BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban suatu bangsa. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

PEMANFAATAN DATA SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KAS PADA ASSET MANAGEMENT UNITS DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Artinya setiap kehidupan berbangsa dan bernegara kita telah diatur

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

PROFIL BIRO KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

Bantuan Diklat Prajabatan CPNS ITS Tahun 2012 Periode III. Jadwal Medical Check Up Diperpanjang. ITS Bakal Tambah Gedung Asrama Mahasiswa PRESTASI ITS

SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TINGKAT SATUAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pendidikan menetapkan Universitas Gadjah Mada sebagai

PERAN DEWAS PENGAWAS PTN BLU ; KONFLIK DAN PERMASALAHAN

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian 2011 (Audited)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Kementerian Daerah yang mempunyai kewenangan dan tanggung

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.02/2006 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap sistem informasi dalam suatu organisasi. Dampak dari hal

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Pasal 68 UU no. 1 Tahun 2004

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

Revisi ke 04 Tanggal : 31 Desember 2013

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UIN WALISONGO SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

SELAYANG PANDANG PENGELOLAAN KEUANGAN MODEL BADAN LAYANAN UMUM* Oleh: Sutrisna Wibawa (PRII UNY)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2010 (Audited)

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

BIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 /PRT/M/2013 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Dipisahkan PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM IMPLEMENTASI TIDAK DIPISAHKAN DIPISAHKAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

1 of 6 18/12/ :41

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

NASKAH PERJANJIAN. Pelaksanaan KSO atau KSM dituangkan dalam naskah perjanjian. Paling kurang memuat:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

BAUK DIR Prosedur Pengelolaan Keuangan: Pencairan dan Pertanggungjawaban UP 24 Mei 2013 (Ganti UP)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2011 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha

Tarif atas jenis PNBP ditetapkan dengan memperhatikan :

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.05/2010 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2014

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PENGESAHAN PENDAPATAN DAN BELANJA BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDAPATAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Yogyakarta 22 s.d. 24 Juni 2012

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

4 Nama Jabatan bawahan - langsung 5 Rumusan Tugas Membantu Kepala Kantor / Satuan Kerja dalam menguji, menerbitkan dan menandatangani Surat Perintah

1. Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk mengatur pencairan Uang Persediaan (UP) dan pertanggungjawaban uang persediaan (ganti up).

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Barang Milik Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN KEMBALI BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 110/PMK.05/2010 TENTANG PEMBERIAN DAN TATA CARA PEMBAYARAN UANG MAKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

LAMPIRAN. Lampiran 1: Kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan. PMK No 76 Tahun

Revisi ke : 05 Tanggal : 11 September 2014

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

No.PR.32.2-V5. BAUK DIR Prosedur Pengelolaan Keuangan: Pencairan dan Pertanggungjawaban UP 25 Agustus 2017 (Ganti UP)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 136/PMK.05/2006 TENTANG

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2011 TENTANG DANA PERWALIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi adalah semakin meningkatnya kebutuhan dalam fungsi bisnis yang dijalankan. Suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnya tergantung pada keberadaan teknologi informasi. Akan tetapi, keberadaan teknologi informasi sendiri akan menimbulkan masalah baru jika pengelolaannya hanya dipandang sebagai aktivitas penyediaan perangkat lunak atau perangkat keras untuk kebutuhan otomatisasi. Kondisi tersebut membuat sistem informasi tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan misi dan tujuan penerapan sistem informasi, yaitu efisiensi dan efektifitas dalam pemenuhan kebutuhan organisasi. Penyebab utama dari kurang optimalnya pemanfaatan sistem informasi salah satunya adalah karena tidak adanya perencanaan dalam proses pembangunan suatu sistem informasi. Perencanaan sistem informasi yang baik harus melihat dari berbagai sudut pandang pembangunan sistem, dimulai dari mendefinisikan arsitektur bisnis yang ada dalam organisasi, mendefinisikan arsitektur data yang akan digunakan, mendefinisikan arsitektur aplikasi yang akan dibangun serta mendefinisikan arsitektur teknologi yang mendukung jalannya sistem informasi tersebut. Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture) adalah sebuah paradigma yang diperlukan dalam merencanakan, merancang, dan mengelola sistem 1

