PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PERTAHANAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN Draft hasil pembahasan 14 Juni 2016

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS SILIWANGI

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 147/0/2004 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK NEGERI MALANG MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Nomor : 04/P/M.KOMINFO/5/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERS

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS JAMBI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Polimdo. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Nega

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG

, No Tinggi tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Trunodjoyo Madura; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

No.1688, 2014 KEMENDIKBUD. Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Pendirian. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116 TAHUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MATARAM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 12 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERS

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2 2015, No.1392 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.19/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 25/PRT/M/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BENDUNGAN MENTERI PEKERJAAN UMUM,

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG

DEWAN ENERGI NASIONAL

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 07/M/PER/VII/2006 TENTANG

2 Teknologi Kimia Industri Medan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 11 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 20 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN SAR NASIONAL

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 5 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA SENSOR FILM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1442/MENKES/PER/X/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

2016, No Pemasyarakatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pemas

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA PALEMBANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.48/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

Transkripsi:

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 0167/O/1995 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap pelaksanaan tridharma perguruan tinggi sesuai dengan perkembangan beban kerja Universitas Lampung, perlu menata kembali Organisasi dan Tata Kerja Universitas Lampung; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0167/0/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Lampung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3895);

2 3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008; 4. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2008; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 77/P Tahun 2007; 6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0167/O/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Lampung; 7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0385/O/1993 Tentang Pembukaan Fakultas Teknik Pada Universitas Lampung; 8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0333/O/1995 tentang Pembukaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Pada Universitas Lampung; 9. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0334/O/1995 tentang Pembukaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Pada Universitas Lampung; Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2795/M.PAN/9/2008 tanggal 26 September 2008; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 0167/O/1995 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMPUNG. Pasal I Mengubah beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0167/O/1995 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Lampung, diubah sebagai berikut:

3 1. Ketentuan Pasal 2 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 2 UNILA mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. 2. Ketentuan Pasal 4 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 4 UNILA terdiri atas: a. Rektor dan Pembantu Rektor; b. Senat Universitas; c. Fakultas: 1. Fakultas Ekonomi; 2. Fakultas Hukum; 3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; 4. Fakultas Pertanian; 5. Fakultas Teknik; 6. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik; 7. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; d. Program Pascasarjana; e. Dosen; f. Lembaga Penelitian; g. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat; h. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan; i. Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama; j. Biro Administrasi Umum dan Keuangan; k. Unit Pelaksana Teknis: 1. Perpustakaan; 2. Pusat Komputer; 3. Pusat Penjaminan Mutu Universitas; 4. Pusat Pelayanan Pembelajaran; l. Dewan Penyantun. 3. BAB VIII dan ketentuan Pasal 51 sampai dengan Pasal 66 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: BAB VIII BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN Pasal 51 (1) Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan adalah unsur pelaksana di bidang administrasi akademik dan kemahasiswaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

4 (2) Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 52 Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi di bidang akademik dan kemahasiswaan. Pasal 53 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan administrasi bidang akademik; dan b. pelaksanaan administrasi bidang kemahasiswaan. Pasal 54 Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan terdiri atas: a. Bagian Akademik; dan b. Bagian Kemahasiswaan. Pasal 55 Bagian Akademik mempunyai tugas melaksanakan administrasi bidang akademik. Pasal 56 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Bagian Akademik menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan administrasi kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan evaluasi; b. pelaksanaan registrasi dan statistik mahasiswa; dan c. pelaksanaan pengelolaan sarana pendidikan. Pasal 57 Bagian Akademik terdiri atas: a. Subbagian Pendidikan dan Evaluasi; b. Subbagian Registrasi dan Statistik; dan c. Subbagian Sarana Pendidikan. Pasal 58 (1) Subbagian Pendidikan dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan administrasi pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan evaluasi. (2) Subbagian Registrasi dan Statistik mempunyai tugas melakukan registrasi dan statistik mahasiswa.

