PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 34/PRT/M/2007 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PRT/M/2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 295/PRT/M/2005 TENTANG BADAN PENGATUR JALAN TOL MENTERI PEKERJAAN UMUM,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.48/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.08/MEN/V/2007 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS JAMBI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

Permen PU No. 294/2005 tt BPPSPAM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 294/PRT/M/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

No.1688, 2014 KEMENDIKBUD. Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Pendirian. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No Tinggi tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Trunodjoyo Madura; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PERATURAN MENTERI PEKERJAANUMUM DAN PERUMAHANRAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 PRT/M/2015 TENTANG BADAN PENGATUR JALAN TOL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Organisasi. Tim Penilai. Perancang Perundang-undangan. Kanwil. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Transkripsi:

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 34/PRT/M/2007 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, Departemen Pekerjaan Umum memandang perlu untuk melakukan upaya pembinaan bagi para pegawainya melalui jalur jabatan fungsional sebagai jabatan karir Pegawai Negeri Sipil; b. bahwa untuk meningkatkan pembinaan kepegawaian khususnya para Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, dipandang perlu adanya peraturan sebagai acuan dalam pembinaan jabatan fungsional; c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut pada huruf a dan b perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor : 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor : 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Pemerintah Nomor : 101 Tahun 2002 tentang pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;

4. Peraturan Pemerintah Nomor : 12 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Perpindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 6. Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara; 7. Peraturan Presiden Nomor : 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 8. Keputusan Presiden RI Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu; 9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 286/PRT/M/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum; Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/36/M.PAN/II/2006 tentang Jabatan Fungsional Analisis Kepegawaian dan Angka Kreditnya; 2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/34/M.PAN/3/2004 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya; 3. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 41/KEP/M.PAN/12/2000 tentang Jabatan Fungsional Perancang Peraturan Perundang-Undangan dan Angka Kreditnya; 4. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 140/KEP/M.PAN/12/2000 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya; 5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 141/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter Gigi dan Angka Kreditnya; 6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya; 7. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 66/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Jabatan Fungsional Pranata Komputer dan Angka Kreditnya; 8. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 134/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya; 9. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya;

10. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 117/KEP/M.PAN/10/2002 tentang Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat dan Angka Kreditnya; 11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/66/M.PAN/6/2005 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya; 12. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 19/1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya; 13. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/128/M.PAN/9/2004 tentang Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya; 14. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 24/KEP/M.PAN/2/2003 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya; 15. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 23/KEP/M.PAN/2/2003 tentang Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan Perekayasaan dan Angka Kreditnya; 16. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 47/KEP/M.PAN/8/2002 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya; 17. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/36/M.PAN/2003 tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya; 18. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/08/M.PAN/3/2006 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya; 19. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 22/KEP/M.PAN/4/2001 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya; 20. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 94/KEP/M.PAN/11/2001 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya; 21. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2006 tentang Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pekerjaan Umum. M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri; 2. Jabatan Fungsional Ahli adalah jabatan fungsional kualifikasi profesional yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang keahlian meliputi pengembangan pengetahuan dan teknologi dibidang keahliannya; 3. Jabatan Fungsional Keterampilan adalah jabatan fungsional kualifikasi teknis atau penunjang profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis di satu bidang ilmu pengetahuan atau lebih; 4. Pengelolaan Kepegawaian adalah proses kegiatan merencakan, pembinaan, dan ketatausahaan kepegawaian pada istansi pemerintah; 5. Unit Pengelola Kepegawaian adalah unit kerja yang melaksanakan tugas pengelolaan kepegawaian meliputi formasi, pengadaan, kepangkatan dan penggajian, Diklat, pensiun, analisis dan evaluasi jabatan, kepegawaian dan tata usaha kepegawaian; 6. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh setiap Pejabat Fungsional dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya; 7. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk membantu menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional. BAB II PEMBENTUKAN DAN STATUS Pasal 2 Dengan ditetapkan Peraturan Menteri pekerjaan Umum ini, maka perlu ditunjuk unit-unit Pembina Jabatan Fungsional di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab pada pengelolaan, pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional yang terkait.