2 informasi. Arsitektur enterprise merupakan suatu pendekatan logis, komprehensif, dan holistik untuk merancang dan mengimplementasikan sistem dan komponen sistem secara bersamaan (Perizaue, 2002). Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun sebuah arsitektur informasi. EAP merupakan pendekatan yang modern untuk melakukan perencanaan terhadap kualitas data dan mencapai misi yang ingin dicapai organisasi atau enterprise dan merupakan proses dalam mendefinisikan sejumlah arsitektur untuk mengunakan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut. Enterprise dalam penelitian ini adalah Biro Keuangan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Biro Keuangan ITS Surabaya memiliki peran dalam merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan layanan dalam bidang keuangan. Biro Keuangan ITS Surabaya dikepalai oleh seorang Kepala Biro yang membawahi dua Kepala Bagian, yakni Kepala Bagian Anggaran dan Perbendaharaan, serta Kepala Bagian Akuntansi. Tugas dari Biro Keuangan ITS Surabaya meliputi, pengelolaan anggaran dan penerimaan, perbendaharaan, serta akuntansi dan pelaporan. Saat ini, Biro Keuangan ITS Surabaya sudah menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu SIM Lokal dan SIM Nasional. SIM Nasional adalah SIM yang dibuat oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk menangani prosesproses bisnis yang berhubungan dengan pusat atau pemerintahan, SIM Nasional

3 ini digunakan oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain di seluruh Indonesia. Aplikasi-aplikasi yang meliputi SIM Nasional antara lain, Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Gaji Pegawai Negeri Sipil Pusat (GPP), Surat Perintah Membayar (SPM), Sistem Akuntansi Instansi (SAI), Laporan Kinerja (LAPKER PP. 079), Target dan Realisasi/Sub Kegiatan dan Tindak Lanjut (FORMAT A & B), dan SIM Keuangan Kementerian Pendidikan Nasional (SIMKEU DIKNAS). Beberapa proses di Biro Keuangan ITS yang ditangani oleh SIM Nasional antara lain, proses pelaporan DIPA dan pelaporan keuangan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Sedangkan SIM Lokal adalah SIM yang dibuat oleh pihak ITS sendiri untuk membantu menangani proses-proses yang berjalan di Biro Keuangan ITS. Aplikasi-aplikasi yang meliputi SIM Lokal antara lain, Penerimaan Biaya Pendidikan, Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), Penerimaan Asset Management Unit (AMU), dan Honorarium. Namun dalam pelaksanaan SIM Lokal ini masih terdapat beberapa permasalahan yang terjadi, yakni sistem yang belum terintegrasi, beberapa proses masih dilakukan secara manual, dan terjadinya proses input yang berulang. Hal ini menunjukan bahwa proses bisnis yang dilakukan di Biro Keuangan ITS menjadi tidak efisien dan kurang optimal. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi diperlukan adanya solusi. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan cara melakukan pendefinisian dan perencanaan ulang proses bisnis pada Biro Keuangan ITS Surabaya, sehingga dapat diciptakan suatu sistem informasi yang terintegrasi. Oleh karena itu, perlu

4 dibangun suatu arsitektur enterprise sebagai pedoman dalam pembangunan atau pengembangan sistem informasi yang terintegrasi dan sesuai dengan tujuan organisasi. Rancangan arsitektur enterprise ini akan menghasilkan model dan kerangka dasar atau blue print yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi guna mendukung kebutuhan organisasi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dari penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi arsitektur proses bisnis saat ini yang ada di Biro Keuangan ITS Surabaya? 2. Bagaimana membangun atau membuat perencanaan arsitektur proses bisnis yang sesuai dan dapat diterapkan di Biro Keuangan ITS Surabaya? 1.3 Tujuan Tujuan dari penelitian proposal skripsi ini adalah untuk membangun atau membuat perencanaan arsitektur enterprise yang dapat diterapkan di Biro Keuangan ITS Surabaya yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan sistem informasi terintegrasi guna mendukung pencapaian tujuan organisasi. 1.4 Manfaat Manfaat yang diharapkan dari hasil pemodelan arsitektur enterprise ini adalah sebagai berikut:

5 1. Mempermudah proses pengembangan SI dengan tujuan untuk membentuk integritas informasi yang mendukung pencapaian tujuan organisasi. 2. Dapat digunakan sebagai acuan atau referensi untuk penelitian berikutnya. 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah untuk penulisan proposal skripsi ini, ruang lingkup proses-proses bisnis yang meliputi SIM Lokal saja, dikarenakan SIM Nasional sudah diatur dari pemerintah pusat, sehingga Biro Keuangan ITS tidak memiliki wewenang. Proses- proses bisnis yang berkaitan adalah sebagai berikut: A. Proses Utama 1. Permintaan Uang Muka Kegiatan (UMK) Uang Muka Kegiatan (UMK) adalah sejumlah dana yang dialokasikan untuk keperluan operasional suatu unit kegiatan yang didasarkan atas pengajuan unit kegiatan tersebut. 2. Penerimaan Biaya Pendidikan Proses pencatatan penerimaan biaya pendidikan ini sudah ditangani program aplikasi penerimaan biaya pendidikan. Namun, dalam kenyataannya beberapa proses masih dilakukan pencatatan secara manual dan masih belum terintegrasi dengan SIM Keuangan. 2.1 Biaya Pendaftaran dan Wisuda Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang mendaftar ulang setelah dinyatakan diterima untuk semua program jenjang pendidikan (termasuk mahasiwa baru lintas jalur). Wisuda adalah suatu proses

6 pelantikan kelulusan mahasiwa yang telah menempuh masa belajar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. 2.2 Penerimaan SPP dan SPI Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) mahasiswa adalah sumbangan pembinaan pendidikan yang diperoleh dari mahasiswa pada setiap semester dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan dan operasional institusi. Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) mahasiswa adalah sumbangan yang diperoleh dari mahasiswa baru untuk pengembangan institusi yang dikenakan sekali selama masa kuliah pada strata pendidikan yang ditempuh. 2.3 Penundaan SPP dan SPI Pembayaran tunda SPP dan SPI adalah pembayaran SPP dan SPI yang diijinkan untuk diangsur dan atau dibayarkan di luar periode pembayaran yang telah ditetapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi orang tua mahasiswa bersangkutan yang tidak memungkinkan untuk langsung melunasi SPP dan SPI. 3. Pelaporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Proses ini sudah ditangani oleh SIM Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), tetapi masih belum terintegrasi dengan aplikasi-aplikasi SIM yang lain. 3.1 Pengesahan Pendapatan dan Belanja Badan Layanan Umum (BLU) Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

7 penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Tujuan BLU adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 3.2 Pelaporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan, seperti kreditur dan sebagainya. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, tujuan akuntansi dan laporan keuangan pada dasarnya untuk menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan suatu keputusan ekonomi. B. Proses Pendukung 1. Penerimaan Aset Manajemen Unit (AMU) Penerimaan Aset Manajemen Unit (AMU) ini meliputi: 1.1 Penerimaan Aset Manajemen Unit (AMU) 1.2 Pindah Alokasi Penerimaan AMU adalah salah satu sumber pendapatan ITS, namun bukan yang utama. Penerimaan AMU berasal dari aset-aset yang dimiliki oleh ITS. ITS sendiri memiliki delapan Asset Management Units yaitu UPT Graha (yang mengelola beberapa jasa layanan yaitu Graha Sepuluh November

8 ITS, Guest House ITS, dan Kantin ITS), Asrama, Pusat Komputer, Pusat Bahasa dan Budaya, ITS Press, Student Advisory Center, Medical Center dan Sport Center. Proses ini ditangani oleh program aplikasi penerimaan AMU, namun pada kenyataannya aplikasi ini tidak berjalan atau tidak digunakan. 2. Honorarium Terpusat Honorarium Terpusat adalah dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dialokasikan untuk honorarium dan sifatnya terpusat, misalnya: honorarium pegawai honorer, insentif regular, honorarium guru besar emeritus dan honorarium lainnya yang ditetapkan dalam petunjuk operasional penerimaan dan penggunaan dana PNBP. Dana PNBP adalah sejumlah dana suplemen yang diperoleh dari mahasiswa (SPP dan SPI) serta unit kegiatan ITS. Dana tersebut selain dipergunakan untuk kegiatan operasional rutin juga untuk pengembangan. Proses ini sendiri ditangani oleh program aplikasi Honorarium tetapi masih belum terintegrasi dengan SIM Keuangan.