MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta

PEMBUATAN PETA SITUASI DUA DIMENSI MENGGUNAKAN ALAT UKUR TANAH SEDERHANA

Adipandang YUDONO

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

Sri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R

GEOGRAFI TEKNIK Untuk SMA Kelas XII Sistem KTSP 2013/2014

PANDUAN PRAKTIKUM MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA. Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan

KONTUR.

BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala

PETA LAPANGAN Oleh : Drs, Basuki Soen

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. B. Tujuan Praktikum

BAB 1:MENGGENAL PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN.

MATA KULIAH PEMBUATAN PETA TEMATIK. Dr. Sumi Amariena Hamim, ST, MT

PDF Compressor Pro BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGENALAN MACAM-MACAM PENGUKURAN SITUASI

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

TACHIMETRI. Pengukuran titik detil tachimetri adalah suatu pemetaan detil. lengkap (situasi) yaitu pengukuran dengan menggunakan prinsip

Pemetaan. sumber.hayati.laut

A.Definisi. A.Definisi. Mappa = taplak meja Gambaran konvensional permukaan bumi. yang diperkecil dengan skala

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami gambaran umum perkuliahan dan silabus pemetaan resort

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi yang diproyeksikan

Panduan Membaca Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan

ILMU UKUR TANAH II. Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017

Pengertian Sistem Informasi Geografis

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

Materi : Bab II. KARTOGRAFI Pengajar : Ir. Yuwono, MS

ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN FUNGSI ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN DALAM BIDANG KEHUTANAN NAMA : MIRANDA VINSENSIA SIAHAAN NIM : G

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan

Can be accessed on:

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

Dosen: Haryono Putro, ST.,SE.,MT. Can be accessed on:

Bab 7. Peta Topografi 2012

Peta, Atlas, dan Globe

Session_02. Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) MATAKULIAH KARTOGRAFI

Pengantar Surveying kelas Teknik Sipil

03/10/2012 SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA

BAB. I Kompas Geologi

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA


II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB III IMPLEMENTASI METODE CRP UNTUK PEMETAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimesional. (Dedy Miswar,

Jenis-Jenis dan Fungsi Peta Arif Basofi

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

Pengenalan Peta & Data Spasial Bagi Perencana Wilayah dan Kota. Adipandang Yudono 13

Pemetaan Situasi dengan Metode Koordinat Kutub di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten

BAB VI GENERALISASI. Macam Generalisasi 1. Generalisasi Geometris 2. Generalisasi Konsep

MEMBACA DAN MENGGUNAKAN PETA RUPABUMI INDONESIA (RBI)

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

PEMETAAN DAN PENENTUAN POSISI POTENSI DESA

PEMETAAN RESORT (MR 207) PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya peta adalah sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah yang

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian memiliki kemampuan Untuk membuat sketsan dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Praktikum Ilmu Ukur Tanah,

PETA TOPOGRAFI. Oleh Ign. Sudarno

Gambar 1. prinsip proyeksi dari bidang lengkung muka bumi ke bidang datar kertas

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS,

( S A P ) INTERPRETASI PETA TOFOGRAFI DAN FOTO UDARA

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

MENGGAMBAR BATAS DESA PADA PETA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Yunani Graphein) yang berarti pencitraan, pelukisan atau deskripsi.

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI DASAR PENGAMATAN PARALAKS FOTO UDARA

BAB IX TATA LETAK PETA ( MAP LAY OUT ) & KESEIMBANGAN PETA

MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA

MEMAHAMI GEOGRAFI SMA/MA U

Pengukuran dan pemetaan teristris sungai

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Home : tedyagungc.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Kuliah Pengantar Surveying

PEMETAAN GEOLOGI. A. Peta Geologi. B. Pemetaan Geologi

Disusun Oleh : Dr. Darsiharjo, M.S.

