Wfo M/E= Cfo x Daya Mesin x t

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SUBSIDI KEPADA NELAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usa

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 46 SERI E

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUNLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/2007 TENTANG SURAT LAIK OPERASI KAPAL PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BPH MIGAS. Bahan Bakar Minyak. Tertentu. Jenis. Penyalur. Pendaftaran.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2014 TENTANG ANDON PENANGKAPAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAHAN BAKAR. Minyak. Harga Jual Eceran.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 200

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Repu

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 07/MEN/2010 TENTANG SURAT LAIK OPERASI KAPAL PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 05/MEN/2007 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN

2 Koordinator Bidang Perekonomian, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2013 tentang Har

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhi

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN-KP/2014 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS PENGAWAS PERIKANAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 (Lembaran Ne

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG KEGIATAN PENYALURAN LIQUEFLED PETROLEUM GAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71 TAHUN 2005

2 Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3647); 3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lemb

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 36 SERI E

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PERMEN-KP/2015 TENTANG SISTEM PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN

2017, No logistik guna mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional, perlu menyesuaikan ketentuan permodalan badan usaha di bidang pengusahaan an

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lemb

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

215/PMK.03/2010 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK, BAHA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

2 Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lem

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PERMEN-KP/2014 TENTANG USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T

2016, No ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Pe

2015, No Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah

BERITA NEGARA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LPG TABUNG 3 KILOGRAM

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SERTIFIKASI HASIL TANGKAPAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Sumber Daya Mineral Nomor 32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain; Mengi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Kedua

2014, No Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Perat

BAB III PRASARANA DAN SARANA Pasal 7

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

1 of 6 18/12/ :12

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PMK.02/2006 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor: 0044 TAHUN 2005.

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No c. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Keuangan di Badan Koordinasi Penanaman Modal, perlu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2005 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan L

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya-Ikan Kecil (Lembaran Negara Republik I

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tata Cara

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 01 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN DAN PENANDAAN KAPAL PERIKANAN DI KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2016 TENTANG KARTU NELAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No yang Tenggelam tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Survei dan pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Teng

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI PEMBELIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU UNTUK USAHA PERIKANAN TANGKAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung produksi usaha perikanan tangkap perlu melaksanakan pengaturan, pengawasan, dan verifikasi terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pendistribusian Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu untuk usaha perikanan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, perlu menyusun petunjuk pelaksanaan penerbitan surat rekomendasi pembelian jenis bahan bakar minyak tertentu untuk usaha perikanan tangkap; b. bahwa untuk itu perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerbitan Surat Rekomendasi Pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu untuk Usaha Perikanan tangkap; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional; 4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 273); 5. Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 399); 6. Peraturan

6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan; 8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 81), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 57/PERMEN-KP/2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1782); 9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2013 tentang Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk Konsumen Pengguna Tertentu, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Eenergi dan Sumber Daya Mineral Nomor 6 Tahun 2014; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI PEMBELIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU UNTUK USAHA PERIKANAN TANGKAP. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu, yang selanjutnya disebut Jenis BBM Tertentu adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi dan/atau bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi yang telah dicampurkan dengan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain dengan jenis, standar dan mutu (spesifikasi), harga, volume, dan konsumen tertentu dan diberikan subsidi. 2. Surat rekomendasi pembelian jenis bahan bakar minyak tertentu adalah rekomendasi yang diterbitkan oleh Kepala Pelabuhan Perikanan atau Satuan Kerja Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota kepada Konsumen Pengguna Jenis BBM Tertentu untuk melakukan pembelian BBM Jenis Tertentu. 3. Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan. 4. Penyalur adalah koperasi, Usaha kecil, dan/atau badan usaha swasta nasional yang ditunjuk oleh Badan Usaha Pemegang Izin usaha niaga umum untuk melakukan kegiatan penyaluran. 2 5. Kapal

5. Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan. 6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang mempunyai tugas teknis di bidang Perikanan Tangkap. 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota yang membidangi perikanan. Pasal 2 Petunjuk pelaksanaan ini bertujuan untuk: a. memberikan petunjuk pelaksanaan bagi kepala pelabuhan perikanan atau kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota dalam menerbitkan Surat Rekomendasi Pembelian Jenis BBM Tertentu untuk usaha perikanan tangkap; b. menjamin tertib pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi Surat Rekomendasi Pembelian Jenis BBM Tertentu yang diterbitkan oleh kepala pelabuhan perikanan atau kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota untuk pembelian Jenis BBM Tertentu untuk usaha perikanan tangkap. Pasal 3 (1) Jenis BBM Tertentu untuk usaha perikanan tangkap berupa Minyak Solar (gas oil) atau dengan nama lain yang sejenis dengan standar dan mutu (spesifikasi) yang ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. (2) Pemberian Minyak Solar (gas oil) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk setiap kapal perikanan dengan pemakaian paling banyak 25 (dua puluh lima) kilo liter/bulan. Pasal 4 Minyak Solar (gas Oil) diberikan kepada Konsumen pengguna yaitu nelayan yang menggunakan kapal perikanan Indonesia dengan ukuran kapal 30 (tiga puluh) GT kebawah yang terdaftar di SKPD provinsi/kabupaten/kota. BAB II VERIFIKASI Pasal 5 (1) Pemberian Minyak Solar (gas oil) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan setelah nelayan/pemilik kapal mendapatkan Surat Rekomendasi yang diterbitkan oleh: a. Kepala Pelabuhan Perikanan; atau b. Kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota apabila di lokasi tersebut tidak terdapat pelabuhan perikanan atau belum memiliki organisasi pengelola pelabuhan perikanan. (2) Apabila Kepala Pelabuhan Perikanan atau Kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota tidak berada ditempat, maka penerbitan Surat Rekomendasi dapat dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 6 3