Pasal 3 Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan Jabatan Fungsional bertujuan untuk mengoptimalkan peranan pejabat fungsional di dalam tugas pokok dan fungsinya sehari-hari serta dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam mengoptimalkan pembinaan jabatan fungsional yang meliputi : 1. Peningkatan jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang diangkat dalam jabatan fungsional; 2. Memberdayakan pejabat fungsional sebagai rekan/mitra kerja yang bersinergi dengan instansi, organisasi dan atau unit-unit kerja pembinanya; 3. Mengoptimalisasi peran institusi pembina instansi jabatan fungsional di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum; 4. Melakukan langkah-langkah yang tepat bagi pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional. Pasal 4 Dalam mencapai tujuan tersebut pada Pasal 3 perlu memberikan penugasan pada unit kerja yang ditetapkan untuk membina jabatan fungsional yang berada di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, dengan pengaturan sebagai berikut : 1. Inspektorat Jenderal adalah sebagai Instansi Pembina untuk jabatan fungsional Auditor; 2. Badan Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai Instansi Pembina untuk jabatan fungsional Peneliti, Perekaya, Teknisi Litkayasa dan Pengendali Dampak Lingkungan; 3. Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia adalah sebagai Instansi Pembina untuk jabatan fungsional Penata Ruang; 4. Direktorat Jenderal Penataan Ruang adalah sebagai Instansi pembina untuk jabatan fungsional Penata Ruang; 5. Biro Kepegawaian dan Organisasi Tatalaksana adalah sebagai Instansi Pembina unutk jabatan fungsional Analis Kepegawaian; 6. Biro Perlengkapan dan Umum adalah sebagai Instansi Pembina untuk jabatan fungsional Arsiparis, Dokter, Dokter Gigi, Pranata Laboratorium Kesehatan, Perawat Gigi, Perawat, Bidan dan Radiografer; 7. Biro Hukum adalah sebagai Instansi Pembina untuk jabatan fungsional Perancang Perundang-Undangan; 8. Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri adalah sebagai Instansi Pembina untuk jabatan fubgsional Perencana; 9. Pusat Pengolahan Data adalah sebagai Instansi Pembina untuk jabatan fungsional Pranata Komputer dan Surveyor Pemetaan; 10. Pusat Komunikasi Publik adalah sebagai Instansi Pembina untuk jabatan fungsional Pustakawan dan Pranata Hubungan Masyarakat;

11. Pusat Pendidikan dan Pelatihan adalah sebagai Instansi Pembina untuk jabatan fungsional Widyaiswara. Pasal 5 Di samping unit-unit kerja sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 di atas, dipandang perlu untuk dibentuk Unit Sekretariat untuk jabatan fungsional yang berada di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum sebagai Unit yang membantu menyelenggarakan tugas-tugas pembinaan dan kesekretariatan Tim Penilai yang berkedudukan di masing-masing Unit Kerja yang ditugaskan untuk membina jabatan fungsional tersebut; BAB III TUGAS DAN FUNGSI Pasal 6 Unit-Unit kerja pembina sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 bertugas mendukung dan memberikan bantuan dalam rangka pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. Tugas-tugas unit yang tersebut pada Pasal 3 adalah sebagai berikut : a. Instansi/Unit Pembina Teknis mempunyai tugas : 1) Mensosialisasikan jabatan fungsional sesuai bidangnya secara berkesinambungan untuk lingkup Departemen Pekerjaan Umum; 2) Menyusun Pedoman/Petunjuk Teknis; 3) Melakukan evaluasi berkala jabatan fungsional serta revisi pedoman pembinaan jabatan fungsional sesuai bidangnya. b. Pusat Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas : 1) Menyelenggarakan Diklat Teknis Fungsional sesuai kebutuhan; 2) Mengkoordinasikan program Diklat Teknis Fungsional; 3) Menyusun kurikulum, sylabus, modul-modul pelatihan teknis. c. Biro Kepegawaian dan Organisasi Tatalaksana mempunyai tugas : 1) Menyusun formasi jabatan fungsional di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum; 2) Menetapkan Standar Kompetensi jabatan fungsional; 3) Mengusulkan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional ke Instansi terkait; 4) Mengembangkan Sistem Informasi Jabatan Fungsional; 5) Membentuk Sekretariat Pusat Jabatan Fungsional di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum; 6) Melakukan sosialisasi, evaluasi dan revisi pedoman pembinaan jabatan fungsional bersama-sama dengan pembina instansi profesi terkait;

7) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian yang terpadu dengan Satminkal dalam pengembangan karir, diklat maupun mutasi kepegawaian. d. Unit Sekretariat mempunyai tugas : 1) Membantu Pembina dalam menyelenggarakan tugas-tugas pembinaan; 2) Membantu kelancaran tugas Tim Penilai Angka Kredit di Instansi/Unit pembina teknis; 3) Melakukan tugas kesekretariatan Tim Penilai; 4) Melaksanakan agenda kerja Tim Penilai; 5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Tim Penilai. Pasal 7 Masing-masing Instansi/Unit Kerja di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum dapat menyelenggarakan Diklat Fungsional untuk Pengangkatan Pertama dalam jabatan fungsional bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Pekerjaan Umum serta instansi pembina teknis profesi masing-masing jabatan fungsional tersebut. Pasal 8 Instansi/Unit Pembina Teknis Instansi/Unit Pembina dalam menjalankan tugasnya menjalankan fungsi : a. Memberdayakan pejabat fungsional secara optimal dibidangnya; b. Memberikan pembinaan teknis dan administratif kepada pejabat fungsional sesuai bidangnya secara periodik; c. Melakukan sosialisasi jabatan fungsional sesuai bidangnya kepada instansi lain maupun Daerah; d. Meningkatkan kompetensi para pejabat fungsional baik knowledge, skill maupun attitudenya; e. Melaksanakan pemantauan (monitoring) terhadap pembinaan dan pengembangan pejabat fungsional sesuai bidangnya; f. Melaksanakan evaluasi terhadap standar kualitas dan kinerja pejabat fungsional; g. Mengingkatkan peran pejabat fungsional pada tugas-tugas unit kerja; h. Menerbitkan Surat Penugasan kepada pejabat fungsional dibidangnya yang berkaitan dengan perolehan angka kredit; i. Melakukan Penyusunan Pedoman/Petunjuk Teknis yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional; j. Mendukung upaya Departemen Pekerjaan Umum dalam pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional; k. Membentuk Unit Sekretariat untuk jabatan fungsional menjadi binaanya.

