MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MENGUKUR DENGAN MIKROMETER

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm

MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

metrik adalah pada satuan waktu, dimana keduanya menggunakan besaran detik, menit dan jam untuk satu satuan waktu.

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG


MODUL 9 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Tangga dan Beban) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR KERJA BANGKU

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

BAB II PENGUKURAN DASAR

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

PENGERJAAN ULIR. Fungsi ulir : a. Baut pemegang dan sekrup untuk penyambung b. Sekrup penggerak, spindel untuk menghasilkan gerakan maju

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

MODUL 3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Penempatan dan Pembuangan)

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

BAIQ HELMA HIDYANTI

MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

Tolak Peluru. Presented By Suci Munasharah

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

BAB II KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG PADA MATERI PENGUKURAN. untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai hasil

Toleransi& Implementasinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

DASAR PENGUKURAN FISIKA

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab II Pengukuran Linier

Lembar Kegiatan Siswa

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Alat ukur sudut. Alat ukur sudut langsung

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA )

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

MODUL FISIKA. Kelas X. Fisika. SMA Negeri 2 Padalarang MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA SMA TERBUKA 1

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

MODUL 1 KESELAMATAN KERJA (Peraturan, Norma dan Standar K3)

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

Gambar mengukur menggunakan jengkal

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

MAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

Pemeriksaan Kesesuaian Antara Komponen Dan Spesifikasi

MODUL PRAKTIK KERJA BANGKU

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

BAB I PENDAHULUAN. siswa yang lebih aktif dalam mencari informasi. Interaksi yang terjadi selama

BAB IV PROSES PRODUKSI

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM

SILABUS DAN RPP MENGUASAI KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SMK NEGERI 56 JAKARTA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar

MODUL 1 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kesehatan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

c. besar c. besar Figure 1

commit to user BAB II DASAR TEORI

Kon s t r u k s i R a n g k a P e s a w a t U d a r a ( A i r f r a m e M e c h a n i c ) Page 1

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Pemeriksaan Leopold. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PROSES PEMESINAN KOMPLEKS

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan :

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

BAB II PENDEKATAN MASALAH

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

Transkripsi:

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N () TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

LEMBAR KERJA SISWA 4 Mistar baja Mistar baja dibuat dari bahan baja tahan karat. Garisnya ada skala metrik atau inchi, atau gabungan. Pada skala metrik, 1 cm dibagi 10 atau 20 garis. Jadi setiap garis ada 1/10 mm atau 1/20 mm. Pada skala inchi, 1 inchi dibagi 8, 16, 32 atau 64 garis. Jadi setiap garis berjarak 1/8, 1/16, 1/32 atau 1/64. Panjang mistar biasanya 6 inchi (15 cm) atau 12 inchi (30 cm). Untuk mengukur, dirikan mistar dengan tepi garis menyentuh benda kerja. Bila mungkin, pakailah ganjal. Untuk mengutip ukuran dengan jangka, tempatkan kaki jangka, pada coakan garis. Tidak boleh diukur dari ujung. 1 10

Mikrometer luar Mikrometer dipergunakan untuk mengukur jarak dengan sangat teliti. Ketelitian mencapai 1/1.000, bahkan ada yang mencapai 1/10.000. Beberapa mikrometer mempunyai skala metris dan ketelitian ukur mencapai 0,01 mm. Ukuran Inggris : 0 1, 1 2, 2 3 ukuran metrik : 0 25 mm, 25 50 mm, 50 75 mm. Menggunakan Peganglah seperti gambar. Putarlah sarung sampai landasan dan spindel menyentuh bidang benda kerja. Untuk mengukur ulir, dipergunakan mikrometer ulir dengan spindel khusus. 2 10

Menggunakan mikrometer luar Peganglah dengan tangan kiri benda yang akan diukur. Pegang mikrometer dengan tangan kanan, dengan jari kelingking bingkai ditekan ke telapak jari. Jempol dan telunjuk memutar mikrometer dengan ringan (tanpa tekanan). Tekanan putar mempunyai pengaruh terhadap pengukuran. Oleh karena itu sentuhan landasan dan spindel pada benda kerja memerlukan sikap yang betul. 3 10

Pembacaan mikrometer Ulir spindel mempunyai kisar (tusukan) ½ mm, jadi spindel maju ½ mm tiap putaran sorong. Pada bibir penunjuk terdapat pembagian 50 garis yang sama. Jadi tiap pembagian akan memberikan pembacaan = ½ x 1/50 = 1/100 atau 0.01 mm. Garis patokan lidah dibagi atas garis 1 mm. Tiap garis garis patokan, dibagi dua jadi mempunyai pembagian 0,5 mm, ini diberikan di bagian bawah garis patokan. Metrik Pada diagram 1 : Pada lidah = 10 mm 4 garis lidah 4 x 0,5 mm = 2 mm Garis besar bibir yg dilampaui = 0,20 Garis kecil bibir = 0,02 mm Total = 12,22 mm Pada diagram 2 : 19,00 + 0,25 = 19,25 Pada diagram 3 : + 19,00 + 0,50 + 0,25 19,75 mm 4 10

