OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.04/2014 TENTANG

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN SAHAM SYARIAH

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2014 TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.04/2017 TENTANG PENGELUARAN SAHAM DENGAN NILAI NOMINAL BERBEDA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /POJK. /2015

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.04/2017 TENTANG PENAWARAN UMUM OLEH PEMEGANG SAHAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pengeluaran Saham dengan Nilai Nominal Berbeda; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 19

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2015 TENTANG PENAWARAN TENDER SUKARELA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2015 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PEMEGANG SAHAM TERTENTU

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

RANCANGAN PERUBAHAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

No beserta Peraturan Nomor XI.B.2 yang merupakan lampirannya, menjadi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pembelian Kembali Saham yang Di

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-02/PM/2001 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2014 TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 42 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tanggal : 25 Nopember 2009 KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU

PERATURAN NOMOR IX.H.1 : PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-32/PM/2000 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2017 TENTANG PROSPEKTUS AWAL DAN INFO MEMO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 69 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2016 TENTANG PROSEDUR PENANGGUHAN PENAWARAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA KOMITE AUDIT

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 78 /POJK.04/2017 TENTANG TRANSAKSI EFEK YANG TIDAK DILARANG BAGI ORANG DALAM

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

2016, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Biro Administrasi Efek dan Emiten yang Menyelenggarakan Administras

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-26/PM/2003 TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /POJK. /2015 TENTANG

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN NOMOR XI.B.2: PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/20.. TENTANG LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

2 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

2017, No tentang Transaksi Efek yang Tidak Dilarang bagi Orang Dalam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lemb

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-05/PM/2004 TENTANG PENAWARAN UMUM OLEH PEMEGANG SAHAM KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36/POJK.04/2014 TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA

BAB II KETENTUAN DAN SYARAT PEMBELIAN KEMBALI SAHAM

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK. BAB I KETENTUAN U

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2014 TENTANG SEKRETARIS PERUSAHAAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Transkripsi:

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2013 TENTANG PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Menimbang : bahwa dalam rangka memberikan landasan hukum dan pengaturan yang komprehensif bagi pelaksanaan kegiatan penawaran saham atau opsi yang mengandung hak untuk memperoleh saham oleh Perusahaan Terbuka melalui Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan (Employee Stock Ownership Program), dipandang perlu untuk mengatur ketentuan tentang Program Kepemilikan Saham oleh karyawan Perusahaan Terbuka. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618);

-2 - MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN PERUSAHAAN TERBUKA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: a. Perusahaan Terbuka adalah Emiten yang telah melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas atau Perusahaan Publik. b. Perusahaan Terkendali adalah Perusahaan yang dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan Terbuka. c. Karyawan adalah orang yang bekerja pada Perusahan Terbuka atau Perusahaan Terkendali, termasuk anggota direksi dan anggota dewan komisaris kecuali komisaris independen, yang memenuhi syarat untuk ikut serta dalam Program berdasarkan syarat dan ketentuan Program. d. Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan, selanjutnya disebut Program adalah program penawaran kepada Karyawan untuk memiliki saham atau opsi yang mengandung hak untuk memperoleh saham, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pasal 2 Perusahaan Terbuka yang melaksanakan Program yang memenuhi definisi Penawaran Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksananya dikecualikan dari kewajiban Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum berdasarkan Pasal 70 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, namun wajib memenuhi ketentuan Peraturan ini. Pasal 3 Pihak yang melaksanakan Program bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham wajib mengungkapkan keterbukaan informasi sesuai Pasal 9 peraturan ini dalam prospektus.

