PENGEMBANGAN USAHA HOME INDUSTRY BATAKO KORBAN ERUPSI MERAPI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI SISTEM STRUKTUR CABLE-STAYED AKIBAT BEBAN GEMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sifat beton itu. Departemen Pekerjaan Umum 1989-(SNI ). Batako terdiri dari beberapa jenis batako:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

I. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KREATIF, VOLUME 01, NOMOR 01

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

Studi Awal Pemanfaatan Lusi sebagai Bahan Bangunan dengan Tambahan Tanah Sawah, Semen dan Kapur ABSTRAK

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,

PEMBUATAN BATA RINGAN MENGGUNAKAN LIMBAH PENGGERGAJIAN BATU ANDESIT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin berkembang pesat memacu peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pesatnya pembangunan perumahan, maka sangat jelas

PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

I. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE

BAB III LANDASAN TEORI

LAPORAN KEMAJUAN 70% PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan :

I. PENDAHULUAN. manusia hingga saat ini. Di indonesia sendiri dikenal beberapa jenis

Pemanfaatan Pasir Telaga Sari dan Styrofoam untuk Pembuatan Batako Ringan

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. mengalami kemajuan maka harus diimbangi dengan perkembangan. Dengan adanya bangunan-bangunan yang berdiri saat ini maka secara

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI HOME INDUSTRI PAVING DAN BATAKO DI KABUPATEN MALANG

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PEMANFAATAN LIMBAH BATU BARA (FLY ASH) PADA PRODUKSI PAVING BLOCK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland. dan air dengan perbandingan 1 semen : 7 pasir.

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari

STUDI PENYIMPANGAN UKURAN BATU BATA MERAH

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DINDING DINDING BATU BUATAN

LAPORAN KEMAJUAN 70% PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

EBOOK PROPERTI POPULER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Rumusan masalah. 1.3 Tujuan

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

PERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

PELATIHAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI PAVING DALAM MENGEMBANGKAN KAWASAN DESA LABANASEM

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beton masih merupakan pilihan utama sebagai bahan konstruksi pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah,

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai kepentingan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih

BAB I PENDAHULUAN. dari 30 gunung api aktif terdapat di Indonesia dengan lereng-lerengnya dipadati

EVALUASI PERBANDINGAN BENDA UJI BERBENTUK HOLLOW- BRICK TERHADAP SILINDER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas kinerja beton dengan meningkatkan kualitas campuran beton.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN

METODE PENELITIAN. Pada penelitian paving block campuran tanah, fly ash dan kapur ini digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baja. Pilihan menggunakan beton sebagai bahan konstruksi ini dikarenakan beton

SCAFFOLDING 1 (1) (2012) SCAFFOLDING.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

KUALITAS BATA BETON DARI BAHAN PASIR KALIJALI DENGAN CAMPURAN SEMEN PADA BERBAGAI VARIASI CAMPURAN LEBIH DARI 28 HARI

Revisi SNI Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

PENGARUH PERENDAMAN AIR PANTAI DAN LIMBAH DETERGEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PASANGAN BATA MERAH.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN KERTAS KORAN BEKAS PADA CAMPURAN BATAKO SEMEN PORTLAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K)

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS

PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI AGREGAT CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KUALITAS BATAKO DENGAN PEMAKAIAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS EX COLD MILLING. Naskah Publikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Wilayah. dengan batas-batas administratif sebagai berikut:

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN. api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

PERENCANAAN MESIN PENCENTAK BATAKO DENGAN SISTEM HIDRAULIK

PEMBUATAN BETON KEDAP AIR DENGAN MEMANFAATKAN KLELET SEBAGAI PENGGANTI

Transkripsi:

PENGEMBANGAN USAHA HOME INDUSTRY BATAKO KORBAN ERUPSI MERAPI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Ida Nugroho Saputro Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian Dan Pengabdian (LPPM) UNS Surakarta ABSTRAK Batako dibuat dengan mencampurkan semen, pasir dan air. Bahan-bahan tadi dicampur sampai merata, kemudian dicetak setelah beberapa menit kemudian cetakan dilepas. Kemudian batako diangin-anginkan setelah kering batako siap digunakan untuk bahan material bangunan.kendala yang dialami masyarakat desa Balerante Kec Kemalang Klaten kehilangan matapencaharian sebagai penambang pasir yang menjadi penompang kebutuhan sehari-hari. Selain itu juga kebutuhan rumah sangat tinggi, karena belum lama ini desa tersebut rusak parah diterjang erupsi merapi. Kerusakan hampir dialami pada semua rumah, bangunan rumah dari bagian atas sampai bawah hancur terkena erupsi merapi. Metode yang digunakan dengan FGD (focus group discusion) dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan batako serta dilakukan monitoring dan evaluasi. Kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah memberikan informasi dan ketrampilan kepada masyarakat balerante tentang cara pembuatan batako sehingga masyarakat bisa mengembangkan usaha sendiri pasca erupsi merapi, untuk jangka panjang bisa sebagai usaha bersama untuk memproduksi batako karena masyarakat setelah erupsi merapi kehilangan mata pencaharian.pemberdayaan masyarakat ini dilakukan pada dua kelompok di desa Balerante adalah UKMRejomulyo I dan UKMRejomulyo II. Kesimpulan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan didesa Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten adalah kegiatan mendapat sambutan positif dari peserta, pembuatan batako untuk mengembangkan home industri, peningkatan pengetahuan dalam mengembangan usaha kecil menengah. Kata Kunci; Batako, Erupsi, Merapi, Usaha Kecil PENDAHULUAAN Kebutuhan masyarakat akan rumah tidak pernah surut bahkan selalu meningkat dari tahun ketahun, hal ini terlihat kebutuhan perumahan selalu laku dijual. Kebutuhan yang sangat mendesak untuk perumahan adalah kebutuhan bahan baku material. Kebutuhan material ini terdiri dari batako, pasir dan semen. Untuk pembuatan dinding dan penyekat banyak dibutuhkan batako. Batako merupakan material alternative untuk menekan harga bangunan karena penggunaan batako dimensinya leboh besar (umumnya 10x20x40cm) 209

dibandingkan dengan menggunakan batamerah. Pengerjaannya lebih cepat karena ukurannya lebih besar, kelebihan lainnya karena permukaannya sudah rata dinding batako sering diekspos sehingga tidak memerlukan plesteran dan acian lagi. Batako dibuat dengan mencampurkan semen, pasir dan air. Bahan-bahan tadi dicampur sampai merata, kemudian dicetak setelah beberapa menit kemudian cetakan dilepas. Kemudian batako diangin-anginkan setelah kering batako siap digunakan untuk pembuatan dinding/penyekat. Desa Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten Jawa Tengah terletak di diketinggian 1.050 meter diatas permukaan laut (mdpl). Dari puncak Gunung Metapi sekitar 4 km dengan jumlah penduduk sekitar 1.339 (395KK). Masyarakat bermata pencaharian sebagian besar penambang pasir (sebelum erupsi merapi 2010) sebagian berternak dan bertani. Sebelum erupsi merapi masyarakat berpenghasil rata-rata Rp 75.000-Rp100.000 setiap hari. Sejak erupsi merapi masyarakat kehilangan matapencaharian menambang pasir, karena pasir telah melimpah dibagian bawah sungai terbawa oleh arus air pada waktu erupsi. Bahan teknik adalah bahan bahan yang digunakan pada struktur bangunan, bahan yang digunakan untuk bangunan terdiri dari bahan bahan atap, dinding dan lantai. Salah satu bahan bangunan dalam pembuatan dinding dan lantai adalah batako yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi pasir, semen dan air. Batako merupakan bahan bangunan yang digunakan untuk bangunan dinding non struktural. Bangunan non struktural merupakan bangunan yang tidak menahan beban diatasnya. Batu cetak yang berlubang (hollow block), Batako berlubang memiliki sifat penghantar panas yang lebih baik dari batako padat dengan menggunakan bahan dan ketebalan yang sama. Batako berlubang memiliki beberapa keunggulan dari batu bata, beratnya hanya 1/3 dari batu bata dengan jumlah yang sama dan dapat disusun empat kalilebihcepatdanlebihkuatuntuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Di samping itu keunggulan lain batako berlubang adalah kedap panas dan suara. 210

