Review Pert 2 HARDWARE SIKLUS INSTRUKSI FIRMWARE SOFTWARE SISTEM OPERASI APLIKASI MENGAMBIL INSTRUSI MENJALANAN INSTRUKSI PROCESSOR MEMORI DEVICE I/O

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Operasi. Partisi Statis, Partisi Dinamis Sistem Paging dan Segmentasi. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI. Modul ke: Fakultas FASILKOM

Fungsi Manajemen Memori

Sistem Operasi Komputer MANAJEMEN MEMORI

MANAJEMEN MEMORI. Memory manager : Salah satu bagian sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses mana yang diletakkan pada antrian.

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

SISTEM MANAJEMEN FILE

5.11. Pokok penyelesaian masalah kongkurensi

MANAJEMAN MEMORI PEMARTISIAN DINAMIS

3/30/2016. Manajemen Memori. Manajemen Memori. Manajemen memori pada sistem Monoprogramming Manajemen memori pada sistem Multiprogramming

MANAJEMEN MEMORI PEMARTISIAN STATIS

Sistem Operasi. Struktur Sistem Komputer. Adhitya Nugraha. Fasilkom 10/6/2014

MANAJEMEN MEMORI. Manajemen Memori 1

PENGELOLAAN MEMORY AGUS PAMUJI. SISTEM OPERASI - Pengelolaan Memory

Klasifikasi Perangkat I/O

MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI

Struktur Sistem Komputer

SISTEM MANAJEMEN FILE. Haryono Setiadi, ST, M.Eng D3 Ilkom UNS

SISTEM OPERASI. Sifat yang dimiliki File SISTEM MANAJEMEN FILE. Sasaran Manajemen File. Hendri Sopryadi - Sistem Operasi 2008/09 1

KONSEP DASAR SISTEM BERKAS. Nila Feby Puspitasari

Quis. 5. Contoh dari jenis-jenis sistem operasi berdasarkan interface adalah

ORGANISASI FILE. Pendahuluan Sasaran Manajemen File Fungsi Manajemen File Arsitektur File Performansi File Parameter Performansi File Struktur File

Struktur Sistem Komputer

Sistem Operasi Komputer. Pertemuan VIII Manajemen Memori

MAKALAH MANAJEMEN INPUT & OUTPUT. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah. Sistem Operasi

Pertemuan 5 MANAJEMEN PERANGKAT INPUT/OUTPUT

1. Helga Hiwy 2. Erni Gombo 3. Imelda Florensia 4. Claudio Wayong 5. Vedra Simbala. Published By Stefanikha69

I. Struktur Sistem Operasi

RESUME SISTEM OPERASI MAIN MEMORI

Bab 10. Implementasi Sistem File POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 10.1 STRUKTUR SISTEM FILE

SISTEM OPERASI. Oleh:

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer. Input/Output

Sistem komputer. Tiga komponen utama :

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU

P10 Media I/O Universitas Mercu Buana Yogyakarta

ORGANISASI KOMPUTER 1

Review Pert 3. Pencatatan Pemakaian Memori: 1.Memakai bit 2. Memakai senarai berkait Penggunaan Memori : fit, fragmen, fragmentasi

Organisasi & Arsitektur Komputer

Struktur Sistem Komputer

Operating System. Manajemen Memori. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Tahun Akademik 2014/2015 Semester II. DIG1I3 - Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi

Understanding Operating Systems Fifth Edition

MANAJEMEN MEMORI MAKALAH SISTEM OPERASI

Arsitektur Komputer II AUB SURAKARTA

Perangkat Keras Masukan/Keluaran. Kelompok : Intan Sari H. H. Z Verra Mukty

Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran)

Operating System. I/O System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Tujuan Pembelajaran. Memahami proses swapping Memahami proses alokasi memori berurutan (Contiguous Memori Allocation)

BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse

Organisasi SistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi. Ptputraastawa.wordpress.com

1/3/2013. Konsep Dasar memori

Arsitektur Sistem Komputer. Operasi Sistem Komputer. Struktur Sistem Komputer. Review:

MANAJEMEN PROSES. Pointer State proses Keadaan proses: Keadaan mungkin, new, ready, running, waiting, halted, dan juga banyak lagi.

