Teknik Simulasi Untuk Memprediksi Keandalan Lendutan Balok Statis Tertentu

dokumen-dokumen yang mirip
SIMULASI Kendalan (Reliability Simulation)*

KEANDALAN BALOK STATIS TERTENTU DENGAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS

BAB 1 PENDAHULUAN. Hampir semua fenomena di dunia ini memiliki beberapa ketidakpastian,

KEANDALAN STRUKTUR BALOK SEDERHANA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO PADA PERHITUNGAN MOMEN MAKSIMUM STRUKTUR PORTAL

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN REGANGAN LENTUR BALOK BAJA AKIBAT BEBAN TERPUSAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Tegangan Dalam Balok

BAB 1 PENDAHULUAN. mengikutkan konsep dasar, seperti kapasitas dan kesesuaian. Syarat-syarat yang

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING TAHAN GEMPA

ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG

ANALISIS KAPASITAS BALOK BETON BERTULANG DENGAN LUBANG PADA BADAN BALOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS METODE ELEMEN HINGGA DAN EKSPERIMENTAL PERHITUNGAN KURVA BEBAN-LENDUTAN BALOK BAJA ABSTRAK

ANALISIS CANTILEVER BEAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOLUSI NUMERIK TUGAS KULIAH

Bab 6 Defleksi Elastik Balok

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIKAL BALOK LAMINASI GLULAM I PRATEKAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

Kata kunci : Kolom, Buckling, Taper, Metode Beda Hingga, Beban Kritis MT 22

MAKALAH PRESENTASI DEFORMASI LENTUR BALOK. Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mekanika Bahan Yang Dibina Oleh Bapak Tri Kuncoro ST.MT

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

Desain Review Pier Flyover Bridge di Jakarta Jalur Tn.Abang Kp.Melayu

ANALISIS DINAMIK STRUKTUR GEDUNG DUA TOWER YANG TERHUBUNG OLEH BALOK SKYBRIDGE

Besarnya defleksi ditunjukan oleh pergeseran jarak y. Besarnya defleksi y pada setiap nilai x sepanjang balok disebut persamaan kurva defleksi balok

Jurnal Teknika Atw 1

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG TULANGAN GANDA ABSTRAK

PENGEMBANGAN PENGHALUSAN JARING ELEMEN SEGITIGA REGANGAN KONSTAN SECARA ADAPTIF

DESAIN TAHAN GEMPA BETON BERTULANG PENAHAN MOMEN MENENGAH BERDASARKAN SNI BETON DAN SNI GEMPA

ANALISA GEOMETRI NON-LINIER PELAT LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN SAP2000 DAN PERCOBAAN PEMBEBANAN. Andri Handoko

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

MODUL KULIAH. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III. Slamet Widodo, S.T., M.T.

PANJANG EFEKTIF UNTUK TEKUK TORSI LATERAL BALOK BAJA DENGAN PENAMPANG I (230S)

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

#12 SIMULASI MONTE CARLO

KEANDALAN KOMPONEN STRUKTUR KOLOM GEDUNG DENGAN KERUSAKAN DAN PENURUNAN PONDASI

KUAT LENTUR DAN PERILAKU BALOK PAPAN KAYU LAMINASI SILANG DENGAN PEREKAT (251M)

PELAT LANTAI DENGAN METODE ANALISIS DAN HASIL LAPANGAN

KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI ELEMEN TETRAHEDRON LINEAR DAN KUADRATIK UNTUK ANALISIS TEGANGAN TIGA DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB DAN GID

BAB IV ANALISA STRUKTUR

VISUALISASI PEMBELAJARAN DESAIN PENULANGAN DINDING GESER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI BALOK BETON UNTUK MENENTUKAN KUAT LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

ANALISA TAHANAN LATERAL DAN DEFLEKSI FONDASI GRUP TIANG PADA SISTEM TANAH BERLAPIS DENGAN VARIASI JUMLAH TIANG DALAM SATU GRUP

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

BAB IV EVALUASI KINERJA DINDING GESER

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. fisik menuntut perkembangan model struktur yang variatif, ekonomis, dan aman. Hal

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

KERUNTUHAN LENTUR BALOK PADA STRUKTUR JOINT BALOK-KOLOM BETON BERTULANG EKSTERIOR AKIBAT BEBAN SIKLIK

A. ADHA. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia Corresponding author:

KAJIAN KEANDALAN STRUKTUR TABUNG DALAM TABUNG TERHADAP GAYA GEMPA

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III LANDASAN TEORI

Bab V Implementasi Dan Pembahasan Metode Elemen Hingga Pada Struktur Shell

PEMODELAN NUMERIK METODE ELEMEN HINGGA NONLINIER STRUKTUR BALOK TINGGI BETON BERTULANG ABSTRAK

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Studi Defleksi Balok Beton Bertulang Pada Sistem Rangka Dengan Bantuan Perangkat Lunak Berbasis Metode Elemen Hingga

