PERANCANGAN MOTOR LISTRIK BLDC 10 KW UNTUK SEPEDA MOTOR LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Generator Magnet Permanen Sebagai Pembangkit Listrik Putaran Rendah

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

RANCANG BANGUN PENGGERAK GOKART MENGGUNAKAN BLDC MOTOR

MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN

Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN BRUSHLESS DC MOTOR 3 FASA SEDERHANADENGAN 4 KUTUB ROTOR

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II LANDASAN TEORI

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DENGAN BIAYA BOPTN

RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

REWINDING MOTOR INDUKSI 3 FASA JENIS IMC (INDUCTION MOTOR CAGE) DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk CILACAP PLANT

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB II DASAR TEORI. commit to user

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

Bab V. Motor DC (Direct Current)

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

GENERATOR SINKRON Gambar 1

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

Transformator (trafo)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER KECIL DENGAN MENGGUNAKAN REM ARUS EDDY

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

Mekatronika Modul 9 Motor Stepper

TUGAS PERTANYAAN SOAL

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Aspek Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial 1 Fasa Untuk Mengakomodir Kecepatan Putar RPM

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

APLIKASI MOTOR DC 1000 W 48 V SEBAGAI PENGGERAK MOBIL LISTRIK RAMAH LINGKUNGAN

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG

KONTROLLER MOTOR BLDC MENGGUNAKAN MICROCHIP Yohan Averian Bethaputra Loe 1

Bab VI. Motor Stepper

Analisis Motor Reluktansi Tipe Switched Reluctance Motor dengan Sumber Tiga Fasa

PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

MAKALAH MOTOR STEPPER DI BIDANG INDUSTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

MOTOR SINKRON 3 FASA SEDERHANA DENGAN 2 KUTUB ROTOR BERBASIS DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang vibration vibration unbalance air gap

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA

Perancangan Generator Magnet Permanen dengan Arah Fluks Aksial untuk Aplikasi Pembangkit Listrik

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN ATAU BAYU (PLTB)

RANCANG BANGUN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL TIGA FASE BERDAYA KECIL

Transkripsi:

PERANCANGAN MOTOR LISTRIK BLDC 10 KW UNTUK SEPEDA MOTOR LISTRIK Wahyudi Budi Pramono 1*, Habib Putra Pratama 1, Warindi 2 1 Program Studi Teknik Elektro, FTI, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Jl. Kaliurang km14,5 Sleman Yogyakarta 2 Program Studi Teknik Elektro, FT, Universitas Mataram * Email: wahyudibudip@gmail.com Abstrak Kendaraan bermotor roda dua merupakan moda transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Saat ini, kendaraan bermotor menggunakan mesin dengan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi. Salah satu solusi untuk mengurangi konsumsi BBM adalah dengan menggunakan moda transportasi berbasis listrik. Oleh karena itu perlu dirancang salah satu moda trasnportasi berupa sepeda motor listrik. Motor listrik BLDC memiliki komponen utama yaitu stator dan rotor. Perancangan komponen utama motor BLDC meliputi perancangan stator dan rotor dengan menggunakan bantuan perhitungan manual dan software solidworks. Spesifikasi awal dari motor telah ditentukan untuk daya 10 kw dan frekuensi tegangan input 50 Hz dan kecepatan putar 1500 rpm serta jenis magnet yang digunakan adalah neodymium N52. Hasil perancangan diperoleh jumlah kumparan di stator sebanyak 6 kumparan, 24,192 lilitan per fasa dan jumlah fasa 3 fasa. Dimensi fisik stator berupa susunan plat setebal 84 mm, tersusun dari plat setebal 2 mm per plat. Lilitan stator memiliki tebal 94 mm. Besar arus yang akan mengalir di lilitan stator sebesar 60,14 A. dimensi akhir motor memiliki lebar 144 mm dan diameter luar 230 mm. Model motor listrik BLDC HUB ini dapat disesuaikan dengan bentuk tromol motor dengan diameter roda 18 inci. Kata kunci: brushless DC motor HUB,, medan magnet, perancangan, solidworks. 1. PENDAHULUAN Kendaraan Listrik adalah salah satu alat transortasi masa depan karena efisiensi yang tinggi dan polusi yang rendah (Fang,2000). Efisiensi yang tinggi disebabkan karena tidak adanya gesekan oleh brush (Bashir,2016). Motor listrik brushless direct current (BLDC) merupakan motor yang memiliki efisiensi baik, lebih handal, umur lebih panjang dan murah. Motor yang memiliki bagian rotor berupa magnet permanen dan bagian stator berupa belitan untuk menghasilkan medan magnet. Pengubahan polaritas motor BLDC dilakukan secara elektronik menggunakan sensor hall-effect dan rotary encoder. Karena pada sepeda motor listrik hampir bebas perawatan, tidak membutuhkan minyak, busi baru atau perbaikan rutin lainya seperti yang dilakukan motor bakar (Azizi,2013). Penelitian tentang Sepeda Motor Listrik yang membahas tentang perancangan perangkatperangkat yang digunakan dalam pembuatan sepeda motor listrik (electric motorcycle) yang meliputi charger, rangkaian PWM (pulse width modulation) control motor listrik serta sistem mekaniknya. Rangkaian pengendali motor ini dibuat menggunakan prinsip PWM (Pulse Width Modulation). PWM mengatur kecepatan menggunakan gelombang kotak yang lebar pulsa nya dimodulasi. Sehingga menghasilkan tegangan rata-rata yang bervariasi. Teknik ini memberikan kemudahan dalam pengaturan kecepatan motor, tanpa banyak energi yang terbuang (Kurniawan,2010) Struktur rangka sepeda motor listrik meliputi rangka utama dan transmisi yang disambung dengan proses pengelasan. Perhitungan kekuatan rancangan pada rangka utama dihasilkan tegangan lentur maksimal sebesar 112.74 N/ lebih kecil dari tegangan luluh material sebesar 207 N/. Perhitungan las didapatkan ketebalan 0.747 mm lebih kecil dari ketebalan las sebenarnya yaitu 3 mm (Pamungkas, 2014). Penelitian tentang perancangan motor BLDC 3 fase untuk aplikasi electric vehicle dengan menggunakan finite element simulasi telah menyajikan dan mensimulasi 3 fase dua lapisan kumparan BLDC untuk motor Hybrid (HEV) dan Vichiles listrik (EV) menggunakan software ANSYS. Motor dengan daya 15 kw yang terletak didalam pelek roda (drive system hub) telah 113

menghasilkan torsi dan kekuatan untuk drive electric vehicle. Dua konfigurasi BLDC berdasarkan jumlah yang berbeda dari slot dan kombinasi kutub disimulasikan dan dibandingkan untuk memproduksi nilai torsi maksimum. Analisis magnetik dilakukan dengan menggunakan Anys/Emag (Srivastava,2014). Teknologi sepeda motor listrik sebagai pertimbangan utama seiring dengan kenaikan harga BBM dan faktor lingkungan harus diakui bahwa kendaraan listrik jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan motor berbahan bakar minyak. Sistem kombinasi diterapkan sehingga pengendara dapat memilih mode penuh menggunakan motor listrik atau mode manual dengann dikayuh sendiri. daya PMDC motor sebesar 150 Watt dapat menghasilkan putaran 1000 rpm dengan tegangan 12 V dan arus 15 A (Kumar, 2011). 2. METODOLOGI 2.1. Alur Penelitian Pada bab ini dibahas alur dari penelitian perancangan BLDC Motor 10 KW, yang diterapkan pada roda sepeda motor dengan ukuran 18 inci. Secara skematik penelitian yang dilakukan dengan tahapan dapat dilihat pada gambar 1. 2.2. Alat yang dipakai Untuk melakukan perancangan pada motor listrik BLDC menggunakan piranti keras (hardware) laptop yang akan digunakan dalam melakukan perancangan dengann didukung piranti lunak (software) yakni aplikasi solidworks untuk membuat bentuk rancangan part-part pada motor listrik BLDC 10 KW. Gambar 1 Diagram alir perancangan BLDC motor Perancangan motor listrik BLDC 10 KW ini meliputi komponen utama yakni perancangan stator dan perancangan rotor. dari motor listrik 2.2.1. Perancangan dengan aplikasi solidworks Solidworks adalah digunakan untuk merancang bagian permesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk mempresentasikan bagian 2.2.2. Perancangan stator motor BLDC Stator merupakan tempat belitan yang disebut kumparan, untuk membuat suatu rancangan stator dengan spesifikasi dan ukuran stator yang diinginkan dengan spesifikasi kecepatan putar 1500 rpm, daya 10 kw, dan tegangan input 120 V dan frekuensi 50 Hz. Jumlah kumparan dalam stator ditentukan dengan persamaan (1) (1) 114