5 (3) Subbagian Sarana Pendidikan mempunyai tugas melakukan pengelolaan sarana pendidikan. Pasal 59 Bagian Kemahasiswaan mempunyai tugas melaksanakan administrasi bidang kemahasiswaan. Pasal 60 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Bagian Kemahasiswaan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan administrasi di bidang minat, penalaran, dan informasi kemahasiswaan; b. pelaksanaan administrasi kegiatan mahasiswa dan alumni; dan c. pelaksanaan layanan kesejahteraan mahasiswa. Pasal 61 Bagian Kemahasiswaan terdiri atas: a. Subbagian Minat, Penalaran, dan Informasi Kemahasiswaan; dan b. Subbagian Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa dan Alumni. Pasal 62 (1) Subbagian Minat, Penalaran, dan Informasi Kemahasiswaan mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi minat, penalaran, dan informasi kemahasiswaan. (2) Subbagian Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa dan Alumni mempunyai tugas melakukan administrasi kegiatan mahasiswa dan alumni serta layanan kesejahteraan mahasiswa. 4. Ketentuan dalam Pasal 63 sampai dengan Pasal 66 dihapus. 5. Diantara BAB VIII dan BAB IX, disisipkan 1 (satu) bab baru yaitu BAB VIIIA yang terdiri dari Pasal 62A sampai dengan Pasal 62P, sehingga seluruhnya berbunyi sebagai berikut: BAB VIIIA Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama Pasal 62A (1) Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama adalah unsur pelaksana di bidang administrasi perencanaan, sistem informasi, dan kerja sama yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor. (2) Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama dipimpin oleh seorang Kepala.

6 Pasal 62B Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan administrasi perencanaan dan kegiatan kerja sama serta kegiatan hubungan masyarakat dan pengelolaan sistem informasi. Pasal 62C Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62B, Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program; b. pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat; c. pelaksanaan administrasi kegiatan kerja sama; dan d. pelaksanaan pengelolaan sistem informasi. Pasal 62D Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama terdiri atas: a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat; dan c. Bagian Kerja Sama. Pasal 62E Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program. Pasal 62F Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62E, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyusunan rencana, program, dan kegiatan; dan b. evaluasi pelaksanaan rencana, program dan kegiatan. Pasal 62G Bagian Perencanaan terdiri atas: a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Program; dan b. Subbagian Evaluasi. Pasal 62H (1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Program mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program, dan kegiatan. (2) Subbagian Evaluasi mempunyai tugas melakukan evaluasi pelaksanaan rencana, program, dan kegiatan.

7 Pasal 62I Bagian Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sistem informasi dan kegiatan hubungan masyarakat. Pasal 62J Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62I, Bagian Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan sistem informasi; b. pelaksanaan pelayanan data dan informasi; dan c. pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat. Pasal 62K Bagian Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat terdiri atas: a. Subbagian Sistem Informasi; dan b. Subbagian Pelayanan Informasi dan Hubungan Masyarakat. Pasal 62L (1) Subbagian Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi, dan pengembangan sistem informasi. (2) Subbagian Pelayanan Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan pemberian layanan informasi dan kegiatan hubungan masyarakat. Pasal 62M Bagian Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan administrasi kegiatan kerja sama. Pasal 62N Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62M, Bagian Kerja Sama menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan administrasi kegiatan kerja sama dalam negeri; dan b. pelaksanaan administrasi kegiatan kerja sama luar negeri. Pasal 62O Bagian Kerja Sama terdiri atas: a. Subbagian Administrasi Kerja Sama Dalam Negeri; dan b. Subbagian Administrasi Kerja Sama Luar Negeri. Pasal 62P (1) Subbagian Administrasi Kerja Sama Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan administrasi kegiatan kerja sama dalam negeri.

8 (2) Subbagian Administrasi Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melakukan administrasi kegiatan kerja sama luar negeri. 7. Ketentuan Pasal 79 sampai dengan Pasal 82 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 79 Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan di lingkungan UNILA. Pasal 80 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyusunan rencana anggaran; b. pelaksanaan administrasi urusan pembiayaan; c. pelaksanaan anggaran; dan d. evaluasi pelaksanaan anggaran. Pasal 81 Bagian Keuangan terdiri atas: a. Subbagian Penyusunan Anggaran; b. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; dan c. Subbagian Evaluasi Pelaksanaan Anggaran. Pasal 82 (1) Subbagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana anggaran dan administrasi urusan pembiayaan di lingkungan UNILA. (2) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, dan pertanggungjawaban anggaran di lingkungan UNILA. (3) Subbagian Evaluasi Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan evaluasi pelaksanaan anggaran serta verifikasi, perhitungan anggaran, penyusunan neraca, dan laporan keuangan di lingkungan UNILA. 8. Diantara Pasal 96 sampai dengan Pasal 98 disisipkan Pasal 96A sampai dengan Pasal 96N, sehingga keseluruhannya berbunyi sebagai berikut: Pasal 96A (1) Pusat Penjaminan Mutu Universitas adalah unit pelaksana teknis di bidang penjaminan mutu universitas yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor dan pembinaannya dilakukan oleh Pembantu Rektor I.