Pengertian batako adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batubatuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan dengan abu ampas tebu sebagai bahan pengisi antara campuran tersebut atau bahan tambah lainnya (additive). Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran serta dalam pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding. Berdasarkan SNI 03-0349-1989 tentang bata beton (batako), persyaratan nilai penyerapan air maksimum adalah 25%. Batako merupakan batu cetak yang tidak dibakar, berdasarkanbahanbakunyabatako dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Batako tras/putih, Batako putih terbuat dari campuran trass, batu kapur, dan air, sehingga sering juga disebut batu cetak kapur trass. Trass merupakan jenis tanah yang berasal dari lapukan batu-batu yang berasal dari gunung berapi, warnanya ada yang putih dan ada juga yang putih kecokelatan. Ukuran batako trass yang biasa beredar di pasaran memiliki panjang 20 cm 30 cm, tebal 8 cm 10 cm, dan tinggi 14 cm 18 cm. 2. Batako semen, dibuat dari campuran semen dan pasir. Ukuran dan model lebih beragam dibandingkan dengan batako putih. Batako ini biasanya menggunakan dua lubang atau tiga lubang disisinya untuk diisi oleh adukan pengikat. Nama lain dari batako semen adalah batako pres, yang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pres mesin dan pres tangan. Secara kasat mata, perbedaan pres mesin dan tangan dapat dilihat pada kepadatan permukaan batakonya. Di pasaran ukuran batako semen yang biasa ditemui memiliki panjang 36 cm 40 cm, tinggi 18 cm 20 cm dan tebal 8 cm 10 cm. 3. Batako dan paving block yang diproduksi, bahan bakunya terdiri dari pasir, semen dan air dengan perbandingan 75 : 20 : 5. Perbandingan komposisi bahan baku ini adalah sesuai dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan oleh DPU 1986. 211

Nama Desa Balerante mendadak menjadi bauh bibir seiring terjadinya erupsi Gunung Merapi 2010 lalu. Balerante merupakan satu-satunya desa di Kabupaten Klaten yang luluh lantah akibat diterjang awan panas atau wedhus gembel yang dimuntahkan gunung berapi teraktif didunia itu.sesat setelah diterjang awan panas, desa yang berjarak sekitar empat kilometer dari puncak Gunung Merapi itu menyerupai desa mati yang tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan. Erupsi Gunung Merapi mengakibatkan 165 unit rumah mengalami rusak berat, 54 unit rumah rusak sedang dan 12 unit rumah rusak ringan akibat terjangan awan panas. (www.solopos.com tanggal 18/9/2011). Kendala yang dialami masyarakat Didesa Balerante Kec Kemalang Klaten kehilangan matapencaharian sebagai penambang pasir yang menjadi penompang kebutuhan sehari-hari. Selain itu juga kebutuhan rumah sangat tinggi, karena belum lama ini desa tersebut rusak parah diterjang erupsi merapi 2010. Kerusakan hampir dialami pada semua rumah, bangunan rumah dari bagian atas sampai bawah hancur terkena erupsi merapi. Disisi lain banyak material pasir yang melimpah disekitar rumah yang rusak. Karena kebutuhan akan bahan bangunan mengadakan pemberdayaan masyarakatuntuk pembuatan batako di desa Balerante Kec Kemalang Klaten. Pemberdayaan masyarakat dilakukan pada dua kelompok didesa Balerante adalah UKM Rejomulyo I dan UKM Rejomulyo II yang diikuti 17 anggota. METODE Kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten. Pemilihan lokasi ini didasari oleh hasil pra survey dimana di wilayah Desa Balerante mempunyai banyak deposit pasir yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sasaran dalam kegiatan ini adalah warga masyarakat, diharapkan melalui kegiatan ini juga mampu memberdayakan potensi yang ada di wilayah desa tersebut. Selain memanfaatkan potensi daerah, melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat mempunyai usaha untuk membuat batako. 212

Dengan dijadikannya warga masyarakat sebagai sasaran utama dalam program ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai motor penggerak bagi masyarakat lainnya yang belum bisa mengikuti kegitan ini untuk mengembangkan batako sebagai solusi untuk membuat usaha sendiri, sehingga dapat menambah penghasilan. Kegiatan menggunakan metode focus group discusion (FGD) dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada khalayak sasaran tentang pembuatan batako, sehingga menjadi produk yang dapat dihasilkan oleh industry rumahan. Sebelum pelatihan dimulai, pada khalayak sasaran diberikan informasi tentang batako, komposisi bahan baku batako, cara pencampuran, pencetakan dan penyimpanan, yang kemudian dilanjutkan praktek mandiri. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pemberdayaan dimulai dengan adanya survey, pelaksanaan penyuluhan tentang bahan bangunan batako dan kegunaan batako dalam bangunan, dilanjutkan dengan praktek mandiri membuat batako yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: Kegiatan yang dilakukan oleh tim adalah survey lokasi untuk mengetahui secara pasti kondisi lapangan, pendekatan sosio psikologis dengan warga masyarakat serta koordinasi dengan pemerintah desa setempat yang dilanjutkan dengan mengurus perijinan kegiatan dan melakukan pertemuan dengan kelompok usaha kecil (UKM) Rejomulyo I dan Rejomulyo II. Tim memberikan penjelasan kepada perangkat desa tentang kegiatan yang akan dilakukan di desa tersebut dan mengemukakan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk menjalankan program, yaitu mulai dari penetapan tanggal pelaksanaan program, jumlah peserta pelatihan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan batako sebagai usaha home industri. Dari hasil koordinasi dengan pemerintahan warga Desa Balerante yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Desa serta perwakilan masyarakat, diperoleh kesepakatan bersama bahwa akan diadakan kegiatan pemberdayaan tentang 213

