Peran Orang Tua Berhubungan dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja di SMKN 1 Sedayu

dokumen-dokumen yang mirip
Peran Orang Tua dan Sumber Informasi dalam Pendidikan Seks dengan Perilaku Seksual Remaja pada Masa Pubertas di SMAN 1 Turi

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

HUBUNGAN UMUR PUBERTAS DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA SISWA KELAS XII SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2015 NASKAH PUBLIKASI

Universitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA SMA DAN SMK DI KOTA BENGKAYANG

Rina Indah Agustina ABSTRAK

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

Perilaku Vulva Hygiene Berhubungan dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Putri Kelas XII SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

HUBUNGAN PEMBERIAN PENDIDIKAN SEKS OLEH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, perubahan nilai dan kebanyakan remaja memiliki dua

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB 1 PENDAHULUAN. alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara. dua orang yang berlainan jenis kelamin (Dariyo, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah-masalah pada remaja yang berhubungan dengan kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

GAMBARAN MEDIA INFORMASI, PENGARUH TEMAN, TEMPAT TINGGAL DENGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja dikenal sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Di seluruh dunia, lebih dari 1,8 miliar. penduduknya berusia tahun dan 90% diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja ini disebut sebagai masa penghubung atau masa

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

HUBUNGAN KECENDERUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENCEGAHAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH KASIHAN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Remaja Putri tentang Flour Albus di SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Unwanted pregnancy atau dikenal sebagai kehamilan yang tidak

BAB 1: PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan pertumbuhan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. aktivitas seksual remaja juga cenderung meningkat baik dari segi kuanitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Y, 2009). Pada dasarnya pendidikan seksual merupakan suatu informasi

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Kata Kunci : seksual remaja, berpacaran, sumber informasi

ANALISIS PERILAKU SEKSUAL SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI REMAJA KELAS X TENTANG SEKSUAL BEBAS DI SMA MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Oleh : ROBBI ARSYADANI J

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. goncangan dan stres karena masalah yang dialami terlihat begitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. menuju masyarakat modern, yang mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah Remaja Kelas X Di SMK PGRI 1 Kota Sukabumi

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi adalah kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, sosial dan

PERAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA ROLE OF PARENTS TO ADOLESCENT SEXUAL ATTITUDES

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Remaja di SMPN 13 Yogyakarta. Factors That Affects Self-Concept in Adolescent at SMPN 13 Yogyakarta

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, kesehatan seksual remaja, kesehatan reproduksi remaja.

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia terdiri dari remaja berusia tahun dan sekitar sembilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bereproduksi. Masa ini berkisar antara usia 12/13 hingga 21 tahun, dimana 13-14

Transkripsi:

ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Peran Orang Tua Berhubungan dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja di SMKN 1 Sedayu Diah Suci Haryani 1, Wahyuningsih 2, Kayat Haryani 3 1,2,3 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Abstrak Remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik dan fungsi fisiologis seperti kematangan organ-organ seksual. Peran orang tua sangat penting untuk mendidik, mengawasi, memberikan gambaran cara menyelesaikan masalah dengan menjadi panutan dan memberikan contoh yang baik bagi remaja, tetapi hal tersebut jarang dilakukan oleh orang tua karena latar belakang orang tua dan kesibukan orang tua. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubugan peran orang tua dengan perilaku seksual pra nikah remaja di SMKN 1 Sedayu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah siswa kelas XII SMKN 1 Sedayu dengan jumlah 78 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis Kendal Tau. Hasil analisis Kendal Tau menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan peilaku seksual pranikah remaja di SMKN 1 Sedayu dengan nilai p=0,000 (p<0,05) dengan keeratan hubungan yang lemah sebesar r=0,399. Simpulan terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan perilaku seksual pranikah remaja di SMKN 1 Sedayu. Kata Kunci: peran orang tua, perilaku seksual pra nikah Role of Parents is Related with Pre Marital Sexual Behavior of Adolescent in SMKN 1 Sedayu Abstract Adolescent begins with puberty, that time of the occurrence of physical changes include and physiological functions such as the maturity of the sexual organs. The role of parents is very important to educate, supervise, give an idea how to solve the problem with being a role model and set a good example for adolescent, but it is rarely done by parents because of the background of the parents and the busyness of parents. The purpose of this study was to knowing relationship between role of parents with pre-marital behavior of adolescent in SMKN 1 Sedayu. This study was inductive quantitative using cross sectional design. Samples were students of class XII SMKN 1 Sedayu with 78 respondents. Sampling used simple random technique. Analyze used Kendal Tau. Kendal Tau analysis showed significant relationship between role of parents with pre-marital behavior in SMKN 1 Sedayu with p=0.000 (p<0.05) with the relationship weak r=0.399. In conclusion, there was a significant relationship between the roles of parents with pre-marital sexual behavior of adolescent in SMKN 1 Sedayu. Keywords: pre marital sexual behavior, role of parents Info Artikel: Artikel dikirim pada 7 September 2015 Artikel diterima pada 7 September 2015 140 Diah Suci Haryani, Wahyuningsih, Kayat Haryani, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 3, Tahun 2015, 140-144

