BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT SAMBAL PADA MASAKAN INDONESIA KESIAPAN COOK HELPER PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang terutama program pembangunan sumber daya manusia yang sangat diperlukan dalam rangka memasuki era tinggal landas. Pengembangan sumber daya manusia diperlukan untuk menunjang pembangunan nasional termasuk bidang pendidikan, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:5) mengenai Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan program pembangunan yang sedang berlangsung yaitu pembangunan manusia seutuhnya, maka melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi dan kreatifitasnya. Salah satu cara untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, pemerintah Indonesia menyelenggarakan Sistem Pendidikan Nasional melalui 3 jalur, yaitu jalur pendidikan formal, non formal dan informal, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 (2003:3) yaitu : 1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. 2. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

2 Pendidikan formal yang diupayakan pemerintah untuk mempersiapkan tenagatenaga yang berkualitas dalam bidang kepariwisataan adalah Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata yang terdiri dari tiga bidang keahlian, yaitu Bidang Keahlian Tata Boga, Tata Busana, dan Kecantikan. Bidang Keahlian Tata Boga dibagi lagi menjadi tiga Program Keahlian, yaitu : Program Keahlian Restoran, Program Keahlian Usaha Perjalanan Wisata dan Program Keahlian Akomodasi Perhotelan. Peserta diklat wajib mengikuti sejumlah mata pelajaran sesuai dengan program keahlian yang ditentukan dalam kurikulum. Kurikulum SMK terdiri dari tiga program pendidikan dan pelatihan yaitu program produktif, normatif dan adaptif yang memuat sejumlah kompetensi, salah satunya adalah kompetensi menyiapan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta, kompetensi ini wajib diikuti oleh peserta diklat. Bentuk kegiatan belajar pada kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta berupa teori dan praktek. Ruang lingkup kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta yang tercantum dalam kurikulum tahun 2004 (2004:62), meliputi : 1. Menyiapkan hidangan sayuran, meliputi jenis-jenis sayuran, teknik pemilihan sayuran dan kentang, bumbu dan saos untuk sayuran dan kentang. 2. Menyiapkan hidangan/masakan dari telur, meliputi Macam-macam masakan telur, peralatan yang digunakan, bumbu dan saos untuk aneka masakan telur dan pengolahan aneka masakan telur. 3. Menyiapkan hidangan dari pasta, meliputi pengertian pasta, macam-macam pasta, saos untuk hidangan pasta dan teknik pengolahan pasta. 4. Menyimpan sayuran, telur dan pasta meliputi teknik penyimpanan sayuran, telur dan pasta. Peserta diklat juga harus mengikuti Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang harus dilakukan oleh peserta diklat tingkat III selama kurang lebih tiga sampai

3 empat bulan. Praktek kerja industri oleh peserta diklat dilaksanakan di hotel dan restoran yang merupakan sarana pariwisata yang erat kaitannya dengan jasa boga. Prakerin sangat perlu dilaksanakan oleh peserta diklat Program Keahlian Restoran, karena Prakerin dapat dijadikan sebagai sarana latihan bagi peserta diklat sebagai calon tenaga profesional di kitchen hotel dan restoran. Pada praktek kerja industri peserta diklat dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di sekolah untuk diterapkan di industri, khususnya pada kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta, sesuai dengan tujuan Prakerin yaitu: Untuk membekali peserta diklat agar mandiri serta memiliki pengetahuan, keterampilan, perilaku yang terpadu dalam kecakapan kerja dibidang jasa boga dengan menerapkan kewirausahaan atau kewiraswastaan yang mampu menyesuaikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dapat memenuhi tuntutan dunia kerja. (Kurikulum Sistim Ganda:1994). Penguasaan pengetahuan dan keterampilan pada kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta secara teori dapat diterapkan pada pelaksanaan Prakerin di kitchen hotel dan restoran. Pelaksanaan merupakan kondisi seseorang dimana mempunyai usaha untuk melaksanakan rencana yang telah dibuat berdasarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Pelaksanaan Prakerin dikatakan berhasil apabila peserta diklat mampu menerapkan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh peserta diklat di sekolah pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di SMK Negeri 9 Bandung bahwa materi yang diperoleh peserta diklat di sekolah masih kurang,

4 sehingga dalam menerapkan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta, peserta diklat masih kurang memperhatikan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kondisi ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan beberapa orang peserta diklat, bahwa di dalam pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran peserta diklat mendapatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berbeda dengan yang dipelajari di sekolah. Perbedaan itu meliputi penanganan suatu hidangan seperti cara membersihkan sayuran, pengolahan bahan juga disesuaikan dengan resep yang digunakan di kitchen hotel dan restoran. Uraian latar belakang di atas menjadi dasar pemikiran bagi penulis untuk mengadakan penelitian mengenai bagaimana penerapan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran. Penulis melakukan penelitian ini karena berkaitan dengan kemampuan yang dikembangkan pada Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI yang ada pada mata kuliah Pengetahuan Bahan Makanan, Makanan Kontinental, Makanan Oriental, Makanan Indonesia Daerah dan Praktek Industri. Oleh karena itu penulis sangat tertarik, sehingga memungkinkan untuk dijadikan penelitian mengenai Penerapan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran.