Kemungkinan Terjadinya Retak pada Balok Pratekan Full Prestressing ABSTRAK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

IV. DEFLEKSI BALOK ELASTIS: METODE INTEGRASI GANDA

ANALISIS CELLULAR BEAM DENGAN METODE PENDEKATAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS TUGAS AKHIR. Anton Wijaya

STUDI ANALISIS PEMODELAN TULANGAN BAJA VANADIUM DAN TEMPCORE DENGAN SOFTWARE KOMPUTER

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

ANALISIS ELASTOPLASTIS PORTAL GABEL BAJA DENGAN MEMPERHITUNGKAN STRAIN HARDENING

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA UNTUK BENTANG PANJANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER

DISTRIBUSI ERLANG DAN PENERAPANNYA. Rini Kurniasih 1, Getut Pramesti 2 Mahasiswi Pendidikan Matematika FKIP UNS, Dosen Pendidikan Matematika FKIP UNS

VARIABEL DASAR DAN BIDANG RUNTUH*

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON MUTU NORMAL YETRO BAYANO

PERHITUNGAN SIMPANGAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KOMPARASI MODEL PEMBALOKAN ARAH RADIAL DAN GRID)

PENELITIAN EKSPERIMENTAL KUAT LELEH LENTUR (F yb ) BAUT

3- Deformasi Struktur

KUAT LENTUR DAN PERILAKU BALOK PAPAN KAYU LAMINASI SILANG DENGAN PAKU (252M)

A. Penelitian Lapangan

Pertemuan V,VI III. Gaya Geser dan Momen Lentur

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI KUBUS DAN SILINDER UNTUK MENETUKAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

STUDI PEMODELAN INELASTIK DAN EVALUASI KINERJA STRUKTUR GANDA DENGAN MIDAS/Gen TM

ANALISIS LENDUTAN SEKETIKA DAN JANGKA PANJANG PADA STRUKTUR PELAT DUA ARAH. Trinov Aryanto NRP : Pembimbing : Daud Rahmat Wiyono, Ir., M.Sc.

DIAGRAM BAGAN ALIR PENELITIAN

ANALISIS PENGHUBUNG GESER (SHEAR CONNECTOR) PADA BALOK BAJA DAN PELAT BETON

BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB III LANDASAN TEORI

Definisi Balok Statis Tak Tentu

Transkripsi:

Teknik Simulasi Untuk Memprediksi Keandalan Lendutan Balok Statis Tertentu Yosafat Aji Pranata Abstrak Balok merupakan salah satu elemen struktur utama pada struktur bangunan gedung. Salah satu kriteria kenyamanan suatu struktur adalah lendutan. Beberapa metode penyelesaian, yaitu perhitungan secara analitis dengan metode integrasi momen lentur, metode balok konjugasi, atau simulasi numerik metode elemen hingga dapat dilakukan untuk menghitung lendutan. Pada suatu formulasi persamaan implisit dengan adanya suatu parameter ketidakpastian, perlu dilakukan perhitungan keandalan. Penulisan ini bertujuan melakukan simulasi metode elemen hingga untuk menentukan lendutan dan melakukan simulasi Monte Carlo untuk memprediksi keandalannya. Studi kasus menggunakan model balok kantilever statis tertentu, penampang segiempat dengan lebar dan tinggi penampang 300 mm dan 600 mm, panjang bentang balok 4 m. Kondisi tumpuan jepit-bebas pada kedua ujung, dengan beban terpusat sebesar 1500 N di ujung bebas. Simulasi Monte Carlo menggunakan beban terpusat sebagai bilangan acak dengan distribusi seragam dan normal. Hasil studi menunjukkan bahwa lendutan perhitungan secara analitis diperoleh 0,2963 mm, simulasi MEH 0,30071 mm, dan simulasi Monte Carlo untuk 10, 100, 10000, dan 100000 data acak terdistribusi seragam berturut-turut 0,3095 mm, 0,30067 mm, 0,29768 mm, dan 0,29635 mm, sedangkan simulasi dengan data acak terdistribusi normal diperoleh berturut-turut 0,29632 mm, 0,29632 mm, 0,29648 mm, dan 0,29637 mm. Hal ini menunjukkan bahwa simulasi Monte Carlo cukup rasional digunakan untuk memprediksi keandalan lendutan pada balok. Kata kunci : Balok statis tertentu, Monte Carlo, Metode Elemen Hingga, Lendutan. 1. Pendahuluan Permasalahan mengenai ketidakpastian berhubungan erat dalam perencanaan suatu struktur. Parameter-parameter dalam pemodelan suatu elemen struktur bukanlah suatu jumlah yang benar-benar diketahui, tetapi nilai prediksi atau bilangan acak. Sebagai contoh adalah beban yang bekerja pada struktur, modulus elastisitas, dimensi penampang, dan sebagainya. Maka dalam perencanaan struktur diperlukan pula perhitungan keandalan atau probabilitas terhadap kegagalan. Pada saat ini terdapat beberapa teknik simulasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan numerik yang berhubungan dengan keandalan struktur. Sebagai contoh teknik Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha - Jln. Suria Sumantri 65, Bandung 40164 E-mail : yosafat.ap@eng.maranatha.edu