PENDAHULUAN Hormon-hormon pada masa remaja mulai diproduksi dan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan(1). Remaja pada umumnya mengalami peningkatan rasa ingin tahu, tertarik dengan lawan jenis dan dorongan seks secara alami karena perubahan hormonal(2). World Health Organization (WHO) tahun 2010, mengatakan bahwa setiap tahun terdapat 210 juta remaja yang hamil di wilayah Asia Tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahun dan sekitar 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia(3). Salah satu penyebab penimpangan perilaku seksual pra nikah remaja yaitu kurangnya dukungan orang tua. Orang tua mempunyai peran yaitu membantu remaja dalam meningkatkan rasa percaya diri dan mengajarkan remaja membuat keputusan agar tidak terpengaruh teman-temannya. Tugas orang tua juga mengawasi perkembangan anak agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa peran orang tua yaitu sebagai pendidik, panutan, pendamping, konselor, komunikator(4). Penyebab terjadinya perilaku seksual pada remaja adalah pengawasan dan perhatian orang tua yang longggar, pola pergaulan bebas, lingkungan yang bebas, semakin banyaknya hal-hal yang memberikan rangsangan seksual yang sangat mudah dijumpai dan fasilitas seperti televisi, handphone, komputer dan media massa yang sering diberikan oleh keluarga tanpa menyadari efek dari media massa yang sering diberikan. Efek dari penggunaan fasilitas tersebut dapat menyebabkan remaja ingin meniru tokoh yang diidolakan seperti perilaku remaja yang ingin pacaran. Masa pacaran telah diartikan sebagai masa untuk belajar aktivitas seksual dengan lawan jenis, mulai dari ciuman, saling masturbasi, seks oral, bahkan sampai hubungan seksual(5). Baik atau buruknya perilaku remaja tergantung dari bagaimana orang tua mendidik remaja dari usia dini dan cara mengawasi dalam tahap perkembangan remaja. Berdasarkan latar belakang peneliti tertarik meneliti tentang hubungan peran orang tua dengan perilaku seksual pra nikah remaja di SMKN 1 Sedayu Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan perilaku seksual pra nikah remaja di SMKN 1 Sedayu Yogyakarta. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XII SMKN 1 Sedayu dengan jumlah 400 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Jumlah responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 78 orang. Kriteria sampel adalah siswa kelas XII SMKN 1 Sedayu, bersedia menjadi responden dan berada di tempat saat penelitian dilakukan. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Perilaku seksual pra nikah remaja diukur menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari Sujarwati(6). Uji validitas peran orang tua telah dilakukan di SMAN 2 Sleman pada 30 Mei 2014 dengan sampel 30 siswa menggunakan rumus pearson product moment. Uji validitas instrumen perilaku seksual remaja dilakukan di SMK Dharma Bhakti Yogyakarta, pada 20 Februari 2015 dengan alasan bahwa karakteristik responden sama dengan karakteristik responden di SMKN 1 Sedayu, Yogyakarta. Jumlah soal perilaku seksual remaja sebanyak 22 yang diuji validitas dengan jumlah responden 30 orang. Uji reliabilitas peran orang tua dilakukan di SMAN 2 Sleman pada tanggal 30 Mei 2014 dan uji reliabititas perilaku seksual remaja dilakukan di SMK Dharma Bhakti Yogyakarta, pada 20 Februari 2015, menggunakan rumus alpha cronbach. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji kendall-tau. HASIL DAN BAHASAN Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini digambarkan berdasarkan jenis kelamin, umur, peran orang tua, perilaku seksual pra nikah. Distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa SMKN 1 Sedayu berjenis kelamin laki-laki sebanyak 61 orang (78,2%) sebagian besar usia 17 tahun sebanyak 42 orang (53,8%) dan seluruh siswa tinggal bersama orang tuanya sebesar 78 orang (100,0%). Sebagian besar peran orang tua baik sebesar 66 orang (84,6%) dan sebagian besar perilaku seksual baik 62 orang (79,5%). Pada masa ini umur 17 tahun termasuk ke dalam masa remaja menengah, remaja sudah Peran Orang Tua dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja di SMKN 1 Sedayu 141