NS p Nph : jumlah kumparan : jumlah pole : jumlah fasa 2.2.3. Perhitungan jumlah kawat tiap-tiap kumparan. Ukuran kawat yang digunakan pada stator tergantung dari besarnya arus yang akan mengalir di dalam kawat tersebut.persamaan (2) digunakan untuk mencari diameter kawat lilitan. 2, (2) Persamaan (3) digunakan untuk menghitung lilitan,/ (3) dengan N E NS Nph : jumlah lilitan : tegangan : fluks magnet :jumlah kumparan :jumlah fasa. 2.2.4. Perancangan rotor BLDC Bagian yang bergerak pada motor BLDC Hub adalah rotor yang merupakan tempat pole atau medan magnet, karena semakin banyak pole atau medan magnet pada rotor maka akan semakin besar torsi motor tersebut, akan tetapi kecepatan putar motor semakin kecil. Persamaan (4) digunakan untuk mencari jumlah pole dalam rotor. dengan : n s f p : kecepatan sinkron : frekuensi tegangan input : jumlah kutub (4) Jumlah pole yang dihasilkan untuk sebuah rotor, maka untuk menghasilkan fluks magnet yang besar agar dapat memutar sebuah roda maka dipilih jenis magnet yang memiliki kerapatan yang besar. Ada berbagai ukuran dan jenis magnet yang ada di pasaran tetapi jenis magnet neodymium N52 merupakan magnet yang paling kuat yang beredar di pasaran yang memiliki kerapatan sebesar 1,450 T. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Spesifikasi motor BLDC Hub yang dirancang adalah 10 kw dengan kecepatan putar 1500 RPM, tegangan 120 Volt, frekuensi 50 Hz, dan menggunakan 5 buah battery 24 volt 50 Ah serta magnet yang digunakan berjenis Neodymium N52 dengan kerapatan fluks 1,450 T. 3.1. Perancangan Stator 3.1.1 Perhitungan jumlah kutub (p) dan jumlah kumparan (Nph) Perhitungan jumlah kutub magnet (p) sesuai dengan persamaan (2) didapatkan p sebesar 4 kutub (pole) dan perhitungan jumlah kumparan stator (NS) sesuai dengan persamaan (1) jumlah sebanyak 6 kumparan. Penurunan jumlah kutub maka putaran motor akan semakin tinggi (Srivastava, 2014) 115