9 (2) Pusat Penjaminan Mutu Universitas dipimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk di antara jabatan fungsional di lingkungan Pusat Penjaminan Mutu Universitas. Pasal 96B Pusat Penjaminan Mutu Universitas mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pasal 96C Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96B, Pusat Penjaminan Mutu Universitas menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengembangan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b. pelaksanaan pengendalian mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; dan c. pelaksanaan urusan tata usaha. Pasal 96D Pusat Penjaminan Mutu Universitas terdiri atas: a. Kepala; b. Kelompok Jabatan Fungsional; dan c. Subbagian Tata Usaha. Pasal 96E (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah jabatan fungsional sesuai bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang kompeten yang ditunjuk oleh Kepala Pusat Penjaminan Mutu Universitas. (3) Jumlah Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Pasal 96F Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penjaminan Mutu Universitas. Pasal 96G Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala, yang secara fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penjaminan Mutu Universitas, dan secara administratif bertanggungjawab kepada Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.

10 Pasal 96H (1) Pusat Pelayanan Pembelajaran adalah unit pelaksana teknis di bidang pelayanan pembelajaran yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Pembantu Rektor I. (2) Pusat Pelayanan Pembelajaran di pimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk di antara jabatan fungsional di lingkungan Pusat Pelayanan Pembelajaran. Pasal 96I Pusat Pelayanan Pembelajaran mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan pembelajaran dan pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan dosen dan tenaga kependidikan. Pasal 96J Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96I, Pusat Pelayanan Pembelajaran Universitas menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengembangan metode dan bahan ajar; b. pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mengajar dosen; c. pelaksanaan pelatihan peningkatan kemampuan bahasa untuk dosen dan tenaga kependidikan; d. pelaksanaan pelatihan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan; e. fasilitasi pelaksanaan sertifikasi dosen; dan f. pelaksanaan urusan tata usaha. Pasal 96K Pusat Pelayanan Pembelajaran Universitas terdiri atas: a. Kepala; b. Kelompok Jabatan Fungsional; dan c. Subbagian Tata Usaha. Pasal 96L (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah jabatan fungsional sesuai bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang kompeten yang ditunjuk oleh Kepala Pusat Pelayanan Pembelajaran. (3) Jumlah Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Pasal 96M Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pelayanan Pembelajaran.

11 Pasal 96N Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala, yang secara fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pelayanan Pembelajaran, dan secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan. 9. Ketentuan Pasal 97 dihapus. 10. Ketentuan Pasal 104, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 104 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan UNILA wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik di lingkungan masing-masing maupun antarsatuan organisasi di lingkungan UNILA serta dengan instansi lain di luar UNILA, sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 105 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 106 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan UNILA: a. bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan; b. wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala pada waktunya. Pasal 107 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 108 Rektor dan Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Lembaga, Sekretaris Lembaga, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Kepala UPT, Kepala Biro, Kepala Bagian, dan Kepala Subbagian dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban mematuhi pedoman dan petunjuk teknis Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

12 Pasal 109 (1) Para Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Lembaga, Sekretaris Lembaga, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Kepala UPT, Kepala Biro, Kepala Bagian, dan Kepala Subbagian menyampaikan laporan kepada Rektor. (2) Rektor menugaskan kepada Kepala Biro Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama untuk menyusun laporan UNILA. Pasal 110 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasannya, tembusan laporan lengkap dengan semua lampirannya disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 111 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh semua kepala satuan organisasi yang berada di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan dan petunjuk terhadap bawahan, wajib mengadakan rapat berkala dengan para bawahan. Pasal II Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 22 Oktober 2008 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD. Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi, Departemen Pendidikan Nasional Kepala Bagian Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan dan Bantuan Hukum II, BAMBANG SUDIBYO TTD. Putut Pujogiri, S.H. NIP 131661278