5 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Penelitian ini akan dibatasi pada : a. Penerapan Kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran pada kemampuan kognitif yaitu pengetahuan mengenai jenis sayuran dan pasta, cara pemilihan sayuran, telur dan pasta, bumbu untuk hidangan dari sayuran, telur dan pasta, peralatan yang digunakan dalam pembuatan hidangan dari sayuran, telur dan pasta. b. Penerapan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran pada kemampuan afektif yaitu sikap teliti dalam mengolah dan menata hidangan dari sayuran telur dan pasta, sikap tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan. c. Penerapan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran pada kemampuan psikomotor yaitu keterampilan menjaga kebersihan pribadi, keterampilan memilih dan menyimpan sayuran, membuat dan menyajikan hidangan dari sayuran, telur dan pasta. 2. Perumusan Masalah Penulis perlu merumuskan masalah agar tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, jelas dan spesifik. Suharsimi Arikunto (1998:29) berpendapat bahwa Perumusan masalah merupakan langkah suatu problematika penelitian dan merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian.

6 Berdasarkan kutipan tersebut, maka penulis merumuskan masalah ini yaitu : Seberapa besar peserta diklat tingkat III program restoran menerapkan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran yang dirumuskan dalam judul skripsi Penerapan Kompetensi Menyiapkan, Mengolah, Menata Dan Menyimpan Hidangan Dari Sayuran, Telur Dan Pasta Pada Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Di Kitchen Hotel Dan Restoran. C. Definisi Oprasional Definisi oprasional diperlukan untuk menghindari penapsiran yang berbeda dan untuk memudahkan dalam memahami masalah yang akan dibahas. Penulis perlu menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut : 1. Penerapan Kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta a. Penerapan menurut Mochammad Ali (1998:43) adalah Kemampuan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang dipelajari ke dalam situasi baru atau situasi yang kongkrit seperti penerapan teori, suatu dalil, metode, konsep, prinsip atau teori. b. Kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta menurut kurikulum SMK tahun 2004 program keahlian restoran (2004:61) adalah Kemampuan untuk mengenal, memilih, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta yang dipelajari di SMK dengan dilandasi oleh pengetahuan (knowledge) keterampilan (skills) dan sikap kerja (attitude). Pengertian penerapan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta dalam penelitian ini mengacu

7 pada Kurikulum SMK dan pendapat Mochammad Ali yaitu kemampuan peserta diklat dalam mengenal, memilih, menyimpan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran dengan dilandasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dipelajari di SMK. 2. Pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran a. Pelaksanaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999:554), yaitu Proses, cara perbuatan melaksanakan (rancangan keputusan dan sebagainya). b. Praktek kerja industri yaitu cara belajar yang mengajak siswa kesuatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar mengadakan observasi atau peninjauan tetapi langsung terjun aktif atau berpartisipasi sampai kelapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri di dalam pekerjaanya, (Rostiyah NK 1991:88) c. Kitchen adalah Dapur, tempat mengolah makanan (Suwarti Mochantoyo, Suwarti Azwar, Ermainis dan Pratiwi:6). d. Hotel adalah Bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil dan disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan dan minuman (Bagus Putu Sudiara, 1996:3). e. Restoran adalah Suatu tempat yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya, baik berupa makanan maupun minuman. ( Marsum WA 1993:7 ) Pengertian pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian pelaksanaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian praktek kerja industri yang diungkapkan oleh Rostiyah NK, dan kitchen yang diungkapkan oleh Suwarti

8 Mochantoyo, Suwarti Azwar, Ermainis dan Pratiwi, hotel yang diungkapkan oleh Bagus Putu Sudiara, serta pengertian restoran yang diungkap oleh Marsum Wa adalah proses perbuatan cara belajar siswa di luar sekolah dan siswa berpartisipasi sampai kelapangan kerja di tempat mengolah makanan yang menyelenggarakan pelayanan kepada tamu berupa makanan dan minuman yang dikelola secara komersil. Pengertian Penerapan Kompetensi Menyiapkan, Mengolah, Menata Dan Menyimpan Hidangan Dari Sayuran, Telur Dan Pasta Pada Pelaksanaan Prakerin Di Kitchen Hotel Dan Restoran dalam penelitian ini adalah menggunakan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang telah dipelajari dalam pelajaran menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran telur dan pasta di tempat praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran. D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang penerapan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran.

