Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrid Untuk Menggerak Pompa Air Di Area Pertanian

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

STUDI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID (ENERGI ANGIN- SURYA-DIESEL) DI KEPULAUAN SIMEULUE ACEH

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN

REEVALUASI KELUARAN DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI BANTUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

PERENCANAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID (ENERGI ANGIN-SURYA) UNTUK UNIT PENGOLAHAN IKAN SKALA KECIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS OPTIMASI MODEL JARINGAN DISTRIBUSI PLTH DI WILAYAH BENGKUNAT

ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKUTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

ANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN KAWASAN PERBATASAN STUDI KASUS : DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KETERSEDIAAN SISTEM PEMBANGKIT BERBASISKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

BAB 3 STUDI IMPLEMENTASI PLTH DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. melakukan pengambilan data yang berupa daya yang dihasilkan dari PLTH dan

Available online at Website

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

oleh Igib Prasetyaningsari, S.T.

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH)

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

Generation Of Electricity

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. diketahui bahwa jumlahnya terus menipis dan menghasilkan polusi yang cukup

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri untuk Rumah Tinggal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASPEK PEMBUATAN MODEL LISTRIK HIBRID UNTUK PEMAKAIAN BEBAN RUMAH TANGGA DI KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN sebanyak 319 desa di Sumatera Utara belum menikmati listrik. Menurut

ANALISIS POTENSI ENERGI MATAHARI DI KALIMANTAN BARAT

Potensi Energi Matahari di Wilayah Sulawesi Selatan Berbasis Perhitungan RETScreen International

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan dan Realisasi Kebutuhan Kapasitas Baterai untuk Beban Pompa Air 125 Watt Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

SIMULASI SKENARIO IMPLEMENTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

KOMPARASI ENERGI SURYA DENGAN LAMPU HALOGEN TERHADAP EFISIENSI MODUL PHOTOVOLTAIC TIPE MULTICRYSTALLINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

MAKALAH OPTIMALISASI PERANCANGAN SOLAR HOME SYSTEM MENGGUNAKAN HOMER. Disusun oleh: Muhibbur Rohman D

Pengukuran Arus dan Tegangan pada Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Tenaga Angin dan Tenaga Matahari) Menggunakan Atmega 8535

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

ANALISA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI PULAU PRAMUKA

Simulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

KAJIAN KELAYAKAN SISTEM PHOTOVOLTAIK SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA LISTRIK SKALA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI GEDUNG VEDC MALANG)

KAJIAN KELAYAKAN POTENSI ENERGI ANGIN PADA KAWASAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK UNTUK DIMANFAATKAN MENJADI ENERGI LISTRIK

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

DESAIN DAN UJI UNJUK KERJA KINCIR ANGIN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