I. PENDAHULUAN. Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar

( S A P ) INTERPRETASI PETA TOFOGRAFI DAN FOTO UDARA

MODUL KERJA I PRAKTEK PENGUKURAN DAN PENGGAMBARAN POLIGON

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR

12.1. Pendahuluan Peta Geologi Definisi

Materi Bahasan. Materi 2 Informasi Geografis & Representasinya dalam SIG. Data & Informasi Data Spasial & Non Spasial Representasi Data Spasial

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun: Nara Sumber : Sukendra Martha. Editor : Diah Kirana Kresnawati Agus Hermawan Atmadilaga

PENGERTIAN UMUM PETA

BAB 2 PENGANTAR KARTOGRAFI. Pengetahuan Dasar Peta

Peta Tematik. Jurusan: Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

PEMETAAN DAN PENENTUAN POSISI POTENSI DESA

Menggambar Teknik ASRI WULAN, ST., MT

Gambar II.1. Proses komunikasi Percakapan

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

BUKU PANDUAN PEMETAAN PARTISIPATIF

Transkripsi:

MODUL 1 PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM DASAR PEMETAAN Tehnik Pemetaan Manual OLEH : Syahrul Kurniawan Christanti Agustina JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MARET, 2010

I. TUJUAN Mengenalkan peta dan teknik pemetaan kepada mahasiswa Mahasiswa mampu melakukan teknik pemetaan secara manual Mahasiswa mampu membuat peta situasi (peta lahan) secara manual II. DASAR PENGETAHUAN Peta adalah suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakankenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan (International Cartographic Association, 1973). Data-data di muka bumi terdiri dari dua bentuk, yaitu : a. Data non spasial, biasanya diujudkan dalam bentuk tabel, grafik, dsb b. Data spasial, biasanya diujudkan dalam bentuk peta Peta merupakan suatu basis data, sehingga perlu dimengerti atau dipahami penggunaannya. Prinsip peta terdiri atas lima hal, yaitu : 1. data asli yang diperkecil jumlahnya, atau diklasifikasikan agar mudah dipahami dan dapat mewakili tempat-tempat yang dipetakan, sehingga beberapa detil lokal sering tersaring dan hilang 2. digambar dengan sangat teliti dan menyajikan berbagai obyek, utamanya tema-tema yang kompleks, sehingga sangat jelas 3. Informasi yang sedikit dapat digambar pada beberapa lembar peta, 4. Sekali data dimasukkan dalam peta, sulit untuk mendapatkannya kembali dalam usaha mengkombinasikan dengan data spasial yang lainnya, dan 5. Cetakan peta merupakan dokumen yang statis Peta sebagai sarana dalam interpretasi muka bumi memiliki beberapa fungsi, yaitu : Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di muka bumi),

Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak di atas permukaan bumi), Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari benua, negara, gunung, dll), sehingga dimensi-nya dapat terlihat dalam peta, dan Mengumpulkan dan menseleksi data dari suatu daerah dan menyajikannya di atas peta (dalam penyajiannya, menggunakan simbol sebagai wakil dari data tersebut, dimana kartografer berharap simbol tersebut dapat dimengerti oleh si pemakai peta) Peta menyajikan data-data posisi suatu bentukan di muka bumi. Posisiposisi bentukan alam dimuka bumi disajikan dalam suatu titik koordinat. Dalam penggambaran peta dikenal dua sistem koordinat, yaitu koordinat geografi dan koordinat proyeksi. Koordinat yang paling umum terdapat di peta-peta dunia adalah koordinat geografi. Koordinat geografi diperlukan untuk menentukan posisi suatu titik di muka bumi / peta, menggunakan lintang (latitude) dan bujur (longitude). Suatu peta memiliki unsur-unsur penting yang harus ada dan memberikan informasi dasar dalam pembacaan peta. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut : Judul peta Skala peta : berkaitan dengan ukuran geometri bumi. Simbol : gambaran dari kenampakan di permukaan bumi. Sistem koordinat : berkaitan dengan posisi Arah utara : orientasi peta sebagai petunjuk arah utara Dalam melakukan penggambaran peta diperlukan suatu ilmu, yaitu ilmu kartografi (tehnik penggambaran peta). Cara membuat peta dapat dilakukan secara manual dan digital. Pembuatan peta secara manual yaitu tehnik pembuatan peta dengan menggunakan peralatan sederhana, misalnya teodolit, kompas bidik, dan meteran. Sedangkan pembuatan peta secara digital adalah