Manajemen Memori (P ( ertemuan ke ert -12) Oktober 2014

Bab 8. Memori Virtual POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 8.1 LATAR BELAKANG

Sistem Operasi Pertemuan 1 Arsitektur Komputer. (Penyegaran) H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ.

Rangkuman Materi Presentasi AOK. Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA. (Direct Memory Access)

Pertemuan ke - 12 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST

PENDAHULUAN. Pertemuan 1 1

ORGANISASI FILE. Hani Irmayanti, M.Kom

Modul ke: Sistem Operasi. Komponen Sistem Operasi dan Fungsi-Fungsinya. Fakultas FASILKOM. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI.

1. Address Binding. Sebuah program ditempatkan dalam disk dalam bentuk berkas biner Sebelum dieksekusi, sebuah program harus ditempatkan di memori.

Bab 7 MANAJEMEN PERANGKAT MASUKAN/KELUARAN

KELOMPOK 1 PERANGKAT LUNAK SISTEM

Aditya Wikan Mahastama

ORGANISASI FILE BASIS DATA I - DIAN DHARMAYANTI

APLIKASI KOMPUTER. Komponen Dasar Komputer & Sistem Operasi. Chalifa Chazar MN- APLIKASI KOMPUTER (MANAJEMEN)

4 Implementasi Proses

3. Sebutkan perbedaan program dan proses berdasarkan keberadaan,sifat dan unsur pembentukan Jawab : Timeout. Dispatch.

BAB 2 STRUKTUR SISTEM OPERASI. Komponen Sistem Operasi

Arsitektur Dan Organisasi Komputer. Pengantar Arsitektur Organisasi Komputer

1. Pendahuluan. 2. File Implementasi Penyimpanan File

Direktori yang diperlihatkan pada gambar 1. tersebut adalah untuk satu unit (mis. disk pack atau tape reel) dari penyimpanan sekunder. Labelnya berisi

MICROPROCESSOR. Published by. imeldaflorensia91

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT

Sistem Operasi. Divais Input/Output 2016

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse

Konsep Dasar Sistem Operasi

Bab 7 MANAJEMEN PERANGKAT MASUKAN/KELUARAN

DEFINISI SISTEM OPERASI

slide - Manajemen Proses, meliputi : konsep proses, metode penjadualan proses, komunikasi antar proses, sinkronisasi proses dan deadlock.

Pertemuan 2. Struktur Sistem Operasi

Sistem Operasi Pertemuan 7 Pengelolaan Memory. H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ. Trunojoyo

MATERI 7 SISTEM OPERASI

1. Memori manajer 2. Manajemen memori dengan swapping dan paging

STRUKTUR SISTEM OPERASI

MANAJEMEN MEMORI DENGAN METODE SWAPPING. By JKusnendar

SISTEM OPERASI. CSP 2702 Semester/SKS : 4/3 Program Studi : Sistem Komputer Kamis, Ruang : P-22

Arsitektur Komputer dan Pengenalan Sistem Operasi

BAB I PENDAHULUAN. Klasifikasi Data. Sistem Berkas & Akses

STRUKTUR SISTEM OPERASI

MENGENAL SISTEM KOMPUTER

DBMS & Organisasi File

Struktur Sistem Operasi

12 Input / Output. Sistem I/O. Hardware I/O. Struktur PC Bus

1.Proses control block dalam istilah lain Taks controlling block, Taks struct, atau Switchframe. Jelaskan dan berikan gambaran proses control block?

MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2

Transkripsi:

HARDWARE SOFTWARE FIRMWARE PROCESSOR ALU REGISTER CU SISTEM OPERASI MEMORI MEMORI REGISTER MEMORI CASE MEMORI KERJA DISK MAGNETIK DIS OPTIK MAGNETIC TAPE DEVICE I/O K.MEKANIK K.ELEKTRONIK INTERKONEKSI ANTAR KOMPONEN(BUS) BUS ALAMAT BUS KONTROL BUS DATA SIKLUS INSTRUKSI APLIKASI MENGAMBIL INSTRUSI MENJALANAN INSTRUKSI Review Pert 2

Pertemuan 3 Manajemen Memori, Manajemen Masukan-Keluaran Dan Manajemen File

I. MANAJEMEN MEMORI Terdapat 2 (dua) manajemen memori : a. manajeman memori statis Dengan pemartisian statis, jumlah, lokasi dan ukuran proses dimemori tidak beragam sepanjang waktu secara tetap. b. manajemen memori dinamis Dengan pemartisian dinamis, jumlah, lokasi dan ukuran proses dimemori dapat beragam sepanjang waktu secara dinamis.

1. Manajemen Memori Berdasarkan Alokasi memori Terdapat 2 (dua) cara menempatkan informasi ke dalam memori kerja, yaitu: a. Alokasi Memori Berurutan (Contiguous Allocation) Pada alokasi memori berurutan, setiap proses menempati satu blok tunggal lokasi memori yang berurutan. Kelebihan : sederhana, tidak ada rongga memory bersebaran, proses berurutan dapat dieksekusi secara cepat. Kekurangan : memori boros, tidak dapat disisip apabila tidak ada satu blok memori yang mencukupi.

b. Alokasi Memori Tak Berurutan (Non Contiguous Allocation) Program/proses ditempatkan pada beberapa segmen berserakan, tidak perlu saling berdekatan atau berurutan. Biasanya digunakan untuk lokasi memori maya sebagai lokasi page-page. Kelebihan : sistem dapat memanfaatkan memori utama secara lebih efesien, dan sistem opersi masih dapat menyisip proses bila jumlah lubang-lubang memori cukup untuk memuat proses yang akan dieksekusi. Kekurangan : memerlukan pengendalian yang lebih rumit dan memori jadi banyak yang berserakan tidak terpakai.

Alokasi pada sistem multiprogramming Alokasi berurut (contiguous) Alokasi tidak berurut (non- contiguous) Partisi statis Partisi dinamis Sistem buddy Paging Segmenta si kombinasi

Terdapat 2 (dua) macam pemilahan, yaitu: a. Berpilah suku (paging) Informasi atau pekerjaan di dalam memori dukung dipilah ke dalam sejumlah suku (page), dan memori kerja dipilah ke dalam sejumlah rangka (frame) b. Berpilah segmen (segmentasi) Pilahan yang ukuran segmen disesuaikan dengan isi segmen Salah satu macam pemilahan gabungan suku dan segmen adalah pemilahan suku bersegmen, dimana suku dikelompokan ke dalam sejumlah segmen.

Chace Memory Memor Utama Memori Sekunder Gambar 3.1. Hubungan Chace memory, Memori Utama dan Memori Sekunder Chace memory memiliki kecepatan lebih tinggi sebagai memori antara yang mempercepat proses pada memory kerja, juga sebagai transit lalulintas data selama proses dengan sumberdaya lain pada memori utama.

SWAPPING Pemindahan proses dari memori utama ke disk dan sebaliknya disebut swapping

. 2. Manajemen memori berdasarkan keberadaan : a. Dengan Swapping ( dengan kemampuan memindahan citra/gambaran proses antara memori utama dan disk selama eksekusi) b. Tanpa Swapping ( tanpa memindahan citra/gambaran proses antara memori utama dan disk selama eksekusi) 3. Manajemen memori Tanpa Swapping terdiri dari a. Monoprogramming. Ciri-ciri: Hanya satu proses pd satu saat Hanya satu proses menggunakan semua memori Pemakai memuatkan program ke semua memori Program mengambil kendali seluruh mesin.