Pasal 6 (1) Untuk mendapatkan Surat Rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), nelayan/pemilik kapal mengajukan permohonan dilengkapi dengan: a. Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan Kapal (STBLKK) asli; b. fotokopi SIPI/SIKPI atau Bukti Pencatatan Kapal dengan menunjukkan aslinya; c. fotokopi Surat Laik Operasi (SLO); d. fotokopi Surat Persetujuan Berlayar (SPB); e. estimasi produksi per trip; f. jadwal rencana pengisian Minyak Solar (gas oil); g. estimasi sisa Minyak Solar (gas oil) yang ada di kapal; dan h. Daftar Anak Buah Kapal (ABK) yang telah disahkan oleh Syahbandar. (2) Kepala pelabuhan perikanan atau Kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota melakukan verifikasi terhadap kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Apabila berdasarkan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) persyaratan dinyatakan lengkap, kepala pelabuhan perikanan atau kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota melakukan perhitungan estimasi Minyak Solar (gas oil) untuk mesin utama (main engine) dan mesin bantu (auxilliary engine) dengan rumus: a. Mesin Utama: keterangan: Wfo M/E = Berat BBM Mesin Utama (kg) Cfo = koefisien konsumsi bahan bakar/daya mesin/jam: 0,165 kg/hp/jam Daya Mesin = Horse Power (HP) t = Lama operasi/trip (jam) satuan yang digunakan: 1 Liter = 0,85 kg/dm 3 1 KL = 850 kg b. Mesin Bantu: Wfo M/E= Cfo x Daya Mesin x t Wfo A/E = Wfo M/E x 20% Keterangan: Wfo A/E = Berat BBM Mesin Bantu (kg) Wfo M/E = Berat BBM Mesin Utama (kg) (4) Bentuk dan format estimasi produksi per trip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e sebagaimana tersebut pada Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 7 (1) Kepala pelabuhan perikanan atau Kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota menerbitkan Surat Rekomendasi pembelian Minyak Solar (gas oil) apabila hasil verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) telah memenuhi persyaratan dan hasil perhitungan estimasi Minyak Solar (gas oil) sebagaimana dalam Pasal 6 ayat (3) telah diketahui. 4 (2) Surat

(2) Surat Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat: a. nama pemilik; b. nama kapal; c. alamat usaha; d. ukuran kapal perikanan; e. lama operasional; f. daerah operasi; g. alokasi volume BBM dengan memperhitungkan sisa BBM yang masih ada setelah kapal beroperasi; h. penyalur; i. tanggal pemberian rekomendasi; j. masa berlaku Surat rekomendasi; dan k. tanda tangan dan cap (stempel) pemberi rekomendasi. (3) Surat Rekomendasi berlaku untuk satu kali pembelian pada 1 (satu) titik serah/penyalur. (4) Penerbitan Surat Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dipungut biaya. (5) Bentuk dan format Surat Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana tersebut pada Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB III KOORDINASI Pasal 8 (1) Dalam rangka pemberian surat rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), Kepala pelabuhan perikanan atau Kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota melakukan koordinasi dengan penyalur. (2) Dalam rangka koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala pelabuhan perikanan atau Kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota menyampaikan rekapitulasi terhadap surat rekomendasi yang diterbitkan setiap bulan. BAB IV PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI Pasal 9 (1) Kepala pelabuhan perikanan wajib menyampaikan laporan penerbitan surat rekomendasi pembelian Minyak Solar (gas oil) dan alokasi volume BBM yang direkomendasikan kepada Direktur Jenderal setiap bulan paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya dengan tembusan kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi. (2) Kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota wajib menyampaikan laporan penerbitan surat rekomendasi pembelian Minyak Solar (gas oil) dan alokasi volume BBM yang direkomendasikan kepada bupati/wali kota setiap bulan paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya dengan tembusan kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi dan Direktur Jenderal. (3) Bentuk dan format laporan surat rekomendasi yang diterbitkan dan penyaluran Minyak Solar (gas oil) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagaimana tersebut dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 10 5

