Hikmah Perkawinan Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam

dokumen-dokumen yang mirip
Azal Dan Hukumnya. Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Apakah Hukumnya Bila Suami Masuk Islam Dan Bagaimana Bila Sebaliknya?

Hukum Memerankan Sosok Para Nabi, Sahabat Dan Tabi'in

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Menggugurkan Kandungan (Aborsi) dan Hukum-Hukum Terkait

Hukum Sodomi Terhadap Istri

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Hukum Seorang Muslim Mengambil Kewarganegaraan Negara Kafir

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Dokter Mengetahui Jenis Janin, Apakah Kontradiksi Dengan Al-Qur`an?

Hukum Bersalaman Dengan Wanita Bukan Mahram

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Hukum Nikah Dengan Niat Talak

Cara Bersuci dan Shalat Orang yang Sakit

Hukum Anasyid Islam. Penyusun : Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Hukum Asuransi Dalam Islam

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Menunduk Dan Mencium Tangan

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Hukum Wanita Safar Sendirian Dengan Pesawat

Keutamaan Menghapal Al-Qur`an

Hukum Mencela Ulama. Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Mandi Hari Jum'at

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Hal-Hal Yang Mewajibkan Mandi

Hukum Memelihara Jenggot

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

Hukum Sebab Dan Akibat, Serta Bergantung Kepada Sebab

Jalan Keluar Bagi Suami Istri Sebelum Cerai

10 Pembatal Keislaman

Hukum Menipiskan Alis, Memanjangkan Kuku Dan Memakai Kuteks

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kritik Terhadap Hadits Dha'if Tentang Kondisi Ahli Kubur

Syarat-Syarat Wajib Zakat

Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka

Hukum Memakai Gelang Untuk Pengobatan Rematik

Hukum Mahar Dan Apakah Ada Batasannya?

Hukum Cerai Tanpa Sebab

Adab Khilaf Di Antara Para Da i

Perhatikanlah Puasamu!

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

Hukum Bergantung Kepada Para Wali

Hukum Meminta Pertolongan Jin Untuk Mengetahui Perkara Gaib Dan Untuk Hipnotis

Hukum Menghina Agama

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Syarat-Syarat Orang yang Meruqyah dan yang Diruqyah

Ramadhan Bulan Kesabaran

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Beberapa Kesalahan Dalam Shalat

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Tidak Boleh Tinggal di Negeri Kufur Kecuali Untuk Berdakwah

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Haji dan Tawakkal. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Terjemah : Ahmad Zawawi Editor : Abu Ziyad Eko Haryanto

Munakahat ZULKIFLI, MA

Sanggahan Terhadap Pendapat Bahwa Jeddah Adalah Miqat

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Lailatul Qadar. Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah. Terjemah : Ahmad Zawawy Editor : Eko Abu Ziyad


[ Indonesia Indonesian

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

Umrah di Bulan Ramadhan Menyamai Pahala Haji

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu

SURAT TERBUKA UNTUK WANITA YANG BEKERJA BERSAMA LAKI-LAKI

Kondisi Nabi Setelah Wafatnya

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Menyoal Poligami dan Kendalanya Jumat, 26 Nopember 04

Merenungi Peristiwa Wafatnya Abu Thalib

Fatwa-Fatwa Ramadhan untuk Wanita. 1. Pertanyaan: Apakah hukumnya menunda qadha puasa hingga setelah Ramadhan tahun depan?

Biografi Singkat Umar bin Al-Khattab

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Ramadhan Bulan Produktifitas

DI BULAN SUCI RAMADHAN

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN KEISLAMAN

Keutamaan Membaca dan Menghafal al-qur`an

PROSESI PRANIKAH DAN NIKAH HERVI FIRDAUS

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Istri-Istri Rasulullah? Adalah Ibunya Orang-Orang Beriman

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Biografi Khalid bin Walid Radhiyallahu anhu

Hukum Memakai Celana Panjang yang Lebar

Membuka Wajah Di Hadapan Kerabat Bukan Mahram

Keutamaan Mati Syahid

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

Keutamaan Shalat Subuh

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

: : :

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Fatwa Tentang Hakikat Sihir

Salafus Shalih Dan Hak-Hak Makhluk

Biografi Singkat Abu Bakr ash-shiddiq

Puasa Anak Kecil di Bulan Ramadhan

MACAM-MACAM MAHRAM 1. MAHRAM KARENA NASAB Allah berfirman:

Bahaya Hasad. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Transkripsi:

Hikmah Perkawinan Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam Dengan 9 Istri حكمة جه من تسع نسو [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Penyusun : Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2010-1431

حكمة جه من تسع نسو» باللغة لا ند نيسية «فتا : لا فتا لعلمية للبحو ي مة للجنة ترمجة: حممد قبا محد غز يل مر جعة: بو يا يكو ها يانتو 2010-1431 ٢