» Embedded system (mikro controller) --> untuk mengendalikan alat agar bersifat intelejen dlm menyediakan satu fungsi spesifik.dapat di[akai untuk sistem kecil yaitu sistem tempelan (menempel di sistem lain). Keperluan dapat diprogramkan di mikroprosesor dg memori kecil (1-64kb) Contoh: intel 8051 Sistem pada mobil mewah, di dalamnya terdapat >50 mikroprosesor yg mengendalikan fungsi spesifik (pengendalian rem, suspensi, kemudi). SO di RAM Program Pemakai di RAM Memori tak dipakai» Proteksi pada monoprogramming sederhana - -> Cara memproteksi rutin2 sistem operasi dari penghancuran program pemakai. Diproteksi menggunakan boundary register(register batas) =Register batas

b. multiprogramming dengan pemartisian statis. Multiprogramming digunakan untuk: mempermudah pemrogram, memberi layanan interaktif ke beberapa org scr simultan, efisiensi sumber daya, eksekusi lebh murah jika proses besar dibagi menjadi proses kecil. >> Strategi penempatan program ke partisi (Partisi ukuran sama dan berbeda. >> Relokasi --> Adalah masalah penempatan proses sesuai alamat fisik sehubungan alamat partisi memori dimana proses ditempatkan. Proses dapat ditempatkan pada partisi-partisi berbeda menurut keadaan sistem saat itu. Pengalamatan fisik secara absolut untuk proses tidak dapat dilakukan. >> Proteksi pada multi programming: bekerja dg. Banyak proses di satu sistem scr bersamaan dikawatirkan proses menggunakan atau memodifikasi daerah yg dikuasai proses lain. >> Fragmentasi pada pemartisian statis : penyiaan. Pemborosan memori akan terjai pada setiap organisasi penyimpanan

Pemartisian tetap dg satu antrian Pemartisian tetap dg banyak antrian Relokasi Relokasi & proteksi Multiprogramming

4. Manajemen memori pada multi programming a. dengan swapping, multiprogramming sistem timesharing dapat ditingkatkan kinerjanya dg memindah proses-proses blocek ke disk dan hanya memasukan proses ready ke memori utama. b. dengan pemartisian Dinamis» adanya lubang-lubang kecil dimemori» proses tumbuh berkembang Memori untuk SO Proses 0 Proses 1 Proses 2 Proses 3 Proses 4 Memori untuk SO Proses 0 Bebas Proses 2 Proses 3 Proses 4

5. Pencatatan Pemakaian Memori a. Pencatatan memakai peta bit --> 0 untuk memori bebas, 1 untuk memori terpakai proses Masalah pada peta bit adalah penetapan mengenai ukuran unit alokasi memori,yaitu : Unit lokasi memori berukuran kecil berarti membesarkan ukuran peta bit. Unit alokasi memori n berukuran besar berarti peta bit kecil tapi memori banyak disiakan pada unit terakhir jika ukuran proses bukan kelipatan unit alokasi b. Pencatatan memakai penghubung/ senarai berkait--> Sistem operasi mengelola senarai berkait (linked list) untuk segmensegmen memori yang telah dialokasikan dan bebas. Segmen memori menyatakan memori untuk proses atau memori yang bebas (lubang). Senarai segmen diurutkan sesuai alamat blok.

6. Penggunaan memori Pencocokan ukuran informasi ke penggalan memori kerja disebut sebagai fit Bagian dari memori kerja yang tidak terpakai dan letaknya tersebar di banyak wilayah memori kerja disebut sebagai fragmen Peristiwa terjadinya fragmen disebut fragmentasi

7. Pencocokan (fit) dan fragmentasi Beberapa jenis strategi pencocokan antara lain: Cocok pertama (first fit) Pencocokan terjadi menurut antrian informasi Cocok pertama berdaur (cyclical first fit) Pencocokan tidak harus dimulai dari urutan penggalan memori yang pertama, tetapi dapat dilakukan setelah terjadi pencocokan sebelumnya. Cocok terbaik (best fit) Pencocokan dilakukan sesuai dengan penggalan memori yang ukurannya pas. Cocok terburuk (Worst fit) Informasi akan menempati penggalan yang ukurannya terbesar.

