HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN

HUBUNGAN FAKTOR MATERNAL DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR.SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Keywords: low birth weight, age, parity, pregnancy complications

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BARU LAHIR RENDAH DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERAT LAHIR BAYI DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA TAHUN 2012

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BAB 1 : PENDAHULUAN. satu penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB). sehingga akan berpengaruh kepada derajat kesehatan. (1-5)

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HAMIL GANDA PENYEBAB BERMAKNA BERAT BAYI LAHIR RENDAH

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

SKRIPSI. FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (Studi Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kendangsari Surabaya)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANGSUNGAN HIDUP BAYI YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2012 ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN ANTENATAL CARE DENGAN KONSUMSI TABLET BESI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ULEE KARENG KARENG BANDA ACEH

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI DESCRIPTION

MATERNAL FACTOR THAT RELATED WITH LOW BIRTH WEIGHT BABIES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU YEAR Siti Indarti* ABSTRACT

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

PENGARUH KADAR HB DAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

ABSTRAK. Hubungan Antara Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Immanuel, Bandung 2008

PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Children's Emergency Fund (WHO dan UNICEF 2004), berat badan lahir

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFIS DAN FAKTOR KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSIA SRI RATU MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo dan Faktor-faktor yang Berhubungan

PENGARUH RIWAYAT HIPEREMESIS GRAVIDARUM TERHADAP BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RRI KEBIDANAN RSUD DR.IBNU SUTOWO BATURAJA

DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWALO TAHUN 2015

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan

Universitas Lambung Mangkurat Abstrak

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN SUNGSANG DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

Relationship of Age, Parity And Maternal Education With Intra Uterin Fetal Death In Maternity RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin In 2013

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEPARA TAHUN 2016

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

Analisis Determinan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Tani dan Nelayan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman : 1-8 Volume 6, Nomor 1, Mei 2015 ISSN

Transkripsi:

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus. Penelitian ini merupakan penelitian observastional analytic dengan rancangan Cross sectional survey, tujuan peneliti untuk melihat hubungan usia, paritas dan pekerjaan ibu hamil dengan BBLR di RSUDZA Banda Aceh. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melahirkan di kamar bersalin RSUDZA Banda Aceh dan sampel dipilih secara Accidental Sampling pada ibu hamil dengan usia kehamilan > 36-40 minggu dari Januari-Februari 2012 yang berjumlah 47 sampel. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi- Square dan Fisher Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12,8% ibu hamil melahirkan bayi BBLR. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas (p = 0,085, RP = 5,6 dan pekerjaan (p = 0,343, RP = 2,93) dengan BBLR. Sedangkan umur menunjukkan hubungan yang signifikan dengan BBLR (p = 0,005, RP = 10,7, CI 95% = 3,14-36,7 α = 0,05). Faktor yang berhubungan dengan BBLR adalah umur ibu. Sedangkan faktor yang tidak mempunyai hubungan adalah paritas dan pekerjaan ibu. Kepada pihak Puskesmas disarankan agar meningkatkan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil mengenai umur yang baik untuk kehamilan adalah 20-35 tahun untuk mengurangi risiko bayi yang lahir dengan BBLR. Kepada bagian Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh agar meningkatkan penyampaiaan informasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi secara dini keadaan kesehatan ibu dan janin dalam kandungannya. (JKS 2012; 3: 138-142) Kata kunci : BBLR, ibu hamil, umur, paritas Abstract. Low Birth Weight Baby (LBW), is one of the main factor in increasing mortality, morbidity and disability in neonatus. This research is observational analytic study with cross sectional design where the objective of researchers to look at corelation age, parity and occupation with LBW. The population of this research was pregnant women who gave birth in the delivery room and selected by samples Accidental Sampling in pregnant women with gestational age > 36-40 weeks from January to February which amount to 47 samples. The analysis used univariate and bivariate analysis was with Chi-Square Test and Fisher Exact Test. The results showed that 12.8% of pregnant women gave birth LBW babies. The results of bivariate analysis showed that there was no corelation between parity (p = 0.085, PR = 5,6 and occupation (p = 0.343, PR = 2,93) with LBW. Whereas age there is a corelation with LBW (p = 0.00, PR = 10.7, 95% CI = 3.14 to 36.7, α = 0,05) Factor that have correlation with LBW were maternal age. While the factors that have no corelation is parity and occupation. To the Primary Health Care is recommended to improve health education for pregnant women about the age of pregnancy is good for 20-35 years to reduce the risk of babies born with L. To the Obstetrics and Gynecology Poli Hospital dr. Abidin Zainoel Banda Aceh to improve the to deliver information about the importance of prenatal care for early detection of the state of health of the mother and fetus in utero. (JKS 2012; 3: 138-142) Key words : LBW, pregnant women, age, parity Pendahuluan World Health Organization (WHO) dan The United Nations Children s Fund (UNICEF) (2004) melaporkan bahwa 1 Liza Salawati adalah Dosen Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh lebih dari 20 juta bayi yang dilahirkan di seluruh dunia dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Jumlah bayi BBLR tertinggi di negara berkembang seperti Asia dan Afrika masing-masing 18,3% dan 14,3% di ikuti Oceania sekitar 10,5%, Amerika latin 10,0 % dan 6,4% Eropa. 1 138