Tabel 1. Karakteristik Responden Krakteristik f % Jenis Kelamin Laki-laki 61 78,2 Perempuan 17 21,8 Umur 15 1 1,3 16 30 38,5 17 42 53,8 18 5 6,4 Peran Orang Tua Baik 66 84,6 Buruk 12 15,4 Perilaku Seksual Pra Nikah Baik 62 79,5 Kurang Baik 16 20,5 Total 78 100,0 Sumber: Data Primer Tahun 2015 mengalami pematangan fisik secara penuh, yaitu adanya mimpi basah selain itu remaja pria harus membebaskan diri dari oedipoes complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan dari lawan jenis(7), mulai mencoba melakukan onani karena telah seringkali terangsang secara seksual akibat pematangan hormon yang dialami. Sebagian dari mereka menikmati apa yang mereka rasakan, tetapi ternyata sebagian dari mereka justru selama atau sesudah merasakan kenikmatan tersebut kemudian merasa kecewa dan merasa berdosa. Perasaan berdosa ini diakibatkan oeh pemahaman agama yang mereka pahami(3). Peran orang tua adalah memberikan dasar pendidikan agama, menciptakan suasana rumah yang hangat dan menyenangkan, serta memberikan pemahaman akan norma baik dan buruk yang ada dalam masyarakat. Dari hasil penelitian didapatkan peran orang tua siswa di SMKN 1 Sedayu sebagian besar baik sebesar 66 orang (84,6%). Peran orang tua selain memberikan pendidikan juga memberikan contoh yang baik bagi anak dengan penuh kasih sayang atau dengan cara bersahabat dengan anak agar anak lebih nyaman. Tugas itu diniatkan semata-mata ibadah yang ditujukan kepada Allah SWT, karena anak merupakan amanah besar yang diberikan Tuhan kepada hamba-nya(8). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Darmasih semakin tinggi peran keluarga terhadap remajanya terutama orang tua maka perilaku perilaku seks pra nikah remaja semakin baik, yang artinya ketika orang tua memenuhi perannya maka mempengaruhi perilaku seksual pra nikah pada remaja(9). Perilaku seksual adalah tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis, Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam-macam, mulai dari saling suka antara lawan jenis, tingkah laku berkencan, berciuman sampai bersenggama(10). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan perilaku seksual tergolong baik. Hasil penelitian ini menggambarkan perilaku seksual pra nikah pada remaja yang rendah di SMKN 1 Sedayu. Perilaku seksual pra nikah remaja di SMKN 1 Sedayu kategori baik tidak terlepas dari peran orang tua dalam memberikan pendidikan seksualitas pada remaja. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Anggia, yaitu peran orang tua yang baik menunjukkan perilaku seks pra nikah remaja baik(11). Hubungan Peran Orang Tua dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja Hasil penelitian uji kendall-tau untuk mengetahui atau menganalisa ada tidaknya hubungan antara peran orang tua dengan perilaku seksual pra nikah remaja dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hubungan Peran Orang Tua dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja di SMKN 1 Sedayu Peran Perilaku Seksual Pra Nikah Orang Baik Kurang Baik Tua f % f % Baik 57 86,4 9 58,3 Buruk 5 41,7 7 58,3 Sumber: Data Primer Tahun 2015 r p-value 0,399 0,000 Berdasarkan Tabel 2 didapatkan nilai p-value 0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara varibel independen (peran orang tua) dengan variabel dependen (perilaku seksual pra nikah remaja) dan didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar r=0,399, yang artinya memiliki koefisien korelasi yang lemah. Sehingga hipotesis dalam penelitian yang mengatakan ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku seksual pra nikah remaja di SMKN 1 Sedayu diterima. Penelitian ini didukung oleh penelitian Kurniasari & Taviv, prevalensi perilaku seksual 142 Diah Suci Haryani, Wahyuningsih, Kayat Haryani, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 3, Tahun 2015, 140-144

remaja berisiko tinggi lebih banyak terjadi pada remaja yang memiliki komunikasi buruk dengan orang tua dibandingkan dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan remaja(12). Komunikasi tentang seksualitas yang diberikan oleh orang tua dan pada usia yang sedini mungkin sangat berperan dalam mencegah perilaku seksual remaja yang berisiko tinggi, pesan seksualitas diberikan dengan frekuensi yang sering dan kualitas yang baik, isi pesan seksualitas lebih ditekankan pada penanaman nilai-nilai moral, cara mengendalikan dorongan seksual yang sehat dan sesuai agama, serta lebih selektif memilih teman dan menghindari paparan media pornografi. Penelitian yang sama dilakukan oleh Sujalmo, bahwa terdapat hubungan antara peran orang tua dengan kenakalan remaja(13). Dengan memberikan kepercayaan orang tua kepada remaja sehingga remaja lebih terbuka dan lebih banyak mengungkapkan apa yang remaja alami di dalam pergaulannya. Penelitian lain didukung oleh penelitian Rasmiani, terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan perilaku seksual remaja, komunikasi antara orang tua dengan remaja dikatakan berkualitas apabila kedua belah pihak memiliki hubungan yang baik dalam arti bisa saling memahami, saling mengerti, saling mempercayai dan menyayangi satu sama lain, sedangkan komunikasi yang kurang berkualitas mengindikasikan kurangnya perhatian, pengertian, kepercayaan dan kasih sayang diantara keduanya(14). Komunikasi yang menguntungkan kedua belah pihak, dalam hal ini antara orang tua dengan remaja adalah komunikasi yang timbal balik, ada keterbukaan, spontan dan ada feedback dari kedua pihak antara orang tua dan remaja. Meskipun terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan perilaku seksual pra nikah remaja, namun hasil koefisien korelasi adalah 0,399 yang berarti koefisien korelasinya rendah hasil tersebut disebabkan adanya faktor lain yang mempengaruhi perilaku seksual pra nikah remaja diantaranya pengetahuan, motivasi, religiusitas dan lingkungan. Hal tersebut didukung oleh penelitian Suprapti & Indrawati, ada hubungan peran dan tingkat pendidikan orang tua dengan pengetahuan pubertas remaja(15). Pengetahuan memiliki pengaruh terhadap praktik maupun perilaku(16). Motivasi juga mempengaruhi perilaku seksual pra nikah remaja, hal tersebut didukung oleh penelitian Alfiani, ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan perilaku seksual siswa SMA se-kota Semarang. Motivasi merupakan penggerak perilaku yang akan mendorong seseorang untuk melakukan perilaku tertentu pula(17). Penelitian Khairunnisa, menyatakan ada hubungan antara religiusitas dan kontrol diri dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja di MAN 1 Samarinda. Perilaku yang diatur oleh tuntutan agama akan mengarahkan seseorang dalam mengendalikan dirinya(18). Religiusitas memiliki peranan yang sangat kuat terhadap kehidupan seseorang. Selain religiusitas faktor lingkungan juga mempengaruhi perilaku seksual pra nikah remaja. Perilaku seksual pranikah remaja tersebut dapat dimotivasi oleh rasa cinta dengan dominasi perasaan kedekatan yang tinggi terhadap pasangannya, tanpa disertai komitmen yang jelas atau karena pengaruh kelompok. Dimana remaja tersebut ingin menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang telah dianut oleh kelompoknya. Dalam hal ini kelompoknya telah melakukan perilaku seksual pra nikah. Faktor lingkungan ini bervariasi macamnya, seperti teman sebaya, pengaruh media massa, bahkan faktor orang tua sendiri(1) SIMPULAN DAN SARAN Peran orang tua di SMKN 1 Sedayu dalam menjalankan perannya dalam mendidik, memberikan contoh yang baik, mendampingi, mengawasi dan sebagai konselor bagi anak sebagian besar tergolong baik. Perilaku seksual pra nikah remaja di SMKN 1 Sedayu tergolong baik, dengan mayoritas perilaku yang dilakukan adalah berciuman. Terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan perilaku seksual pra nikah remaja di SMKN 1 Sedayu, namun dengan keeratan hubungan yang lemah, disebabkan oleh adanya faktor lain yaitu pengetahuan, motivasi, religiusitas dan lingkungan. Saran bagi sekolah dapat menentukan materi kesehatan reproduksi untuk disampaikan kepada siswa dan menambah pengetahuan siswa sehingga dapat menekan perilaku seksual pra nikah. Bagi siswa agar dapat membedakan hal yang baik dan buruk untuk diri sendiri. Peran Orang Tua dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja di SMKN 1 Sedayu 143

RUJUKAN 1. Sarwono SW. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo; 2011. 2. Notoadmojo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2007. 3. Soetjiningsih. Personal Abortion. Medical Journal New Jersey; 2011. 4. BKKBN. Buku Penyuluhan Bina Keluarga Remaja [internet]. 2009 [cited 2014 Des 3]. Available from: http://www.bkkbn.go.id 5. Nursal D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Murid SMU Negeri di Kota Padang tahun 2007. J Kesehatan Masyarakat; 2008. 6. Sujarwati. Peran Orang Tua dengan Sumber Informasi dalam Pendidikan Seks dengan perilaku seksual remaja pada masa pubertas di SMAN 1 Turi. J Ners dan Keb Ind. 2014;2(3):112-6 7. Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitra Maya; 2009. 8. Ulfah MA, Abdullah G. Panduan Islami Mendidik Anak Penuh Cinta dan Kasih Sayang. Bandung: PT Mizan Pustaka; 2010. 9. Darmasih. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pra Nikah Pada Remaja SMA Surakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat UMS; 2009. 10. Sarwono SW. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers; 2010. 11. Anggia, et al. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Seks Pranikah pada Remaja SMA di Rengat Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Kesehatan Universitas Riau; 2010. 12. Kurnia DS, Yulian T. Komunikasi Orang Tua dan Perilaku Seksual Remaja SMK di Bauraja. Jurnal Pembangunan Manusia; 2010. 13. Suprapti, Indarwati. Peran Orang Tua dan Pengetahuan Remaja tentang Pubertasdi Salah Satu SMP Negeri Boyolali. GASTER 10; 2013. 14. Sujalmo, P. Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja Di SMP 2 Mlati Sleman. FKU UGM Program Studi Ilmu Keperawatan Yogyakarta; 2013. 15. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014. 16. Rasmiani. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja Kelas II Di SMA Negeri 8 Mandai-Maros. STIKES Nani Hasanuddin Makasar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 2014:5. 17. Alfiani DA. Perilaku Seksual dan Faktor Determinan di SMA se-kota Semarang. Jurnal Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Indonesia [internet]. 2013 [cited 2015 Jun 1]. Available from: http://journal.unnes.ac.id/sju/ index.php/jbk. 18. Khairunnisa. Hubungan Religiusitas dan Kontrol Diri Dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja Di MAN 1 Samarinda. Jurnal Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman. 2013. 144 Diah Suci Haryani, Wahyuningsih, Kayat Haryani, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 3, Tahun 2015, 140-144