BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa yang lebih baik pendidikan anak anak harus diperhatikan. Tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memahami apa saja yang benar-benar dibutuhkan seorang anak dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia dimana anak memiliki pengaruh dari lingkungan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak - anak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sudah ditanamkan dalam benak anak sejak kecil oleh orang tuanya.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi pelajaran wajib untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Terkadang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

Dongeng Sebagai Media Edukatif bagi Kepribadian Anak

BAB I PENDAHULUAN. Cerita rakyat menurut Danandjaja dalam bukunya folklore Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. diatas batu, sedangkan menuntut ilmu di usia lanjut ibarat mengukir di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkitab merupakan pesan dari Allah untuk manusia.alkitab merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. cerita rakyat buatan Indonesia, masyarakat juga dibanjiri oleh cerita-cerita dari

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri.

BAB I PENDAHULUAN. Rentang usia tiga hingga lima tahun merupakan periode emas anak (golden age),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat atau folklor adalah adatistiadat

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja kemudian menjadi dewasa dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia pra sekolah. Masa anak usia dini itu dapat disebut sebagai masa peka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

Makalah By UNKNOWN. March 26. Edit Ms Word by Zahrotun Nisa PTIK_

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba konsumtif, orang tua lupa mengajak anakanaknya. untuk hidup hemat, apalagi menabung. Alih-alih mengajak anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini tumbuh dan berkembang lebih pesat dan fundamental pada awalawal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Dilansir dari meltingpotinternational.com, Indonesia: A multicultural melting

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III DATA DAN TEORY

BAB I PENDAHULUAN. manusia di jaman dahulu. Mahabharata berasal dari kata maha yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan game memang belakangan ini sangat pesat, game game

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan di dunia serta diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

BAB I PENDAHULUAN. dan budaya yang tinggi adalah kopi luwak. Kopi luwak merupakan kopi termahal

BAB I PENDAHULUAN. (2012) bahwasannya dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi dan

BAB I PENDAHULUAN. telah menempatkannya sebagai pasal tersendiri dalam UU Sistem Pendidikan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Cerita dan tokoh-tokoh yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

II. METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dilakukan berbagai kalangan, baik oleh instusi-instusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak Usia Dini masih menjadi pro dan kontra, masing-masing punya alasan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan


HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti selalu di ajarkan, namun seiring berkembangnya jaman nilai-nilai budi

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah.

Transkripsi:

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak anak adalah tunas bangsa dan harapan bagi masa depan. Untuk masa depan bangsa yang lebih baik pendidikan anak anak harus diperhatikan. Tidak hanya pendidikan pengetahuan saja, tetapi pengembangan karakter juga harus dilakukan. Erikson dalam Papalia, dkk (2008: 370) dan Brewer (2007: 20) mengatakan bahwa kesuksesan anak mengatasi konflik pada usia dini menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial dimasa dewasa kelak. Pengembangan karakter terhadap anak anak harus dilakukan sejak usia dini. Hal ini sangat penting karena pada usia dini yaitu usia 0-6 tahun, otak anak berkembang sangat cepat hingga mencapai 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi. tulah masa-masa perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age). Salah satu cara pengembangan karakter adalah dengan mengenalkan nilai nilai yang baik kepada anak. Bercerita adalah salah satu cara yang baik untuk mengenalkan hal tersebut. Menurut buku The Miracle of Story Telling karya Kak Mal, semua dongeng memiliki alur yang baik, yang membawa pesan moral, harapan, cita - cita, cinta, dan banyak hal positif lainnya, sehingga anak dapat mengasah daya pikir, imajinasi, serta rasa ingin tahu. Lewat cerita / dongeng penanaman nilai yang baik akan menjadi lebih mudah karena tidak bersifat menggurui, melainkan! "!

bersifat memberikan teladan lewat tokoh yang ada di dalam cerita. Ada begitu banyak cerita / dongeng yang beredar di masyarakat saat ini, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Cerita yang berasal dari dalam negeri dikenal dengan nama cerita rakyat (folklore). Berdasarkan survey BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2010, nusantara memiliki penduduk sebanyak 237.641.236 jiwa yang terbagi dalam 1.128 suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan dan cerita rakyat masing masing. Menurut Puji K, Mochtar L, Bea A, dan da NC (2008) banyaknya keanekaragaman cerita rakyat ini memberikan manfaat dalam pembentukan karakter. Dalam cerita rakyat terkandung banyak informasi tentang persoalan kemanusiaan yang pernah terjadi yang dapat dijadikan pengalaman untuk belajar di masa depan. Pada era globalisasi ini, berbagai macam budaya dari luar masuk dan mulai dikenal masyarakat. Era globalisasi menimbulkan perkembangan informasi, pola pikir masyarakat, serta transformasi kebudayaan. Hal ini meningkatkan rasionalisasi masyarakat yang menyebabkan mulai ditinggalkannya cerita rakyat yang notabene dianggap sebagai hal yang kurang masuk akal. Kurangnya pengenalan cerita rakyat membuat anak anak lebih mengenal dan mengidolakan tokoh tokoh asing dibandingkan tokoh tokoh dari negara sendiri. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini memunculkan berbagai media baru yang dapat dimanfaatkan untuk pelestarian cerita rakyat. Saat ini hampir sebagian besar anak anak telah memiliki akses lewat komputer. Penyampaian cerita! #!