Gambar 3.2 algoritma best,fist,next,worst fit

8. Fragmentasi Menurut prosesnya terdapat dua macam fragmentasi : a. Fragmentasi internal Kelebihan memori pada penggalan memori ketika penggalan memori itu menerima penggalan informasi yang berukuran kurang dari ukuran penggalan memori b. Fragmentasi Ekternal Penggalan memori bebas yang ukurannya terlalu kecil untuk dapat menampung penggalan informasi yang akan dimuat ke penggalan memori itu. Contoh : Proses

9. Sistem Buddy Sistem buddy adalah algoritma pengelolaan memori yang memanfaatkan kelebihan penggunaan bilangan biner dalam pengalamatan memori. Karakteristik bilangan biner digunakan untuk mempercepat Penggabungan lubang-lubang berdekatan ketika proses Terakhir atau dikeluarkan. Mekanisme pengelolaan sistem buddy tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan.

Keunggulan Sistem Buddy 1. Sistem buddy mempunyai keunggulan dibanding algoritma-algoritma yang mengurutkan blok-blok berdasarkan ukuran. Ketika blok berukuran 2k dibebaskan, maka manajer memori hanya mencari pada senarai lubang 2k untuk memeriksa apakah dapat dilakukan penggabungan. Pada algoritma algoritma lain yang memungkinkan blok-blok memori dipecah dalam sembarang ukuran, seluruh senarai harus dicari. 2. Dealokasi pada sistem buddy dapat dilakukan dengan cepat.

Kelemahan Sistem Buddy 1. Utilisasi memori pada sistem buddy sangat tidak efisien. 2. Masalah ini muncul dari dari kenyataan bahwa semua permintaan dibulatkan ke 2k terdekat yang dapat memuat. Proses berukuran 35 kb harus dialokasikan di 64 kb, terdapat 29 kb yang disiakan. Overhead ini disebut fragmentasi internal karena memori yang disiakan adalah internal terhadap segmen-segmen yang dialokasikan

10. Alokasi Ruang Swap pada Disk. Terdapat dua strategi utama penempatan proses yang dikeluarkan dari memori utama (swapout) ke disk, yaitu : a. Ruang disk tempat swap dialokasikan begitu diperlukan -> Ketika proses harus dikeluarkan dari memori utama, ruang disk segera dialokasikan sesuai ukuran proses. Untuk itu diperlukan algoritma untuk mengelola ruang disk seperti untuk mengelola memori utama. Ketika proses dimasukkan kembali ke memori utama segera ruang disk untuk swap didealokasikan.

Alokasi ruang swap (Continue) 2. Ruang disk tempat swap dialokasikan lebih dulu ->Saat proses diciptakan, ruang swap pada disk dialokasikan. Ketika proses harus dikeluarkan dari memori utama, proses selalu ditempatkan ke ruang yang telah dialokasikan, bukan ke tempat-tempat berbeda setiap kali terjadi swap-out. Ketika proses berakhir, ruang swap pada disk didealokasikan.

MANAJEMEN PERANGKAT MASUKAN / KELUARAN DAN MANAJEMEN FILE II. Manajemen Perangkat Masukan/keluaran Fungsi manajemen perangkat masukan keluaran : Mengirim perintah keperangkat masukan/keluaran agar menyediakan layanan. Menangani interupsi perangkat masuakan/keluaran Menangani kesalahan pada perangkat masukan/keluaran Menyediakan interface ke pemakai

1. Klasifikasi Perangkat I/O a. Klasifikasi Perangkat I/O berdasarkan sifat aliran datanya, Berorientasi blok --> Menyimpan, Menerima dan mengirim informasi sebagai blok berukuran tetap 128 1024 dan memiliki lamat tersendiri (disk, tape,cdrom) Karakter --> Perangkat yang menerima dan mengirim aliran karakter tanpa membentuk sustu struktur blok (terminal, line printer, interface jaringan) b. Klasifikasi Perangkat I/O berdasarkan sasaran komunikasi, Terbaca oleh manusia --> Alat yang digunakan untuk komunikasi dgn manusia Terbaca oleh mesin -->Alat yg digunakan untuk berkomunikasi dgn perangkat elektronik Untuk komunikasi --> alat yg digunakan untuk komunikasi dengan perangkat jarak jauh