homepage: www.teknik.unsam.ac.id ISSN 356-5438 Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrid Untuk Menggerak Pompa Air Di Area Pertanian Fazri, Taufan Arif Adlie, Ahmad Syuhada 3,,) Program Studi Teknik Mesin Universyitas Samudra, 3) Jurusan Teknik Mesin Universyitas Syiah Kuala INFORMASI ARTIKEL A B S T R A K Riwayat Artikel: Dikirim 0 November 05 Direvisi dari 0 November 05 Diterima 30 November 05 Kata Kunci: pembangkit listrik tenaga hibrid, energi surya, energi bayu, pompa air, area pertanian. Perkembangan ekonomi dan penduduk di Indonesia berkembang pesat, banyak lahan pertanian telah berubah fungsi menjadi lahan perumahan dan areal industri. Karena itulah petani banyak berpindah bertani ke daerah pergunungan. Di Area pertanian pergunungan petani menggunakan sumber air yang ada di sungaisungai kecil pergunungan untuk mengairi lahan pertanian. Petani dengan menggunakan tenaga badannya untuk mengangkat air dari sungai kecil ke lahan pertanian, hal ini sangat tidak efektif kerja petani dalam menghasilkan produk pertanian. Petani yang bermodal dapat menggunakan pompa untuk menaikkan air ke lahan pertanian, sehingga akan menaikkan produksi petanian. Pompa untuk pertanian di daerah pergunungan hanya dapat lakukan dengan menggunakan energi BBM, karena jauh dari sumber listrik negara dan harga BBM di pergunungan sangat mahal. Karena hal ini, perlu pemikiran untuk penggunaan energi terbarukan tersedia di daerah pertanian pergunungan seperti energi surya dan bayu atau energi hibrid. Penelitian ini merancang tentang pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) gabungan dari energi surya dan energi bayu untuk pengerak pompa pertanian. Pada perencanaan ini data kecepatan angin dan radiasi matahari di ambil dari pengukuran oleh BMKG SMPK Plus Sare. Pada energi surya hasil perhitungan daya output pada fotovoltaik sebesar 93 W dengan waktu penyinaran 5 jam/hari, dan energi bayu daya output turbin angin 459,84 W dengan diameter bilah 3m dan lama berhembus 7 jam/hari. Daya pompa yang digunakan adalah 558 W dengan pemakaian beban selama 8jam dan kapasistas air 0.60 liter/jam untuk luas lahan pertanian lebih 5 ha. Berdasarkan hasil analisa sistem yang diusulkan akan menghasilkan Biaya investasi awal US$ 4.938 dengan produksi listrik 3.0 kw/tahun. 05 Jurnal Ilmiah JURUTERA. Di kelola oleh Fakultas Teknik. Hak Cipta Dilindungi.. PENDAHULUAN Sumber energi yang paling dominan untuk negara-negara yang paling maju yaitu batu bara, minyak dan gas alam. Konsumsi tinggi untuk bahan bakar ini adalah sebagian besar disebabkan oleh pengembangan teknologi yang menggunakan bentuk-bentuk energi, sebuah tren yang terus terjadi sejak revolusi industri. Energi nuklir, alternatif yang relatif modern, juga merupakan sumber utama bagi beberapa negara (Schlager dan Weisblatt,006). Perkembangan energi angin di Indonesia untuk saat ini masih tergolong rendah. Salah satu penyebabnya adalah karena kecepatan angin rata rata di wilayah Indonesia tergolong kecepatan angin rendah, yaitu berkisar antara 3 m/s hingga 5 m/s. Disamping itu khususnya di daerah Kota Langsa-Aceh, potensi angin di daerah ini tersedia hampir sepanjang tahun, sehingga memungkinkan untuk dikembangkanya teknologi Turbin angin. Kebutuhan untuk merancang turbin angin berasal dari dua isu global; isu pertama adalah perubahan iklim, dan meningkatnya urgensi untuk praktek energi berkelanjutan untuk dikembangkan dan diimplementasikan. Isu kedua adalah pasokan bahan bakar fosil terbatas, dan kebutuhan untuk mengganti sumber energi yang ada dengan bentuk terbarukan (Simon, JS.008). Turbin angin merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pemanfaatan energi, khususnya pemanfaatan energy angin yang sering digunakan sebagai salah satu pembangkit tenaga listrik, karena pemanfaatan energy angin adalah salah satu sumber daya alam yang tidak akan habis, kecuali jika bumi telah hancur. Berdasarkan alasan tersebut bermaksud untuk mendesain Turbin Angin Sumbu Horizontal dengan 3 sudu. Dari desain yang sudah ada terutama pada bagian bagian di bawah, untuk judul tugas akhir * Penulis Utama. Tel.: +0-000-000-0000 ; fax: +0-000-000-0000. Alamat e-mail: fazri@unsam.ac.id 05 ISSN 356-5438. Fakultas Teknik Universitas Samudra. Hak Cipta Dilindungi.