9 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data spesifik tentang : a. Pengetahuan peserta diklat dalam mengenal jenis sayuran dan pasta, cara pemilihan sayuran, telur dan pasta, bumbu untuk hidangan dari sayuran, telur dan pasta, peralatan yang digunakan dalam pembuatan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran. b. Sikap kerja peserta diklat dalam mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran telur dan pasta, sikap tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran. c. Keterampilan peserta diklat dalam memilih, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta, keterampilan menjaga kebersihan pribadi pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung diantaranya : 1. SMKN 9 Bandung, memberikan masukan dalam upaya meningkatkan kemampuan peserta diklat dibidang pengetahuan dan keterampilan untuk menunjang kehidupan lulusan di masyarakat dan untuk mengembangkan diri dalam persaingan di lapangan pekerjaan.

10 2. Peserta diklat tingkat III, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta yang dapat menunjang praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran. 3. Jurusan PKK FPTK UPI, khususnya Program Spesialisasi Pendidikan Tata Boga dalam upaya mempersiapkan guru Tata Boga yang profesional. 4. Penulis, hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta pengalaman langsung terutama dalam melakukan penelitian tentang penerapan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran. F. Asumsi Asumsi dalam penelitian ini diperlukan sebagai titik tolak dalam landasan penelitian, yang kebenaranya tidak diragukan lagi. Pengertian asumsi menurut Suharsimi Arikunto (1998:60) adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus direncanakan secara jelas. Asumsi dalam penelitian ini mengacu pada definisi di atas yaitu sebagai berikut : 1. Keberhasilan penerapan kompetensi menyiapkan, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta akan mempunyai makna jika konsep atau teori dapat diterapkan pada praktek dan situasi nyata yaitu pada pelaksanaan Prakerin di kitchen hotel dan restoran. Asumsi ini diperkuat oleh pendapat Mochammad Ali (1998:43) bahwa Penerapan adalah kemampuan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang sudah

11 dipelajari ke dalam situasi baru atau situasi yang kongkrit seperti menerapkan suatu dalil, metode, konsep, prinsip atau teori. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh peserta diklat dilingkungan sekolah yang lebih ditekankan pada teori-teori kejuruan, dapat diperluas atau diperdalam di dunia kerja yang lebih menekankan pada praktek kerja. Asumsi ini ditunjang pendapat Made Wana (1996:18), yaitu : Materi di sekolah lebih ditekankan pada pembelajaran teori-teori kejuruan, sedangkan materi di industri lebih ditekankan pada praktek kerja tetapi berkaitan dengan teori-teori yang dipelajari di sekolah. 3. Pengalaman praktek kerja industri diharapkan dapat memberikan bekal kepada peserta diklat berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang profesional untuk menghadapi profesi dibidangnya. Asumsi ini sesuai dengan pengertian praktek kerja di dalam kurikulum PSG (1994:8), yaitu : Praktek kerja merupakan bentuk pengalaman belajar untuk menguasai keterampilan, baik dalam bentuk latihan simulatif untuk penguasaan keterampilan dasar (basic skills) serta penguasaan teknik bekerja yang baik dan benar, maupun praktek kerja langsung pada situasi yang sesungguhnya (learning by doing) untuk mengembangkan kemampuan unjuk kerja (performance) dan menginternalisasi perilaku kerja, sikap dan sistem nilai yang menjadi tuntutan bagi tenaga profesional. G. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan pokok dalam penelitian ini adalah : 1. Berapa besar penerapan pengetahuan peserta diklat dalam mengenal jenis sayuran dan pasta, cara pemilihan sayuran, telur dan pasta, bumbu untuk hidangan dari sayuran, telur dan pasta, peralatan yang digunakan dalam

12 pembuatan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran? 2. Berapa besar penerapan sikap kerja peserta diklat dalam mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran telur dan pasta serta sikap tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran? 3. Berapa besar penerapan keterampilan peserta diklat dalam menjaga kebersihan pribadi, mengolah, menata dan menyimpan hidangan dari sayuran, telur dan pasta pada pelaksanaan praktek kerja industri di kitchen hotel dan restoran? H. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan untuk mendapatkan data pada penelitian ini yaitu SMKN 9 Bandung, Jl. Soekarno Hatta KM 10 Bandung. Sampel penelitian adalah peserta diklat kelas III Program Keahlian Restoran yang melaksanakan Prakerin di kitchen hotel dan restoran dengan jumlah 30 orang.