Pasal 9 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pusat Pendidikan dan Pelatihan dalam menjalankan tugas mempunyai fungsi : (1) Menyelenggarakan Diklat Teknis Fungsional sesuai kebutuhan; (2) Mengkoordinasikan program Diklat Teknis Fungsional. Pasal 10 Biro Kepegawaian dan Organisasi Tatalaksana Biro Kepegawaian dan Organisasi Tatalaksana dalam menjalankan tugas mempunyai fungsi : a. Membantu Instansi/Unit pembina teknis dalam penerapan pedoman pembinaan jabatan fungsional; b. Menyusun Standar Kompetensi jabatan fungsional; c. Melaksanakan Pengembangan Sistem Informasi Jabatan Fungsional; d. Melakukan koordinasi dengan Satminkal dalam penyelenggaraan sosialisasi, monitoring dan evaluasi pedoman pembinaan jabatan fungsional; e. Melakukan Pengelolaan Kepegawaian yang terpadu dengan Satminkal dalam pengembangan karir, diklat maupun mutasi kepegawaian bagi para pejabat fungsional. Pasal 11 Unit Sekretariat Unit Sekretariat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi : a. Membantu kelancaran Tim penilai Angka Kredit di Instansi/Unit pembina teknis dalam menyelenggarakan persiapan pelaksanaan Sidang Tim Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional; b. Pelaksana tugas-tugas ke Sekretariatan Tim Penilai; c. Membantu Tim Penilai dalam menyusun agenda kerja Tim Penilai; d. Pengadministrasian, memantau dan melaporkan kegiatan Tim Penilai secara berkala; e. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan sosialisasi, publikasi dan evaluasi pembinaan jabatan fungsional di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.

Pasal 12 Tata Kerja (1) Setiap pimpinan unit pelaksana instansi pembina sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta bekerjasama baik dalam lingkungannya maupun dengan instansi lain; (2) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, perlu melaporkan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada atasan secara periodik; (3) Prosedur dan Tata Cara pelaksanaan tugas dan fungsi dilakukan berdasarkan pada Pedoman Pembinaan Jabatan Fungsional, dalam hal ini Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Surat Keputusan Bersama dan Petunjuk Teknis masingmasing jabatan fungsional dimaksud. Pasal 13 Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Pengembangan Keahlian dan Tenaga Fungsional bertanggung jawab sesuai kewenangannya untuk memberikan motivasi, bimbingan dan petunjuk secara berkala serta pengawasan bagi pelaksana pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional yang berada di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum dan melaporkannya kepada Menteri Pekerjaan Umum. Pasal 14 Sekretraris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pembinaan dan pengawasan pada Satminkal yang unit kerjanya ditunjuk sebagai instansi pembina teknis, meliputi administratif, prosedur pelaksanaan tugas serta pendidikan dan pelatihan dalam pelaksanaan jabatan fungsional yang berada di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. Pasal 15 Para Instansi Pembina Teknis jabatan fungsional di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasi dan pengawasan pelaksanaan tugas pembinaan teknis profesi, peningkatan kinerja dalam pelaksanaan jabatan fungsional sesuai bidangnya. BAB IV PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN Pasal 16 (1) Anggaran untuk pembiayaan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, pada Bab 4 menjadi tanggung jawab masing-masing unit kerja pembina jabatan fungsional;

(2) Penyusunan anggaran, penggunaan dan pertanggung jawaban anggaran untuk pembiayaan pelaksana tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V PENGAWASAN Pasal 17 (1) Pengawasan dilakukan untuk menjamin agar pelaksanaan tugas dan fungsi pembinaan dan pengembangan jabatan fungsioanl dapat berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengawasan atas kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi, serta atas penggunaan anggaran untuk pembiayaan pelaksanaan tugas pada unit pembina jabatan fungsional terkait; (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum dan Institusi Pengawasan terkait lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 18 (1) Peraturan Menteri Departemen Pekerjaan Umum ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan jika ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penatapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya; (2) Apabila terjadi perubahan yang mendasar sehingga dianggap tidak sesuai lagi dengan ketentuan dalam peraturan ini akan diadakan peninjauan ulang dan hal-hal lainnya yang belum diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum ini akan ditetapkan lebih lanjut; (3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum ini disebarluaskan kepada yang berkepentingan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 September 2007 MENTERI PEKERJAAN UMUM, DJOKO KIRMANTO