IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

dokumen-dokumen yang mirip
JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

MENGEMBANGKAN INOVASI PEMIMPIN DALAM ORGANISASI

Patricia Dhiana Paramita *)

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

2

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

PERANAN PENDEKATAN SISTEM PROSES KELOMPOK DALAM MENGOPTIMALISASIKAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN. Dra. Ni Wayan Ariawati, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

SIKAP WIRAUSAHA. Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

KEPEMIMPINAN. Bab 12

NILAI-NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM LINTAS BUDAYA

Profil Kepribadian. Online - 13 COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum. TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan

Definisi Budaya Organisasi

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

Keberanian Menjalankan Langkah-Langkah Sukses

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi

8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL SENIN, 2 MEI 2016

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

PENINGKATAN POTENSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK DALAM DIKLAT

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan penghabisan dari setiap orang sukses adalah mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MENGEMBANGKAN SIKAP PANTANG MENYERAH

BAB I PENDAHULUAN. bekerja, waktu beribadah, waktu bermain, waktu belajar, dan tampaknya semua

KUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan

PRIJANTO: TANGAN KEDUA YANG SETIA DAN BISA DIANDALKAN. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

Oleh: Guru Besar Universita Riau

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG

MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wayan Nugroho,2013

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Narotama Surabaya 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

Mengapa setiap orang bisa dan mampu menjadi pemimpin?

BAB 19 SUSUNAN STAF. Orang yang tepat untuk tugas yang tepat

ApaKarakteristik seorang Wirausahawan Sosial?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mentransfer nilai-nilai moral. Maka dalam pelaksanaannya, ketiga kegiatan tadi

What Happy Companies Know

wahk.. kok isoo

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

B A B PENDAHULUAN. Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

EDISI AGUSTUS By : DATO DR. ANDREW HO. Resep Sukses. Brian Tracy

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN DAN HPTs

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto @riza_ary. PPM School of Management

ETIKA KEPEMIMPINAN. Etika adalah perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma dan halhal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang

Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :...

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

Disiplin: Sebuah Keharusan yang Wajib Dimiliki Setiap Pegawai

Tinjauan Buku. Tinjauan :

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi ( Perguruan tinggi

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok

Sukses dengan anak tangga pencitraa diri.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

Tanda Tanda Penjual Terbaik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (Satlat) Soreang, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Devi Tirttawirya FIK UNY 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

Transkripsi:

IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Oleh Drs. Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & Diklat Provinsi NTB) ABSTRAK Banyak pemimpin besar meraih keberhasilan dalam pekerjaan dan kehidupannya melalui seperangkat hukum kepemimpinan yang mendetail. Sedangkan manajer "biasa", tanpa mengecilkan usaha mereka dalam menjalankan sistem kepemimpinan lain yang cukup beragam, pada kenyataannya tidak mempunyai banyak kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin sejati. Adapun 10 hukum kepemimpinan yang perlu diperhatian adalah 1) memiliki visi, 2) disiplin, 3) memiliki kebijaksanaan, 4) keberanian, 5)kebersahajaan, 6) pembuat keputusan, 7) persahabatan, 8) kemampuan melatih, dan berdiplomasi, 9)kemampuan eksekutif, 10) memiliki kekuasaan inspiratif. Kata kunci : Pemimpin, manajer, hukum kepemimpinan, PENDAHULUAN Apa yang membedakan seorang manajer yang memiliki karakter "pemimpin" dengan manajer "biasa" walaupun ia telah mengikuti berbagai macam pelatihan kepemimpinan yang sangat keras? Mengapa ada pemimpin yang seperti ditakdirkan sebagai orang besar, sedangkan ada pemimpin lainnya disalahkan atau menyalahkan diri karena memimpin secara biasabiasa saja. Jika menurut anda perbedaan tersebut hanya terletak pada "keberuntungan" atau "kesempatan", pendapat anda tidak sepenuhnya