3.1.2. Perhitungan Arus Daya motor, P = 10 kw, tegangan input 120 V dan cos φ = 0,8 maka daya per fasenya diperoleh dengan persamaan (5), yaitu: cosφ (5) Besarnya arus saluran (lilitan stator dihubung secara bintang) dengan nilai daya per fase sebesar 10kW/3 adalah 60,140. Berdasarkan besar dari arus yang dihitung yakni 60,140 A maka luas penampang kawat lilitan untuk lilitan stator sebesar 10 (sesuai dengan standar KHA) atau diameternya sebesar 3,568 mm. 3.1.3. Perhitungan fluks magnet (6) Magnet yang digunakan adalah jenis magnet Neodymium N52 dengan kerapatan fluks B = 1,450 T dan dimensi magnet yang digunakan panjang 84 dan lebar 37. A = panjang x lebar (magnet), sesuai dengan persamaan (6) sehingga didapatkan fluks magnet, 1,450 0,0031450,00456. 3.1.4. Perhitungan Jumlah Lilitan Jumlah kawat email yang akan dililit pada kumparan stator, apabila nilai dari E = 69,282 V, 0,00456, NS = 6, Nph = 3 maka dengan persamaan (3) diperoleh jumlah lilitan sebanyak 24,192 lilitan 3.1.5. Perhitungan Torsi motor Struktur kumparan sangat berpengaruh terhadap torsi, jenis kumparan segitiga / delta dan kumparan tipe bintang tentunya memiliki torsi yang berbeda. (7) Persamaan (7) digunakan untuk mencari besarnya torsi pada motor tersebut. Berdasarkan spesifikasi motor maka besarnya torsi sebesar 21,203 Nm 3.1.6. Perhitungan kecepatan putar roda tanpa beban. Persamaan (8) untuk mencari kecepatan motor saat tanpa beban. dengan: = 3.14 d = diameter (8) Apabila nilai diameter roda sepeda motor 18 inchi, maka akan didapatkan kecepatan maksimum sepeda motor sebesar 127,105 km/jam dengan suplai daya maksimum tanpa beban. Dari perhitungan perancangan komponen motor listrik didapatkan spesifikasi motor listrik BLDC. 116

Tabel 1 Spesifikasi perancangan motor listrik BLDC No Parameter Lambang Nilai 1. Kerapatan Fluks Magnet B 1,450T p 80 mm 2. Dimensi Magnet l 42 mm t 6 mm 3. Jumlah Kutub Magnet P 4 Pole 4. Celah Udara 5 mm 5. Jumlah Kumparan Ns 6 6. Jumlah Fasa N ph 3 7. Jumlah Lilitan N 24,192 lilitan 8. Diameter Kawat D 3,569 mm 9. Kecepatan Putar Generator n 1500 rpm 10. Tegangan Antar Saluran V 69,282 Volt 11. Arus I 60,140 A 12. Frekuensi Tegangan f 50 Hz 13. Daya P 10 kw Diameter Dalam 170 mm 14. Dimensi Motor Diameter Luar 230 mm Panjang Motor 144 mm 15. Torsi Motor 21,204 Nm 3.2. Perancangan Tiga Dimensi Motor Listrik Brushless 3.2.1. Stator Konsep dari motor listrik brushless terdiri dari kumparan sebagai stator dan medan magnet sebagai rotor. Spesifikasi yang telah di tentukan sebagai dasar untuk melakukan perancangan desain tiga dimensi motor listrik brushless. Dimensi stator dirancang dengan menyesuaikan bentuk hub pada sepeda motor. Perancangan stator sendiri terdiri dari plat stator dan alur (slot) sebagai berikut. 3.2.1.1. Plat stator Plat stator pada umumnya berbentuk silindris dengan alur-alur sebagai tempat kumparan lilitan kawat. Untuk membentuk dan membagi medan magnetik sesuai kebutuhan dari masingmasing rancangan motor listrik BLDC. Karena besi armature dipengaruhi oleh fluks magnetik maka besi tersebut terinduksi arus eddy. Gambar 2 (a) adalah rancangan gambar besi armature yang dibuat dari lapisan-lapisan yang tipis untuk memperkecil rugi-rugi arus eddy ini. 3.2.1.2. Alur (slot) Alur (slot) merupakan tempat lilitan kawat pada kumparan stator. Pada perancangan ini hasil dari perancangan dengan jumlah kumparan sebanyak 6. Untuk perancangan selanjutnya dengan membuat sketsa awal dengan ukuran tinggi batang alur 40 mm, lebar batang slot 15 mm dan lebar payung 37 mm. 117

