BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

dokumen-dokumen yang mirip
OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

Tugas bahasa indonesia

Setiap kegiatan yang bersifat ilmiah tentu mempunyai objek. Begitu juga dengan linguistik, yang mengambil bahasa sebagai objeknya.

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

Pengertian Universal dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Abstrak. I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

Penting Tidaknya Bahasa Indonesia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. satu ciri pembeda utama antara manusia dengan makhluk hidup lainnya. Selain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pengantar dalam komunikasi sehari-hari. nasional dan bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENYEBAB INTERFERENSI GRAMATIS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendiri bangsa Indonesia menyadari betul akan ancaman perpecahan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan,

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan

RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari bahasa. Bahasa menyerap masuk ke dalam pemikiran-pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL DI KAMPUS UPI TASIKMALAYA Oleh: Enung Rukiah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB II PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA SISWA DI SEKOLAH DASAR. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia bahasa adalah sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat digunakan manusia dalam menyampaikan ide, gagasan,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masyarakat dapat mempengaruhi perubahan bahasa. Era

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua budaya, atau disebut juga dwibahasawan tentulah tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN JURNAL ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BENTUK FONOLOGI DAN LEKSIKON DIALEK BAHASA JAWA DESA JOGOPATEN KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

ERIZA MUTAQIN A

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

Transkripsi:

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. 1. Pengertian Bahasa Kridalaksana (1983) : bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Sedangkan bahasa yang menjadi objek linguistik adalah bahasa yang digunakan secara harfiah yaitu bahasa sebagai langue, langage, dan parole. 2. Hakikat Bahasa Dari definisi bahasa oleh kridalaksana diatas sehingga didapatkan ciri bahasa antara lain : a. Bahasa sebagai sistem Yaitu bahasa itu sendiri terdiri dari unsur-unsur / komponen-komponen yang secara teratur menurut pola tertentu dan membentuk satuan makna. Example : kucing itu melompat kemeja S P O b. Bahasa sebagai lambang Lambang dengan segala seluk beluknya dikaji dalam kajian semiologi / ilmu semiotika. Dalam semiotika dibedakan beberapa jenis tanda antara lain tanda (sign), lambang, sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat (gesture), kode indeks, ikon yang kesemuanya bisa diartikan sesuatu yang digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal yang belum tersirat.

Sedangkan sebagai lambang adalah dalam wujud bunyi bahasa, bukan wujud yang lain seperti yang disebut diatas. c. Bahasa adalah bunyi Yaitu bahasa yang berupa bunyi 2 yang dihasilkan yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dapat dikombinasikan dengan bunyi-bunyi lain untuk menyampaikan pesan. d. Bahasa itu bermakna Yaitu bahasa dalam bentuk-bentuk bunyi yang mempunyai makna sehingga bisa menyampaikan suatu pesan, konsep, ide/pikiran. e. Bahasa itu arbitrer Yaitu tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (bunyi) dengan konsep/sesuatu yang dilambangkan. Sehingga ini bisa mengakibatkan adanya berbagai macam dialek (bahasa daerah). f. Bahasa itu konvensional Yaitu semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya. Kepatuhan para penutur bahasa untuk menggunakan lambang-lambang sesuai dengan konsep yang dilambangkan sehingga komunikasi tidak terhambat. g. Bahasa itu produktif Meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang terbatas ini dapat dibuat satuan bahasa yang tak terbatas. Keproduktifan bahasa indonesia dapat dilihat dengan banyaknya kalimat yang dibuat. Menurut data kosakata di KBBI ada 60.000 buah, tetapi dapat dibuat puluhan juta kalimat. Keproduktifan bahasa memang ada batasnya : - Keterbatasan tingkat Parole Yaitu ketidaklaziman / kebelumlaziman bentuk-bentuk yang dihasilkan. Example : mencantikkan, memperbetuli

- Keterbatasan tingkat Langue Yaitu bentuk kata yang tidak mungkin menjadi kata bahasa indonesia, karena menurut sistem fonologi bahasa indonesia tidak ada urutan fonem tk/kt, keproduktifan disini dibatasi oleh kaidah / sistem yang berlaku. Example : memenuhan tidak ada afiks me - an Bertemui tidak ada adiks ber - i h. Bahasa itu unik Setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kalimat. Keunikan bahasa indonesia adalah bahwa tekanan kata tidak bersifat morfemis, melainkan sintaktis, artinya kalau pada kata tertentu dalam kalimat kita berikan tekanan maka makna kata itu tetapm yang berubah adalah makna keseluruhan kalimat. i. Bahasa itu universal Bahasa bersifat universal karena ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada didunia ini. Ciri yang universal ini tentunya merupakan unsur bahasa yang paling umumyaitu berupa bunyi konsonan dan vokal, yang dikaitkan dengan ciri-ciri / sifat sifat bahasa lain. j. Bahasa itu dinamis Bahasa satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan manusia dalam kehidupannya. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa. Sehingga karena kerikatan dan keterkaitannya dengan manusia maka bahasa disebut dinamis, dimana bahasa itu akan ikut berubah mengikuti kegiatan masyarakat yang selalu berubah. Beraneka ragam kegiatannya. Perubahan bahasa itu bisa terjadi pada semua tataran baik fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik.

