan mulsa plastik transparan (M5). Data dianalisis menggunakan uji F dengan taraf 5%, apabila berbeda nyata antar perlakuan diuji dengan BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunakan mulsa mampu memberikan pertumbuhan yang lebih baik serta meningkatkan produksi baby wortel daripada tanpa mulsa. Penggunaan mulsa plastik transparan, mulsa plastik hitam perak, mulsa plastik hitam, mulsa daun paitan, dan mulsa jerami padi mampu menghasilkan bobot umbi segar panen 2,36 kg m -2, 1,97 kg m -2, 1,58 kg m -2, 1,56 kg m -2, dan 0,84 kg m -2. Sedangkan perlakuan tanpa mulsa menghasilkan bobot umbi terendah yaitu 0,64 kg m -2. Kata kunci: Daucus carota L., penggunaan mulsa, baby wortel, produksi ABSTRACT The constrains of carrots cultivation are not resistant to environmental stresses, either puddles or dryness. The research aims to know the effect of mulching on the growth and production of baby carrot. The research was conducted in April to June 2013 in the experimental field of the Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya on Cangar village, Malang. The design of the research used Randomized Block Design (RBD), which consists of 6 treatments with 4 replications. Treatment consists of without mulch (M0), rice straw mulch (M1), black plastic mulch (M2), leaf Tithonia mulch (M3), silver black plastic mulch (M4), and transparent plastic mulch (M5). Data were analyzed using the F test with a level of 5%, if significantly different between treatments were tested with LSD 5%. The results of this research the use mulch resulted the growth of the plant was better and was able to improve the results than without mulch. The use of transparent plastic mulch, silver black plastic, black plastic, Tithonia leaves, and rice straw mulch was able to produce the results of fresh tuber weight amounting 2,36 kg m -2, 1,97 kg m -2, 1,58 kg m -2, 1,56 kg m -2, and 0,84 kg m -2. While treatment without mulching produce tuber weight lowest is 0,64 kg m -2. Keywords: Daucus carota L., the use of mulch, baby carrot, production PENDAHULUAN Wortel (Daucus carota L) merupakan komoditas hortikultura yang berpotensi dikembangkan di Indonesia. Tanaman wortel memiliki keuntungan dari tanaman yang

26 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014, hlm. 25-30 lain karena dapat ditanam sepanjang tahun baik musim kemarau maupun musim penghujan. Produktivitas wortel di Indonesia masih sangat rendah, tetapi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 produktivitas wortel nasional mencapai 14,86 ton ha -1 dan tahun 2010 mengalami peningkatan mencapai 14,87 ton ha -1 (BPS, 2011). Akhir-akhir ini wortel muda yang dikenal sebagai baby wortel mulai memasuki pasaran, meski pasar untuk baby wortel di Indonesia masih terbatas. Konsumsi wortel terutama baby wortel diduga akan mengalami peningkatan sesuai dengan pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan daya beli masyarakat, kemudahan wortel diperoleh di pasar, dan peningkatan pengetahuan gizi masyarakat. Menurut Pudjiatmoko (2008), baby wortel memiliki rasa yang lebih manis daripada rasa wortel biasa. Dengan rasa yang lebih manis dan enak tersebut membuat baby wortel disukai oleh anak-anak baik dimakan mentah maupun dimasak. Harga baby wortel yang lebih mahal dan waktu budidaya yang relatif pendek dari wortel biasa diharapkan menjadi pemicu bagi petani untuk membudidayakan baby wortel di Indonesia Kendala dalam budidaya tanaman wortel maupun baby wortel antara lain tanaman wortel tidak tahan terhadap cekaman lingkungan, baik berupa genangan air atau kekeringan yang berakibat pada pembentukan umbi wortel. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara pemanfaatan teknik budidaya tanaman seperti penggunaan mulsa. Mulsa adalah bahan untuk menutup tanah sehingga kelembaban dan suhu tanah sebagai media tanaman terjaga kestabilannya. Mulsa juga berfungsi menekan pertumbuhan gulma sehingga tanaman akan tumbuh lebih baik. Pemberian mulsa pada permukaan tanah saat musim hujan dapat mencegah erosi permukaan tanah. Pada komoditas hortikultura mulsa dapat mencegah percikan air hujan yang menyebabkan infeksi pada tempat percikan tersebut. Pemberian mulsa pada musim kemarau akan menahan panas matahari pada permukaan tanah bagian atas. Penekanan penguapan mengakibatkan suhu relatif rendah dan lembab pada tanah yang diberi mulsa (Sudjianto dan Kristina, 2009). Pada penelitian Solfiyeni, Safitri, dan Syam (2011), pemberian mulsa paitan (Tithonia diversifolia) mampu mengendalikan pertumbuhan gulma dengan berkurangnya jumlah jenis individu gulma yang dapat tumbuh dan mampu meningkatkan hasil tomat. Menurut Mahmood et al., (2002), mulsa jerami atau mulsa yang berasal dari sisa tanaman lainnya mempunyai konduktivitas panas rendah sehingga panas yang sampai ke permukaan tanah akan lebih sedikit dibandingkan dengan tanpa mulsa atau mulsa dengan konduktivitas panas yang tinggi seperti plastik. Efektivitas penggunaan mulsa plastik di daerah tropis diperoleh dari kemampuan fisik mulsa plastik melindungi tanah dari terpaan langsung butiran hujan, menggemburkan tanah di bawahnya, mencegah pencucian hara, mencegah percikan butiran tanah ke tanaman, mencegah penguapan air tanah, dan memperlambat pelepasan karbondioksida tanah hasil respirasi aktivitas mikroorganisme. Warna permukaan mulsa plastik memiliki kemampuan optis dalam mengubah kuantitas dan kualitas cahaya yang dapat dimanfaatkan tanaman dalam melakukan proses pertumbuhan (Fahrurroni dan Stewart, 1994). Pemberian jenis mulsa yang berbeda pada tanaman memberikan pengaruh yang berbeda pula pada pengaturan suhu, kelembaban, kandungan air tanah, penekanan gulma dan organisme pengganggu. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cangar, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan April hingga Juni 2013. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah cangkul, meteran, timbangan analitik, Leaf Area Meter (LAM) tipe LI-3100, termometer, jangka sorong, kamera, dan oven. Bahan yang digunakan yaitu benih wortel hibrida, jerami padi, daun paitan, plastik hitam, plastik transparan, plastik hitam perak, pupuk kandang ayam, dan pupuk NPK (15:15:15). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 kali ulangan.

27 Tinambunan, dkk, Penggunaan Beberapa Jenis Mulsa... tersebut terdiri dari: tanpa mulsa (M0), mulsa jerami padi (M1), mulsa plastik hitam (M2), mulsa daun paitan (M3), mulsa plastik hitam perak (M4), dan mulsa plastik transparan (M5). Pelaksanaan penelitian dimulai dengan persiapan lahan, pemupukan, pemulsaan, penanaman, penjarangan, pemeliharaan, dan panen. Lahan diolah sampai kedalaman 20-30 cm dan dibuat petak percobaan dengan ukuran panjang 5 m, lebar 0.9 m, dan tinggi bedengan 20 cm. Aplikasi mulsa plastik dilakukan sebelum tanam dengan membuat lubang membentuk alur dengan jarak antar alur yaitu 15 cm, sedangkan mulsa jerami padi dan mulsa daun paitan diaplikasikan setelah tanaman wortel berkecambah. Penanaman wortel dilakukan dengan memasukkan benih ke daam alur yang telah ditentukan. Benih disebarkan ke dalam alur secara merata