Hardness testing. Uji kekerasan brinnel dirumuskan dengan : Material Teknik 2 nd session Page 1

dokumen-dokumen yang mirip
FATIQUE. Kegagalan ini dinamakan fatique karena kejadian ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

MATERIAL TEKNIK 3 IWAN PONGO,ST,MT

UJI KEKERASAN MATERIAL DENGAN METODE ROCKWELL

UJI KEKERASAN MATERIAL DENGAN METODE ROCKWELL

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEKERASAN DENGAN KEKUATAN TARIK PADA LOGAM ULET DAN GETAS

BAB III SIFAT MEKANIK MATERIAL TEKNIK

BAB III METODE PENELITIAN

Pengujian Material. Disusun Oleh : MOH JUFRI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Kajian Pustaka. Bahan Aluminium 5xxx

Pengetahuan Bahan. Ir Pratjojo Dewo Msc

Asyari D. Yunus - Struktur dan Sifat Material Universitas Darma Persada - Jakarta

CREEP. Contoh komponen-komponen yang potensial mengalami creep adalah.

Perpatahan Rapuh Keramik (1)

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

BAB III METODE PENELITIAN

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. untuk diperkirakan kapan terjadinya, dan tidak dapat dilihat secara kasat mata

PENGARUH ARUS DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL DAN TEMBAGA TERHADAP KEKERASAN CORAN ALUMINIUM

Studi Uji Kekerasan Rockwell Superficial VS Micro Vickers

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

MODUL PRAKTIKUM METALURGI (LOGAM)

BAB IV PENGUJIAN MECHANICAL TEST.

Konversi Nilai Pada Dial ke Sistem Digital Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano untuk Uji Kekerasan Metode Rockwell

III. KEGIATAN BELAJAR 3. Sifat-sifat fisis dan mekanis bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar

Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending

MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN METODE PENGUJIAN KEKERASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

KARAKTERISTIK MEKANIK LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

bermanfaat. sifat. berubah juga pembebanan siklis,

ANALISIS TINGKAT KEKERASAN PADA LEFT HAND MAIN LANDING GEAR AXLE SLEEVE HASIL PROSES SHOT PEENING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS PENGELASAN ASTM A790 DAN ASTM A106 Gr. B HASIL PROSES PENGELASAN GTAW YANG DIAPLIKASIKAN PADA PIPA GEOTHERMAL

MECHANICAL FAILURE (KERUSAKAN MEKANIS) #2

DIAGRAM STRESS STRAIN, SIFAT BAHAN, FAKTOR KEAMANAN DAN TEGANGAN KERJA

BAB 3 SIFAT DAN PENGUJIAN BAHAN TEKNIK

BAB 1. PENGUJIAN KEKERASAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 TUGAS AKHIR TM091486

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. diantaranya perak (Ag), timah (Sn), tembaga (Cu), seng (Zn) bahan-bahan lain

Impact Toughness Test. Sigit Ngalambang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan menggunakan energi panas. Menurut Deustche Industry

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR. Gage length

PENGARUH PEREGANGAN TERHADAP PENURUNAN LAJU PERAMBATAN RETAK MATERIAL AL T3 Susilo Adi Widyanto

VARIASI ARUS DAN ELEKTRODA TERHADAP KEKERASAN MATERIAL PADA PENGELASAN SMAW

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PROSES LAKU PANAS QUENCHING AND PARTITIONING TERHADAP UMUR LELAH BAJA PEGAS DAUN JIS SUP 9A DENGAN METODE REVERSED BENDING

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI KEKUATAN LELAH PADUAN PERUNGGU PEMBENTUK GENTA AKIBAT PENGARUH VARIASI SUHU TUANG YANG DIPRODUKSI DENGAN METODA SAND CASTING

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PROSES AUSTEMPER PADA BAJA KARBON S 45 C DAN S 60 C

Bab II STUDI PUSTAKA

Karakterisasi Material Sprocket

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA

EFFECT OF HEAT TREATMENT TEMPERATURE ON THE FORMATION OF DUAL PHASE STEEL AISI 1005 HARDNESS AND FLEXURE STRENGTH CHARACTERISTICS OF MATERIALS