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 3 Desember 2012 Tingginya bayi yang lahir dengan BBLR di negara berkembang turut mempengaruhi tingginya angka kematian bayi yang dilahirkan. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2003, angka kematian neonatal sebesar 20 per 1.000 kelahiran hidup. Dalam satu tahun sekitar 89.000 bayi dengan usia satu bulan meninggal. Dengan kata lain setiap 6 menit ada satu neonatus yang meninggal di Indonesia oleh berbagai sebab. Penyebab utama kematian neonatal adalah BBLR sebanyak 29%. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, sekitar 7,5% bayi yang lahir dengan BBLR. Bayi BBLR mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu 1,26% ditahun 2005, 1,55% tahun 2006 dan 2,2% ditahun 2008. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Aceh (2009) diketahui jumlah bayi lahir dengan BBLR sekitar 0,53% dari 87.362 ibu hamil yang melahirkan bayi hidup di 23 Kabupaten yang ada di Provinsi Aceh. Bayi BBLR di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) masih cukup tinggi bahkan cenderung meningkat, tahun 2010 ditemukan 1441 kelahiran dengan 248 kasus bayi BBLR dan 267 kasus bayi BBLR di tahun 2011 dari 1763 kelahiran. 2,3 Bayi BBLR menurut indikator data statistik WHO (2010) adalah bayi yang berat < 2500 g, terlepas dari usia kehamilan. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak yang lahir dengan BBLR memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan. 2 Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi BBLR ditinjau dari faktor ibu, kehamilan dan faktor janin. Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang (anemia), umur ibu (< 20 tahun dan > 35 tahun), jarak kehamilan dan bersalin terlalu dekat dan penyakit menahun. Faktor kehamilan seperti hidramnion dan kehamilan ganda. Faktor janin juga mempengaruhi BBLR seperti cacat bawaan dan infeksi dalam rahim. Faktor-faktor risiko lainnya yang mempengaruhi kejadian BBLR antara lain paritas, berat badan dan tinggi badan. Faktor status ekonomi, pendidikan dan pekerjaan ibu juga dapat beresiko untuk melahirkan bayi dengan BBLR. 4 Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana hubungan usia, paritas dan pekerjaan ibu hamil dengan BBLR di kamar bersalin RSUDZA Banda Aceh?. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia, paritas dan pekerjaan ibu hamil dengan BBLR di kamar bersalin RSUDZA Banda Aceh. Manfaat Penelitian ini adalah: 1. sebagai masukan bagi instansi terkait dan petugas pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan upaya promosi kesehatan mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan sebagai deteksi dini dalam mencegah bayi yang lahir dengan BBLR, 2. sebagai sumber informasi yang berguna bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lanjutan tentang BBLR dengan variabel yang lebih luas lagi. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observational analytic dengan desain crosectional survey, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek secara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. 5 Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Bersalin RSUDZA Banda Aceh sejak bulan Juni 2011 sampai dengan Maret 2012. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 6 Januari sampai dengan 6 Februari 2012. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melahirkan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2012 di kamar bersalin RSUDZA Banda Aceh. Sampel pada penelitian ini adalah ibu 139

Liza Salawati, Hubungan Usia, Parisitas, dan Pekerjaan Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah hamil yang melahirkan tanggal 6 Januari sampai dengan 6 Februari 2012 di kamar bersalin RSUDZA Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan metode Acidental Sampling Pengumpulan data awalnya dari kamar bersalin untuk melihat data ibu hamil sehingga didapatkan data umur, paritas, dan pekerjaan ibu dari buku status pasien. Setelah ibu melahirkan peneliti melihat status untuk menilai berat bayi yang lahir BBLR dan tidak BBLR. Analisis yang digunakan adalah analisa univariat dengan menghitung distribusi frekuensi tiap variabel yang diteliti dan analisa bivariat untuk melihat hubungan kedua variabel menggunakan uji chisquare tingkat kepercayaan 95% dan α 0,05. Jika syarat uji Chi Square (nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel) tidak terpenuhi, maka akan dilanjutkan dengan Fisher s Exact test. 6 Hasil Penelitian Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil di Ruang Bersalin RSUDZA Banda Aceh Umur n % Berisiko (< 20 tahun dan 4 8,5 > 35 tahun) Tidak Berisiko (20-35 43 91,5 tahun) Paritas n % Berisiko (0 dan > 4) 22 46,8 Tidak Berisiko (1-4) 25 53,2 Pekerjaan n % Bekerja 3 6,4 Tidak Bekerja 44 93,6 Tabel 2 Distribusi Frekuensi BBLR di Ruang Bersalin RSUDZA Banda Aceh BBLR n % Ada 6 12,8 Tidak 41 87,2 Tabel 3 Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Bayi BBLR di Ruang Bersalin RSUDZA Banda Aceh BBLR Umur Ada Tidak Total P value RP (95%-CI) n % n % n % Tidak Berisiko 3 7,0 40 93,0 43 100 0,005 10,7 (3,1-36,7) Berisiko 3 75,0 1 25,0 4 100 Paritas n % n % n % Tidak Berisiko 1 4,0 24 96,0 25 100 0,085 5,6 (0,7-44,9) Berisiko 5 22,7 17 77,3 22 100 Pekerjaan n % n % n % Bekerja 1 33,3 2 66,7 3 100 0,343 2,93 (0,4-17,7) Tidak Bekerja 5 11,4 39 88,6 44 100 Pembahasan Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah Ibu hamil yang tidak berisiko sebanyak 93,0% tidak melahirkan bayi BBLR sedangkan ibu hamil yang berisiko sebanyak 75,0% melahirkan bayi BBLR. Data tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak berisiko cenderung untuk tidak melahirkan bayi BBLR. Sebaliknya ibu hamil yang berisiko cenderung untuk melahirkan bayi BBLR. Hasil uji statistik menggunakan Chi Square pada CI 95%, α = 0,05 menunjukkan bahwa nilai p = 0,005 (< 0,05), berarti bahwa terdapat hubungan 140

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 3 Desember 2012 yang signifikan antara umur ibu dengan bayi BBLR di RSUDZA Banda Aceh, pada penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang melahirkan pada umur < 20 tahun dan > 35 tahun mempunyai peluang untuk melahirkan bayi BBLR 10,7 kali dibandingkan ibu yang melahirkan pada umur 20-35 tahun (tidak berisiko). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sistiarani menyatakan ada hubungan antara umur dengan kejadian bayi BBLR di RSUD Banyumas dengan nilai p = 0,009. 4 Seorang ibu sebaiknya hamil pada umur 20 35 tahun karena pada umur ini disebut sebagai usia reproduksi dan perlu didukung oleh status gizi yang baik dan dilakukan pemeriksaan kehamilan dengan teratur agar perkembangan janin dapat dipantau. 2 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Bayi BBLR di RSUDZA Banda Aceh Ibu hamil yang paritas tidak berisiko sebanyak 96,0% tidak melahirkan bayi BBLR begitu juga dengan ibu hamil yang paritas berisiko sebanyak 77,3% tidak melahirkan bayi BBLR. Hasil uji statistik menggunakan Fisher s Exact pada CI 95%, α = 0,05 diperoleh nilai p = 0,085 (>0,05), berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan bayi BBLR di RSUDZA Banda Aceh, pada penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang melahirkan pada paritas 0 dan > 4 mempunyai peluang untuk melahirkan bayi BBLR 5,6 kali dibandingkan ibu yang melahirkan pada peluang paritas 1-4 (tidak berisiko). Hasil penelitian ini sejalan dengan Sistiarani menyatakan tidak ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan kejadian bayi BBLR. 4 Banyaknya anak akan mempengaruhi kesehatan ibu dan merupakan faktor terjadinya BBLR, tumbuh kembang bayi lebih lambat, pendidikan anak lebih rendah dan nutriasi kurang. 2 Hubungan Pekerjaan Ibu Hamil dengan Bayi BBLR di RSUDZA Banda Aceh Ibu hamil yang tidak bekerja sebanyak 88,6% tidak melahirkan bayi BBLR begitu juga dengan ibu hamil yang bekerja sebanyak 66,7% melahirkan bayi tidak BBLR. Hasil uji statistik Fisher s Exact pada CI 95%, α = 0,05 yang diperoleh nilai p = 0,341 (> 0,05), berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu hamil dengan bayi BBLR di RSUDZA Banda Aceh, pada penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai peluang untuk melahirkan bayi BBLR 2,93 kali dibandingkan ibu yang tidak bekerja. Beratnya pekerjaan ibu selama kehamilan dapat menimbulkan terjadinya prematuritas dan melahirkan bayi dengan BBLR karena selama hamil ibu tidak dapat beristirahat dan hal tersebut dapat mempengaruhi janin yang dikandungnya. 4 Kesimpulan 1. Bayi yang lahir dengan tidak BBLR lebih banyak dari pada bayi yang lahir dengan BBLR. 2. Faktor yang mempunyai hubungan dengan BBLR adalah umur ibu hamil. Sedangkan faktor-faktor yang tidak mempunyai hubungan adalah paritas dan pekerjaan ibu. Saran 1. Kepada pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) agar lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil mengenai umur yang baik untuk kehamilan adalah 20-35 tahun untuk mengurangi risiko bayi yang lahir dengan BBLR. 2. Kepada bagian Poli Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh agar meningkatkan penyampaiaan informasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi secara dini keadaan kesehatan ibu dan janin dalam kandungannya. 141

Liza Salawati, Hubungan Usia, Parisitas, dan Pekerjaan Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah Daftar Pustaka 1. World Health Organization/The United Nations Children s Fund. Low Birthweight : Country, Regional and Global Estimates. United Nations Children s Fund and World Heatlh Organization New York. USA. 2004. 2. Departemen Kesehatan RI. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer di Indonesia 2001-2010. Jakarta. 2007. 3. Dinas Kesehatan Aceh. Profil Kesehatan Provinsi Aceh. Banda Aceh. 2009. 4. Sistiarani C. Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Universitas Diponegoro. 2008. 5. Budiarto E. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta. 2002. 6. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 2010. 142