GUBERNUR MALUKU KAREL ALBERT RALAHALU WAKIL GUBERNUR MALUKU Drs. MUHAMMAD A. LATUCONSINA KAREL ALBERTH RALAHALU GUBERNUR MALUKU 1 Terwujudnya tata kehidupan masyarakat Maluku yang rukun, aman, damai, sejahtera, mandiri, berkualitas, maju dan religius, yang dijiwai semangat SIWALIMA melalui pembangunan yang berbasis kelestarian lingkungan ekosistem kepulauan, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 195. 2 1. Memulihkan kondisi daerah pasca pertikaian dalam berbagai aspek. 2. Mewujudkan performance Kelembagaan Pemerintah Daerah.. Mengembangkan wawasan kebangsaan dalam rangka pemantapan stabilitas sosial politik.. Melakukan revitalisasi nilai-nilai budaya daerah. 5. Mendorong penegakan hukum dan HAM. 6. Memperbaiki kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. 7. Mengembangkan kualitas manusia Maluku. (2 TAHUN TAHAP PERTAMA 200/200 2005) TAHAP PEMULIHAN DAN STABILISASI Stabilitas sosial dan keamanan Pemberdayaan masyarakat Penyiapan berbagai infrastruktur ( TAHUN TAHAP KEDUA 2006-2008) TAHAP PENCIPTAAN DAYA SAING BERKELANJUTAN Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan Pemberdayaan masyarakat Stabilitas sosial dan keamanan Peta W ilayah Provinsi Maluku UU RI No. 6 Thn. 1999 92,% 90 % 7,6 % PETA PROVINSI MALUKU Luas = 712.79,69 km 2 62 Pulau PEMEKARAN PROVINSI MALUKU DAN MALUKU UTARA (UU. 6 TAHUN 1999) Ibukota Provinsi Ibukota Kabupaten Batas Provinsi Batas Kabupaten LUAS 712.79,69 km2 Pemekaran Kabupaten No. 0/200 - Kab. Seram Bagain Barat - Kab. Seram Bagian Timur - Kab. Kep. Aru daratan 5.185 km2 ( 7,6 % ) lautan 658.29 km2 (92, %) 62 pulau Kep. Ka i K ep. T a yan d u TUAL E la t garis pantai 6.000 mil / 11.000 km PEMERINTAH PROVINSI MALUKU 5 D ob o 6
NO 1 2 5 6 7 8 KABUPATEN/KOTA MALUKU TENGAH MALUKU TENGGARA AMBON MALUKU TENGGARA BARAT B U R U SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN TIMUR KEPULAUAN ARU MALUKU KECAMATAN 11 5 17 10 57 DESA/KEL 165 11 50 188 9 87 56 119 87 Provinsi Maluku sebagai salah satu Provinsi Kepulauan, dalam pelaksanaan pembangunan selalu memperhatikan keseimbangan dan kesatuan wilayah pembangunan ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan untuk terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan. Reorientasi pendekatan pembangunan dari pendekatan sektoral ke pendekatan kewilayahan, telah menempatkan Tata Ruang Wilayah pada posisi yang sangat strategis dalam seluruh aspek perencanaan pembangunan daerah. Konsep Gugus Pulau dan Kawasan Laut Pulau yang dicetuskan jauh sebelum pemberlakukan otonomisasi akan tetap dikembangkan. Dalam rangka membuka akses pasar yang lebih luas kepada masyarakat, juga akan dikembangkan pula pintu-pintu keluar (Multigate System) di beberapa wilayah. 7 8 TATA RUANG WILAYAH I. GUGUS PULAU 1. Gugus Pulau I meliputi Pulau Buru, Seram, Ambon, Haruku, Saparua, Geser, Gorom, Manowoko, Banda, Teon, Nila & Serua. 2. Gusus Pulau II meliputi Kep. Kei dan Kasui. Gugus Pulau III meliputi Kepulauan Aru. Gusus Pulau IV meliputi Kepulauan Tanimbar (P.Yamdena, Larat,Waliaru,Selaru,Selu,Sera & Molu) 5. Gugus Pulau V meliputi Kep. Babar dan P. Sermata 6. Gusus Pulau VI meliputi P.Damar,Romang,Leti,Moa, Lakor,Kisar dan Wetar. III.. MULTIGATE SYSTEM 1. KOTA AMBON. 2. ILWAKI (P.Wetar). SAUMLAKI (P. Yamdena). WAHAI ( (P. Seram) V. POLA PENGEMBANGAN II.. KAWASAN LAUT PULAU 1. Kawasan Laut Pulau Seram. 2. Kawasan Laut Pulau Arafuru. Kawasan Laut Pulau Laut Banda VI. KAWASAN ANDALAN 1. Kawasan Strategis meliputi Kawasan Seram, Buru dan Kota Ambon, Masohi, Kairatu dan Namlea 2. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPE T) meliputi Kawasan P.Seram dan sekitarnya.. Kawasan Sentra Produksi (KSP) meliputi P.Seram, P.Buru, P. Ambon, Kei Kecil/Besar, P. Yamdenadan Leti Moa Lakor.. Kawasan Tertinggal meliputi Seram Timur, Buru Utara Barat PP.Babar, LetiMoa Lakor, PP. Terselatandan PP. Aru. 5. Kawasan Perbatasan Kab. Maluku TenggaraBarat Gugus Pulau I Meliputi P. Buru, Seram, Ambon, Haruku, Saparua, Geser, Manowoko, Banda Teon, Nila dan Serua Gugus Pulau VI Meliputi P. Damar, Romang, Leti, Moa, Lakor, Kisar dan Wetar Gugus Pulau IV 1. Pembukaan Pintiu-pintu Keluar lebihbanyak Gugus Pulau V Meliputi 2. Peningkatan pertumbuhan padapusat-pusat pertumbuhan Meliputi P.Yamdena, Larat,. Pengembangan Sistim Interaksi dai Pintu-pintu Keluar. Kepulaun Babar. Pemanfaatan SDA mernilai tinggi dengan orientasi ekspor PEMERINTAH PROVINSI Waliaru, Selaru, 5. Pengembangan Wilayah Perbatasan dan KSP. 9 dan P. Sermata Sera, dan Molu 10 MALUKU Gugus Pulau II Meliputi Kep. Kai dan Kasui Gugus Pulau III Meliputi Kepulauan Aru 6HQVXV PENDUDUK TAHUN 2000 JUMLAH PENDUDUK = 1.200.067 Jiwa Laki-Laki = 60.587 Jiwa Perempuan Laju Pertumbuhan = = 596.80 0,7 % Jiwa PENDUDUK TAHUN 200 JUMLAH PENDUDUK = 1.288.81 JIWA Pertumbuhan = 2,1 % Pendataan Keluarga di Kediaman Gubernur Maluku Mangga Dua 11 12
HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 200 622,96 62,000 JUMLAH JIWA (hasil pendataan keluarga 200) KELOMPOK UMUR HASIL PENDATAAN KELUARGA 200 622,000 621,000 JUMLAH KK 277. 09 00,000 620,000 618,068 00,000 619,000 200,000 618,000 100,000 617,000 616,000 615,000 Laki -laki Perempuan - 0-5 - 6 7-15 16-21 60 tahun Series1 188,225 67,862 09,95 06,95 68,11 1 1 menggalang komitmen dalam rangka pembentukan kelembagaan KB di tingkat kab./kota. 1. meningkatkan dan memantapkan kmitmen politis & operasional utk mendukung pelaksanaan program 2. meningkatkan koordinasi dan kemitraan lintas sektor terkait. meningkatkan dan mengembangkan sistim Komunikasi informasi edukasi (KIE) & advkasi melalui berbagai jalur.. Pengentasan kemiskinan secara terpadu melalui komite penanggulangan Provinsi Maluku 5. menertibkan kartu sehat untuk keuarga miskin (GAKIN) sesuai hasil pendataan keluarga 6. menyediakan data dan informasi keluarga berbasis data mikro 7. Meningkatkan kualitas SDM pengelola program KB 1. membentuk POKJA pembina wilayah pengentasan kemiskinan secara berjenjang 2. membagi target pengentasan kemiskinan per tahun 20 % dari keluarga miskin. perlu pelayanan kepada keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I. melibatkan kelompok masyarakat utk mengentaskan kemiskinan secara mandiri 5. membentuk assosiasi kelompok UPPKS (AKU) di tingkat provinsi & kab/kota 15 16 6. mengadakan kerjasama dengan ketua lembaga umat beragama dlm pembinaan tribina 7. mengembangkan KB parawisata melalui kerjasama dengan Pemda Bali 8. memberikan perhatian khusu pada daerah terpencil 9. menggarap remaja melalui sekolah sekolah dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (RR) 10. memberikan penghargaan kepada desa desa yg jumlah peserta KB pria mencapai 25 % Sambutan Gubernur Maluku Pada acara Hari Keluarga Nasional 17 18
KELOMPOK BINA KELUARGA (TRIBINA) Tahun 200 UPPKS DI MALUKU 200 JUMLAH KELOMPOK ; 877 15,000 10,000 5,000 - UPPKS berusaha UPPKS tdk berusaha anggota,52 11,110 19 29 617 BKB BKR BKL Keterangan BKB bina keluarga balita BKR bina keluarga remaja BKL bina keluarga lansia 20 KEGIATAN BINA KELUARGA BALITA (BKB) KEGIATAN BINA KELUARGA LANSIA (BKL) 21 22 HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 200 120,000 P ER S EN TASI TAHAPAN KELUARGA S EJAH TE R A (dalam % ) 100,000 80,000 60,000 0,000 20,000 - K eluarga K eluarga K eluarga K eluarga K eluarga P ra S ejahter S ejahter S ejahter S ejahter S ejahter a I a II a III a III plus KK 10,967 89,0 5,65 19,197 10,661 19.25 6.91 2.20.8 7.80 Ke lu arga Pra Se ja hte ra Ke lu arga Se ja hte ra I Ke lu arga Se ja hte ra II Ke lu arga Se ja hte ra III Ke lu arga Se ja hte ra III plus 2 2
2. 2. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR) PRESENTASI PUS MUDA (( < 20 20 THN )) 100,000 50,000 - KELU AR GA PRA SEJAHTERA & SEJAHTERA I Tahun 200 79,622 51,580 25,5 7,82 P ra S K.S I Alasa n Ekonomi Buka n Alasan Ekonomi Keluarga miskin adalah keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I alasan Ekonomi = 11,202 KK (7,25 %) 6.60% 6.0% 6.20% 6.00% 5.80% 5.60% 2001 2002 200 K K R 6.50% 6.10% 5.97% K K R 25 26. KELUARGA BERENCANA TFR angka kelahiran total 10.000 5.000 0.000 1970 1980 1990 2000 TFR 6.888 6.155.59.88 Peserta KB baru tahun 200 21.808 (106%) dari PPM 20.00 PESERTA. Peserta KB Aktif tahun 200 122.88(107,9%) dari PPM 11.800 PESERTA PELAYANAN KELUARGA BERENCANA Tingkat prevelensi 65,9 % dari PUS 186.779 27 28. PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN JARINGAN KB K B MANDIRI 200 8% 200 % 2002 29% INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN (IMP) 5000 000 000 2000 1000 0 PPKBD SUB PPKBD KELOMPOK KB JUMLAH 82 2257 750 29 0
PETUGAS LAPANGAN KB Kelembagaan KB kab/kota terdiri dari 1. DINAS, 5 BADAN, 2 KANTOR 00 250 200 150 100 50 0 SEBELUM OTONOM I SESUDAH OTONOM I O RA NG 1 2 5 KAB MALTENG KAB MALRA KAB M T B KAB BURU KOTA AMBON BADAN KEPENDUDUKAN KB DAN CAPIL ( PERDA ) BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB DAERAH (PERDA) BADAN KEPENDUDIKAN DAN KELUARGA SEJAHTERA (PERDA) DINAS KEPENDUDUKAN DAN KB ( PERDA ) BKKBN ( RANPERDA ) SEBELUM SESUDAH O R ANG 278 216 6 7 8 KAB SBB KAB SBT KAB KEP ARU KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CAPIL ( SK ) BADAN KEPENDUDUKAN, KB DAN CAPIL ( SK ) KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CAPIL ( SK) Rasio rata rata 1 petugas lapangan KB membina 5 desa 1 2 A. FAKTOR PENDUKUNG 1. perhatian pemerintah dlm penyiapan dana dan prasarana 2. koordinasi yg harmonis antara BKKBN dan instansi terkait. kesadaran pemda kab/kota ttg kesinambungan ptogram KB. dukungan lembaga keagamaan utk kegiatan program KB di Maluku 5. tingginya kesadaran masayarakat ttg program KB bagi keluarga 6. komitmen dan kerjasama dengan institusi TNI, POLRI, PKK dan instansi terkait utk pelayanan KB Rangkaian kegiatan TNI manunggal KB Kesehatan (TMKK) FAKTOR PENGHAMBAT 1) kondisi geografis wilayah kepulauan 2) masih ada kab/kota melembagakan program KB sebagai Kantor sehingga tdk mempunyai unit pelaksana di tgk. Kecamatan ) sarana dan prasarana klinik KB sangat terbatas ) animo peserta KB hormonal (IMPLANT) sangat tinggi 5) jumlah keluarga miskin di Maluku masih tinggi (7,8 %) 6) kurangnya tenaga lapangan KB 7) tingkat pendidikan masyarakat terutama di pedesaan rendah 8) belum semua PUSKESMAS memiliki tenaga dokter 5 A. DUKUNGAN KEBIJAKAN menghimbau, mendorong, dan menfasilitasi pemerintah kabupaten/kota dalam pembentukan kelembagaan pengelola KB pasca penyerahan PD B. DUKUNGAN DANA menyiapkan dana melalui APBD provinsi maupun sumber lainnya baik utk BKKBN Provinsi maupun ex BKKBN kabupaten/kota se- Maluku. dana yang dialokasikan utk BKKBN Provinsi Maluku 200 dana operasional Rp. 500.000.000,- harganas Rp. 79.000.000,- 200 dana operasional Rp 96.000.000,- harganas Rp. 100.000.000,- usulan 2005 dana operasional Rp. 500.000.000,- harganas Rp. 200.000.000,- C. rencana bantuan utk rehab kantor, gudang dan Balai LITBANG D. Pembuatan pusat informasi dan pelayanan KB Pria dan pusat konsultasi reproduksi 6 reproduksi remaja (KKR) Rp. 1.00.000.000
RANGKAIAN KEGIATAN HARI KELUARGA NASIONAL (HARGANAS) TAHUN 200 V. PENGALAMAN PEMERINTAH PROVINSI MALUKU DALAM PENGELOLAAN PROGRAM KB 7 8 6 Penyerahan sebahagian kewenangan program KB ke kab/kota se- Maluku pada tgl. 12 Desember 200 tdk mengalami hambatan yg berarti karena sebelum penyerahan PD sudah disosialisasikan kepada eksekutif & legislatif kab/kota tentang kesinambungan pelaksanaan program KB di kab/kota. 6 BKKBN Provinsi Maluku telah mengadakan sosialisasi dan pendekatan sejak Maret 200 - Penyiapan RANPERDA dikoordinasikan dengan Pemda Maluku dan instansi terkait. - RANPERDA KAB/KOTA dibahas di tingkat Provinsi, selanjutnya dikoordinasikan oleh BKKBN Provinsi Maluku ke pemda kab/kota. 9 penyerahan PD tgl 12 Desember 200 dari 5 kabupaten/kota 2 (dua) (dua) kabupaten kabupaten telah telah mensahkan mensahkan PERDAnya PERDAnya Kabupaten Kabupaten Buru Buru (( bentuk bentuk Dinas) Dinas) Kabupaten Kabupaten Maluku Maluku Tenggara Tenggara Barat Barat (bentuk (bentuk Badan) Badan) 2 (dua (dua)) kabupaten kabupaten perdanya perdanya disahkan disahkan setelah setelah penyerahan penyerahan PD PD Kabupaten Kabupaten Maluku Maluku Tengah Tengah (bentuk (bentuk Badan) Badan) Kabupaten Kabupaten Maluku Maluku Tenggara Tenggara (bentuk (bentuk Badan) Badan) Kota Kota Ambon Ambon sampai sampai saat saat ini ini masih masih dalam dalam proses proses pengesahan pengesahan RANPERDA, RANPERDA, namun namun program program KB KB dan dan personilnya personilnya sudah sudah tertampung tertampung dalam dalam APBD APBD Kota Kota Ambon Ambon (tiga) (tiga) kabupaten kabupaten pemekaran pemekaran (SBB,SBT. (SBB,SBT. dan dan KEP KEP ARU) ARU) sudah sudah memantapkan memantapkan lembaga lembaga pengelola pengelola program program KB KB Kabupaten Kabupaten Seram Seram Bagian Bagian Barat Barat (SBB) (SBB) bentuk bentuk kantor kantor Kabupaten Kabupaten Seram Seram Bagian Bagian Timur Timur (SBT) (SBT) bentuk bentuk Badan Badan Kabupaten Kabupaten Kepulauan Kepulauan Aru Aru bentuk bentuk Kantor Kantor 0 ü dari 8 kab/kota, 5 kab/kota induk dan (tiga) kabupaten pemekaran semua pimpinan lembaga sudah dilantik dan berasal dari personil ex BKKBN. ü terhambatnya pengesahan PERDA Kota Ambon karena belum adanya kesepakatan terhadap PP No. 8 tahun 2000 tentang pedoman organisasi perangkat daerah. ü kabupaten pemekaran PERDAnya akan disahkan pada saat terbentuknya semua dinas/instansi di masing-masing kabupaten. ü Pemda Maluku & BKKBN Provinsi Maluku menfasilitasi kabupaten pemekaran dalam menyiapkan RANPERDA Pemerintah Provinsi Maluku memberikan prioritas terhadap pelaksanaan Program KB dan pembangunan kelurga sejahtera untuk mewujudkan visi KELUARGA BERKUALITAS. Berbagai dukungan operasional maupun kebijakan walaupun ada hambatan namun dapat diatasi sehingga pelaksanaan program KB secara berkesinambungan dan telah memberikan hasil yang sangat berarti. tentang pembentukan kelembagaan KEPENDUDUKAN, KB dan CATATAN SIPIL. 1 Hal ini terlihat dengan semakin tinggi tingkat kesertaan ber-kb dan menurunnya TFR serta lembaga pengelola program KB di kabupaten/kota dapat dipertahankan. 2
Air terjun di Desa Kamariang, Pulau Seram