SIMULASI PERILAKU MEKANIS KEKUATAN TARIK MATERIAL PADUAN ALUMINIUM MAGNESIUM FOAM DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.0

Deformasi Elastis. Figure 6.14 Comparison of the elastic behavior of steel and aluminum. For a. deforms elastically three times as much as does steel

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMUNIUM DENGAN METODE SMAW

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

PENGARUH KADAR CLAY PADA KOMPOSIT SERBUK AL-SI/CLAY

Analisis Kekerasan Pada Pipa Yang Dibengkokan Akibat Pemanasan

Analisa Pengaruh PerubahanParameter Arus Pada PengelasanMaterial Plat Astm A36 Terhadap Sifat Mekanik DenganPengelasan Smaw

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

RISK ASSESSMENT OF SUBSEA GAS PIPELINE PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA Tbk.

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

ESTIMASI UMUR FATIK MENGGUNAKAN PEMBEBANAN ROTATING BENDING PADA MATERIAL SS 304

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sama yaitu isolator. Struktur amorf pada gelas juga disebut dengan istilah keteraturan

KORELASI NILAI KUAT TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS BAJA DENGAN KEKERASAN PADA EQUOTIP PORTABLE ROCKWELL HARDNESS NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Alasan Pemilihan Judul

PEMBUATAN DAN ANALISA SIFAT MEKANIK KOMPOSIT DENGAN PENGUAT ABU ( FLY ASH ) CANGKANG SAWIT UNTUK BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

PENGARUH WAKTU DAN JARAK TITIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP KEKUATAN GESER HASIL SAMBUNGAN LAS

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Logam merupakan material kebutuhan manusia yang banyak penggunaannya

MENINGKATKAN KEKERASAN RODA GIGI TARIK DEPAN (SPROKET GEAR) SEPEDA MOTOR HONDA PADA PROSES PERLAKUAN PANAS MENGUNAKAN MEDIA PENDINGIN LARUTAN GARAM

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

TUGAS AKHIR ANALISA KEKERASAN HARDFACING STELLITE-6 PADA MATERIAL BAJA SS 400

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

Gambar 2.1 diagram komposit berdasarkan bahan penyusunnya.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. mengalami pembebanan yang terus berulang. Akibatnya suatu poros sering

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

ANALISIS HASIL KEKERASAN METODE VIKERS DENGAN VARIASI GAYA PEMBEBANAN PADA BAJA

ANALISA KEGAGALAN PIPA BAJA TAHAN KARAT 316L DI BANGUNAN LEPAS PANTAI PANGKAH-GRESIK

Transkripsi:

Hardness testing Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan deformasi plastis. Deformasi plastis sendiri suatu keadaan dari suatu material ketika material tersebut diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut sudah tidak bisa kembali ke bentuk asal artinya material tersebut tidak dapat kembali ke bentuknya semula. Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Mengapa diperlukan pengujian kekerasan? Di dalam aplikasi manufaktur, material dilakukan pengujian dengan dua pertimbangan yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material baru dan melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas tertentu. Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni : 1. Brinnel (HB / BHN) Pengujian kekerasan dengan metode Brinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut (spesimen). Idealnya, pengujian Brinnel diperuntukan untuk material yang memiliki permukaan yang kasar dengan uji kekuatan berkisar 500-3000 kgf. Identor (Bola baja) biasanya telah dikeraskan dan diplating ataupun terbuat dari bahan Karbida Tungsten. Uji kekerasan brinnel dirumuskan dengan : Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 1

Gambar 1 Pengujian Brinnel Gambar 2. Perumusan untuk pengujian Brinnel Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 2

2. Rockwell (HR / RHN) Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap indentor berupa bola baja ataupun kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut. Gambar 3. Pengujian Rockwell Untuk mencari besarnya nilai kekerasan dengan menggunakan metode Rockwell dijelaskan pada gambar 4, yaitu pada langkah 1 benda uji ditekan oleh indentor dengan beban minor (Minor Load F0) setelah itu ditekan dengan beban mayor (major Load F1) pada langkah 2, dan pada langkah 3 beban mayor diambil sehingga yang tersisa adalah minor load dimana pada kondisi 3 ini indentor ditahan seperti kondisi pada saat total load F yang terlihat pada Gambar 4. Besarnya minor load maupun major load tergantung dari jenis material yang akan di uji, jenis-jenisnya bisa dilihat pada Tabel 1. Gambar 4 Prinsip kerja metode pengukuran kekerasan Rockwell Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 3

Dibawah ini merupakan rumus yang digunakan untuk mencari besarnya kekerasan dengan metode Rockwell. HR = E - e Dimana : F0 = Beban Minor(Minor Load) (kgf) F1 = Beban Mayor(Major Load) (kgf) F = Total beban (kgf) e = Jarak antara kondisi 1 dan kondisi 3 yang dibagi dengan 0.002 mm E = Jarak antara indentor saat diberi minor load dan zero reference line yang untuk tiap jenis indentor berbeda-beda yang bias dilihat pada table 1 HR = Besarnya nilai kekerasan dengan metode hardness Tabel dibawah ini merupakan skala yang dipakai dalam pengujian Rockwell skala dan range uji dalam skala Rockwell. Tabel 1 Rockwell Hardness Scales Scale Indentor F0 F1 F E (kgf) (kgf) (kgf) Jenis Material Uji A Diamond cone 10 50 60 100 Exremely hard materials, tugsen carbides, dll B 1/16" steel ball 10 90 100 130 Medium hard materials, low dan medium carbon steels, kuningan, perunggu, dll C Diamond cone 10 140 150 100 Hardened steels, hardened and tempered alloys D Diamond cone 10 90 100 100 Annealed kuningan dan tembaga E 1/8" steel ball 10 90 100 130 Berrylium copper,phosphor bronze, dll F 1/16" steel ball 10 50 60 130 Alumunium sheet G 1/16" steel ball 10 140 150 130 Cast iron, alumunium alloys H 1/8" steel ball 10 50 60 130 Plastik dan soft metals seperti timah K 1/8" steel ball 10 140 150 130 Sama dengan H scale L 1/4" steel ball 10 50 60 130 Sama dengan H scale M 1/4" steel ball 10 90 100 130 Sama dengan H scale P 1/4" steel ball 10 140 150 130 Sama dengan H scale R 1/2" steel ball 10 50 60 130 Sama dengan H scale S 1/2" steel ball 10 90 100 130 Sama dengan H scale V 1/2" steel ball 10 140 150 130 Sama dengan H scale Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 4

3. Vikers (HV / VHN) Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan yang cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid seperti ditunjukkan pada gambar 3. Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan pengujian rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram. Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi (koefisien) dari beban uji (F) dengan luas permukaan bekas luka tekan (injakan) dari indentor(diagonalnya) (A) yang dikalikan dengan sin (136 /2). Gambar 3 Pengujian Vikers Gambar 4 Bentuk indentor Vickers (Callister, 2001) Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 5

Rumus untuk menentukan besarnya nilai kekerasan dengan metode vikers yaitu : (1). (2) (3) Dimana, HV = Angka kekerasan Vickers F = Beban (kgf) d = diagonal (mm) Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 6

4. Micro Hardness (knoop hardness) Mikrohardness test tahu sering disebut dengan knoop hardness testing merupakan pengujian yang cocok untuk pengujian material yang nilai kekerasannya rendah. Knoop biasanya digunakan untuk mengukur material yang getas seperti keramik. Gambar 5 Bentuk indentor Knoop ( Callister, 2001) Dimana, HK = Angka kekerasan Knoop F = Beban (kgf) l = Panjang dari indentor (mm) Nah, setelah kita mengetahui macam-macam pengujian untuk uji kekerasan maka kita harus memikirkan apa yang harus kita ketahui untuk menentukan metode uji kekerasan yang digunakan, untuk itu kita harus memperhatikan hal-hal dibawah ini : a. Permukaan material b. Jenis dan dimensi material c. Jenis data yang diinginkan d. Ketersedian alat uji Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 7

Dynamic properties Dynamic loading 1. Impak 2. Fatique 3. Creep Impact Test Metal Charpy Impact Testing Machine Standar pengujian yang dilakukan dapat beruapa: ASTM E23 dan ISO 148 atau standar lainnya. Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 8

The below picture is as principle of Metal Charpy Impact Testing Machine: Testing Specimen Material: Cupper, Iron, Steel, Aluminum, Alloy and other metals Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 9

1. Fatigue Testing Fatique merupakan bentuk kegagalan yang terjadi pada struktur yang disebabkan oleh tegangan dynamic dan berulang. Contoh : Jembatan Pesawat terbang Komponen mesin, dll Kegagalan ini dinamakan fatique karena kejadian ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Cyclic Stresses Bentuk bentuk tegangan yang menyebabkan fatique adalah : 1. Axial (tension-compression) 2. Flexural (bending) 3. Torsional (twisting) Tipe fluktuasi (stress time) pembebanan ada tiga macam, yaitu : 1. Reverse Stress Cycle Amplitudonya simetris terhadap zero stress level Contohnya : Besar Maximum tensile stress = Besar Minimum compressive stress 2. Repeated Stress Cycle Amplitudo besar maximum tensile stress dan besar minimum compressive stress tidak simetris terhadap zero stress level 3. Random Stress Cycle Stress level bervariasi secara random dalam amplitudo dan frequencynya. Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 10

S-N Curve Sifat fatik material dapat diketahui dari hasil laboratorium test simulasi. Pengujian fatik bisanya mengikuti ASTM Standard E 466. Proses pengujian nya mesti di design supaya menghasilkan the service stress conditions diantaranya : - Stress level - Time frequency - Stress pattern,dan lain-lain. Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 11

Contoh Kurva S-N hasil uji fatik material Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 12

- Fatique limite : (endurance limits) - Merupakan nilai batas fatique failure material tidak akan terjadi Contohnya : (seperti gbr diatas) - Steels biasanya memiliki nilai fatique limits dalam daerah 35 hingga 60% dari tensile strengthnya. Non ferros alloy (alumunium, copper, magnesium) tidak memiliki fatique limits sehingga fatik akan terjadi tergantung pada nilai tegangannya. Yang dikenal dengan fatique strength. Fatique strength didefinisikan sebagai level stress dimana failure akan mulai terjadi setelah sejumlah cycle pembebanan. Fatique life (Nf) didefinisikan Jumlah siklus yang menyebabkan kegagalan pada suatu material. 2. Creep Testing Peristiwa bertambahnya regangan akibat bertambahnya waktu.(pada peristiwa ini tegangan konsta) Creep juga merupakan proses yang stress independent serta thermal activated, sehingga creep rate akan naik dengan naiknya tegangan dan atau temperature. Patah akibat creep terjadi bila regangqannya telah mencapai regangan paah materialnya. Ada tiga tahapan dalam creep, yaitu: a. Primary creep Pada tahap ini kenaikan regangan mula-mula cepat kemudian menurun b. Steady state creep Pada tahap ini kenaikan regangan relative konstan c. Tertiary creep Laju regangan berjalan dengan cepat dan akhirnya bahan menjadi putus. Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 13

Tugas I : (usahakan tiap mahasiswa punya topic yang berbeda) Refference a. Buat klasifikasi material saat ini dan jelaskan? b. Cari satu type pengujian yang saudara ketahui? Jelaskan tentang apa material yang di uji? Bagaimana prosedurnya, apa standart pengujiannya? Jelaskan dan analisis hasil pengujian tersebut, serta apa kesimpulan yang saudara dapatkan dari hasil pengujian tersebut? Degarmo Paul E. dkk, Materials and Processes in Manufacturing Annonim, Pengetahuan bahan. http://en.wikipedia.org/wiki/strength_of_materials http://fariedkurosaki.blogspot.com/2010/01/pengujian-kekerasan.html Material Teknik 2 nd session hadisaputra@live.com Page 14