Pada Acara Coffee Morning Pelayanan Satu Pintu Sambungan Listrik. Oleh: Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENOMORAN DAN REGISTRASI SERTIFIKAT DI BIDANG KETENAGALISTRIKAN

AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN REGULASI SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK

SYARAT-SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN KETENAGALISTRIKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SERTIFIKASI BADAN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan 13 November 2015

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

TATA CARA PERIZINAN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

SOP PERIZINAN KEMENTERIAN ESDM

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

TATA CARA PERIZINAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2013)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR...TAHUN... TENTANG USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

2017, No Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang T

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan Sertifikasi Instalasi Tenaga Listrik

2012, No.28 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Usaha penyediaan tenaga listrik adalah pengadaan te

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan

2016, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2014 ten

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2014 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

2016, No Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan Pasal 1

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

TATA CARA PERIZINAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (BERDASARKAN PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 35 TAHUN 2013)

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2015

Perizinan Usaha Penyediaan dan Jasa Penunjang Tenaga Listrik. Toha Ardi Nugraha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 34); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONTRUKSI

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peraturan Menteri Keuangan 229/PMK.03/2014 tgl 18 Desember 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK.03/2014 TENTANG PERSYARATAN SERTA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN SEORANG KUASA

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perubahan Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan oleh Auraylius Christian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG JUAL BELI TENAGA LISTRIK LINTAS NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TATA CARA PERIZINAN PEMANFAATAN JARINGAN TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN TELEMATIKA

WALIKOTA LUBUKLINGGAU

BUPATI BANGKA TENGAH

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PETUNJUK TEKNIS PERMOHONAN IZIN USAHA KETENAGALISTRIKAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (IUKU)

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VI KELEMBAGAAN. Bagian Kesatu Umum. Pasal 34

Jenis Usaha : Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Permohonan Izin. Pemanfaatan Tenaga Listrik. Telekomunikasi. Tata Cara. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04 / PRT / M / 2011 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL

GUBERNUR LAMPUNG. DENGAN RAHMAT TUHAl'f YANG MARA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

I. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2018

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor: 166, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1799/MENKES/PER/XII/2010 TENTANG INDUSTRI FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 0027 TAHUN 2005 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Menteri tentang Tata Car

2015, No c. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Keuangan di Badan Koordinasi Penanaman Modal, perlu

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI

GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

STANDARD PELAYANAN PUBLIK (SPP) PELAYANAN PERIZINAN BIDANG KETENAGALISTRIKAN

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

Transkripsi:

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri ESDM Nomor 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan Oleh: Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Pada Acara Coffee Morning Pelayanan Satu Pintu Sambungan Listrik Jakarta, 29 April 2016

Persyaratan PERSYARATAN AKREDITASI DAN PENETAPAN Lembaga Inspeksi Teknik dan LIT Tegangan Rendah Lembaga Sertifikasi Kompetensi Lembaga Sertifikasi Badan Usaha Administrastif Tetap Tetap Tetap Teknis a Perubahan Semula: 1. Surat pernyataan/komitmen tidak berafiliasi; dan 2. PJT dan TT yang bekerja penuh waktu. Menjadi: 1. Surat pernyataan/komitmen ketidakberpihakan; dan 2. PJT dan TT yang memiliki Kompetensi. b Penambahan 1. Memiliki sistem informasi sertifikasi instalasi tenaga listrik; dan 2. Masa penunjukan sekurangkurangnya 6 (enam) bulan dan melaksanakan paling sedikit 6 (enam) sertifikasi. Semula: 1. Surat pernyataan/komitmen tidak berafiliasi; dan 2. PJT dan TT yang bekerja penuh waktu; Menjadi: 1. Surat pernyataan/komitmen ketidakberpihakan; dan 2. PJT dan TT yang memiliki Kompetensi. 1. Memiliki sistem informasi sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan; dan 2. Masa penunjukan sekurangkurangnya 6 (enam) bulan dan melaksanakan paling sedikit 6 (enam) uji kompetensi. Semula: 1. Surat pernyataan/komitmen tidak berafiliasi; dan 2. PJ Auditor dan T Auditor yang bekerja penuh waktu. Menjadi: 1. Surat pernyataan/komitmen ketidakberpihakan; dan 2. PJ Auditor dan T Auditor yang memiliki Kompetensi. 1. Memiliki sistem informasi sertifikasi badan usaha. 2

RUANG LINGKUP PENANGGUNG JAWAB TEKNIK DAN TENAGA TEKNIK Nama Profesi Lembaga Inspeksi Teknik Lembaga Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Teknik Maksimal 3 (tiga) bidang usaha pada Maksimal 3 (tiga) bidang usaha pada 1 (satu) Badan Usaha 1 (satu) Badan Usaha atau Maksimal 1 (satu) bidang usaha pada 3 (tiga) Badan Usaha atau Maksimal 1 (satu) bidang usaha pada 3 (tiga) Badan Usaha Tenaga Teknik Maksimal 3 (tiga) bidang usaha pada Maksimal 3 (tiga) bidang usaha pada 1 (satu) Badan Usaha 1 (satu) Badan Usaha atau Maksimal 1 (satu) bidang usaha pada 3 (tiga) Badan Usaha atau Maksimal 1 (satu) bidang usaha pada 3 (tiga) Badan Usaha 3