Pemrograman Perangkat I/O 2. Teknik Pemrograman Perangkat I/O a. Programmed I/O atau Polling System Ketika Alat I/O menangani Permintaan, alat menset bit status di register status perangkat, alat tidak memberitahukan ke pemroses saat tugas telah selesai sehingga procesor harus selalu memeriksa register tersebut secara periodik dan melakukan tindakan berdasarkan status yang dibaca

b. Masukan/keluaran dikendalikan interupsi (interrupt I/O) I/O dikendalikan interupsi. Teknik I/O dituntun interupsi mempunyai mekanisme kerja sebagai berikut : Pemroses memberi instruksi ke perangkat I/O kemudian melanjutkan melakukan pekerjaan lainnya. Perangkat I/O akan menginterupsi meminta layanan saat perangkat telah siap bertukar data dengan pemroses. Saat menerima interupsi perangkat keras (yang memberitahukan bahwa perangkat siap melakukan transfer), pemroses segera mengeksekusi transfer data

c. DMA (Direct Memory Access) berfungsi membebaskan pemroses menunggui transfer data yang dilakukan perangkat I/O. Saat pemroses ingin membaca atau menulis data, pemroses memerintahkan DMA controller dengan mengirim informasi berikut : Perintah penulisan/pembacaan. Alamat perangkat I/O. Awal lokasi memori yang ditulis/dibaca. Jumlah word (byte) yang ditulis/dibaca. Setelah mengirim informasi-informasi itu ke DMA controller, pemroses dapat melanjutkan kerja lain. Pemroses mendelegasikan operasi I/O ke DMA.. DMA mentransfer seluruh data yang diminta ke/dari memori secara langsung tanpa melewati pemroses. Ketika transfer data selesai, DMA mengirim sinyal interupsi ke pemroses. Sehingga pemroses hanya dilibatkan pada awal dan akhir transfer data. Operasi transfer antara perangkat dan memori utama dilakukan sepenuhnya oleh DMA lepas dari pemroses dan hanya melakukan interupsi bila operasi telah selesai.

3. Evolusi Fungsi Pemroses mengendalikan perangkat masukan/ keluaran secara langsung (Embeded System) Pemroses dilengkapi pengendali masukan/ keluaran (I/O controller) Perangkat dilengkapi fasilitas interupsi I/O controller mengendalikan memori secara langsung melalui DMA ( Melibatkan Pemroses diawal dan akhir transfer) Pengendali masukan/keluaran menjadi terpisah Pengendali masukan /keluaran mempunyai memori lokal.

4. Prinsip manajemen Efesien (eficiency) --> Usb Hub Kecukupan (generality) --> Simplisitas 5. Hirarki Manajemen Interrupt Handler--> Interupsi harus disembunyikan agar tidak terlihat rutin berikutnya.device driver di blocked saat perintah I/O diberikan dan menunggu interupsi.ketika interupsi terjadi, prosedur penanganan interupsi bekerja agar device driver keluar dari state blocked. Device Driver --> Semua kode bergantung perangkat ditempatkan di device driver. Tiap device driver menangani satu tipe (kelas) perangkat dan bertugas menerima permintaan abstrak perangkat lunak device independent diatasnya dan melakukan layanan permintaan.

Perangkat Lunak Device-Independent --> Bertujuan membentuk fungsi-fungsi I/O yang berlaku untuk semua perangkat dan memberi antarmuka seragam ke perangkat lunak tingkat pemakai Perangkat Lunak Level Pemakai --> Kebanyakan perangkat lunak I/O terdapat di sistem operasi. Satu bagian kecil berisi pustaka-pustaka yang dikaitkan pada program pemakai dan berjalan diluar kernel.