k. Bahasa itu bervariasi Masyarakat memiliki latar belakang dan lingkungan yang tidak sama, sehingga bahasa-bahasa yang digunakan juga akan bervariasi / beragam. Variasi bahasa meliputi : - Idiolek yaitu variasi / ragam bahasa yang bersifat perseorangan / ciri khas bahasa seseorang - Dialek yaitu variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu. Example : Di Indonesia mengenal Bahasa Jawa dengan dialek Banyumas, dialek Tegal, dialek Surabaya. - Ragam yaitu variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan dan untuk keperluan tertentu. Ragam bahasa baku / resmi Example : Situasi Ragam bahasa tidak baku Situasi Ragam bahasa lisan Ragam bahasa tulisan Ragam bahasa ilmiah Situasi Ragam bahasa jurnalistik Ragam bahasa sastra Ragam bahasa militer l. Bahasa itu manusiawi Bahwa bahasa hanya milik manusia yang etrcipta karena intelegensinya dan hanya dapat digunakan oleh manusia dalam kehidupannya sebagai alat komunikasi.

3. Bahasa dan Faktor Luar Bahasa Objek kajian linguistik mikro adalah struktur intern bahasa (sosok bahasa itu sendiri), sedangkan objek kajian linguistik makro adalah bahasa dan faktor-faktor diluar bahasa atau segala hal yang berkaitan dengan kegiatan manusia dalam masyarakat, lebih jelasnya sebagai berikut : a. Masyarakat Bahasa Yaitu sekelompok orang yang merasa menggunakan bahasa yang sama. Sehingga konsep masyarakat bahasa bisa menjadi luas / bahkan menjadi sempit. Example : bahasa daerah sempit Bahasa Inggris luas Masyarakat bilingual yaitu kelompok masyarakat yang menggunakan dua bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa daerahnya. Masyarakat multilingual yaitu kelompok masyarakat selain menggunakan 2 bahasa diatas juga ditambah dengan bahasa asing. b. Variasi dan Status Sosial Bahasa Macam variasi bahasa berdasarkan statsus pemakaiannya : 1. variasi bahasa tinggi / ragam bahasa indonesia baku ( bahasa T ) digunakan dalam situasi resmi, misal pidato kenegaraan, surat menyurat resmi, buku pelajaran. Harus dipelajari melalui pendidikan formal. 2. variasi bahasa rendah / ragam bahasa indonesia nonbaku ( bahasa R ) digunakan dalam situasi tidak resmi, misal dikantin sekolah, dijalan. Dipelajari secara langsung didalam bermasyarakat Diglosia yaitu pembedaan variasi bahasa T dan bahasa R, sedangkan masyarakat yang mengadakan pembedaan ini disebut Diglosis.

3. Penggunaan bahasa indonesia Hymnes seorang pakar sosiolinguistik mentakan suatu komunikasi dengan menggunakan bahasa harus memperhatikan 8 unsur dan diakronimkannya dengan SPEAKING, yaitu : - Setting dan Scene : waktu dan tempat terjadinya percakapan - Participants : orang-orang yang terlibat dalam percakapan - Ends : maksud dan hasil percakapan - Act sequences : bentuk dan isi percakapan - Key : cara / semangat dalam melaksanakan percakapan - Instrumentalities : jalur percakapan apakah lisan atau bukan - Genres : kategori bahasa yang digunakan Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dalam berkomunikasi lewat bahasa harus diperhatikan faktor-faktorsiapa lawan bicara kita, topiknya apa, situasinya bagaimana, tujuan apa, jalurnya apa dan ragam bahasa apa yang digunakan. 4. Kontak bahasa Kontak bahasa terjadi jika dalam masyarakat terbuka yang para anggotanya dapat menerima kedatangan anggota dari masyarakat lain, baik satu atau lebih anggota masyarakat. Dengan adanya kontak bahasa maka akan terjadi bilingualisme dan multilingualisme dengan berbagai macam kasusnya seperti : interferensi, integrasi, alih kode (code mixing), dan campur kode (code miring ). Keempat peristiwa ini gejalanya sama yaitu adanya unsur bahasa lain dalam bahasa yang digunakan, namun konsep masalahnya tidak sama. a. Interferensi Yaitu terbawa masuknya unsur bahasa lain kedalam bahas yang sedang digunakan sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah kaidah dari bahasa yang sedang digunakan.