PERSYARATAN SERTIFIKASI INSTALASI TENAGA LISTRIK Persyaratan Penyediaan dan Pemanfaatan TT & TM Pemanfaatan TR Perubahan Semula Menjadi Semula Menjadi 1. Gambar instalasi dan tata letak; dan 2. Diagram satu garis. 1. Gambar instalasi dan tata letak yang dikeluarkan oleh badan usaha jasa konsultansi perencana tenaga listrik ; 2. Diagram satu garis yang dikeluarkan oleh badan usaha jasa konsultansi perencana tenaga listrik ; 1. Gambar instalasi yang dipasang; 1. Gambar instalasi yang dikeluarkan oleh badan usaha konsultan perencana tenaga listrik atau Direktur Jenderal; Penambahan Gambar instalasi dapat dikeluarkan oleh badan usaha jasa pembangunan dan pemasangan instalasi penyediaan tenaga listrik sebagai bagian dari pelaksanaan pembangunan dan pemasangan instalasi penyediaan tenaga listrik tegangan rendah tanpa dikenakan biaya gambar instalasi. 4

PROSES SERTIFIKASI INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH Uraian Semula Permohonan Pengajuan penerbitan SLO TR dapat secara bersamaan dengan penyambungan tenaga listrik kepada pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik. Pemanfaatan TR Menjadi Pengajuan penerbitan SLO TR dapat dilakukan secara bersamaan dengan permohonan penyambungan baru melalui layanan 1 (satu) pintu dengan menggunakan aplikasi online. Jangka Waktu Penerbitan Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 1. Pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja sejak permohonan diterima lengkap. 2. Penerbitan Sertifikat Laik Operasi paling lama 2 (dua) hari kerja sejak dipenuhinya kesesuaian dengan persyaratan. Dapat melakukan sertifikasi instalasi pemanfaatan tegangan rendah, jika di suatu daerah tidak ada LIT TR atau LI TR tidak dapat melakukan penerbitkan SLO dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja dan tidak dapat melimpahkan pelaksanaannya kepada badan usaha lain. Pemeriksaan dan pengujian instalasi TR termasuk penerbitan SLO dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap. Dapat dapat melakukan pemeriksaan dan pengujian termasuk menerbitkan SLO, jika di suatu daerah tidak ada LIT TR atau LI TR tidak dapat melakukan penerbitkan SLO dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja dan tidak dapat melimpahkan pelaksanaannya kepada badan usaha lain. 5

PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN Uraian Semula Menjadi Persyaratan Pelaksanaan Uji Kompetensi 1. Daftar riwayat hidup; 2. Fotokopi ijazah pendidikan formal; dan 3. Bidang, subbidang, dan level sertifikat yang dimohon. 1. Daftar riwayat hidup; 2. Fotokopi ijazah pendidikan sesuai dengan persyaratan pendidikan yang disyaratkan dalam standar kompetensi; 3. Bidang, subbidang, dan level sertifikat yang dimohon; dan 4. Fotokopi KTP untuk WNI, atau paspor untuk WNA. 1. Pelaksanaan uji kompetensi disampaikan kepada Direktur Jenderal paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sebelum pelaksanaan. 2. Daftar anggota tim asesor terdiri atas paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak 5 (lima) orang untuk setiap kelompok uji kompetensi; Perpanjangan Sertifikat Kompetensi 1. Permohonan perpanjangan Sertifikat Kompetensi diajukan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum Sertifikat Kompetensi habis masa berlakunya. 1. Permohonan perpanjangan Sertifikat Kompetensi diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum Sertifikat Kompetensi habis masa berlakunya. 2. Perpanjangan Sertifikat Kompetensi dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi terakreditasi yang menerbitkan sertifikat atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi terakreditasi lainnya. 3. Lembaga Sertifikasi Kompetensi terakreditasi menetapkan keputusan diperpanjang atau tidak diperpanjang terhadap Sertifikat Kompetensi yang akan habis masa berlakunya dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak verifikasi dan validasi selesai dilaksanakan. 6

PROSES SERTIFIKASI BADAN USAHA (1) Uraian Semula Menjadi Persyaratan Administratif 1. Akta pendirianbadan usaha; 2. Penetapan badan usaha sebagai badan hukum; 3. Nomor Pokok Wajib Pajak; dan 4. Neraca keuangan. 1. Akta pendirianbadan usaha; 2. Penetapan badan usaha sebagai badan hukum; *) 3. Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. Neraca keuangan. 5. Surat keterangan domisili; 6. Profil badan usaha; 7. Struktur organisasibadan usaha; dan 8. Identitas Penanggung Jawab Teknik, dan tenaga teknik ketenagalistrikan. Persyaratan administratif sebagai badan hukum dikecualikan untuk usaha jasa pembangunan dan pemasangan subbidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah, dengan ketentuan: 1. untuk kapasitas daya tersambung sampai dengan 900 VA yang menggunakan gambar instalasistandar; dan 2. wilayah kerjanya di kabupaten/kota dalam daerah hukum tempat kedudukan badan usaha tersebut terdaftar. 7