6. Buffering Meningkatkan efisiensi sistem operasi dan kinerja proses. Terdapat beragam cara buffering, antara lain: Single buffering: proses memberiperintah u/ perangat i/o sistem operasi menyediaan buffer memori utama milik sistem operasi u/ operasi Double buffering: proses dapat melakuan transfer dari/ke satu buffer sementara sistem operasi mengosongan buffer lain. Circular buffering: Jia double buffering tidak mencuupi dapat digunakan lebih dari dua buffer.

III. Sistem Manajemen File Pengertian File --> Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di Disk Sifat file : Presisten --> Informasi dalam file tetap ada walaupun catudaya dimatikan Size, Sharability --> digunakan oleh banyak proses secara konkuren 1. Sasaran dan Fungsi Sistem Manajemen File a. Sasaran : memenuhi Kebutuhan Manajemen Data bagi pemakai (retrive, insert, delete, update), Menjamin data pada file adalah Valid, Optimasi Kinerja (Trouhgput dan waktu tanggap ditingkatkan ), Menyediakan dukungan masukan/keluaran beragam tipe perangkat penyimpanan, Meminimalkan potensi kehilangan data

Fungsi manajemen File b. Fungsi Manajemen File Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah: Penciptaan, modifikasi dan penghapusan file. Mekanisme pemakaian file secara bersama. Menyediakan beragam tipe pengaksesan terkendali, seperti: Read access (pengendalian terhadap akses membaca). Write access (pengendalian terhadap akses memodifikasi). Execute access (pengendalian terhadap akses menjalankan program). Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan atau dari upaya penghancuran informasi.

2. Arsitektur Pengelolaan File, terdiri dari a. Sistem Akses, berkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file diakses b. Manajemen File, berakitan dgn mekanisme operasi pada file (saving, searching, sharable, security) c. Manajemen Ruang Penyimpanan, berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di storage d. Mekanisme Integritas File, berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak terkorupsi 3. Konsep Sistem File --> Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja perangkat penyimpan data 4. Pandangan File --> Penamaan, tipe, atribute, perintah manipulasi, operasi

5. Direktori --> Direktori merupakan file yang dimiliki sistem untuk mengelola struktur sistem file. File direktori merupakan file berisi informasi-informasi mengenai file-file yang termasuk dalam direktori itu. 6. Shared File --> Adalah file yang tidak hanya diacu oleh satu direktori (pemakai), tapi juga oleh direktori-direktori (pemakai) lain. Sistem file tidak lagi berupa pohon melainkan Directed Acyclic Graph (DAG). 7. Sistem Akses File --> Cara akses perangkat penyimpanan. Perangkat penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi 2 (dua), yaitu : a. Perangkat akses sekuen (sequential access devices). Proses harus membaca semua byte atau record file secara berturutan mulai dari awal, tidak dapat meloncati dan membaca diluar urutan. Contoh : tape.

b. Perangkat akses acak (random access devices). Dimungkinkan dapat membaca byte atau record file di luar urutan, atau mengakses rekord berdasar kunci bukan posisinya. 8. Organisasi File --> Terdapat enam organisasi dasar, kebanyakan organisasi file sistem nyata termasuk salah satu atau kombinasi kategori-kategori ini. Enam organisasi atau pengaksesan dasar adalah sebagai berikut : a. File pile (pile). b. File sekuen (sequential file). c. File sekuen berindeks (indexed-sequential file). d. File berindeks majemuk (multiple indexed file). e. File berhash (hashed or direct file). f. File cincin (multiring file).

TUGAS 2 - SEBELUM 19 OKTOBER Masing-masing kelompok membuat BLOG kelompok Di dalam blog ada minimal 3 posting/ artikel: 1. Perkenalan, nim nama anggota kelompok (sertakan foto lebih baik) 2. Posting ilustrasi buatan kelompok masingmasing 3. Posting penjelasan mengenai Enam organisasi atau pengaksesan dasar 4. URL atau alamat blog di kirim melalui komentar di blog http://idpmengajar.wordpress.com