-3 - Pasal 4 Pihak yang melaksanakan Program bersamaan dengan pengajuan pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik wajib mengungkapkan informasi sesuai Pasal 9 dalam keterbukaan informasi. Pasal 5 Saham yang ditawarkan dalam Program dapat berasal dari saham dalam portepel atau saham hasil pembelian kembali (treasury stock). Pasal 6 Perusahaan Terbuka yang melaksanakan Program dapat mengeluarkan saham dan/atau Opsi tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham, sepanjang telah ditentukan dalam anggaran dasar Perusahaan Terbuka, dengan ketentuan: a. dalam jangka waktu 5 (lima) tahun jumlah saham atau saham yang mendasari Opsi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh perseratus) dari modal disetor pada saat disetujui oleh RUPS Perusahaan Terbuka; dan b. RUPS Perusahaan Terbuka yang menyetujui Program hanya dapat dilaksanakan 1 (satu) kali dalam jangka waktu 5 (lima) tahun tersebut. BAB II KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERBUKA Pasal 7 Perusahaan Terbuka yang akan melaksanakan Program wajib: a. Terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. b. Menyampaikan keterbukaan informasi tentang Program dan dokumen pendukung kepada Otoritas Jasa Keuangan dan mengumumkan keterbukaan informasi tersebut kepada masyarakat paling lambat bersamaan dengan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham. c. Mengumumkan perubahan atau penambahan informasi mengenai Program paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan. d. Menyediakan keterbukaan informasi tentang Program sebagaimana dimaksud dalam huruf b dan c, kepada Karyawan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Program disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pasal 8

-4 - (1) Pengumumkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b dan c wajib dilakukan dalam paling sedikit satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan/atau laman (website) Bursa Efek dimana saham Perusahaan Terbuka tercatat. (2) Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud huruf b dan c wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman. Pasal 9 Keterbukaan informasi tentang Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b di atas wajib paling kurang memuat informasi sebagai berikut: a. nama dan tujuan program; b. nama, alamat, logo, website, nomor telepon/telex/faksimili dan kotak pos Perusahaan Terbuka; c. nama, alamat, tata cara pengangkatan dan penghentian, masa tugas, serta tugas dan wewenang pengurus Program; d. jangka waktu Program, termasuk ketentuan mengenai penghentian lebih awal atau perpanjangan; e. nilai nominal saham (jika ada), harga penawaran saham, harga pelaksanaan Opsi dan dasar penentuannya; f. jumlah saham atau Opsi yang mengandung hak untuk memperoleh saham yang ditawarkan, beserta jumlah saham yang akan dikeluarkan jika seluruh Opsi tersebut dilaksanakan, termasuk rasio pelaksanaan Opsi; g. tujuan penggunaan dana hasil Program (jika ada); h. dilusi kepemilikan saham, dengan menyajikan proforma kepemilikan saham sebelum dan sesudah Program (jika ada); i. persyaratan Karyawan, dasar penentuan persyaratan tersebut, dan hal-hal yang dapat menyebabkan hilangnya hak Karyawan untuk menjadi peserta Program; j. penjelasan mengenai distribusi saham atau Opsi yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dan pembayaran atas saham atau Opsi tersebut, yang meliputi: 1) tahapan pelaksanaan Program; dan 2) jumlah saham atau Opsi yang mengandung hak untuk memperoleh saham yang dapat didistribusikan kepada Karyawan, termasuk komposisi jumlah saham atau Opsi antara anggota direksi dan anggota dewan komisaris dengan Karyawan selain anggota direksi dan anggota dewan komisaris. 3) waktu dan cara pembayaran atas penyetoran saham atau pelaksanaan Opsi yang mengandung hak untuk memperoleh saham yang dikeluarkan dalam rangka Program. k. jika pembiayaan dilakukan oleh Perusahaan Terbuka yang melaksanakan Program atau pihak lain, maka wajib diungkapkan pihak yang melakukan pembiayaan tersebut, jumlah serta jangka waktu pembiayaan, serta kewajiban Karyawan dalam rangka pembiayaan tersebut (jika ada);