STR_44 simulasi Monte Carlo, simulasi Latin Hypercube Sampling, dan simulasi rosenblueth s 2K+1 point estimate. Dalam beberapa hal mungkin saja suatu persamaan numerik ternyata sangatlah kompleks dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan persamaan tersebut dalam satu kali trial dibutuhkan waktu lama. Maka hasilnya, untuk ribuan bahkan jutaan simulasi tentu menjadi sangat lama. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik untuk menyelesaikan hal ini, dengan menghasilkan jawaban yang rasional dan memiliki tingkat ketelitian yang cukup baik. Tujuan dalam penulisan ini sebagai berikut: 1. melakukan simulasi Metode Elemen Hingga untuk menentukan lendutan balok, 2. melakukan simulasi Monte Carlo untuk memprediksi keandalan lendutan balok. Ruang lingkup dalam penulisan ini sebagai berikut: 1. model struktur yang ditinjau adalah balok kantilever statis tertentu, 2. asumsi tumpuan yang digunakan adalah jepit-bebas pada ujung-ujung balok, 3. beban yang bekerja adalah beban terpusat di ujung bebas, 4. asumsi berat sendiri balok dan deformasi geser diabaikan, 5. simulasi menggunakan beban terpusat sebagai parameter bilangan acak dengan distribusi seragam dan normal. 2. Tinjauan Literatur 2.1. Teknik Simulasi Monte Carlo Teknik simulasi Monte Carlo merupakan suatu teknik spesial dimana kita dapat membangkitkan beberapa hasil numerik tanpa secara aktual melakukan suatu tes eksperimen. Kita dapat menggunakan hasil dari tes sebelumnya yang pernah dilakukan untuk menentukan distribusi probabilitas dari parameter-parameter yang ditinjau dalam kasus tersebut. Kemudian kita menggunakan informasi ini untuk membangkitkan parameter-paramater data numerik. Dasar dari prosedur teknik simulasi Monte Carlo adalah membangkitkan bilangan acak yang terdistribusi seragam antara 0 dan 1.

STR_45 Gambar 2.1. Simulasi Monte Carlo [Nowak, 2000] Metode monte carlo seringkali diterapkan dalam tiga situasi: 1. untuk menyelesaikan suatu problem kompleks dengan solusi pendekatan, 2. untuk menyelesaikan suatu problem kompleks yang pada umumnya dalam penyelesaiannya dilakukan penyederhanaan asumsi. Dengan simulasi Monte Carlo, problem asli dapat dipelajari tanpa asumsi tersebut, 3. untuk digunakan dalam cek hasil dari teknik simulasi yang lain. 2.2. Bilangan Acak dengan Distribusi Seragam Pada bilangan acak dengan distribusi seragam, fungsi PDF (probability density function) bernilai konstan untuk semua kemungkinan nilai dari bilangan acak dengan a dan b adalah batas. Persamaan PDF, mean dan variansi dapat dihitung dengan Persamaan 1, Persamaan 2, dan Persamaan 3. 1 PDF = f ( x) = b a 0 a+ b µ = 2 a x b sebaliknya (1) (2)

STR_46 σ 2 = ( b a) 2 12 (3) 2.3. Bilangan Acak dengan Distribusi Normal Bilangan acak dengan distribusi seragam merupakan komponen penting dalam teori keandalan struktur. Fungsi PDF dan CDF, dan pembangkit bilangan acak dapat dihitung dengan Persamaan 4, Persamaan 5, dan Persamaan 6. f 2 1 1 x µ ( x) = exp σ 2 2 σ π Φ ( z) = 1 Φ( z) (5) (4) = µ + Z. σ (6) keterangan: µ dan σ adalah mean dan standar deviasi. (a). bilangan acak seragam (b). bilangan acak normal Gambar 2.2. PDF dan CDF [Nowak, 2000] 2.4. Metode Elemen Hingga Metode elemen hingga (MEH) merupakan suatu simulasi numerik untuk mendapatkan suatu hasil pendekatan, dari suatu masalah dengan syarat-syarat batas tertentu. Banyak dijumpai permasalahan yang berhubungan dengan perhitungan numerik. Pada suatu tingkat-tingkat permasalahan tertentu, penyelesaian tidak dapat diselesaikan dengan metode analitis, sehingga perlu digunakan pendekatan metode elemen hingga sebagai solusinya. Konsep elemen hingga merupakan bagian-bagian kecil dari struktur aktual. Namun, secara umum struktur aktual

STR_47 perilakunya tidaklah demikian. Pemodelan MEH hanyalah merupakan sebuah model elemen hingga yang mungkin pada struktur aktualnya. Gambar 2.3. Skema Metode Elemen Hingga [Cook, et al., 2004] 2.5. Lendutan Balok Statis Tertentu Suatu balok dengan sumbu longitudinal lurus dibebani oleh gaya-gaya lateral, maka sumbu tersebut akan terdeformasi menjadi suatu lengkungan, yang disebut kurva defleksi balok [Gere, 2001]. Gambar 2.4. (a). Free-body diagrams, (b). Lendutan balok, dan (c). Model 3D balok kantilever Beberapa metode analitis dapat dilakukan untuk mendapatkan persamaan lendutan, yaitu antara lain metode integrasi momen lentur, metode balok konjugasi, dan lain sebagainya. Untuk balok kantilever statis tertentu dengan beban terpusat diujung bebas, seperti terlihat pada Gambar 4.a dan Gambar 4.c, persamaan umum lendutan dapat dihitung dengan Persamaan 7. (c). v ( x) 3 2 = P. x P. L. x 6. E. I 2. E. I (7)

STR_48 3. Studi Kasus dan Pembahasan Penulisan ini menggunakan studi kasus berupa balok kantilever statis tertentu (tumpuan : jepitbebas) dengan beban terpusat pada ujung bebas, bentuk penampang segiempat dengan dimensi dan ukuran penampang b = 300 mm dan h = 600 mm. Panjang bentang balok 4 meter. Beban terpusat (P) sebesar 1500 N. Asumsi modulus elastisitas (E) sebesar 20000 MPa. 3.1. Asumsi Data Beban Simulasi menggunakan parameter bilangan acak beban terpusat, dengan distribusi seragam dan normal masing-masing 4 set data yaitu ; 10, 100, 10000, dan 100000 data. (a). 10 data (b). 100 data (c). 10000 data (d). 100000 data Gambar 2.5. Bilangan acak dengan disribusi seragam

STR_49 (a). 10 data (b). 100 data (c). 10000 data (d). 100000 data Gambar 2.6. Bilangan acak dengan disribusi normal Data sintetik yang digunakan pada masing-masing set data tersebut dibangkitkan dengan range beban antara 1000 N sampai dengan 2000 N, baik pada bilangan acak seragam dan bilangan acak normal. 3.2. Penyelesaian dengan cara Analitis Penyelesaian secara analitis dapat dihitung dengan Persamaan 7. Lendutan maksimum terjadi pada ujung bebas balok, atau x = 4 meter. δ maks 3 2 3 P.( L) P. L.( L) P. L = v( L) = = = 0, 296296 6. E. I 2. E. I 3. E. I meter 3.3. Penyelesaian dengan Metode Elemen Hingga Simulasi numerik MEH dilakukan dengan software SAP2000 [CSI, 2006], dengan model balok menggunakan properti solid. Untuk mendapatkan hasil dengan tingkat ketelitian yang cukup baik (konvergen), maka dilakukan simulasi pada beberapa pemodelan dengan variasi jumlah elemen yang berbeda. Model-model yang digunakan dalam simulasi dapat dilihat pada Gambar 2.7.