sehingga wortel dapat tumbuh dengan rapi dan teratur dalam setiap bedengan. Penyiangan pertama dan penjarangan wortel dilakukan bersamaan setelah tanaman berumur 4 minggu setelah tanam. Penjarangan dilakukan secara merata sehingga jarak tanaman dalam baris 7 cm. Terdapat 2 jenis pengamatan yaitu pertumbuhan dan panen. Parameter pengamatan meliputi laju pertumbuhan, bobot segar total tanaman, panjang, diameter, bobot umbi per tanaman, dan bobot segar umbi panen dalam luasan 1 m 2. Panen dilakukan pada umur 60 hst untuk mendapatkan baby wortel. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis uji F dengan taraf 5 %, apabila ada beda nyata antar perlakuan maka hasil analisis diuji lanjut dengan uji jarak BNT 5 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Laju Pertumbuhan Tanaman Pada Tabel 1 dapat dilihat laju pertumbuhan tanaman wortel meningkat akibat perlakuan mulsa. Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi laju partumbuhan tanaman. mulsa secara langsung dapat menciptakan kondisi yang sesuai bagi tanaman terutama lingkungan mikro di daerah perakaran tanaman, mampu mempertahankan kelembaban tanah dan ketersediaan air dalam tanah, sehingga dalam keadaan panas yang terik sekalipun tanah masih mampu menyediakan air bagi tanaman di atas permukaan tanah. Selain itu mulsa terutama mulsa plastik dapat menutup permukaan tanah dengan rapat, sehingga kemungkinan kehilangan air hanya sedikit melalui perembesan ke bawah atau ke samping dan sedikit melalui lubang tempat tanaman tumbuh. Dengan penggunaan mulsa dapat menjaga tercucinya pupuk oleh air hujan dan mencegah penguapan unsur hara oleh sinar matahari. Hal ini berbeda dengan perlakuan tanpa mulsa dimana permukaan tanah langsung terkena sinar matahari sehingga terjadinya penguapan melalui permukaan tanah atau evaporasi cukup besar dan pada saat hujan terjadi kelebihan air di permukaan tanah yang mengakibatkan tercucinya pupuk. Menurut Noorhadi (2003), kelebihan air dapat menyebabkan kerusakan pada perakaran tanaman, disebabkan kurangnya udara pada tanah tergenang. Sukirno 1993, dalam Samiati et al., (2012), mengemukakan bahwa mulsa mempengaruhi iklim mikro melalui penerusan dan pemantulan cahaya matahari, suhu, dan kelembaban di bawah dan di atas mulsa serta kadar lengas tanah sehingga laju asimilasi netto dan laju pertumbuhan tanaman yang menggunakan mulsa lebih baik dibanding tanpa mulsa. Berdasarkan penelitian Brewster (1994) dalam Sumarni dan Rosliani (2010) menyatakan peningkatan suhu di sekitar tanaman akibat pemberian naungan plastik transparan mengakibatkan laju proses fotosintesis dan laju pertumbuhan tanaman meningkat sehingga terjadi peningkatan jumlah daun yang berdampak terhadap luas daun. Bobot Segar Tanaman Hasil analisis terhadap bobot segar tanaman (Tabel 2) menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan. Pola perkembangan bobot segar tanaman sejak awal pengamatan menunjukkan perlakuan tanpa mulsa mempunyai bobot segar tanaman yang rendah, sedangkan perlakuan mulsa jerami padi, mulsa plastik hitam, mulsa daun paitan, mulsa plastik hitam perak, dan mulsa plastik transparan mempunyai bobot segar yang lebih tinggi dibanding perlakuan