-5 - l. penjelasan mengenai pembatasan atau larangan pengalihan saham atau Opsi yang mengandung hak untuk memperoleh saham yang diterbitkan dalam rangka Program, serta akibat hukum apabila pembatasan atau larangan tersebut dilanggar (jika ada); m. aspek perpajakan dalam Program; n. biaya-biaya dan potongan-potongan selain pajak (jika ada) bagi Karyawan; o. risiko bagi Karyawan sehubungan dengan kepemilikan saham atau Opsi yang ditawarkan dalam Program; dan p. Informasi lainnya yang relevan. Pasal 10 Karyawan yang berpartisipasi dalam Program wajib terlebih dahulu menyatakan secara tertulis bahwa yang bersangkutan telah menerima atau memperoleh kesempatan untuk membaca informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d. Pasal 11 Paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah berakhirnya setiap tahap pelaksanaan Program, Perusahaan Terbuka wajib menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan hasil pelaksanaan tersebut, yang meliputi informasi jumlah saham yang terbitkan dan total dana yang diterima Perusahan Terbuka. BAB III SANKSI Pasal 12 Dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap Pihak yang melanggar ketentuan peraturan ini atau Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran ketentuan peraturan ini. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

-6 - Ditetapkan di Jakarta pada tanggal... KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PASAR MODAL OTORITAS JASA KEUANGAN (tanda tangan) NURHAIDA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN...NOMOR...

-7 - PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../POJK.04/2013 TENTANG PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN PERUSAHAAN TERBUKA I. UMUM Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan (Employee Stock Ownership Program/ESOP) merupakan suatu program perusahaan yang memungkinkan para karyawan untuk turut serta memiliki saham dari perusahaan tempat mereka bekerja. Tujuan dari program ini selain sebagai sarana bagi perusahaan untuk memberikan penghargaan kepada karyawannya, diharapkan juga dapat menciptakan keselarasan kepentingan antara pemegang saham perusahaan dengan manajemen dan karyawan perusahaan tersebut. Sejalan dengan perkembangan manajemen perusahaan yang makin pesat dewasa ini, program ini telah semakin banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, terutama oleh Perusahaan Terbuka. Dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, saat ini belum terdapat peraturan yang secara khusus diterbitkan untuk mengakomodasi pelaksanaan program kepemilikan saham oleh karyawan Perusahaan Terbuka. Dalam praktiknya, untuk program yang dilakukan perusahaan bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana saham dalam bentuk program Employee Stock Allocation, pelaksanaannya dilakukan

-8 - berdasarkan Peraturan Nomor IX.A.7 terkait hak karyawan perusahaan untuk memperoleh sampai sejumlah 10% dari saham yang ditawarkan. Sedangkan untuk perusahaan yang telah menjadi Perusahaan Terbuka dan akan melaksanakan program ini dengan menerbitkan saham baru, Perusahaan wajib mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Alternatif lainnya untuk Perusahaan Terbuka adalah dengan melaksanakan program yang berasal dari saham yang dibeli kembali oleh perusahaan (treasury stock). Hal ini dimungkinkan berdasarkan Peraturan Nomor XI.B.2 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik. Ketentuan ketentuan tersebut di atas hanya mengatur aspek penerbitan saham yang dapat dipakai untuk tujuan program kepemilikan saham oleh karyawan Perusahaan Terbuka. Sedangkan aspek penting lainnya dari Program, seperti prosedur pelaksanaan, kewajiban yang harus dipenuhi, keterbukaan informasi, pelaporan dan lain sebagainya sampai saat ini belum diatur. Kebutuhan akan pengaturan yang lebih komprehensif dan memberikan kepastian hukum terhadap pelaksanaan Program ini di Pasar Modal dirasakan semakin mendesak, mengingat banyaknya Perusahaan Terbuka yang melaksanakan ESOP dari tahun ke tahun. Peraturan ini dimaksudkan untuk mengakomodir kebutuhan Perusahaan Terbuka yang melaksanakan Program, dengan tetap memperhatikan kepentingan karyawan dan pemegang saham selaku pemangku kepentingan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3

-9 - Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Jangka waktu 5 (lima) tahun tersebut adalah jangka waktu pengeluaran saham atau pelaksanaan Opsi menjadi saham yang dihitung sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui Program. Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR.