ini bisa dirasakan ketika sebuah lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar baik, sehingga dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Setiap

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kajian Teoretis. 1. Internet. a. Pengertian Internet. Menurut Bagus Pratama, internet adalah sebuah belantara

BAB I PENDAHULUAN. begitu, seorang guru pendidikan agama Islam harus mampu mendidik. keselamatan dunia maupun di akhirat kelak.

BAB I PENDAHULUAN. di bidang pendidikan dan pengajaran. Pemerintah dewasa ini khususnya

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai problematika remaja yang terjadi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya di dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diharapkan siswa akan mendapatkan hasil yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice)

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku tersebut, seorang siswa dituntut untuk mencapai hasil

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan sebuah harapan bersama yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan saat ini adalah pembangunan dibidang pendidikan, menyadari. kalangan pendidikan itu sendiri termasuk para guru.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki keahlian menurut bidangnya masing-masing. menuju pendewasaan dan kematangan dalam berfikir dan bertindak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelembagaan maupun tujuan pembelajaran. Belajar diartikan sebagai proses. perubahan tingkah laku dari individu dari lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB I PENDAHULUAN. dicanangkan dengan alasan bahwa selama ini dunia pendidikan kurang berhasil

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Serta kini telah diterapkan kurikulum baru

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pembangunan bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. memanusiakan dirinya dan orang lain. Melalui pendidikan pula manusia mudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam adalah pembentukan pribadi muslim. Isi pribadi muslim itu adalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 21. hlm. 245.

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, bekal hidup di masyarakat. Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kompetensi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang ini, pendidikan berbasis religius merupakan sebuah motivasi hidup sebagai

PERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm.5

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa keberadaan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan erat kaitannya dengan perkembangan pendidikan, dimana pendidikan memiliki peranan yang strategis dalam menentukan arah maju mundurnya kualitas pendidikan. Hal ini bisa dirasakan ketika sebuah lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar baik, sehingga dapat dibuktikan hasilnya. Berbeda dengan lembaga pendidikan yang melaksanakan pendidikan yang hanya dengan sekedarnya maka hasilnya tidak optimal. Menurut Hasbullah tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, dengan ciri-ciri sebagai berikut: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki kemampuan dan keterampilan, sehat rohani dan jasmani, kepribadian yang mantap dan mandiri, bertanggungjawab terhadap masyarakat dan bangsa. 1 Oleh karena itu, merealisasikan tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang tidak boleh tidak karena mansifestasi pendidikan erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan, banyak cara yang dilakukan guru sebagai suksesor pendidikan anak terkait dengan pemanfaatan sumber belajar siswa. Di samping buku pokok belajar, ada sebagian guru 11. 1 Hasbullah, Dasar-dasar Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, h.

2 memanfaatkan buku-buku yang terdapat di perpustakaan sebagai sumber belajar, ada juga yang memanfaatkan radio, majalah, koran, komik-komik, televisi dan tidak sedikit pula dari guru memanfaatkan fasilitas internet sebagai sumber informasi komunikasi pembelajaran siswa. Adapun yang dimaksud dengan internet adalah kumpulan luas dari jaringan komputer yang saling menghubungkan jaringan (tele) komunikasi yang ada di seluruh dunia atau seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga internet menjadi sumber informasi komunikasi yang sangat berharga. 2 Pendidikan melalui internet merupakan fenomena baru dalam dunia pendidikan. Dengan menggunakan internet, seseorang dapat mencari berbagai informasi yang ia butuhkan, misalnya informasi tentang sekolah, beasiswa, bisnis, pemerintah, berita baru, film terbaru, dan permainan game. Tidak hanya itu, banyak hal lain yang dapat dilakukan melalui internet. Bahkan, berbelanja pun dapat dilakukan melalui internet. Internet memungkinkan mengakses informasi 24 jam sehari tanpa libur kapanpun dan dimanapun keberadaannya. Dengan melakukan koneksi dapat berbagi informasi gambar dan suara sehingga membuat internet sebagai sarana informasi tidak membosankan justru sangat dibutuhkan, bahkan metode mencapai tujuan pendidikan melalui teknologi informasi merupakan postmodernis dalam dunia pendidikan. Adapaun fungsi internet dalam dunia pendidikan sebagai berikut: 1. Sarana interaktif dan multi media didukung dengan basis data yang akurat dan lengkap akan menjadikan intelligent cybere education 2 Daryanto, Memahami Kerja Internet, Yrama Widya, Bandung, 2004, h. 9.

3 menjadi alat strategis memenangkan persaiangan belajar jarak jauh dengan perkembangan teleconferencing internet phone, perkembangan intranet dalam organisasi pendidikan, semakin menyamankan batas waktu dan tempat. 2. Siswa dapat dengan mudah berguru pada para pakar di bidang yang diminatinya. 3. Sebagai alat distribusi dan pertukaran informasi dan kolaborasi antara siswa atau mahasiswa, surat menyurat, saling memberikan informasi dan lain sebagainya. 4. Sebagai sarana pemasaran jasa pendidikan. 5. Koneksi internet dalam organisasi dapat digunakan alat komunikasi antara pembuat keputusan dalam dunia akademik. 3 Dilihat dari fungsi internet dalam pendidikan baik pendidikan bersifat umum dan agama sangatlah penting dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Khoe bahwa setelah internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadi wakil-wakil guru yang mewakili sumber-sumber penting di dunia. 4 Dalam proses belajar mengajar sangat dibutuhkan ke profesionalan seorang guru dalam mendesain suatu pembelajaran, kesesuaian materi terhadap media sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan pembelajaran. Belajar memang tidak bisa dipisahkan dari manusia, Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seorang untuk melakukan suatu tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intaraksinya dengan lingkungan. 5 Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan pokok. Artinya bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada 3 Khoe Yau Tung, Pendidikan dan Riset di Internet, Dinastindo Adi Perkasa Internasional, Jakarta, 2000, h. 21-22. 4 Ibid, h. 15. 5 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, h. 2

4 proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Perubahan dan kemampuan merupakan makna yang terkandung dalam belajar, maka manusia dapat berkembang lebih jauh dari pada mahluk-mahluk lainnya, sehingga ia terbebas dari kemandegan fungsinya sebagai khalifah Allah SWT di bumi. Skiner berpendapat bahwa; belajar adalah suatu prilaku. Pada saat orang belajar responnya menjadi lebih baik, sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun. 6 Adapun hubungan yang erat antara internet dan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dimana internet terdapat berbagai informasi seperti sejarah islam, perkembangan Islam, hukum-hukum islam, akidah akhlak, dan ada juga berita-berita islam yang hangat dibicarakan pada saat ini. Dengan adanya informasi atau situs-situs yang berhubungan dengan Pendidikan Agama Islam membuat siswa lebih mudah mendapatkan informasi terbaru khususnya yang berhubungan dengan Pendidikan Agama Islam. Media internet tidak hanya berdampak positif bagi siswa, dampak negatif pun terdapat dalam penggunaan internet. Tidak sedikit siswa yang buruk akhlaknya, malas belajar, karena hampir semua waktunya untuk keperluan hura-hura melalui internet. Lebih-lebih remaja atau pelajar yang tanpa malu atau takut membuka situs-situs porno. Di samping itu, media internet juga menyajikan game online yang banyak diminati oleh siswa. Apabila penggunaan internet telah memberikan efek candu bagi siswa, maka keperluan yang lebih penting akan terabaikan. 6 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, h. 9

5 Hal ini juga akan menyebabkan sedikitnya waktu yang digunakan untuk belajar. Jika hal ini terus berlanjut, disiplin belajar siswa baik di rumah ataupun di sekolah akan sulit terealisasi. Sekolah Menengah Pertama Al-Ishlah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang terletak di Kota Pekanbaru. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di sekolah tersebut, penulis menemukan beberapa kejanggalan terhadap intensitas siswa yang menggunakan media internet cukup tinggi. Hal itu dapat diketahui dari banyak siswa yang sehabis pulang sekolah mengunjungi warnet (warung internet), tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu. Dengan intensitas siswa yang cukup tinggi terhadap media internet, tidak diimbangi dengan disiplin belajar siswa baik itu di sekolah atau di rumah. Selain itu, guru Pendidikan Agama Islam juga sering memberikan tugas kepada siswa untuk mencari informasi melalui internet, namun siswa tersebut menggunakan fasilitas internet untuk kepentingan pribadi sehingga fokus pencarian bahan sering terlupakan. Adapun gejala-gejala yang penulis temukan di lapangan adalah sebagai berikut: 1. Sebagian siswa masih mengunjungi warnet sehabis pulang sekolah. 2. Sebagian siswa ditemukan membicarakan tentang Game Online saat guru Pendidikan Agama Islam menerangkan pelajaran. 3. Sebagian siswa memanfaatkan fasilitas internet bukan untuk menambah pengetahuan Pendidikan Agama Islam melainkan membuka situs-situs porno.

6 4. Masih ada siswa memanfaatkan internet tidak sesuai dengan tujuan pendidikan misalnya sering bermain game. Melihat gejala-gejala yang terjadi di lapangan, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan ini dengan judul: Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Al- Ishlah Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap pengertian judul tulisan ini, maka perlu adanya penegasan istilah sebagai berikut ini: 1. Internet adalah kumpulan luas dari jaringan komputer yang saling menghubungkan jaringan (tele) komunikasi yang ada di seluruh dunia atau seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga internet menjadi sumber informasi komunikasi yang sangat berharga. 7 Dalam dunia pendidikan hususnya pendidikan agama Islam sangat bermanfaat sekali internet untuk menambah ilmu dan pengetahuan siswa. 2. Sumber belajar adalah menurut Sudjana menuliskan bahwa pengertian sumber belajar bisa diartikan secara sempit dan luas. Pengertian diarahkan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. 7 Daryanto, Op.Cit, h. 9.

7 3. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam menyakini, menghayati, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah dinyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidup demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. 8 4. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar Pendidikan Agama Islam adalah salah satu sumber belajar atau media dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan kesenjangan-kesenjangan yang terjadi dan telah diuraikan pada latar belakang, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pemanfaatan internet sebagai sumber informasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Al-Ishlah Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru masih jauh dari yang diharapkan. b. Ada siswa yang memanfaatkan internet tidak untuk mencari tugas yang diberikan guru. c. Internet berdampak pada belajar siswa, yaitu tidak fokusnya siswa mendengarkan pelajaran. 86. 8 Zakiyah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h.

8 2. Batasan Masalah Untuk lebih terarahnya peneltian ini maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti hanya pada masalah pemanfaatan internet sebagai sumber belajar Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Al-Ishlah Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dilakukan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu: 1. Bagaimana pemanfaatan internet sebagai sumber belajar di Sekolah Menengah Pertama Al-Ishlah Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru? 2. Apakah faktor yang mempengaruhi memanfaatkan internet tidak untuk mencari tugas yang diberikan guru. 3. Bagaimana dampak internet pada belajar siswa? D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan internet sebagai sumber informasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Al-Ishlah Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru. 2. Kegunaan Penelitian a. Pihak Sekolah

9 Dapat digunakan oleh lembaga sekolah yang bersangkutan sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan dalam memecahkan persoalan-persoalan yang mungkin dialami guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Sekaligus guru dapat melakukan controling dilapangan jika memang terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan dalam pengunaan fasilitas internet. b. Pihak Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan memberikan kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan sehubungan dengan permasalahan yang ada dalam praktek nyata. c. Orang Tua Sebagai bahan pertimbangan agar lebih koperatif mengontrol kegiatan anak dalam menggunakan fasilitas internet. d. Siswa Siswa memahami manfaat internet dalam pembelajaran Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan mencegah timbulnya penyalahgunaan fasilitas pinternet di kemudian hari.