Pembacaan mikrometer Imperial Pada mikrometer ini, 1 inchi (1 ) dibagi atas 40 ulir, jadi kisar ulir 1/40 inchi = 0,025 inchi Jadi tiap putaran sorong spindel bergerak 0,025 inchi. Dengan memutar sorong sampai bibir mencapai 1 garis, spindel sudah maju 1 x 0,001, setelah mencapai angka 5, berarti spindel sudah maju 5 x 0,001 = 0,005. Pada satu putaran penuh, spindel telah maju 25 x 0,001 = 0,025 Bacalah penunjukkan mikrometer imperial yang ditunjukkan pada sikap A s/d D : (A) = 0,200 (B) 0,250 = (0,200 + 0,025 + 0,025) (C) 0,562 = (0,500 + 0,050 + 0,012) (D) 0,7875 = (0,700 + 0,075 + 0,0125) 5 10

Mistar sorong Mistar sorong dipergunakan untuk mengukur bidang luar, bidang lubang dan kedalaman. Ketelitian ukur dapat mencapai 1/1000 atau 1/150 mm. Ada skala pembagian metrik, imperial atau gabungan dari keduanya. Pada skala inchi (millimeter) sorong dibuat 25 (50) pembagian yang ditempati oleh 24 (49) pembagian pada skala utama. Menggunakan Untuk mengukur benda kerja kecil dipegang dengan tangan kiri, sorong didorong dengan jempol tangan kanan. Untuk mengukur benda besar, rahang sorong dipegang tangan kiri dan sorong didorong dengan tangan kanan. Perawatan : Mistar sorong itu alat ukur yang presisi, jadi harus dipergunakan seperlunya. Pembersihannya digosok dengan minyak lunak. Penampang rahang 6 10

Mistar sorong Pada skala bawah balok jarak dari 0 ke 1 ialah 10 mm dan dibagi atas 10 bagian (1 mm). tiap-tiap mm selanjutnya dibagi dua, jadi tiap garis ½ mm. Pada skala bawah sorong 12 mm dibagi atas 25 bagian, jadi tiap bagian 12/25 = 0,48 mm. Lihatlah bahwa setiap lima pembagian diberi angka. Jadi selisih panjang antara satu pembagian kecil pada skala bawah balok dan satu pembagian pada skala bawah sorong ialah 0,50 mm 0,48 mm = 0,02 mm. Jika kedua garis skala balok dan skala sorong terletak segaris, kemudian sorong digeser sampai garis pertama terletak segaris maka gerakan itu berjarak 0,02 mm. Selain yang disebutkan diatas, mistar sorong juga dibuat dengan skala pembagian sebagai berikut : 1. Skala atas balok merupakan pembagian 1/16 inchi sedangkan skala atas sorong 7/16 inchi dibagi atas 8 bagian. Jadi pengukuran terkecil dapat mencapai 1/16 inchi dibagi 8 = 1/128 inchi. 2. Skala atas balok mempunyai pembagian 1/40 inchi sedangkan skala atas sorong 24/40 inchi dibagi atas 25 bagian. Jadi pengukuran terkecil dapat mencapai 1/40 inchi dibagi 25 = 0,001 inchi. 3. Skala atas balok mempunyai pembagian 1/40 inchi, sedangkan skala atas sorong 49/40 inchi dibagi atas 25 bagian. Jadi pengukuran terkecil dapat mencapai 1/40 inchi dibagi 25 = 0,001 inchi. 7 10

Contoh 1 : Jika sorong digeser sampai segaris dengan salah satu garis pada skala balok (dalam hal ini garis ke 15), maka gerakan sorong itu berjarak 15 x 0,02 = 0,30 mm. Contoh 2 : Bacalah penunjukkan sorong dibawah ini : a. Disebelah kiri dari 0 pada skala bawah sorong dibaca 30,50 mm b. Garis 14 pada skala bawah sorong tepat segaris dengan garis skala bawah balok. Ini menyatakan 14 x 0,02 = 0,28 mm Penunjukkan total = 30,50 + 0,28 = 30,78 mm Jadi bukaan rahang geser = Jumlah penunjukkan yang dilampaui 0 pada skala sorong + 2 kali pembacaan yang ditunjukkan pada garis sorong dan balok tepat segaris. 8 10

RANGKUMAN : 9 10

Soal : 1. Sebutkan lima alat ukur yang sering digunakan pada kerja listrik! 2. Jelaskan dalam mengukur menggunakan jangka kaki tidak boleh dilakukan pada bagian ujung mistar? 3. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pembacaan alat ukur! 4. Apakah perbedaan micrometer luar dan micrometer dalam? 5. Coba laksanakan pengukuran dibawah ini dengan menentukan letak pembacaan : a. 2,75 b. 2,075 c. 3,005 Jawaban : 10 10

Daftar Pustaka Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000 Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM 2000 H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1989 Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel, Depdikbud 1980