benar. Hanya sebagian kecil dari pemimpin sukses mencapai keberhasilan besar melalui keberuntungan dan kesempatan. Berdasarkan suatu data statistik, banyak pemimpin besar meraih keberhasilan dalam pekerjaan dan kehidupannya melalui seperangkat hukum kepemimpinan yang mendetail dan merupakan prinsip-prinsip yang telah diujicobakan. Sedangkan manajer "biasa", tanpa mengecilkan usaha mereka dalam menjalankan sistem kepemimpinan lain yang cukup beragam, pada kenyataannya tidak mempunyai banyak kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin sejati. SEPULUH (10) HUKUM KEPEMIMPINAN Dengan menerima kesepuluh prinsip ini atau paling tidak sebagian besar darinya, kesuksesan berada tak jauh dari anda. Berikut adalah ringkasan dari 10 hukum kepemimpinan yang telah diterima dan dikembangkan oleh pelaku-pelaku bisnis dengan landasan yang cukup kuat sehingga memungkinkan seorang manajer "biasa" membuat satu lompatan besar menjadi seorang "pemimpin" Hukum 1--Pemimpin memiliki visi Visi adalah kunci untuk memahami kepemimpinan. Seorang pemimpin sejati tidak pernah kehilangan kemampuan seperti yang dimiliki anakanak:berimajinasi/bermimpi. Dan ini mereka ujudkan dalam bentuk visi; yaitu impian tentang masa depan; atau seperti melihat sebuah lukisan besar yang mana pemimpin itu sendiri ikut melukis suatu bagiannya. Dengan demikian, visi menjadi sebuah tantangan dunia bagi setiap pemimpin untuk membuat jejak langkah di sana, melalui kekuatan ide, kepribadian, nilai-nilai diri, dan harapan. Bagi kepemimpinan dan pengikutnya, tidak ada sesuatu yang lebih

menyenangkan dan memotivasi orang daripada visi untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa. Maka, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk meraih tujuan yang diminati oleh sebagian besar kelompok tersebut. Di lain pihak, tujuan tersebut menguntungkan bagi mereka. Oleh karena itu, visi bersama haruslah menjadi perasaan yang komperehensif tentang posisi, arah, dan cara hidup untuk meraih tujuan, dan apa yang akan dilakukan ketika tujuan itu teraih. Visi seperti api ungun di perkemahan, dimana orang-orang berkumpul mengelilinginya karena cahaya, energi, kehangatan, dan kebersamaan. Meski visi adalah impian, namun visi harus fokus dan khas. Visi yang terlalu luas akan membuat pemimpin seolah-olah berada di awang-awang dan kehilangan keberanian untuk mencoba. Visi anda harus berpijak pada kenyataan sehingga tujuan bisa diraih dengan sukses dan tidak mematahkan semangat anda dan orang-orang di sekitar anda. Hukum 2--Pemimpin memiliki disiplin. Di dunia ini berlaku hukum tak tertulis, apakah kita akan mendisiplinkan diri sendiri atau yang akan didisiplinkan oleh orang lain. Keberhasilan yang berlangsung terus menerus tidak bisa diraih tanpa disiplin, ketekunan, dan usaha. Disiplin merupakan mandat bagi pemimpin untuk meraih tujuan dan visi-visinya. Salah satu kesalahan besar generasi kita adalah tidak terlalu menghargai pentingnya kedisiplinan. Banyak orang terpengaruh oleh budaya superfisial yang cenderung menolak segala bentuk pengekangan, dan mengikuti dorongan alami diri kita untuk bersikap santai. Kita dengan mudah melupakan fakta bahwa segala sesuatu dalam hidup tidak mungkin diraih tanpa disiplin. Sangat sering terjadi seorang pemimpin meraih sukses pada tingkat tertentu, dan kemudian berhenti dan kehilangan semangat bertarung.

