Slide 1 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.06/2012 TATACARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
AGENDA Ketentuan Umum. Prosedur Tata Cara. Masa Pelaksanaan Sewa. Besaran Nilai Sewa. Pengawasan dan Pengendalian. Ketentuan Lain-lain. 2
LATAR BELAKANG Filosofis menyikapi perkembangan sesuai kondisi dan praktik umum di masyarakat terkait sewa BMN. memenuhi asas keadilan dalam pelaksanaan sewa BMN. tertib administrasi dalam pelaksanaan sewa BMN guna mewujudkan akuntabilitas pengelolaan BMN, dengan tetap menjunjung tinggi good governance. penegasan pemisahan pemanfaatan BMN yang tidak sesuai tugas dan fungsi K/L dalam PP ttg Jenis dan Tarif PNBP Surat Menteri Keuangan No. S-420/MK.02/2011 tgl 25 Juli 2011 Yuridis UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah jo. PP Nomor 38 Tahun 2008 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tatacara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.06/2009 tentang Penilaian Barang Milik Negara 3
Surat Menteri Keuangan No. S-420/MK.02/2011 tgl 25 Juli 2011 Slide 4 PRINSIP DASAR PP JENIS DAN TARIF PNBP TUSI Pemanfaatan aset dalam rangka kelancaran tupoksi seperti pemanfaatan gedung asrama untuk kegiatan diklat NON TUSI PP 6/2006 Pemanfaatan aset yang tidak terkait atau tidak dalam rangka mendukung pelaksanaan tupoksi antara lain pemanfaatan gedung untuk kegiatan pernikahan dan sejenisnya Pemanfaatan aset dalam rangka kelancaran tupoksi, tetapi dalam pelaksanaan kegiatannya tidak terdapat peran atau tidak melibatkan kuasa pengguna barang Tindak Lanjut: Kementerian/Lembaga diminta untuk: Menginventarisir jenis PNBP yang terkait dengan pemanfaatan BMN dalam usulan revisi RPP/PP tentang jenis dan tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada K/L, Mengusulkan pengaturan jenis dan tarif PNBP dimaksud sesuai PP No. 6/2006 Mengusulkan RPP/revisi PP kepada Menteri Keuangan
LINGKUP PENGATURAN SEWA BMN MAKSUD TUJUAN LINGKUP Memberikan pedoman bagi Pengelola Barang dan Pengguna/Kuasa Pengguna Barang dalam penyewaan BMN Terselenggaranya penyewaan BMN yang tertib, terarah, adil, dan akuntabel guna mewujudkan pengelolaan BMN yang efektif, efisien, dan optimal. Tatacara pelaksanaan sewa atas BMN yang berada pada Pengelola Barang dan Pengguna/Kuasa Pengguna Barang Subjek pelaksana dan objek sewa Jangka waktu sewa Besaran sewa Tata cara pelaksanaan sewa Pengamanan dan pemeliharaan objek sewa Penatausahaan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian sewa Ganti rugi dan denda 5
KETENTUAN UMUM SEWA BMN pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai. Optimalisasi Penunjang Pengamanan Optimalisasi pemanfaatan BMN yg belum/ tidak dipergunakan dalam pelaksanaan tupoksi Memperoleh fasilitas yang diperlukan dalam rangka menunjang tugas dan fungsi instansi Pengguna Barang Mencegah penggunaan BMN oleh pihak lain secara tidak sah. PIHAK YANG DAPAT MENYEWAKAN PENGGUNA Sebagian T/B Selain T/B dengan persetujuan Pengelola Barang PENGELOLA Tanah/bangunan. PIHAK YANG DAPAT MENYEWA Pemda BUMN/D Swasta Unit penunjang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan/ negara Badan Hukum Lainnya Dalam hal memanfaatkan BMN tidak untuk penyelenggaraan tugas & fungsi Badan Usaha Milik Negara Badan Usaha Milik Daerah Perorangan Persekutuan Perdata/Firma/Komanditer Perseroan Terbatas Lembaga/organisasi internasional/ Yayasan Koperasi Persatuan/perhimpunan PNS/TNI/POLRI Persatuan/perhimpunan istri PNS/TNI/POLRI Unit penunjang kegiatan lainnya Bank Indonesia Lembaga Penjamin Simpanan Badan hukum yang dimiliki negara Badan hukum internasional/asing 6
PENGAJUAN SEWA PERMOHONAN/USULAN SEWA Tanah/ Bangunan PENGELOLA BARANG melakukan penelitian atas kelayakan penyewaan CALON PENYEWA menyampaikan dokumen permohonan Sebagian Tanah/ Bangunan PENGGUNA BARANG mengkaji permohonan dan menyiapkan dokumen usulan Sebagian T/B Nilai BMN < Rp500 juta Nilai BMN > Rp500 juta PENGGUNA BARANG menghitung nilai BMN untuk dihitung dalam formula sewa Selain Tanah/ Bangunan PENGGUNA BARANG mengkaji permohonan dan menyiapkan dokumen usulan Selain T/B BESARAN SEWA FORMULA SEWA PENGGUNA BARANG mengajukan usulan kepada Pengelola Barang untuk menyewakan BMN berdasarkan : Kajian pengguna barang atau Permohonan calon penyewa 7
Penilaian Dalam Rangka Sewa BMN BMN Sebagian Tanah dan/atau Bangunan Nilai Buku sampai dengan Rp500.000.000,- Penilaian Tidak perlu dilakukan penilaian oleh Penilai DJKN Penaksiran oleh Pengguna Barang dgn Formula Tarif Sewa Syarat 1. Nilai Buku tercatat dlm Daftar/Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna sepanjang nilai wajar atas tanah tidak ada; atau 2. Indikasi nilai yg mencerminkan perkiraan nilai tanah sepanjang nilai wajar dan nilai buku tidak ada. 8 8
PENELITIAN USULAN SEWA KAJIAN ATAS PERMOHONAN/USULAN SEWA Dalam melakukan penelitian, Pengelola Barang dapat meminta keterangan kepada Pengguna Barang yang menyerahkan BMN yang diajukan untuk disewakan PENGELOLA BARANG menghitung besaran sewa Besaran Sewa = Tarif Pokok Sewa x Faktor Penyesuai Sewa Tanah/ Bangunan PENGELOLA BARANG melakukan penelitian atas kelayakan penyewaan Selain Tanah/ Bangunan Sebagian Tanah/ Bangunan BESARAN SEWA PENGELOLA BARANG menugaskan Penilai untuk melakukan penilaian Pengelola Barang melakukan kajian kelayakan penyewaan Dalam hal terdapat usulan Sewa dari beberapa calon penyewa dalam waktu yg bersamaan, Pengelola Barang menentukan penyewa dengan didasarkan pada pertimbangan: aspek pengamanan & pemeliharaan BMN usulan Sewa yg paling menguntungkan Persetujuan/ Penolakan FORMULA SEWA Pengelola Barang melakukan kajian formula sewa 9
PERJANJIAN SEWA PROSEDUR SEWA BARANG MILIK NEGARA Tanah/ Bangunan PENGELOLA BARANG melakukan penandatanganan sewa dengan penyewa Persetujuan sewa Sebagian Tanah/ Bangunan Per Tahun Per Bulan PENGGUNA BARANG melakukan penandatanganan sewa dengan penyewa Selain Tanah/ Bangunan PENGGUNA BARANG menerbitkan keputusan sewa Per Hari CALON PENYEWA menyampaikan dokumen permohonan Per Jam 10
JANGKA WAKTU SEWA PERIODESITAS SEWA JANGKA WAKTU SEWA: Paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian PENETAPAN JK WAKTU SEWA PENGGUNA Sebagian T/B Selain T/B dengan persetujuan Pengelola Barang PENGELOLA Tanah/ bangunan PERIODESITAS SEWA: Per Tahun Per Bulan Per Hari Per Jam PERPANJANGAN SEWA Per Tahun Per Bulan Per Hari Per Jam 3 (tiga) bulan 10 (sepuluh) hari - - Sebelum berakhirnya jangka waktu sewa sebagaimana permohonan sewa pertama kali 11
PERJANJIAN SEWA BMN Penyewaan BMN dituangkan dalam perjanjian sewa menyewa: ditandatangani oleh pihak penyewa dan PENGGUNA Sebagian T/B Selain T/B dengan persetujuan Pengelola Barang PENGELOLA Tanah/ bangunan dilakukan di kertas bermaterai cukup sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (UU 13 Tahun 1985 dan PP 42 Tahun 2000) Rp6.000,- Pasal 12 PP42/2000 Salinan perjanjian sewa disampaikan kepada Pengelola Barang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditandatangani. Seluruh biaya yang timbul dalam rangka pembuatan perjanjian ditanggung oleh Penyewa. Perjanjian sewa-menyewa paling kurang memuat: dasar perjanjian; para pihak yang terikat dalam perjanjian; jenis, luas atau jumlah barang; besaran sewa, dan jangka waktu, termasuk periodesitas sewa; peruntukan sewa termasuk kelompok jenis kegiatan usaha dan kategori bentuk kelembagaan penyewa tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan; hak dan kewajiban para pihak; dan hal lain yang diatur dalam persetujuan Pengelola Barang dan keputusan Pengguna Barang. 12
PEMBAYARAN SEWA SEWA BMN Kategori Jumlah Waktu Cara Pembuktian Per Tahun Sekaligus 2 (dua) hari kerja sebelum Per Bulan Sekaligus penandatanganan perjanjian Per Hari Per Jam BMN luar negeri dengan pembayaran di luar negeri Sekaligus Sekaligus Sekaligus Sebelum penandatanganan perjanjian 1 (satu) hari sebelum penandatanganan perjanjian Setor ke Kas Umum Negara - Secara tunai kepada pejabat pengurus BMN - Setor ke rekening kas bendahara penerimaan Setor ke rekening kas bendahara penerimaan Bukti setor Bukti setor/ kuitansi Bukti setor 13
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN SEWA BMN PENGAMANAN Penyewa wajib melakukan pengamanan atas BMN yang disewa, baik untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi barang, penurunan jumlah barang maupun hilangnya barang. Penyewa dilarang menggunakan BMN yang disewakan diluar peruntukan sewa. PEMELIHARAAN Penyewa wajib melakukan pemeliharaan atas BMN yang disewa untuk menjaga kondisi dan memperbaiki barang agar selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna, termasuk biaya yang timbul dari pemakaian dan pemanfaatan BMN sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyewa wajib memperbaiki seluruh kerusakan yang terjadi atas BMN yang disewakan yang terjadi selama masa sewa hingga kembali ke kondisi pada saat awal sewa. PERUBAHAN BENTUK Selama masa sewa, pihak penyewa atas persetujuan Pengelola/Pengguna Barang hanya dapat mengubah bentuk BMN tanpa mengubah konstruksi dasar bangunan, dengan ketentuan bagian yang ditambahkan pada bangunan tersebut menjadi BMN 14
PENATAUSAHAAN SEWA BMN Penatausahaan pelaksanaan sewa dilakukan oleh: PENGGUNA PENGELOLA Sebagian T/B Selain T/B Tanah/ bangunan Pengguna/Kuasa Pengguna Barang menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan sewa BMN kepada Pengelola Barang paling lambat 1 (satu) bulan sebelum perhitungan 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya persetujuan Sewa oleh Pengelola Barang. Pengguna/Kuasa Pengguna Barang melaporkan berakhirnya pelaksanaan sewa BMN kepada Pengelola Barang pada akhir masa sewa dengan dilampiri BAST Barang. Pengguna/Kuasa Pengguna Barang mengungkapkan informasi mengenai BMN yang disewakan ke dalam Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna, sesuai dengan kewenangannya. 15
PENGAKHIRAN SEWA BMN Berakhirnya Sewa Berakhirnya jangka waktu sewa Pengelola Barang mencabut persetujuan Sewa dalam rangka pengawasan dan pengendalian Ketentuan lain sesuai peraturan perundang-undangan Berakhirnya Perjanjian Sewa Jangka waktu sewa berakhir Berlakunya syarat batal sesuai perjanjian Ketentuan lain sesuai peraturan perundang-undangan Penyewa wajib menyerahkan BMN pada saat berakhirnya sewa dalam keadaan baik dan layak digunakan secara optimal sesuai fungsi dan peruntukannya, dan dituangkan dalam BAST Pengelola/Pengguna melakukan pengecekan BMN yang disewakan sebelum BAST ditandatangani guna memastikan kelayakan kondisi BMN Penandatanganan BAST dilakukan setelah semua kewajiban penyewa dipenuhi 16
BESARAN TARIF SEWA FORMULA DASAR TARIF DASAR SEWA: TARIF SEWA BMN TARIF POKOK SEWA BMN FAKTOR PENYESUAI SEWA Perhitungan, pengajuan usulan, persetujuan, penetapan, perjanjian dan pembayaran besaran tarif sewa menggunakan mata uang setempat. Jika nilai usulan lebih besar dari hasil perhitungan, nilai yang dicantumkan dalam surat persetujuan Sewa adalah sebesar usulan sewa PENGGUNA Sebagian T/B Selain T/B dengan persetujuan Pengelola Barang Keputusan Sewa PENETAPAN OLEH: Surat persetujuan PENGELOLA Tanah/ bangunan atau Perjanjian Sewa PENGGUNA Sebagian T/B dgn nilai buku < Rp500 juta Selain T/B DIGUNAKAN OLEH: PENGELOLA Tanah/bangunan Sebagian T/B dgn nilai buku > Rp500 juta Mengkaji usulan sewa dari Pengguna 17
BESARAN TARIF SEWA FORMULA DASAR TARIF SEWA BMN TARIF POKOK SEWA BMN FAKTOR PENYESUAI SEWA Tarif Pokok Sewa Tanah Faktor variabel sewa tanah (3,33%) Luas tanah Nilai tanah Tarif Pokok Sewa Bangunan Faktor variabel sewa bangunan (6,64%) Luas bangunan Nilai bangunan Tarif Pokok Sewa Tanah dan Bangunan Tarif Pokok Prasarana Bangunan Faktor variabel prasarana bangunan (6,64%) Luas bangunan Tarif Pokok Sewa T/B berikut Prasarana Tarif Pokok Sewa Selain T/B Formula sewa atau Nilai sewa Dihitung dan ditetapkan oleh Pengguna berkoordinasi dgn instansi terkait Jenis Kegiatan Usaha Bisnis Non-Bisnis Sosial Bentuk Kelembagaan Kategori I Kategori II Kategori III Periodesitas Per Tahun Per Bulan Per Hari Per Jam NS = (3,33% x Lt x Nt) +(6,64% x Lb x Nb) + (6,64% x Hp x Np) 18
JENIS KEGIATAN USAHA FAKTOR PENYESUAI SEWA BISNIS SOSIAL Kegiatan yang berorientasi sematamata mencari keuntungan, seperti : perdagangan, jasa NON BISNIS JENIS KEGIATAN USAHA Kegiatan yang tidak menarik imbalan atas barang atau jasa yang diberikan dan/atau tidak berorientasi mencari keuntungan, a/l: - pelayanan kepentingan umum tanpa pungutan - kegiatan sosial, keagamaan, kemanusiaan - kegiatan penunjang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan/negara - Kegiatan lain yang memenuhi kriteria sosial Kegiatan yang menarik imbalan atas barang atau jasa yang diberikan namun tidak semata-mata mencari keuntungan, a/l : pelayanan kepentingan umum dgn pungutan penyelenggaraan pendidikan nasional upaya pemenuhan kebutuhan pegawai atau fasilitas yang diperlukan dalam menunjang tusi kegiatan lain yang memenuhi kriteria non bisnis 19
BENTUK KELEMBAGAAN FAKTOR PENYESUAI SEWA Kategori I Ruang lingkup Kategori II Ruang Lingkup a. Swasta/ Perorangan Perorangan Persekutuan Perdata Persekutuan Firma Persekutuan Komanditer Perseroan Terbatas Lembaga/organisasi internasional/asing Yayasan Koperasi b. BUMN/D Badan Usaha Milik Negara Badan Usaha Milik Daerah c. Badan hukum milik negara d. Lembaga pendidikan asing Bank Indonesia Lembaga Penjamin Simpanan Badan hukum yang dimiliki negara Badan hukum internasional asing Lembaga pendidikan asing yang menyelenggarakan pendidikan di Indonesia a. Yayasan UU 16 /2001 jo. UU 28/2004 b. Koperasi Koperasi primer Koperasi sekunder c. Lembaga Pendidikan Formal d. Lembaga Pendidikan Non Formal (UU 25/1992) Lembaga pendidikan anak usia dini formal Lembaga pendidikan dasar Lembaga pendidikan menengah Lembaga pendidikan tinggi Lembaga kursus Lembaga pelatihan Kelompok belajar Pusat kegiatan belajar masyarakat Majelis taklim Satuan pendidikan yang sejenis Kategori III Ruang Lingkup a. Lembaga Sosial b. Lembaga Kemanusiaan c. Lembaga Keagamaan d. Unit Penunjang Kegiatan Penyelenggaraan Negara Termasuk lembaga internasional/asing yang menyelenggarakan kegiatan sosial, kemanusiaan dan/atau keagamaan di Indonesia Persatuan/perhimpunan PNS/TNI/POLRI Persatuan/perhimpunan istri PNS/TNI/POLRI Unit penunjang lainnya 20
BESARAN FAKTOR PENYESUAI SEWA Kategori BISNIS (A) NON BISNIS (B) SOSIAL (C) I 100% 50% 10% 100% TAHUN II 100% 40% 5% III 100% 30% 5% 190% JAM PERIODESITAS 160% HARI 130% BULAN 21
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN SEWA BMN Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perjanjian Sewa BMN yang berada di bawah penguasaannya masing-masing sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani. Pengelola Barang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang atas pelaksanaan Sewa BMN. Pengguna Barang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Kuasa Pengguna Barang yang berada di wilayah kerjanya atas pelaksanaan Sewa BMN Pengelola Barang/Pengguna Barang dapat meminta bantuan aparat pengawas fungsional dalam melakukan pembinaan dan pengawasan. Sebagai tindak lanjut atas pengawasan, Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang menerbitkan surat peringatan/teguran kepada penyewa atas dilakukannya pelanggaran terhadap perjanjian Sewa dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dapat menghentikan kegiatan Sewa apabila surat peringatan/teguran tidak diindahkan oleh Penyewa. 22
PENGENDALIAN PELAKSANAAN SEWA BMN Pengelola Barang melakukan evaluasi secara berkala atas besaran tarif Sewa setiap tahun berdasarkan laporan perkembangan pelaksanaan Sewa dari Pengguna Barang, khususnya untuk periodesitas Sewa per jam, per hari, atau per bulan. Hasil pelaksanaan evaluasi penghitungan besaran tarif Sewa ditetapkan oleh Pengguna Barang berdasarkan surat Pengelola Barang. Dalam rangka pengendalian pelaksanaan Sewa BMN, Pengelola Barang berwenang melakukan pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan Sewa BMN pada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang, dalam rangka penertiban pemanfaatan BMN sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Sebagai tindak lanjut dari pemantauan dan investigasi dimaksud, Pengelola Barang dapat meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit atas pelaksanaan Sewa BMN. Segala akibat hukum yang menyertai pelaksanaan Sewa BMN berupa sebagian tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan setelah diberikannya persetujuan oleh Pengelola Barang hingga saat penandatanganan perjanjian sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pengguna Barang. Segala akibat hukum yang menyertai pelaksanaan Sewa BMN setelah penandatanganan perjanjian sepenuhnya menjadi tanggung jawab para pihak dalam perjanjian Sewa bersangkutan. 23
GANTI RUGI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SEWA BMN Barang Hilang Dalam hal BMN selain tanah dan/atau bangunan yang disewakan hilang selama jangka waktu Sewa, penyewa wajib mengganti barang yang disewakan dengan barang yang sejenis, paling lambat pada saat berakhirnya jangka waktu Sewa, Dikecualikan apabila kehilangan diakibatkan oleh kondisi kahar (force majeur), maka penggantian dilakukan berdasarkan kesepakatan antara Pengguna Barang dengan penyewa. Perbaikan dan Penggantian Kerusakan Dalam hal perbaikan dan/atau penggantian BMN tidak dapat dilakukan, Penyewa membayar biaya perbaikan dan/atau penggantian tersebut secara tunai ke Kas Umum Negara paling lama 1 (satu) bulan sejak penetapan oleh oleh: Pengelola Barang, untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan yang berada pada Pengelola Barang; Pengguna Barang, untuk: BMN berupa sebagian tanah dan/atau bangunan yang status penggunaannya ada pada Pengguna Barang; atau BMN selain tanah dan/atau bangunan. 24
DENDA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SEWA BMN Penyewa dikenakan sanksi administratif berupa surat teguran dalam hal: penyewa belum menyerahkan BMN yang disewakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1); perbaikan dan/atau penggantian terkait kerusakan dan/atau kehilangan belum dilakukan atau diperkirakan belum selesai dilaksanakan paling lambat sebelum berakhirnya jangka waktu Sewa; dan/atau Dalam hal penyerahan, perbaikan, dan/atau penggantian BMN belum dilakukan terhitung 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya surat teguran, penyewa dikenakan sanksi administratif berupa surat peringatan. Dalam hal penyerahan, perbaikan, dan/atau penggantian BMN belum dilakukan terhitung 1 (bulan) sejak diterbitkannya surat peringatan penyewa dikenakan sanksi administratif berupa denda, dengan ketentuan: sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari besaran Sewa yang dihitung secara proporsional dalam hitungan harian sesuai keterlambatan penyerahan BMN; sebesar 2 (dua permil) per hari dari nilai perbaikan dengan ketentuan paling banyak sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai perbaikan; dan/atau sebesar 2 (dua permil) per hari dari nilai penggantian dengan ketentuan paling banyak sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai penggantiandimaksud. Dalam hal denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (3) tidak dilunasi penyewa, maka penyelesaiannya diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 25
KETENTUAN LAIN-LAIN SEWA BMN Rumah negara golongan I dan golongan II yang disewakan kepada pejabat negara/ pegawai negeri, pelaksanaannya berpedoman pada ketentuan yang mengatur mengenai rumah negara. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 373/KPTS/2001 Tentang Sewa Rumah Negara Besaran tarif sewa BMN di lingkungan Tentara Nasional Indonesia berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.06/2010 tentang Penataan Pemanfaatan Barang Milik Negara di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan perubahannya Nomor 207/PMK.06/2010. BMN yang berasal dari kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, mineral dan batubara dan panas bumi diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tersendiri. 26
TERIMA KASIH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 27