pembuatan batako untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat sebagai usaha home industri. Kegiatan penyuluhan tentang bahan bangunan batako dan cara pembuatan batako, yang dilaksanakan di salah satu warga di dusun Gondang Desa Balerante Kec Kemalang Klaten. Kegiatan yang dimulai dengan pembukaan serta pengarahan dari Kepala Desa tersebut, diikuti oleh 17 peserta. Bahan materi mengenai pemanfaatan batako untuk bahan bangunan, komposisi batako, cara membuat batako dan cara penyimpanan yang baik. Peserta cukup antusias dengan materi yang disampaikan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka kemukakan. Pemanfaatan pasir yang melimpah belum dilakukan secara optimal, maka kami memberikan pelatihan bagi masyarakat Balerante untuk memanfaatkan pasir sebagai bahan baku batako. Pemberdayaan masyarakat bertujuan mengembangkan UKM yang ada di desa Balerante dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengembangkan usahanya. Pembekalan ketrampilan dalam mengembangkan ketrampilan pembuatan batako dan pembekalan pembukuan dalam pencatatan usaha home industri. Evaluasi terhadap keberhasilan kegiatan peangabdian ini dilakukan sesudah pelaksanaan kegiatan meliputi kriteria, indikator pencapaian dan tolok ukur untuk menyatakan keberhasailan kegiatan dilakukan sebagai berikut: 214

Tabel Evaluasi Kegiatan No Kriteria Indikator Tolok Ukur Keberhasilan 1 Kapasitas peserta terpenuhi sesuai kemampuan instruktur 2 Ketepatan khalayak Usaha Kecil Menengah (UKM) 3 Peserta memahami pelatihan 4 Pelaksanaan pemberdayaandalam pengembangan usaha Jumlah peserta Maksimal 15 orang Peserta memahami pengetahuan pembuatan batako Peserta mampu mengelola usaha warga masyarakat Kemampuan menjelaskan pembuatan batako mampu membuat usaha Hasil Kegiatan Jumlah peseta yang hadir sebanyak 17 peserta warga masyarakat memperoleh pengetahuan tentang pembuatan batako memperoleh ketrampilan mengelola usaha KESIMPULAN Kegiatan pemberdayaan masyarakat meningkatkan peran UKM Rejomulyo I dan Rejomulyo IIsebagai wadah home industri bagi masyarakat korban erupsi merapi dalam pembuatan batako. Melalui pemberdayaan masyarakat ini pengetahuan tentang macam macam bahan bangunan, ketrampilan pembuatan batako dan aplikasi praktis pencatatan usaha mengalami peningkatan. Peningkatan ketrampilan dalam usaha pembuatan batako dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena memanfaatkan produk lokal. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang telah membantu pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat ini baik berupa bantuan materiil dan in materiil. Ucapan terima kasih disampaikan kepada : Pusat Studi Bencana (PSB), LPPM UNS, Pemerintah dan Kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) Rejomulyo I dan Rejomulyo II Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. 215

DAFTAR PUSTAKA Isah iriawan, 2012 Pengaruh penambahan terak terhadap kuat tekan paving block, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNS Ida Nugroho, 2013. Pemanfaatan Terak Untuk Konstruksi Bangunan Gedung, Laporan Penelitian Hibah Bersaing FKIPUNS http://ekonomiteknik-itt.blogspot.com/2012/01/benefit-cost-ratio.html, diakses tanggal 4 Februari 2014 http://eprints.undip.ac.id/33843/6/1794_chapter_ii.pdf, diakses tanggal 21 Maret 2014 http://www.pondokburuhkonstruksi.com/paving.html, diakses tanggal 21 Maret 2014 http://membangun-rumah8870.blogspot.com/2012/09/paving-block.html, diakses tanggal 21 Maret 2014 http://www.pavingbloc.com/paving-block-adalah/, diakses tanggal 21 Maret 2014 http://pavingblockindonesia.com/paving-block.html, diakses tanggal 21 Maret 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_boyolali, diakses tanggal 20 Maret 2014 www.solopos.comdiakses tanggal 18 September 2011 216