Mereka harus kembali pada titik start mereka. Ini dikarenakan mereka kehilangan milik mereka yang berharga, yaitu, kedisiplinan diri. Hukum 3--Pemimpin memiliki kebijaksanaan Pengetahuan dapat diingat, sedangkan kebijaksanaan menembus batasbatas fisik. Kebijaksanaan adalah sesuatu yang memudahkan kita untuk menggunakan pengetahuan secara benar. Kita hidup di jaman ledakan penegtahuan. Berbagai studi memperlihatkan bahwa setengah dari pengetahuan manusia telah ditemuan satu dekade yang lalu dan seterusnya. Lebih lanjut, pengetahuan kita akan berlipat ganda pada dekade terakhir. Pemimpin yang efektif selalu mengembangkan pengetahuannya dengan membaca. Mereka mengumpulkan fakta yang diperlukan sehingga tidak terbatasi dirinya dalam mengambil keputusan. Dengan berpengetahuan, seorang pemimpin tidak takut, ragu-ragu, atau khawatir dalam menyelesaikan pekerjaan, dan terbantu untuk mengatasi banyak masalah, sekaligus merupakan alat untuk berproses. Kebijaksanaan adalah bagaimana menggunakan pengetahuan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, dan mengembangkan kemampuan untuk menyatakan pendapat. Seorang pemimpin yang efektif memiliki penglihatan kebijaksanaan bukan dari matanya, namun dari dalam dirinya. Kebijaksanaan menuntun diri seorang pemimpin untuk mengenali suatu masalah terlebih dahulu sebelum masalah itu terlanjur menjadi besar. Hukum 4--Pemimpin memiliki keberanian. Keberanian seringkali diungkapkan dengan istilah yang berbeda-beda. Ada yang menyatakannya dalam istilah: kegagahan, kepahlawanan, kecerdikan. Tetapi apa pun namanya, keberanian tidak pernah dapat didefinisikan. Keberanian adalah suatu jalan untuk mengekspresikan kekuatan di dalam

diri kita, inti dari pikiran kita untuk melawan semua keganjilan, peneguhan bagi kita untuk tetap bertahan pada posisi tersebut. Tingginya gunung Himalaya menantang keberanian seorang pendaki. Kesulitan pekerjaan memotivasi seorang pemimpin, dan kebutuhan akan bersaing memberikan inspirasi bagi pemimpin. Kepemimpinan sejati adalah mengatakan "ya" untuk hidup, tidak menghindar ketika tugas memanggil. Keberanian adalah bertindak dalam ketakutan, bukan tanpa ketakutan. Keberanian adalah melakukan hal yang ditakutkan. Jika anda melakukan sesuatu tanpa takut, itu bukan keberanian. Kepemimpinan adalah perjuangan yang memerlukan keberanian. Memiliki keberanian berarti melakukan sesuatu yang diyakini benar, dan bersedia menanggung segala resikonya. Ada beberapa alasan untuk menciptakan keberanian: pemimpin sejati ingin hidup untuk sebuah alasan yang benar dan luhur. Pemimpin sejati sadar bahwa orang memperhitungkan mereka, organisasi dan tim mereka, bahkan keluarga mereka. Pemimpin sejati selalu menjaga visinya menyala dalam dirinya. Inilah yang menumbuhkan keberanian. Hukum 5--Pemimpin memiliki Kebersahajaan. Kebersahajaan adalah karakter yang penting dalam kehidupan seorang pemimpin. Kebanyakan orang hanya memikirkan dirinya sendiri dan mengingkari bahwa keberhasilan yang mereka raih tak terlepas dari usaha oranng lain. Kebersahajaan menghargai usaha-usaha orang lain. Itu pula mengapa kebersahajaan selalu dihargai orang lain pula. Kebersajahaan adalah sikap untuk tidak berpusat pada diri sendiri. Banyak frustasi, penderitaan, dan ketidakbahagiaan melanda seseorang karena mereka menjadikan diri mereka sebagai pusat kehidupan mereka. Mereka menuntut orang lain menghargai mereka dan menjadikannya sebagai motivasi hidup. Itu membuat hidup mereka sendiri di luar fokus.

Salah satu bukti kebesaran seorang pemimpin adalah semangat rendah hati. Seseorang yang rendah hati tidak dapat dijatuhkan atau dipuji setinggi langit. Mereka tidak akan mengambil sikap yang berbeda untuk menghadapi situasi-situasi yang berbeda seperti itu. Mereka mengerti apa yang harus dilakukan dan menjalankan pekerjaannya dengan baik, namun mereka tidak mengharapkan penghargaan untuk setiap perolehan yang mereka capai. Pemimpin yang bersahaja tidak memperdulikan siapa yang menghargai mereka. Bahkan mereka akan memberikan penghargaan mereka pada siapa pun tak peduli siapa yang melakukan pekerjaan baik itu. Sedangkan pemimpin yang tidak bersahaja, tidak bersikap rendah hati, menginginkan lebih banyak penghargaan. Bagi orang semacam ini penghargaan merupakan jaminan bagi nilai diri mereka. Memang secara alami, pemimpin cenderung bersikap arogan. Namun percayalah setiap orang selalu menilai diri kita. Kita selalu berada di dalam perubahan yang berlangsung terus-menerus, oleh karena itu pemimpin perlu menilai diri mereka secara terus-menerus pula. Hukum 6--Pemimpin adalah pembuat keputusan. Seorang pemimpin adalah orang yang melakukan tindakan. Dan, untuk itu ia harus menguasai seni membuat keputusan. Pemimpin yang efektif bekerja secara konstan untuk mempermudah pengambilan keputusan. Ada beberapa pedoman yang mereka pegang dalam mengambil keputusan. Pertama, mereka menjernihkan masalahnya terlebih dahulu. Mereka mengupas masalah hingga menjadi sederhana. Kedua, mereka mengumpulkan fakta. Mereka tidak terburu-buru mengambil keputusan sebelum mengumpulkan cukup fakta. Pemimpin yang baik

membuat keputusan dengan cepat, oleh karena itu mereka harus memiliki fakta sebanyak mungkin. Mereka tidak mengandalkan asumsi. Bila masalah telah jernih dan fakta terkumpulkan, maka keputusan akan datang dengan sendirinya. Ketiga, mereka menghindari situasi yang menekan. Mereka tidak suka mengambil keputusan yang singkat. Cepat bukan berarti singkat. Oleh karena itu sekali membuat keputusan mereka tidak mudah untuk mengubahubahnya. Keempat, mereka memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Bagi mereka resiko bukan hanya sesuatu yang buruk, namun mungkin juga sesuatu yang baik. Oleh karena itu mereka memperhitungkan nilai sebuah resiko. Kelima, mereka mempertimbangkan bagaimana keputusan yang mereka buat bisa mempengaruhi semua orang yang terlibat. Itu berarti mereka harus mengusahakan pemikiran dari anggota tim mereka. Keenam, mereka memikirkan dampak dari keputusan mereka hingga lima tahun ke muka, atau bahkan sepuluh tahun ke depan. Terakhir, mereka mempertanyakan apakah keputusan mereka legal atau tidak, bermoral atau tidak, etis atau tidak. Apakah keputusan itu membuat hati menjadi damai atau tidak Hukum 7--Pemimpin mengembangkan persahabatan. Pemimpin sejati tahu bahwa hidup ini selalu tergantung pada semangat dan bantuan orang lain. Tak ada seorang pun mampu melakukan semuanya sendiri. Mereka berupaya dengan sungguh-sungguh membangun persahabata. Mereka menghargai teman. Bagi mereka, teman adalah pulau dimana mereka menemukan rasa aman, dan komunikasi dapat dilakukan

