BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita yang akan diberi nama Dista. Dista merupakan bisnis distro khusus untuk balita yang memberikan pelayanan pembungkus kado dan jasa parcel sebagai operasional bisnis perusahaan. Pada bab latar belakang menjelaskan mengenai faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi perusahaan serta rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini. Pada sub-bab lingkungan eksternal dijelaskan mengenai faktor dari luar perusahaan yang mempengaruhi berdirinya perusahaan. Faktor internal perusahaan yang berpengaruh terhadap berdirinya perusahaan dijelaskan pada sub-bab lingkungan internal perusahaan. I.1 Lingkungan Eksternal Manusia mempunyai tiga kebutuhan pokok yang tidak akan pernah tergantikan yaitu pangan, sandang, dan papan. Meskipun perkembangan jaman dan teknologi menuntut manusia mempunyai tambahan kebutuhan seperti telekomunikasi, tenaga dari listrik, tetapi kebutuhan ini merupakan pelengkap dari kebutuhan pokok manusia. Oleh karena itu, selama masih ada 1
manusia maka bisnis di bidang pangan, sandang, dan papan tidak akan pernah kehilangan pasar. Industri perdagangan merupakan industri yang strategis karena merupakan industri yang berperan penting terhadap penyerapan tenaga kerja. Dari table.1.1 menunjukkan bahwa sektor perdagangan, rumah makan, dan hotel menduduki posisi kedua tertinggi dalam penyerapan tenaga kerja setelah industri pertanian. Tabel. 1.1 Jumlah tenaga kerja berdasarkan industri Usaha di Indonesia Lapangan Pekerjaan 2010 2011 Februari Agustus Februari Agustus Pertanian 42.825.807 41.494.941 42.475.329 39.328.915 Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel 22.212.885 22.492.176 23.239.792 23.396.537 Jasa Kemasyarakatan 15.615.114 15.956.423 17.025.934 16.645.859 Industri Pengolahan 13.052.521 13.824.251 13.696.024 14.542.081 Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi 5.817.680 5.619.022 5.585.124 5.078.822 Bangunan 4.844.689 5.592.897 5.591.084 6.339.811 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah, 1.639.748 1.739.486 2.058.968 2.633.362 dan Jasa Perusahaan Pertambangan 1.188.634 1.254.501 1.352.219 1.465.376 Listrik, Gas, dan Air 208.494 234.070 257.270 239.636 Total 107.405.572 108.207.767 111.281.744 109.670.399 Sumber : Badan Pusat Statistik 2011 2
Bisnis sandang saat ini sangat menjanjikan karena pemerintah melalui Kementerian Perdagangan pada tahun 2008 mencanangkan industri kreatif dimana fesyen ditetapkan sebagai salah satu dari 14 sub sektor industri kreatif. Perkembangan industri distro dan clothing lokal di Yogyakarta tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan industri di Bandung. Distro merupakan tempat menawarkan aneka macam barang antara lain kaos, pakaian, tas, sepatu, topi, aksesoris. Barang-barang yang ada di distro biasanya mengikuti tren yang sedang berlaku. Menurut Departemen Perdagangan RI (2008) model bisnis distro biasanya mencakup aktivitas kreasi, distribusi dan komersialisasi, sebagai suatu perusahaan. Karena kecilnya skala produksi, aktivitas produksi umumnya berada pada perusahaan-perusahaan konveksi atau subkontrak. Distro atau distribution store sudah sangat popular di Bandung dan Jakarta. Menurut Bank Indonesia (2008) distro merupakan toko distribusi yang menjual berbagai produk, sehingga peranannya sebagai distributor. Sedangkan clothing merupakan produsen yang memproduksi sendiri semua produk mereka dengan labelnya sendiri. Dalam perkembangannya, distro mencakup pengertian sebagai distributor dan clothing karena distro merupakan tempat membuat dan menjual produk sendiri dalam jumlah terbatas dan juga memasarkan produknya melalui penyalur lain dan menerima produk distro lain atau yang disebut dengan konsinyasi. 3
Distro pada awalnya diperkenalkan oleh orang-orang yang tumbuh di komunitas independen. Salah satu keunikan distro yang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak muda mulai remaja hingga kalangan dewasa di Yogyakarta adalah identitas dan ciri khas yang ditampilkan dari masingmasing distro, selain itu keunikan suasana dan lingkungan didalam distro itu juga menjadi faktor pendorong dalam perkembangan distro. Kelebihan lain dari distro adalah keunikan desain dan limited stock dari barang yang ditawarkan. Produk-produk yang dihasilkan dari distro seperti jeans, kaos, kemeja, tas, jaket, topi, aksesoris. Menurut Badan Pusat Statistik (2009) balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang 5 tahun (4tahun, 11 bulan, 29 hari). Pertumbuhan balita di Indonesia termasuk cepat sehingga kebutuhan akan pakaian balita setiap harinya juga akan meningkat. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2010, angka kelahiran di DIY Yogyakarta mencapai 43.242 ribu bayi. Sedangkan pada tahun 2011 mengalami kenaikan jumlah kelahiran bayi sebesar 45.081 ribu bayi. Setiap balita akan menjadi pasar yang sangat potensial bagi semua produsen pakaian balita. 4