Pasal 10 Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2), Direktur Jenderal menyampaikan laporan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan setiap 3 (tiga) bulan tentang penerbitan surat rekomendasi pembelian Minyak Solar (gas oil) dan alokasi volume BBM yang direkomendasikan oleh Kepala Pelabuhan Perikanan dan Kepala SKPD provinsi/kabupaten/kota. BAB V SANKSI Pasal 11 (1) Penyalahgunaan terhadap penerbitan surat rekomendasi pembelian Minyak Solar (gas oil) dan/atau penyaluran yang melebihi surat rekomendasi pembelian Minyak Solar (gas oil) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Penyalahgunaan terhadap penggunaan surat rekomendasi pembelian Minyak Solar (gas oil) dikenakan sanksi berupa pencabutan SIPI/SIKPI dan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 2015 Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Mei 2015 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY SUSI PUDJIASTUTI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 718 6

LAMPIRAN I: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI PEMBELIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU UNTUK USAHA PERIKANAN TANGKAP ESTIMASI PRODUKSI Nama Pemilik :... HP/GT :... Nama Kapal :... Jenis Alat Penangkap Ikan :... Lama Operasional :...hari/trip Dearah Penangkapan Ikan : WPP... Estimasi Hasil Produksi :... Kg...,...... 20... Nama Pemohon TTD (...) MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SUSI PUDJIASTUTI

Dasar Hukum: LAMPIRAN II: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI PEMBELIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU UNTUK USAHA PERIKANAN TANGKAP KOP PELABUHAN PERIKANAN/KOP SKPD SURAT REKOMENDASI PEMBELIAN MINYAK SOLAR (GAS OIL) Nomor :... 1. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi; 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009; 3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014; 4. Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak; dan 5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2013 tentang Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk Konsumen Pengguna Tertentu, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Eenergi dan Sumber Daya Mineral Nomor 6 Tahun 2014; Dengan ini memberikan rekomendasi kepada: Nama Pemilik : Alamat Usaha : Konsumen Pengguna : Perikanan Jenis Usaha/Kegiatan : Nama Kapal : HP/GT : Lama Operasional : Daerah Operasi : Tanggal Pengisian BBM Sebelumnya : Jumlah Pengisian BBM Sebelumnya : Sisa BBM di kapal : Lokasi Tempat Bongkar Ikan : 1. Berdasarkan hasil verifikasi kebutuhan Minyak Solar (Gas Oil) digunakan untuk sarana sebagai berikut: No Jenis Alat Penangkapan Ikan Jumlah Alat Penangkapan Ikan Kebutuhan BBM Jenis Tertentu Jam atau hari Operasi Konsumsi BBM Minyak Solar Liter per (jam/ hari/minggu/bulan) Estimasi Produksi JUMLAH 2. Diberikan alokasi volume Minyak Solar (gas oil): Sejumlah :. Liter per (jam/hari/minggu/bulan) Tempat Pengambilan :(SPBU/APMS/SPDN/SPBN/SPBB/Terminal BBM (Depo)

Nomor Lembaga Penyalur :.. Lokasi :.. 3. Masa berlaku surat rekomendasi sampai dengan... 4. Apabila penggunaan surat rekomendasi ini tidak sebagaimana mestinya, maka akan dicabut dan ditindaklanjuti dengan proses hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan....,...... 20... Kepala Pelabuhan Perikanan/Kepala SKPD ttd dan Cap (...) MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SUSI PUDJIASTUTI

LAMPIRAN III: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI PEMBELIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU UNTUK USAHA PERIKANAN TANGKAP KOP PELABUHAN PERIKANAN/KOP SKPD/ LAPORAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI PEMBELIAN MINYAK SOLAR (GAS OIL) No NAMA PEMILIK NAMA USAHA JENIS USAHA/KEGIATAN NOMOR SURAT ALOKASI BBM MASA LEMBAGA PENYALUR REKOMENDASI JENIS TERTENTU BERLAKU TEMPAT PENGAMBILAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Keterangan: (1) Nomor : Urutan Penerbitan Surat Rekomendasi (2) Nama Pemilik : Nama pemilik kapal/nelayan yang memperoleh Surat Rekomendasi (3) Nama Usaha : Nama Usaha yang dimiliki oleh pemilik kapal/nelayan (4) Jenis Usaha/Kegiatan : Jenis Usaha yang dijalankan (5) Nomor Surat Rekomendasi : Nomor dari Surat Rekomendasi yang diterbitkan (6) Alokasi BBM Jenis Tertentu : Alokasi Minyak Solar (gas oil) yang disetujui dalam Surat Rekomendasi (7) Masa Berlaku : Rentang waktu berlakunya surat rekomendasi (dari tanggal... s/d tanggal...) (8) Lembaga Penyalur Tempat Pengambilan : Lokasi penyalur tempat pengambilan Minyak Solar (gas oil)...,...... 20... Kepala Pelabuhan Perikanan/Kepala SKPD/Bupati/Wali Kota ttd dan Cap (...) MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SUSI PUDJIASTUTI