rakyat dilakukan tidak hanya secara lisan ataupun tulisan di buku saja, melainkan dapat menggunakan media interaktif. Saat ini sudah bermunculan aplikasi media interaktif untuk anak anak, contohnya keluaran ELEX Kids Software dan Edugames. Pembelajaran dengan media interaktif ini memiliki banyak kelebihan. Hal ini dikarenakan konten visual yang menarik minat anak - anak. Selain itu anak dapat melakukan interaksi dengan yang dipelajarinya sehingga materi lebih mudah diingat. Berdasarkan pengamatan lapangan penulis, sudah ada berbagai macam jenis materi pelajaran yang diberikan oleh media interaktif. Pelajaran tersebut antara lain matematika, fisika, biologi, bahkan pengetahuan sosial tentang budaya di ndonesia. Akan tetapi masih belum ditemukan media interaktif yang secara spesifik mengandung materi cerita rakyat. Hal ini sangat disayangkan mengingat nilai nilai positif yang terkandung dalam cerita rakyat yang dapat diajarkan kepada anak anak. Sasaran usia anak anak untuk media pembelajaran interaktif tersebut adalah usia 3 6 tahun. Hal ini dikarenakan usia tersebut termasuk dalam masa keemasan anak. Pada usia tersebut otak anak sedang berkembang secara pesat, yang menyebabkan anak dengan mudah menyerap informasi dari lingkungannya. Menurut Mulyasa dalam bukunya Manajemen PAUD (2012), anak anak pada usia tersebut telah memiliki karakteristik : 1. Sangat aktif dalam berbagai kegiatan 2. Perkembangan bahasa yang dimiliki sudah sangat baik. Anak sudah mampu mengeja dan membaca huruf. Anak juga mampu memahami pembicaraan orang lain dan mengungkapkan pemikirannya secara terbatas,! $!

seperti meniru atau mengulang pembicaraan. 3. Perkembangan kognitif anak yang luar biasa cepat. Anak menjadi sangat ingin tahu dengan apa yang hadapi. Hal ini ditandai dengan seringnya anak menanyakan tentang segala sesuatu di sekitarnya. Karakteristik inilah yang menjadi dasar sasaran usia media interaktif bagi anak anak. Kemampuan dan rasa ingin tahu anak yang sedang berkembang pesat membuat anak anak dengan mudah menyerap informasi yang diberikan. Fenomena ini menjadi kesempatan besar untuk mendidik dan membentuk karakter anak anak agar berguna di masa depan nantinya. Salah satu cerita rakyat yang menarik untuk diangkat adalah cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih. Cerita rakyat yang berasal dari Riau ini berkisah tentang dua orang saudara tiri yang berbeda perangai. Ada banyak nilai nilai moral positif yang terkandung dalam cerita rakyat ini. Nilai nilai tersebut adalah nilai kesabaran, kebaikan, patuh, dan taat terhadap orangtua, serta nilai nilai lainnya yang bermanfaat untuk membangun karakter anak. Cerita ini juga merupakan cerita rakyat yang cukup populer. Hal ini membuka peluang bagi orangtua yang notabene sudah fasih dengan cerita ini untuk membimbing anak anak mereka secara langsung. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat diambil kesimpulan masalah yang ada adalah : Bagaimana merancang media interaktif cerita rakyat bawang putih dan bawang merah yang sesuai dengan minat, kemampuan, serta mampu! %!

mendidik karakter anak anak? 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis akan membuat media interaktif yang berupa aplikasi untuk komputer. Materi dari media interaktif tersebut akan dibuat berdasarkan cerita rakyat Bawang Putih dan Bawang Merah. Aplikasi tersebut akan dibuat dengan software Adobe Flash CS 3, dengan visual, konten, dan materi yang sesuai untuk pendidikan karakter anak anak di usia dini, khususnya usia 3 6 tahun. Target dari cerita rakyat interaktif ini adalah anak anak usia 3 6 tahun, laki laki dan perempuan, yang berada di daerah terutama Gading Serpong, Tangerang. Anak anak ini tinggal di daerah urban dengan karakter yang telah melek teknologi. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulis membuat tugas akhir adalah 1. Mengenalkan budaya ndonesia yang berupa cerita rakyat Bawang Putih dan Bawang Merah kepada anak anak lewat media interaktif yang sesuai dengan perkembangan jaman. 2. Meningkatkan minat dan kencintaan anak anak ndonesia terhadap budaya asli bangsa ndonesia. 3. Mendidik karakter anak anak sejak usia dini lewat nilai nilai pelajaran yang terdapat dalam cerita rakyat Bawang Putih dan Bawang Merah.! &!

