PERATURAN DESA SEPAHAT

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DESA KLARI KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG NOMOR. TAHUN Tentang : LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 3 LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DI KABUPATEN BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUSIN,

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA / KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASIR NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 38 SERI D

PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN RUKUN TETANGGA DALAM DAERAH KOTA BONTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA MARGOMULYO KABUPATEN BLITAR PERATURAN KEPALA DESA MARGOMULYO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 7/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT DAN/ATAU KEMASYARAKATAN DI DESA

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Lembaga Kemasyarakatan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2006 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR : TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN RT DAN RW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR: 4 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 NOMOR 18

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 39 TAHUN 2002 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS KEPALA DESA SEPAHAT Jalan Sultan Syarif Kasim KECAMATAN BUKIT BATU PERATURAN DESA SEPAHAT KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN MASYARAKAT PEDULI API ( MPA ) Lembaran Desa Sepahat Nomor 07 Tahun 2009

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS KEPALA DESA SEPAHAT Jalan Sultan Syarif Kasim KECAMATAN BUKIT BATU PERATURAN DESA SEPAHAT KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN MASYARAKAT PEDULI API ( MPA ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEPAHAT Menimbang : a. bahwa sering terjadinya Bencana Khususnya Kebakaran Hutan dan Lahan di Desa Sepahat pada Musim Kemarau. b. bahwa Untuk Penanggulangan Bencana Khususnya Kebakaran Hutan dan Lahan di Desa Sepahat perlu di bentuk Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) di Desa Sepahat.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan. 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah. 4. Peraturan Pemerintahan Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa. 5. Permendgari No. 27 Tahun 2006 Tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa. 6. Permendagri No. 29 Tahun 2006 Tentang Penyusunan Peraturan Desa. 7. Permendagri No. 32 Tahun 2006 Tentang Pedoman Administrasi Desa. 8. Permendagri No. 7 Tahun 2007 Tentang Kader Pemeberdayaan Masyarakat. 9. Permendagri No. 12 Tahun 2007 Tentang Data Profil Desa. 10. Permendagri No. 35 Tahun 2007 Tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelanggaraan Pemerintahan Desa. 11. Permendagri No. 38 Tahun 2007 Tentang Kerjasama Desa. 12. Permendagri No. 51 Tahun 2007 Tentang Pembangunan Pengawasan Berbasis Masyarakat. 13. Permendagri No. 66 Tahun 2007 Tentang Perencanaan Pembangunan Desa. 14. Permendagri No. 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis No. 12 Tahun 2007 Tentang Kerja Sama Desa.

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis No. 13 Tahun 2007 Tentang Keuangan Desa. 17. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis No. 14 Tahun 2007 Tentang Pedoman dan Mekanisme Penyusunan Pemerintahan Desa. 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis No. 11 Tahun 2007 Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa. 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis No. 04 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan tata Kerja Pemerintahan Desa. 20. Peraturan Desa Sepahat No. 01 Tahun 2009 tentang Pemerintahan Desa.

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SEPAHAT DAN KEPALA DESA SEPAHAT Menetapkan : : PERATURAN DESA SEPAHAT KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN MASYARAKAT PEDULI API ( MPA ) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah daerah adalah Bupati Bengkalis dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 2. Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Bupati adalah Bupati Bengkalis. 4. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerah kota. 5. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hokum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 8. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 9. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. 10. Dana perimbangan adalah pengertian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah. 11. Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota. 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas, dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 13. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten / Kota. 14. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. 15. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan, perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan, konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) adalah untuk mengatasi Bencana Khususnya Kebakaran Hutan dan Lahan di Area yang rawan gambut di Desa Sepahat. Pasal 3 Tujuan pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) adalah untuk Kesejahteraan masyarakat dengan melalui : a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) b. Pengembangan kemitraan c. Pengembangan kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat d. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat BAB III SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA Bagian Pertama Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 4 Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) Desa adalah wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat untuk Mengatasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan. Pasal 5 Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) mempunyai tugas : 1. Mengadakan Patroli Keliling di Daerah yang Rawan akan Kebakaran Hutan dan Lahan.

2. Menggerakkan, Aktif Langsung apabila terjadi Kebakaran 3. Melaksanakan dan mengendalikan Kebakaran Pasal 6 Dalam melaksanakan tugasnya, Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA )) mempunyai fungsi : 1. Mensosialisasikan kepada Masyarakat supaya waspaya terhadap Kebakaran. 2. Melakukan Patroli secara bergantian dengan jadwal yang telah ditetapkan. 3. Sebagai Mitra dari Masyarakat dan Pengusaha. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 7 Susunan Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) adalah sebagai berikut : 1. Ketua sebagai pemimpin dan penanggung jawab. 2. Ketua Regu memimpin dan Bertanggung Jawab tehadap Anggotanya. 3. Ketua Regu beserta Anggota sebagai pelaksana yang di Koordiner oleh Koordinator. Pasal 8 Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) dibentuk dan bekerja berdasarkan kewajiban sebagai Warga Desa Sepahat untuk beramal bakti kepada desanya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Bagian Ketiga Kepengurusan Susunan Pengurus Pasal 9 1. Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) terdiri atas : a. Koordinator b. Ketua Regu c. Anggota 2. Setiap Anggota diketuai oleh seorang Ketua Syarat-syarat Anggota Pengurus Pasal 10 1. Untuk menjadi pengurus ( MPA ) adalah penduduk desa yang telah berdomisili sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut, yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Setia dan Taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 c. Sehat jasmani dan rohani d. Batas usia minimal 25 tahun maksimal 60 tahun 2. Anggota BPD, Kepala Desa, Pamong Desa, Sekretariat BPD dan Anggota BPD tidak boleh merangkap menjadi pengurus ( MPA )

Tata Cara Pembentukan Pengurus Pasal 11 1. Pengurus ( MPA ) dipilih dari calon yang diajukan dalam rapat desa yang diadakan khusus untuk itu, sebagai hasil musyawara ddari dan oleh masing-masing dusun. 2. Hasil pemilihan ( MPA ) sebagaimana dimaksud ayat (1) dikukuhkan dengan keputusan Kepala Desa dan diketahui oleh Ketua BPD. Pemberhentian Anggota Pengurus Pasal 12 Anggota pengurus berhenti dan diberhentikan karena : a. Meninggal dunia b. Mengundurkan diri c. Pindah tempat tinggal dan menjadi penduduk desa / kelurahan lain d. Berakhir masa baktinya e. Tidak memenuhi syarat-syarat sebagai pengurus f. Terkena peraturan perundang-undangan yang berlaku Tugas dan Fungsi Pengurus Pasal 13 1. Ketua mempunyai tugas sebagai pimpinan dan bertanggung jawab terhadap ( MPA ) untuk melaksanakan tugas tersebut. Ketua mempunyai tugas : a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan ( MPA )

b. Secara khusus melaksanakan koordinasi terhadap beberapa seksi sesuai kesepakatan pengurus. c. Membina Kader Pembangunan Desa sebagai tenaga penggerak pembangunan yang dinamis. 2. Sekretaris mempunyai tugas membantu pimpinan dalam menyelenggarakan administrasi dan pelayanan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, sekretaris mempunyai fungsi : a. Menyelenggarakan administrasi surat menyurat, kearsipan, pendataan penyusunan laporan. b. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua c. Melaksanakan tugas dan fungsi ketua apabila ketua berhalangan 3. Bendahara mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi keuangan termasuk benda-benda bergerak atau tidak bergerak dan menyimpan uang. Untuk melaksanakan tugas tersebut, bendahara mempunyai fungsi : a. Menyelenggarakan pembukuan, penyusunan laporan keuangan dan menyimpan uang. b. Mengadakan pencatatan swadaya gotong royong masyarakat dalam pembangunan yang dinilai dengan uang. 4. Ketua-ketua seksi mempunyai tugas memimpin dan mengendalikan seksi masingmasing dalam melaksanakan tugas tersebut ketua-ketua seksi mempunyai fungsi : a. Menyusun pembangunan sesuai dengan bidang masing-masing. b. Menyelenggarakan kegiatan pembangunan sesuai dengan rencana. c. Melakukan koordinasi dengan seksi-seksi untuk terwujudnya keserasian pelaksanaan pembangunan. d. Mengadakan pengawasan terhadap kegiatan bidang masing-masing. e. Mengikuti perkembangan dan mencatat segala kegiatan dalam seksinya. f. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. g. Menyusun laporan secara berkala. h. Memberikan saran pendapat kepada ketua i. Menyelenggarakan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh ketua.

Uraian Tugas Seksi-seksi Pasal 14 1. Koordinator - Sebagai Pembina sekaligus Penggerak MPA 2. Ketua Regu - Sebagai Pelaksana di Lapangan 3. Anggota - Sebagai Pelaksanan di Lapangan Bagian Empat Tata Kerja Penggung Jawab Pasal 15 1. Dalam melaksanakan tugasnya para anggota pengurus ( MPA )mengutamakan atas musyawarah untuk mufakat dengan memperhatikan prinsip keterpaduan. 2. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut ayat (1) : a. Ketua bertanggung jawab kepada Kepala Desa Sepahat. b. Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Ketua-ketua Seksi bertanggung jawab kepada ketua. Hubungan Kerja Pasal 16 1. Hubungan ( MPA ) dengan Pemerintah Desa dalam bentuk kerjasama menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat dalam melaksanakan pembangunan partisipasi dan berkelanjutan. 2. Hubungan ( MPA ) dengan lembaga atau organisasi kemasyarakatan lainnya LKMD RT, bersifat konsulatif dan kerjasama yang saling menguntungkan.

3. Hubungan ( MPA ) antar desa bersifat kerjasama dan saling membantu setelah mendapat persetujuan pemerintah desa. BAB IV PEMBINAAN Pasal 17 1. Pemerintah Desa berkewajiban melakukan pembinaan terhadap ( MPA ) 2. Pemerintah Kabupaten dapat melakukan pembinaan kepada (MPA ) BAB V KEUANGAN Pasal 18 1. Keuangan ( MPA )dari : a. Dari dana ADD b. Sumbangan / bantuan yang tidak mengikat c. Swadaya masyarakat d. Usaha lain yang sah 2. Pengelolaan keuangan yang diperoleh dari sumber sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di administrasi secara tertib dan teratur serta membuat laporan tertulis kepada Kepala Desa.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan keputusan kepala desa. Pasal 20 Peraturan desa ini dimulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap Orang dapat mengetahuinya, Memerintahkan Pengundangan Peraturan Desa ini dengan penetapannya Lembaran Desa Sepahat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Ditetapkan : Di Sepahat Pada Tanggal : 18 Mei 2009 KEPALA DESA SEPAHAT Diundangkan : Di Sepahat Pada Tanggal : 18 Mei 2009 SEKRETARIS DESA SEPAHAT ( HASAN ASYARI ) ( MUHAMMAD ALI ) Nip : 196504072007011031 LEMBARAN DESA SEPAHAT TAHUN 2009 NOMOR 07