b. Integrasi Dalam integrasi ini unsur unsur yang berintegrasi telah disesuaikan baik lafal, ejaan, maupun tata bentuknya sehingga memerlukan waktu yang lama. Example : kata-kata yang sekarang sudah di eja dengan montir, riset, dongkrak. c. Alih kode Yaitu beralihnya penggunaan suatu kode (ragam bahasa tertentu) kedalam kode yang lain, terjadi karena ada sebab yang mendasari misalnya perubahan situasi / topik pembicaraan. Example : A dan B bercakap-cakap dengan bahasa indonesia, kemudian datang C orang inggris, sehingga A, B, dan C bercakap-cakap dengan bahasa inggris, ketika C pulang A dan B bercakap-cakap lagi dengan bahasa indonesia disebut dengan adanya perubahan situasi. d. Campur kode Berbeda dengan alih kode, pada campur kode biasanya terjadi tanpa sebab/alasan biasanya terjadi dalam situasi santai atau tidak menemukan ungkapan untuk konsep yang akan dikemukakan. Example : pembicaraan dalam bahasa indonesia kadang dicampur dengan bahasa daerah atau mungkin dengan bahasa inggris. 5. Bahasa dan Budaya Satu lagi objek kajian linguistik makro adalah mengenai hubungan bahasa dengan budaya / kebudayaan. a. Hipotesis Sapir-Whorf bahasa mempengaruhi kebudayaan, jelasnya bahasa itu mempengaruhi cara berfikir dan bertindak manusia. Example : ketepatan waktu dan kebiasaan jam karet

b. Kebalikan Hipotesis Sapir-Whorf Yang menyatakan bahwa kebudayaanlah yang mempengaruhi bahasa. Example : di inggris tidak budaya makan nasi sehingga hanya ada 1 kata Rice untuk menyatakan padi, gabah, beras dan nasi, sedangkan di indonesia sebaliknya. Karena eratnya hubungan antara bahasa dan kebudayaan, sehingga ada pakar yang menyamakan hubungan keduanya sebagai bayi kembar siam, dua hal yang tidak bisa dipisahkan. 4. Klasifikasi Bahasa Pendekatan-pendekatan dalam klasifikasi bahasa : a. Pendekatan Genetis / klasifikasi genetis / klasifikasi geneologis Dilakukan dengan melihat garis keturunan bahasa-bahasa itu, artinya suatu bahasa berasal dari yang lebih tua kemudian pecah dan menurunkan 2 bahasa baru. Berdasarkan kriteria bunyi dan arti yaitu atas kesamaan bentuk (bunyi) dan makna yang dikandung. b. Pendekatan Tipologis / klasifikasi tipologis Dilakukan berdasarkan dengan kesamaan tipe yang terdapat pada sejumlah bahasa seperti mengenai bunyi, morfem, kata, frase, kalimat sehingga dapat dilakukan pada semua tata bahasa. c. Pendekatan Areal / klasifikasi Areal Dilakukan berdasarkan adanya hubungan timbal balik antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain dalam satu areal, tanpa memperhatikan ada tidaknya kekerabatan kedua bahasa tersebut.

d. Pendekatan Sosiolinguistik / klasifikasi sosiolinguistik Dilakukan berdasarkan hubungan bahasa dan faktor-faktor masyarakat seperti status, fungsi, penilaian yang diberikan masyarakat terhadap bahasa itu. Klasifikasi ini dilakukan berdasarkan kriteria : 1. Historisitas (sejarah pemakaian bahasa) 2. Standardisasi (status bahasa formal atau tidak formal) 3. Vitalitas (ada tidaknya penutur bahasa secara aktif) 4. Homogenesitas (apakah tata bahasa dan leksikonnya diturunkan) 5. Bahasa Tulis dan Sistem Aksara Kajian prioritas linguistik adalah bahasa lisan (primer) dan bahasa tulisnya (sekunder). Bahasa lisan sebagai bahasa primer karena linguistik itu sendiri melihat bahasa adalah apa yang diucapkan. Bahasa tulis merupakan rekaman bahasa lisan, sebagai usaha manusia untuk menyimpan bahasanya sehingga masih bisa disampaikan kepada orang lain dalam ruang dan waktu berbeda. Hal ini harus sangat hati-hati dan penuh pemikiran karena peluang terjadi kesalahan dan kesalahpahaman sangat besar karena bila terjadi kesalahan tidak bisa langsung diperbaiki seperti pada bahasa lisan. Jenis-jenis aksara antara lain : aksara piktografis, aksara ideografis, aksara silabis dan aksara fonemis. Semua jenis aksara tersebut tidak ada yang bisa merekam bahasa lisan secara sempurna karena banyak unsur bahasa lisan seperti tekanan, intonasi dan nada yang tidak dapat digambarkan secara tepat dan akurat oleh bahasa tulis (aksara). Nama : Mita Yuni H. NIM : 1402408331