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari tugas akhir yang dibuat oleh penulis adalah 1. Anak anak mengenal budaya ndonesia yang berupa cerita rakyat Bawang Putih dan Bawang Merah. 2. Anak anak mengenal tokoh tokoh cerita rakyat dan belajar nilai nilai dari sikap dan karakter baik yang dimiliki oleh tokoh tokoh tersebut. 3. Menjadi alat bantu orangtua untuk mendidik karakter anak lewat media yang lebih menarik dan menyenangkan. 4. Menjadi referensi untuk pembuatan desain media interaktif untuk pendidikan anak lainnya.! '!

1.6 Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan gabungan metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan studi pustaka. Data untuk metode penelitian kualitatif dan kuantitatif didapatkan melalui pengamatan langsung peneliti di lapangan terhadap obyek penelitian. Metode studi pustaka dilakukan dengan mempelajari berbagai macam literatur baik buku maupun artikel dari jurnal jurnal online yang berkaitan dengan penelitian. Hal lainnya yang dilakukan untuk mendapatkan data penilitan adalah melalui wawancara dengan anak anak, guru, ataupun orang tua, serta melakukan pendekatan secara personal terhadap anak anak. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian adalah 1. Riset pendahuluan Untuk mendapatkan keterangan dan data, penulis melakukan wawancara dengan staf pengajar taman kanak kanak dan orang tua. Wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui perilaku dan kemampuan anak anak usia 3 6 tahun, ketertarikan anak anak terhadap media interaktif, serta dampak media interaktif terhadap pendidikan anak anak. Selain itu penulis juga melakukan riset dan pengamatan lapangan di tempat tempat pendidikan anak anak dengan bantuan dari staf pengajar di tempat. 2. Usulan konsep desain Penulis akan membuat konsep desain dari media interaktif untuk cerita rakyat berdasarkan hasil dari data dan analisa riset pendahuluan. Selain itu! (!

konsep desain pembuatan media interaktif bersamaan juga berdasarkan teori desain dan teori media interaktif (dijelaskan pada bab ) agar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak usia 3 6 tahun. 3. Proses eksekusi dan evaluasi Media interaktif akan diujikan terhadap sejumlah anak anak dengan target usia 3 6 tahun pada lembaga pendidikan anak anak tertentu lewat pendampingan guru atau staf pengajar. Penulis akan mengevaluasi dan mengolah kembali desain serta materi media interaktif terhadap feedback yang diberikan lewat reaksi dan komentar dari anak anak yang telah mencoba media aplikasi ini hingga mencapai tahap desain final. 1.7 Rencana Kegiatan KEGATAN BULAN Sept Oktober Novemb er Desember Januari V V V V V 1. Pengumpulan data 2. Observasi 3. Konsultasi Dosen 4. Pembuatan Konsep 5. Sketsa 6. Pembuatan desain tampak muka 7. Pengerjaan script! )!

8. Uji Coba 9. Pendistribusian 10. Pembuatan Buku Tugas Akhir 11. Presentasi di depan penguji 1.8 Sistematika Penulisan Bab : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang fenomena yang membuat penulis memilih tugas akhir ini. Selain itu bab ini juga berisi tentang rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta jadwal kegiatan yang dilakukan. Bab : Telaah Literatur Bab dua berisi tentang teori teori apa saja yang akan menjadi dasar dari penelitian tugas akhir ini. Teori teori tersebut didapatkan dari penelitian studi pustaka. Bab : Hasil Penelitian Bab ini berisi hasil dari penelitian yang dilakukan penulis. Bab ini juga membahas tentang objek penelitian yaitu target pengguna yang adalah anak anak usia 3 6 tahun serta media interaktif yang berisi cerita rakyat. Anak anak usia 3-6 tahun perlu dilihat dari sisi psikologi perkembangannya, ketertarikannya terhadap media dan visual, serta pendidikan karakternya. Seluruh hasil penelitian akan digunakan! *!

untuk membuat cerita rakyat yang bersifat interaktif untuk media elektronik yang menarik, mudah diingat, serta sesuai dengan pendidikan perkembangan karakter anak. Bab V : Analisis Karya Bab ini berisi pengolahan data dan teori teori yang menjadi dasar penelitian. Selain itu perdapat pembahasan proses pembuatan karya cerita rakyat interaktif baik karakter, desain tampak muka, script, dialog, jalan ceritanya, serta dampak dari cerita rakyat interaktif ini terhadap sample anak anak. Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan tentang penelitian yang telah dilakukan penulis, dan dampaknya terhadap sample anak anak. Selain itu bab ini juga berisi saran penulis berdasarkan pengalaman penelitian yang diharapkan bisa memberikan dampak positif baik bagi masyarakat pada umumnya.! "+