28 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014, hlm. 25-30 tanpa mulsa. Menurut Samiati, Bahrun, dan Safuan (2012), pemberian mulsa dapat memberi pengaruh terhadap kelembaban tanah sehingga tercipta kondisi yang optimal untuk pertumbuhan tanaman. Apabila faktor lingkungan sesuai untuk pertumbuhan tanaman, maka fotosintat yang dihasilkan juga meningkat sehingga alokasi biomassa ke bagian yang dipanen juga relatif lebih besar. Gardner, Pearce, dan Mitchel (1991) menyatakan nutrisi mineral dan ketersediaan air mempengaruhi pertumbuhan ruas pada organ vegetatif. Bobot Umbi Pada Tabel 3 dapat dilihat perkembangan bobot umbi terus meningkat sejak 42 hingga 60 hst. Pola perkembangan bobot umbi sejak awal pengamatan menunjukkan perlakuan tanpa mulsa mempunyai bobot umbi yang rendah, sedangkan perlakuan mulsa jerami padi, mulsa plastik hitam, mulsa daun paitan, mulsa plastik hitam perak, dan mulsa plastik transparan mempunyai bobot umbi yang lebih tinggi dibanding perlakuan tanpa mulsa. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan mulsa dapat mempengaruhi laju pertumbuhan sehingga dapat meningkatkan bobot umbi wortel. Penelitian Hassain, Islam, Amin, dan Kabir (2009) pada tanaman wortel, penggunaan mulsa polythene menunjukkan hasil tertinggi produksi wortel diikuti oleh mulsa eceng gondok dan hasil wortel terendah diperoleh dari perlakuan tidak ada mulsa. Tabel 1 Rata-rata Laju Pertumbuhan Tanaman (g m -2 minggu -1 ) akibat Penggunaan Jenis Mulsa Rerata Laju Pertumbuhan per Tanaman (g m -2 minggu -1 ) 28-56 hst Tanpa Mulsa 6.27 a Mulsa Jerami Padi 12.94 b Mulsa Plastik Hitam 23.76 e Mulsa Paitan 21.01 c Mulsa Plastik Hitam Perak 21.91 d Mulsa Plastik Transparan 25.53 f BNT 0.94 Tabel 2 Rata-rata Bobot Segar Tanaman (g) akibat Penggunaan Jenis Mulsa pada Berbagai Pengamatan Rerata Bobot Segar Tanaman (g) pada Berbagai Umur Pengamatan (hst) Bobot Segar Total Tanaman (g) saat Panen (hst) Tanpa Mulsa 2.78 a 4.57 a 5.67 a 10.60 a Mulsa Jerami Padi 5.06 b 6.26 b 15.82 b 22.78 b Mulsa Plastik Hitam 6.36 e 13.13 e 27.84 cd 28.32 c Mulsa Daun Paitan 5.36 c 10.16 c 27.13 cd 28.02 c Mulsa Plastik Hitam Perak 6.14 d 12.57 d 27.93 cd 33.20 d Mulsa Plastik Transparan 7.51 f 17.34 f 28.55 d 39.39 e BNT 0.21 0.34 0.87 2.52 berdasarkan uji BNT pada taraf 5%; hst= hari setelah tanam; n=4.

29 Tinambunan, dkk, Penggunaan Beberapa Jenis Mulsa... Diameter Umbi Pada Tabel 4 dapat dilihat diameter umbi meningkat akibat perlakuan mulsa sejak 42-60 hst. Pola perkembangan diameter umbi sejak awal pengamatan menunjukkan perlakuan tanpa mulsa mempunyai diameter umbi yang lebih kecil, sedangkan perlakuan mulsa jerami padi, mulsa plastik hitam, mulsa daun paitan, mulsa plastik hitam perak, dan mulsa plastik transparan mempunyai diameter umbi yang lebih besar dibanding perlakuan tanpa mulsa. Panjang Umbi mulsa memberikan pengaruh yang nyata pada panjang umbi (Tabel 5). Pola perkembangan panjang umbi sejak awal pengamatan menunjukkan perlakuan tanpa mulsa mempunyai panjang umbi yang lebih pendek, sedangkan perlakuan mulsa jerami padi, mulsa plastik hitam, mulsa daun paitan, mulsa plastik hitam perak, dan mulsa plastik transparan mempunyai panjang umbi yang lebih besar dibanding perlakuan tanpa mulsa. Diantara perlakuan mulsa, terdapat kecenderungan perlakuan mulsa plastik transparan mempunyai panjang yang lebih besar daripada perlakuan mulsa plastik hitam perak, mulsa plastik hitam, mulsa daun paitan, dan mulsa jerami. Pada perlakuan mulsa menunjukkan pertumbuhan tanaman lebih baik dibandingkan tanpa mulsa yang pada akhirnya dapat meningkatkan produksi. Pertumbuhan yang lebih baik pada perlakuan mulsa mampu meningkatkan panjang umbi. Tabel 3 Rata-rata Bobot Umbi (g) akibat Penggunaan Jenis Mulsa pada Berbagai Pengamatan Rerata Bobot Umbi pada Berbagai Umur Pengamatan (hst) Bobot Umbi Panen (g /tanaman) Bobot Segar Umbi Panen 1 m 2 (g m -2 ) Tanpa