tanpa suara. Namun demikian, pemimpin sejati tidak memanfaatkan teman demi kepentingan mereka sendiri. Persahabatan selalu dibangun di atas penghargaan yang setara. Untuk mendapatkan teman, pemimpin tidak berusaha membuat orang lain tertarik pada mereka, namun mereka menumbuhkan minat pada orang lain. Mereka memilih teman bukan dari apa yang dimiliki, melainkan dari siapa temanteman mereka. Mereka pun mampu menghargai keberhasilan teman tanpa ada rasa iri dan cemburu. Hukum 8--Pemimpin itu melatih dan berdiplomasi. Pemimpin yang sukses berusaha membantu orang lain sukses dalam pekerjaannya. Mereka senantiasa melatih bawahannya untuk bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Mereka mendorong orang lain mampu meraih tujuannya. Ini membuat orang-orang merasa nyaman dengan diri dan pekerjaan mereka Kepemimpinan itu bukan sekedar mengetahui arah perjalanan pemimpin, melainkan juga bagaimana bisa bekerja dengan orang lain secara efektif. Dalam bekerja dengan orang lain, seorang pemimpin membutuhkan kehangatan, antusiasme, dan sesitivitas. Ini semua akan menumbuhkan loyalitas dari orang-orang. Membangun loyalitas semacam ini membutuhkan waktu yang lama. Loyalitas hanya diberikan oleh orang-orang pada pemimpinnya hanya bila mereka berpikir bahwa pemimpin itu cukup bernilai untuk mendapatkannya. Seorang bijak mengatakan, apa yang kita lakukan untuk diri kita sendiri akan mati bersama kita. Sedangkan apa yang kita lakukan untuk orang lain akan diingat oleh dunia dan abadi.

Hukum 9--Pemimpin mengembangkan kemampuan eksekutif. Para pemimpin yang sukses tahu bahwa mengembangkan ketrampilan kepemimpinan adalah usaha sepanjang hidup. Sebuah studi membuktikan bahwa hal yang membedakan seorang pemimpin dengan pengikutnya adalah bahwa para pemimpin mempunyai kapasitas untuk mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan mereka. Studi itu menemukan bahwa seorang pemimpin adalah juga seorang pelajar. Orang yang sukses adalah mereka yang punya disiplin untuk mengembangkan diri mereka. Mereka tidak statis. Mereka memiliki keberanian untuk menemukan hasil-hasil dalam jangka pendek. Bahkan mereka menyadari bahwa menjadi pemimpin adalah sesuatu dan proses yang harus terus-menerus dipelajari. Namun demikian, pemimpin mengembangkan gayanya sendiri. Ini dikarenakan mereka mempunyai visi dan tujuannya sendiri. Ada beberapa saran untuk mengembangkan kemampuan eksekutif. Pertama, pelajarilah tehnik-tehnik pemimpin yang sukses. Perhatikan bagaimana mereka mengartikulasikan visi dan memberikan inspirasi bagi orang lain Kedua, capailah keseimbangan hidup. Segala sesuatu ini adalah bagian dari hidup, karenanya lalui dengan penuh keseimbangan Ketiga, jagalah kepercayaan diri. Ada saat-saat dimana seorang pemimpin meragukan diri mereka sendiri, namun pemimpin yang berhasil selalu menjaga kepercayaan diri mereka. Keempat, asahlah kreativitas. Selalulah bertanya pada diri sendiri, bagaimana kita bisa melakukan,halyanglebihbaik. Terakhir, motivasilah diri sendiri. Ini adalah kunci keberhasilan. Pemimpin selalu memotivasi diri untuk membuat tindakan positif dan berorientasi pada tujuan

Hukum 10--Pemimpin memiliki kekuatan inspiratif. Beda seorang pemimpin yang sukses dengan pemimpin lainnya, adalah kemampuan untuk membangkitkan inspirasi bagi anak buahnya. Kunci menumbuhkan inspirasi adalah dengan bersikap antusias. Antusiasme selalu menarik perhatian orang lain dan menjaring pengikut, serta menciptakan kesenangan. Karenanya, pemimpin selalu adalah orang-orang yang antusias. Antusiasme ditunjukkan melalui usaha keras, tidak menyerah sampai meraih sukses, dan menikmati setiap pekerjaan yang dilakukan. Dalam upaya menumbuhkan inspirasi bagi pengikut, pemimpin bertidak sebagai figur yang diteladani. Namun, jangan campuradukkan kepemimpinan dengan keinginan untuk dihormati. Kepemimpinan justru menarik orang untuk membuat komitmen yang paling tinggi dan memungkinkan mereka untuk bersaing. Adaptasi dan terjemahan buku, The Ten (10) Laws of Leadership, Bill Newman