PROSES SERTIFIKASI BADAN USAHA (2) Uraian Semula Menjadi Persyaratan 1. Penanggung Jawab Teknik yang bekerja 1. Penanggung Jawab Teknik yang Teknis penuh waktu untuk setiapsubbidang bersertifikat kompetensi untuk setiap usaha; subbidang usaha yang dimohon; 2. Tenaga teknik ketenagalistrikan yang 2. Tenaga teknik ketenagalistrikan yang bersertifikat kompetensi dan bekerja bersertifikat kompetensiuntuk setiap penuh waktu untuk setiap subbidang subbidang usaha yang dimohon; usaha; 3. Surat penunjukan tenaga teknik 3. Surat penunjukantenaga teknik ketenagalistrikanuntuk setiap ketenagalistrikan sebagai pegawai subbidang usaha yang dimohon; tetap; 4. Surat penunjukan Penanggung Jawab 4. Surat penunjukan Penanggung Jawab Teknik untuk setiap subbidang usaha Teknik sebagai pegawai tetap; dan yang dimohon; dan 5. Daftar riwayat hidup Penanggung Jawab 5. Daftar riwayat hidup Penanggung Jawab Teknik dan tenaga teknik Teknik dan tenaga teknik ketenagalistrikan. ketenagalistrikan. 8

PROSES REGISTRASI SERTIFIKAT KETENAGALISTRIKAN Jenis Sertifikat Semula Menjadi Sertifikat Badan Usaha dan Sertifikat Kompetensi Sertifikat Laik Operasi Untuk mendapatkan nomor register Sertifikat Badan Usaha dan Sertifikat Kompetensi, LSBU dan LSK mengajukan permohonan registrasi kepada Direktur Jenderal dengan dilengkapi: a. laporan pelaksanaan sertifikasi; dan b. rancangan sertifikat yang akan diregistrasi. Untuk mendapatkan nomor register Sertifikat Laik Operasi, LIT mengajukan permohonan registrasi kepada Direktur Jenderal dengan dilengkapi: 1. izin usaha penyediaan tenaga listrik, izin operasi atau perjanjian jual beli tenaga listrik antara pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik dengan pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik; 2. laporan pelaksanaan sertifikasi; dan 3. rancangan sertifikat yang akan diregistrasi. Untuk mendapatkan nomor register Sertifikat Badan Usaha dan Sertifikat Kompetensi, LSBU dan LSK mengajukan permohonan registrasi secara online kepada Direktur Jenderal dengan dilengkapi: a. laporan pelaksanaan sertifikasi; dan b. rancangan sertifikat yang akan diregistrasi. Untuk mendapatkan nomor register Sertifikat Laik Operasi, LIT dan Pemegang IUPTL mengajukan permohonan registrasi secara online kepada Direktur Jenderal dengan dilengkapi: 1. izin usaha penyediaan tenaga listrik, izin operasi, atau perjanjian jual beli tenaga listrik antara pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik dengan pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik; 2. laporan hasil pemeriksaan dan pengujian termasuk foto pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian; 3. titik koordinat lokasi instalasi tenaga listrik yang berbasis global positioning system; dan 4. rancangan sertifikat yang akan diregistrasi. 9

KETENTUAN LAINNYA DAN KETENTUAN PERALIHAN Uraian Ketentuan Pencabutan Sertifikat Lembaga Inspeksi Teknik, Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, dan Lembaga Sertifikasi Badan Usaha wajib mencabut sertifikat yang diterbitkannya jika pemegang sertifikat melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan. Laporan Berkala Pemegang SBU Setiap pemegang Sertifikat Badan Usaha wajib memberikan laporan secara berkala setiap tahun kepada penerbit Sertifikat Badan Usaha. Ketentuan Peralihan 1. Terhadap Sertifikat Laik Operasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Inspeksi Teknik atas instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah yang tersambung dengan instalasi penyediaan tenaga listrik yang izin usaha penyediaan tenaga listriknya diterbitkan oleh Bupati/Walikota, tetap berlaku sampai masa berlakunya habis. 2. Penunjukan Lembaga Inspeksi Teknik, Lembaga Sertifikasi Kompetensi dan penomoran register Sertifikat Laik Operasi, yang telah dikeluarkan oleh Bupati/Walikota tetap berlaku sampai masa berlakunya habis. 10

www.djk.esdm.go.id 11

BIAYA PENERBITAN SLO TEGANGAN RENDAH 12