(a) (b) Gambar 2 (a) keterangan kumparan stator, (b) Plat stator yang berlapis-lapis Stator dibuat dari bahan yang berlapis-lapis tipis, pada perancangan stator motor dengan tebal plat stator 2 mm, selanjutnya plat-plat stator disusun dengan tebal stator 84 mm seperti yang di tunjukkan pada gambar 2 (b). gambar rancangan stator dan konfigurasi lilitannya dapat dilihat pada gambar 3 (a) dan (b) (a) (b) Gambar 3 (a) Stator yang telah diberi kumparan, (b) Konfigurasi lilitan bintang Motor BLDC 6 kumparan. 3.2.2. Rotor Rangka rotor merupakan rumah atau (kerangka) tempat magnet permanent akan diletakkan. Perancangan kerangka rotor dengan mengikuti bentuk tromol motor sebagai acuan untuk dimensi dan bentuk dari motor listrik BLDC. Gambar 4 (a) merupakan diameter luar dan diameter dalam rotor dengan ukuran yang telah disesuaikan dari bentuk stator. Diameter luar 195,80 mm dan dimensi dalam 179,80 mm. Jumlah pole atau jumlah magnet permanen yang akan ditempatkan di rangka rotor sebanyak 4 pole. Gambar 4 (b) dapat dilihat dimensi tempat magnet permanen, dengan panjang 84 mm, lebar 37 mm dan tebal 15 mm. Gambar 4 (a) Gambar 3D rangka rotor, (b) Dimensi rangka untuk magnet permanen. 118

Sketsa 2D Rangka magnet permanen (a) (b) Gambar 5 (a) Dimensi tutup rotor, (b) Dimensi motor listrik BLDC Dimensi tutup rotor pada motor listrik BLDC yakni, diameter luar 230 mm dan diameter dalam 170 mm, untuk diameter luar merupakan besar dimensi keseluruhan motor listrik BLDC. Gambar 6 Motor listrik BLDC Hub tampak keseluruhan. Gambar 7 Kendaraan listrik 3D motor listrik BLDC. 3.3. Perancangan tata letak di body sepeda motor Perancangn posisi peletakan motor BLDC dan batery dalam rangka sepeda motor listrik dapat dilihat pada gambar 7. Tabel 2 menunjukkan dimensi dan jarak roda sepeda motor dan jarak ke tanah serta ketinggian tempat duduk. 119

Tabel 2 Spesifikasi ukuran kendaraan motor. Spesifikasi Jarak sumbu roda Jarak ke tanah Tinggi tempat duduk Ukuran 1.492,44 mm 110,09 mm 703,73 mm 4. KESIMPULAN Motor listrik BLDC meliputi komponen stator dan rotor sebagai bagian utamanya Hasil perancangan diperoleh jumlah kumparan di stator sebanyak 6 kumparan, 24,192 lilitan per fasa dan jumlah fasa 3 fasa. Dimensi fisik stator berupa susunan plat setebal 84 mm, tersusun dari plat setebal 2 mm per plat. Lilitan stator memiliki tebal 94 mm. Besar arus yang akan mengalir di lilitan stator sebesar 60,14 A. dimensi akhir motor memiliki lebar 144 mm dan diameter luar 230 mm. Model motor listrik BLDC HUB ini dapat disesuaikan dengan bentuk tromol motor dengan diameter roda 18 inci. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Prodi Teknik Elektro dan DPPM UII yang telah membantu dalam pendanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Bashir Sheikh, Priti. S. (2016). Manware Brushless DC Motor Design for Electric Traction System. Journal for Research. pp. 18-22 Fang Lin Luo. Hock Guan Yeo.(2000). Advanced PM brushless DC motor control and system for electric vehicles. Industry Applications Conference. Rome. pp. 1336-1343. Kurniawan, D.E., (2010), Sepeda Motor Listrik (electric motor sycle), Tugas Akhir, Universitas Gajahmada,Yogyakarta. Naser Azizi, Reihaneh Kardehi Moghaddam. (2013).Permanent Magnet Brushless DC Motor optimal design and determination of optimum PID controller parameters for the purpose of speed control by using the TLBO optimization algorithm. American Journal of Research Communication.. pp.294-313. N. Srivastava. (2014), Design Of 3-phase BLDC Motor For Electric Vehicele Aplication By using Finite Element Simulation.IJETAE, pp. 140-145. Pamungkas, A.B., (2014), Rangka Sepeda Motor Listrik Generasi II, Tugas Akhir, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. V.Kumar. (2011). Desain dan implementasi dari bantuan sepeda listrik dengan mekanisme pengisian ulang sendiri (self recharging mechanism): B. Tech student, Dept. OF Mechanical engineering. India. 120