tehnik pembuatan peta dengan menggunakan perangkat keras (PC) dan perangkat lunak (program pemetaan : misalnya, ArcView). III. TEHNIK PEMETAAN MANUAL Pemetaan manual merupakan tehnik penggambaran peta menggunakan alat sederhana. Dalam pelaksanaan pemetaan manual ini diperlukan suatu syarat, yaitu : a). dibutuhkan paling sedikit 3 orang (pembaca arah, pembawa meteran, dan pencatat); b). Membawa kompas bidik, meteran, dan tongkat sebagai penanda. berikut : Secara ringkas, tehnik pemetaan secara manual diuraikan sebagai ü Pembaca arah berada pada titik awal bersama pencatat, sedangkan pembawa meteran berada di titik tujuan dengan membawa tongkat, ü Pembaca arah membidik kompas ke tongkat di titik tujuan dan menentukan arah kompas berada pada berapa derajat dari arah utara. ü Pembaca meteran menarik ujung meteran dari titik awal ke titik tujuan yang pangkalnya dibawa oleh pencatat. ü Pencatat menuliskan arah kompas dan berapa jarak dari titik awal ke titik tujuan. ü Apabila lokasi yang dipetakan berlikuk-likuk, maka pembacaan arah dan jarak di lahan harus lebih detail (dengan jarak yang berdekatan). Setelah didapatkan hasilnya kemudian dipetakan dengan menggambarkannya pada milimeter blok dengan perbandingan skala ü Hasil akhir digambar ulang di atas kertas kalkir.

FORM ISIAN PEMETAAN MANUAL LOKASI : HARI/TANGGAL : SURVEYOR : Titik Pengamatan Titik Bidik Sudut Azimut (α o ) Jarak (d meter) Sketsa IV. CARA PENGGAMBARAN : 1. Alat dan bahan : Kertas milimeter blok, ukuran A0 Penggaris Busur derajat (bentuk lingkaran penuh) Alat tulis 2. Langkah langkah : Tetapkan skala yang akan digunakan (1:200) Misal : jika kertas milimeter A4 memiliki ukuran 20 cm x 15 cm, sedangkan panjang dan lebar daerah yang dipetakan 3 x 2 km 2. maka : Tempatkan titik awal pengukuran dengan memperhatikan kesesuaian antara bidang kertas dan sketsa yang ada. Untuk sudut azimut dari titik A ke titik B, impitkan busur pada 0 o dengan garis yang menunjukkan arah utara (sejajar dengan garis tepi peta yang vertikal). Sedangkakn pusat busur derajat tepat berada di titik A (lihat gambar di slide berikutnya).

Jarak dari titik A ke titik B (dab) dikonversi dengan skala untuk bisa digambarkan di atas peta. dab meter di lapangan menjadi meter di peta Begitu seterusnya untuk penggambaran sudut dan jarak hasil pengukuran di lapangan 3. Kesalahan pengukuran jarak yg diperkenankan : Lapangan datar : S1 = 0,008 D + 0,0003D + 0,05 Lapangan berlereng : S1 = 0,010 D + 0,0004D + 0,05 Lapangan curam : S1 = 0,012 D + 0,0005D + 0,05 Keterangan : S1 : kesalahan pada lap datar S2 : kesalahan pada lap berlereng S3 : kesalahan pada lap curam D : panjang pengukuran (m)