I.2 Lingkungan Internal Pakaian balita tetap merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh keluarga ketika ada balita didalam keluarga tersebut. Pemenuhan kebutuhan primer ini karena faktor kewajiban yang harus dipenuhi oleh semua orang tua terhadap anaknya. Orang tua yang masih berjiwa muda dan mempunyai balita, akan sangat suka mendandani anaknya dengan pakaian atau aksesoris yang lucu-lucu dan modis. Balita tumbuh sangat cepat dalam waktu singkat, sehingga pakaiannya harus selalu berganti. Setiap orang tua biasanya akan semakin sering pula membeli kebutuhan untuk anak mereka seiring perkembangan pertumbuhan anaknya. Kebutuhan akan pakaian balita yang selalu berubah setiap saat juga akan semakin meningkatkan faktor-faktor penyebab semakin tingginya kebutuhan orang tua akan produsen pakaian bayi. Selain itu, model pakaian balita saat ini juga sangat bervariasi dan mengikuti mode. Produsen yang telah mampu menangkap peluang sangat besar itu maka akan berusaha dan berlomba-lomba menciptakan produk pakaian balita yang sangat modis dan mampu menarik perhatian orang tua untuk membelinya. Distro muncul dari kreatifitas orang muda yang ingin tampil beda dan mengekplorasi bakat seni yang ada. Menurut Bank Indonesia (2008) konsep distro sendiri idealnya tidak di tata dengan rapi dan baik. Tujuannya hanya 5
tampil beda dengan desain yang berbeda dan dibuat secara konvensional dan tidak menghiraukan jenis atau bahan yang mahal dan bagus. Tempat pendistribusiannya pun di tempat yang seadanya seperti di basecamp komunitas-komunitas tertentu dan harganya juga relatif murah. Distro di Yogyakarta kini telah menjadi sebuah bagian yang turut mendukung popularitas distro di tanah air. Yogyakarta sendiri sudah lama terkenal sebagai kota yang mempunyai banyak tradisi dan budaya yang masih terpelihara dengan baik, termasuk dalam gaya berpakaian masyarakat Yogyakarta. Perkembangan fashion di kota Yogyakarta juga masih banyak terpengaruh oleh budaya lokal yang masih subur dan berkembang dengan baik. Distro yang ada di Yogyakarta hanya memiliki target market kalangan anak remaja karena remaja biasanya senang tampil beda baik secara individual maupun secara kelompok dalam pemilihan fashion. Distro di Yogyakarta juga masih jarang yang target marketnya untuk balita yang ingin tampil beda dan ekspresif. I.3 Rumusan Masalah Pertumbuhan balita yang cepat dalam waktu yang singkat sehingga pakaiannya juga akan cepat ganti. Orang tua muda biasanya sangat suka melihat anaknya berpakaian yang tetap mengikuti trend, lebih berekspresif serta modelnya tidak sama dengan yang ada dipasaran. 6
Segmen distro di Yogyakarta masih untuk kalangan anak remaja yang berusia sekitar 15-25 tahun dan masih jarang untuk balita. Barang yang dijual di distro relatif mengikuti perkembangan dan kebutuhan dari anak muda. Oleh karena itu semua produk yang dihasilkan clothing relatif mendapatkan respons positif dari anak muda. Berdasarkan paparan permasalahan lingkungan eksternal dan internal tersebut, bisnis distro balita dista memiliki peluang untuk berkembang di Yogyakarta. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan model bisnis distro dengan segmen utama adalah balita. I.4 Pertanyaan Penelitian Bagaimana rancangan bentuk model bisnis usaha distro balita untuk dapat lebih berkompetisi dengan usaha sejenis lainnya? I.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk merencanakan model bisnis distro balita dan sebagai tempat tujuan utama bagi konsumen untuk memperoleh produk fashion maupun aksesoris balita serta dapat memberikan efek yang positif dalam bersaing dengan usaha sejenis lainnya. 7
I.6 Manfaat Penelitian Setelah melakukan penelitian, manfaat yang diharapkan adalah: a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk sarana pengembangan ilmu pengetahuan. b. Bagi pemilik bisnis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menjalankan usaha distro balita di masa depan. 8