Mulsa 0.48 a 1.34 a 3.07 a 5.30 a 637.35 a Mulsa Jerami 0.55 b 2.27 b 6.51 b 7.00 b 840.15 b Mulsa Plastik Hitam 1.31 d 4.18 d 12.25 cd 13.17 c 1580.10 c Mulsa Paitan 0.88 c 3.13 c 11.96 c 12.99 c 1558.95 c Mulsa Plastik Hitam Perak 1.40 e 4.26 d 12.37 cd 16.42 d 1970.63 d Mulsa Plastik Transparan 1.81 f 5.39 e 12.66 d 19.66 e 2359.55 e BNT 0.04 0.22 0.47 1.30 155.63 Tabel 4 Rata-rata Diameter Umbi (cm) per Tanaman akibat Penggunaan Jenis Mulsa pada Berbagai Umur Pengamatan Rerata Diameter Umbi pada Berbagai Umur Pengamatan (hst) Diameter Umbi (cm) saat Panen (hst) Tanpa Mulsa 0.40 a 0.63 a 0.78 a 1.06 a Mulsa Jerami 0.48 b 0.81 b 0.91 b 1.25 b Mulsa Plastik Hitam 0.64 d 1.20 de 1.59 cd 1.79 cd Mulsa Paitan 0.58 c 0.96 c 1.53 c 1.77 c Mulsa Plastik Hitam Perak 0.65 d 1.14 de 1.55 cd 1.83 cd Mulsa Plastik Transparan 0.74 e 1.29 e 1.64 d 1.93 d BNT 0.05 0.09 0.10 0.14

30 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014, hlm. 26-30 Tabel 5 Rata-rata Panjang Umbi (g) akibat Penggunaan Jenis Mulsa pada Berbagai Pengamatan Rerata Panjang Umbi (cm) pada Berbagai Umur Pengamatan (hst) Panjang Umbi (cm) saat Panen (hst) Tanpa Mulsa 2.48 a 3.54 a 3.64 a 5.83 a Mulsa Jerami 2.74 b 5.20 b 6.11 b 6.88 b Mulsa Plastik Hitam 3.68 c 6.60 c 7.38 c 8.55 c Mulsa Paitan 3.59 c 5.10 b 8.08 d 8.28 c Mulsa Plastik Hitam Perak 4.04 d 5.16 b 8.20 de 8.80 cd Mulsa Plastik Transparan 4.23 e 7.16 d 8.38 e 9.68 d BNT 0.10 0.17 0.28 0.60 KESIMPULAN mulsa jerami padi, mulsa plastik hitam, mulsa daun paitan, mulsa plastik hitam perak, dan mulsa plastik transparan menghasilkan panjang, diameter, bobot umbi per tanaman, bobot segar umbi panen pada luasan 1 m 2, bobot segar total tanaman, dan laju pertumbuhan tanaman wortel yang lebih baik daripada perlakuan tanpa mulsa. Penggunaan mulsa plastik transparan, mulsa plastik hitam perak, mulsa plastik hitam, mulsa daun paitan, dan mulsa jerami padi mampu menghasilkan bobot umbi segar panen 2,36 kg m -2, 1,97 kg m -2, 1,58 kg m -2, 1,56 kg m -2, dan 0,84 kg m -2. Sedangkan perlakuan tanpa mulsa menghasilkan bobot umbi terendah yaitu 0,64 kg m -2. DAFTAR PUSTAKA Asaduzzaman, S. Sultana, and A. Ali. 2010. Combined Effect of Mulch Materials and Organic Manure on the Growth and Yield of Lettuce. American-Eurasian J. Agric. and Environ. Sci. 9(5):504-508. BPS (Badan Pusat Satistik). 2011. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Wortel. http://www.bps.go.id. Fahrurroni and K. A. Stewart. 1994. Effects of Mulch Optical Properties on Weed Growth and Development. HortScience. 29(6):54-61. Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Hassain, A. K., M. R. Islam, M. H. A. Amin, and M. A. Kabir. 2009. Effect of Mulching and Levels of Potassium on Growth and Yield of Carrot. Bangladesh Research Publications Journal. 3(2):963-970. Mahmood, M., K. Farroq, A. Hussain, and R. Sher. 2002. Effect of Mulching on Growth and Yield of Potato Crop. Asian J. of Plant Sci. 1(2):122-133. Noorhadi. 2003. Kajian Pemberian Air dan Mulsa Terhadap Iklim Mikro pada Tanaman Cabai di Tanah Entisol. J. Ilmu Tanah dan Lingkungan. 4(1):41-49. Pudjiatmoko. 2008. Si Manis Baby Carrot Cocok Buat Anak-anak. http://atanitokyo.blogspot.com/2008/1 2/si-manis-baby-carrot-cocok-buatanak.html. Samiati, A. Bahrun, dan L. A. Safuan. 2012. Pengaruh Takaran Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.). Penelitian Agronomi. 2(1):121-125. Sudjianto, U. dan V. Kristina. 2009. Studi Pemulsaan dan Dosis NPK pada Hasil Buah Melon (Cucumis melo L.). Jurnal Sains dan Teknologi. 2(2):1-7.