STR_50 (a). 1 elemen (b). 2 elemen (c). 16 elemen (d). 32 elemen (e). 256 elemen (f). 2048 elemen Gambar 2.7. Beberapa model untuk simulasi MEH. Selanjutnya dilakukan simulasi dengan software SAP2000. Hasil simulasi selengkapnya ditampilkan dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1. Simulasi numerik MEH. Model Jumlah Elemen Lendutan (mm) % relatif M1 1 0,22368 - M2 2 0,27707 23,87 M3 16 0,29072 4,93 M4 32 0,29675 2,07 M5 256 0,29943 0,90 M6 2048 0,30071 0,43 Hasil simulasi memperlihatkan bahwa tingkat % relatif pada model dengan jumlah elemen yang semakin banyak (atau model dengan ukuran elemen yang semakin diperkecil) menjadi semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa pada model balok-m6, hasil lendutan dapat dianggap konvergen karena tingkat % relatif sebesar 0,43 %. 3.4. Simulasi Monte Carlo Analisis keandalan lendutan dilakukan dengan menggunakan persamaan lendutan dari metode analitis (Persamaan 7). Dalam penulisan ini, data sintetik berupa bilangan-bilangan acak distribusi seragam dan normal dibangkitkan masing-masing 4 set data, yaitu 10, 100, 10000, dan 100000 data dengan menggunakan software MATLAB [Mathworks, 2005]. Selanjutnya dilakukan simulasi untuk tiap set data. Hasil simulasi selengkapnya ditampilkan dalam Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.

STR_51 Tabel 3.2. Hasil simulasi untuk bilangan acak seragam Jumlah Data Defleksi (mean) 10 0,30950 100 0,30067 10000 0,29768 100000 0,29635 Tabel 3.3. Hasil simulasi untuk bilangan acak normal Jumlah Data Defleksi (mean) Standar Deviasi 10 0,29632 0,016122 100 0,29632 0,015417 10000 0,29648 0,019936 100000 0,29637 0,019837 3.5. Pembahasan Secara umum, dapat dilihat bahwa hasil perhitungan lendutan secara analitis diperoleh sebesar 0,296296 meter, hasil simulasi numerik MEH diperoleh sebesar 0,30071 meter. Perbedaan hasil antara simulasi MEH dengan analitis sebesar 1,49 %. Perbedaan hasil simulasi Monte Carlo dengan analitis untuk 10, 100, 10000, dan 100000 data bilangan acak seragam berturutturut 4,46 %, 1,48 %, 0,47 %, dan 0,018 %. Perbedaan hasil simulasi Monte Carlo dengan analitis untuk 10, 100, 10000, dan 100000 data bilangan acak normal berturut-turut 0,008%, 0,008%, 0,062%, dan 0,025%. 4. Kesimpulan Kesimpulan dari penulisan ini sebagai berikut: 1. simulasi numerik MEH menghasilkan tingkat ketelitian semakin tinggi sampai dengan konvergen, dengan membagi elemen semakin kecil / jumlah elemen diperbanyak pada model balok, 2. simulasi Monte Carlo dengan bilangan acak terdistribusi seragam memberikan perbedaan hasil berkisar antar 0,018 % - 4,46 %, 3. simulasi Monte Carlo dengan bilangan acak terdistribusi normal memberikan perbedaan hasil berkisar antar 0,008 % - 0,025 %, 4. simulasi numerik MEH cukup baik digunakan untuk menghitung lendutan balok, hal ini dapat dilihat dari hasil tingkat ketelitian yang semakin baik (konvergen),

STR_52 5. simulasi Monte Carlo cukup baik dan rasional untuk memprediksi keandalan lendutan balok, hal ini dapat dilihat dari hasil tingkat ketelitian yang cukup tinggi. 5. Referensi Computer and Structures, Inc. (2006), SAP2000 Advanced Tutorials, Computer and Structures, Inc., Berkeley, CA. Cook, R.D., Malkus, D.S., Plesha, M.E., Witt, R.J. (2004), Concepts and Applications of Finite Element Analysis, John Wiley and Sons, Inc. Gere, J.M. (2001), Mechanics of Materials 5 th Edition, Brooks/Cole, Thomson Learning. Nowak, A.S., Collins, K.R. (2000), Reliability of Structures, McGraw-Hill Book Co, Singapore. Setiawan, S. (2006), Keandalan Struktur Balok Sederhana dengan Simulasi Monte Carlo, Tugas Akhir, Universitas Kristen Maranatha. The Mathworks, Inc. (2005), Matlab Documentation Release 14 with service pack 3, The Mathworks, Inc. Todinov, M. (2005), Reliability and Risk Models : Setting Reliability Requirements, John Wiley and Sons, Inc. url: http://www.wikipedia.org