الله الله لرمحن لرمحن لرحيم لرحيم بسم Hikmah Perkawinan Nabi salallahu alaihi wassalam Dengan 9 Istri Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa Pertanyaan: Kenapa Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam mengumpulkan beberapa orang istri? Jawaban: Allah subhanahuwata ala mempunyai hikmah yang tidak terhingga, di antara hikmah-nya: sesungguhnya Allah subhanahuwata ala membolehkan bagi laki-laki dalam syari'at sebelumnya dan di dalam syari'at nabi kita Muhammad salallahu alaihi wassalam untuk menggabungkan dalam pernikahannya lebih dari seorang istri, maka punya banyak istri bukan khusus untuk Nabi kita Muhammad salallahu alaihi wassalam. Nabi Ya'qub alaihissalam mempunyai dua orang istri, dan nabi Sulaiman bin Daud alaihissalam menggabungkan 99 istri dan pernah mengelilingi mereka dalam satu malam, karena ia berharap Allah subhanahuwata ala memberikan rizqki kepadanya dari setiap istri, yaitu seorang anak laki-laki yang berjihad fi sabilillah. Ini bukanlah syari'at yang baru, tidak menyalahi akal sehat dan tidak bertentangan dengan tuntutan fitrah, bahkan ia adalah tuntutan hikmah. Sesungguhnya wanita lebih banyak dari pada laki-laki, menurut hasil sensus yang terus dilakukan. Dan terkadang laki-laki mempunyai kemampuan yang mendorongnya menikah lebih dari satu orang untuk menunaikan kebutuhan di jalan yang halal, sebagai pengganti menyalurkannya di jalan yang haram atau mengekang dirinya. Terkadang wanita sedang sakit atau mendapat halangan seperti haid dan nifas yang menghalangi laki-laki menyalurkan kebutuhannya, maka ia membutuhkan istri yang lain untuk menyalurkan syahwatnya sebagai pengganti untuk mengekangnya atau melakukan perbuatan keji. Mempunyai banyak istri dibolehkan dan dibenarkan secara akal, fitrah dan syara', dan telah dilakukan oleh para nabi terdahulu, terkadang diwajibkan ٣

karena dharurat atau terkadang didorong oleh kebutuhan, maka tidak heran hal itu terjadi pada Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam. Ada beberapa hikmah Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam menggabungkan beberapa orang istri yang disebutkan oleh para ulama, di antaranya: Memperkuat hubungan di antaranya dan sebagian kabilah, memperkuat ikatan dengan harapan memperkuat kedudukan Islam dan membantu menyebarkannya, karena dalam ikatan perkawinan terdapat tambahan kedekatan dan memperkuat tali kasih sayang dan persaudaraan. Di antaranya, menampung sebagian janda dan menggantikan yang lebih baik dari yang telah hilang dari mereka. Sesungguhnya hal itu menentramkan hati dan menutup musibah. Dan beliau mensyari'atkan sunnah bagi umat dalam menempuh jalan kebaikan kepada wanita yang suaminya syahid di medan jihad dan yang semisalnya. Di antaranya, mengharapkan tambahan keturunan, sejalan dengan fitrah, memperbanyak jumlah umat dan menopangnya dengan orang yang diharapkan menjadi kebangkitan dalam membela agama dan menyebarkannya. Di antaranya, memperbanyak juru dakwah wanita bagi umat, dari apa yang telah mereka pelajari dari Rasulullah salallahu alaihi wassalam dan yang mereka ketahui dari perilaku beliau di dalam rumah tangga. Semata-mata nafsu syahwat bukanlah pendorong Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam menggabungkan para istrinya, berdasarkan riwayat yang shahih bahwa Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam tidak pernah menikahi yang masih perawan dan masih muda kecuali Aisyah radhiyallahu 'anha dan semua istrinya adalah janda. Jika syahwat yang menguasainya dan nafsu sex yang mendorongnya memiliki banyak istri niscaya beliau menikahi wanita-wanita perawan yang masih muda untuk memuaskannya. Terutama setelah hijrah, mendapat berbagai kemenangan, berdirinya negara Islam, kuat nya kedudukan kaum muslimin dan jumlah mereka banyak. Ditambah lagi keinginan semua keluarga untuk memiliki ikatan pernikahan dengan beliau, akan tetapi beliau tidak melakukan hal itu. Sesungguhnya beliau menikah karena tujuan yang mulia dan dorongan yang tinggi yang diketahui oleh orang ٤

yang meneliti kondisi perkawinannya satu persatu dari istri-istrinya. Dan juga: jika beliau mengutamakan hawa nafsu niscaya hal itu bisa diketahui dalam sejarah di masa muda dan kuatnya, di saat beliau tidak mempunyai istri lain selain istrinya yang mulia: Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu 'anha, dan dia lebih tua usianya dari beliau, dan niscaya diketahui darinya penyimpangan dalam mengatur jadwal giliran di antara para istrinya yang berbeda-beda usia dan kecantikan. Akan tetapi tidak dikenal darinya kecuali kesempurnaan iffah dan amanah dalam perilaku, menjaga dirinya, dan menjaga kemaluannya di masa muda dan tuanya, yang menunjukkan kesempurnaan kebersihannya, ketinggian akhlaknya, istiqamahnya di semua urusannya sehingga dikenal dengan hal itu dan terkenal di antara para musuhnya. Wabillahittaufiq, semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Fatawa Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa (19/170-173) ٥