90 JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.0 No. 0 (05) 089 094 ini adalah Perancangan Turbin Angin Sumbu Horizontal 3 Sudu Dengan Daya Output kw. U mv ( ρax) v = =... (3). TINJAUAN PUSTAKA.. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah suatu teknologi pembangkit listrik yang mengkonversi energi foton dari radiasi matahari menjadi energi listrik. Konversi ini dilakukan pada panel surya yang terdiri dari sel - sel fotovoltaik. Sel - sel ini merupakan lapisan - lapisan tipis dari silikon (Si) murni atau bahan semikonduktor lainnya yang diproses sedemikian rupa, sehingga apabila bahan tersebut mendapat energi foton akan mengeksitasi elektron dari ikatan atomnya menjadi elektron yang bergerak bebas, dan pada akhirnya akan mengeluarkan tegangan listrik arus searah (Buresh, M., 983). Intensitas radiasi matahari di luar atmosfer bumi bergantung pada jarak antara matahari dengan bumi. Tiap tahun, jarak ini bervariasi antara,47 x 08 km dan,5 x 08 km dan hasilnya besar pancaran E0 naik turun antara 35 W/m sampai 4 W/m. Nilai rata-ratanya disebut sebagai konstanta matahari dengan nilai E0 = 367 W/m (Planning and Installing Photovoltaic Systems, 005) Photovoltaik yaitu proses konversi cahaya matahari secara langsung untuk diubah menjadi listrik. Oleh karena itu, kata Photovoltaik biasa disingkat dengan PV. Photovoltaik merupakan elemen aktif (semikonduktor) yang memanfaatkan efek Photovoltaik untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik tanpa penggunaan dari bagian-bagian mekanis yang bergerak dan tanpa penggunaan bahan bakar (Quaschning, Volker, 005). Intensitas radiasi matahari yang diterima dengan luas area PV module dengan persamaan (Wibowo, Hariyanto, 009): Pin = Ir x A... () Sedangkan untuk besarnya daya pada solar cell (Pout) yaitu perkalian tegangan rangkaian terbuka (Voc), arus hubung singkat (Isc), dan Fill Factor (FF) yang dihasilkan oleh sel Photovoltaik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Pout = Voc x Isc x FF... ().. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah teknologi pembangkit listrik yang merubah potensi energi angin menjadi energi listrik. Angin adalah udara yang bergerak / mengalir, sehingga memiliki kecepatan, tenaga dan arah. Menurut Kadir (987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh perbedaan suhu udara akibat pemanasan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahari.... Daya Energi Angin Daya yang dihasilkan angin, Pw adalah turunan energi kinetik terhadap waktu : Pw = du dt = dx dt ρ = Av Rumus kerapatan udara, ρ diperoleh : p 3,485 / m T ρav 3... (4) 3 ρ = kg... (5)... Kecepatan Angin Rata Rata Langkah awal dalam menghitung energi angin adalah mengetahui kecepatan angin rata-rata. Kecepatan angin rata rata tersebut dapat dihitung dengan rumus (Wibowo, Hariyanto, 009): V n V. t i i= = n t i i= i... (6).3. Pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) Pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) adalah gabungan atau integrasi antara beberapa jenis pembangkit listrik berbasis BBM dengan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Umumnya sistem pembangkit yang banyak digunakan untuk PLTH adalah generator diesel, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), mikrohidro, pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Dalam studi ini, PLTH terdiri dari PLTD, PLTB dan PLTS. Ketiga jenis pembangkit ini dioperasikan bersamaan dan dihubungkan pada satu rel (busbar) untuk memikul beban..4. Perangkat Lunak HOMER HOMER merupakan singkatan dari The Hybrid Optimisation Model for Electric Renewables. HOMER adalah sebuah model komputer yang dikembangkan oleh The National Renewable Energy Laboratory (NREL) Amerika Serikat untuk optimasi desain sistempembangkit listrik tersebar dengan output estimasi ukuran/kapasitas sistem, lifecycle cost, dan emisi gas rumah kaca. Program ini merupakan salah satu tool populer untuk desain sistem pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan. Tampilan muka software HOMER ditunjukkan pada gambar (HOMER energy, 04). Energi kinetik yang dihasilkan sekumpulan udara dengan massa m, dengankecepatan v, dengan arah x adalah (Wibowo, Hariyanto, 009):

JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.0 No..0 (05) 089 094 9 4. HASIL PEMBAHASAN Berdasarkan data pengukuran kecepatan angin dan radiasi matahari melalui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) SMK Plus Sare pada posisi koordinat 05 6 43,4 Lintang Utara dan 95 4 76,4 Bujur Timur serta hasil perhitungan kecepatan angin yang diperoleh data yang dapat dilihat pada tabel. Tabel. Data Kecepatan Angin dan Radiasi Matahari di Lokasi Pengukuran Gambar. Tampilan Software HOMER (Sumber: HOMER energy) HOMER mensimulasikan dan mengoptimalkan sistem pembangkit listrik baik stand-alone maupun grid-connected yang dapat terdiri dari kombinasi turbin angin, photovoltaik, mikrohidro, biomassa, generator (diesel/bensin), microturbine, fuel-cell, baterai, dan penyimpanan hidrogen. Program ini juga dapat digunakan untuk melayani beban listrik maupun termal (Kunaifi, 00). 3. Metodologi Penelitian Prosedur penelitian ini mencakup pengambilan data dilapangan, pengumpulan data awal, analisa data, penentuan daya, dan penentuan parameter PLTH melalui perangkat lunak HOMER, desain semua kemungkinan konfigurasi PLTH, analisa dan kesimpulan. Pada pengumpulan literatur dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai teori teori dan konsep konsep yang mendasar tentang permasalahan dalam penelitian sehingga hasil yang didapat akan bersifat ilmiah. Pengumpulan literatur yang diperlukan meliputi studi pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga bayu, pembangkit listrik tenaga hibrid, pompa air, perangkat lunak homer, dan perangkat lunak epanet dalam analisa distribusi air. Pengukuran di lapangan dilakukan untuk mengetahui apakah permasalahan yang telah dirumuskan memang benar sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Dengan pengukuran di lapangan ini permasalahan akan mulai tampak dengan ditemukannya ketidaksesuaian sasaran yang ingin dicapai dengan kondisi real yang terjadi. Melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, dalam hal ini potensi matahari, potensi angin, pengamatan potensi sumber air, fluktuasi konsumsi oleh tanaman, pemilihan pompa air yang tepat, dsb. Simulasi perangkat lunak HOMER, perangkat lunak ini melakukan perhitungan keseimbangan energi ini untuk setiap konfigurasi sistem yang akan dipertimbangkan. Kemudian menentukan konfigurasi yang layak, apakah dapat memenuhi kebutuhan listrik di bawah kondisi yang ditentukan, perkiraan biaya instalasi dan sistem operasi selama masa proyek.perhitungan data meliputi NPC dan COE. No Bula n Kec. Angin Rata-Rata Pengukuran tiang 5m Vo (m/s) Ho (m) Kec.Angin hasil perhitungan tiang 5,5m v (m/s) Radiasi Matahari h (m) Ir (kw/m ) Jan 5,9 5 6,09 5,5 0,589 Feb 5,44 5 6,38 5,5 0,690 3 Mar 5,00 5 5,86 5,5 0,80 4 Apr 5,86 5 6,87 5,5 0,90 5 Mei 6,70 5 7,86 5,5 0,930 6 Jun 5,84 5 6,85 5,5 0,90 7 Jul 4,0 5 4,8 5,5 0,895 8 Au 5,0 5 5,87 5,5 0,87 9 Sep 6,86 5 8,04 5,5 0,847 0 Okt 6,97 5 8,7 5,5 0,670 Nov 4,3 5 5,07 5,5 0,530 Des 4,3 5 5,07 5,5 0,50 Nilai 5,47 6,4 0,766 Rata Sumber: BMKG SMPK Plus Sare dan Perhitungan Penulis jurnal Lokasi perancangan dengan pengukuran BMKG SMPK Plus Sare jarak horizontal 300 meter, beda ketinggian pengukuran untuk kecepatan angin 5 meter dari permukaan tanah (Jalan). Dapat dilihat pada gambar. Titik perencanaan adalah 0 meter dari permukaan tanah, sedangkan titik perletakan turbin adalah 5,5 meter, dan Panel Surya pada ketinggian dari permukaan jalan adalah 0 meter.

9 JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.0 No. 0 (05) 089 094 Lokasi Lahan =.50 liter/jam Masa pemakaian pompa selama 0 jam, yang dihidupkan selama 8 jam jadi total volume air yaitu: V air = masa pemakaian pompa x Q air = 8 jam x.50 liter/jam = 0.60 liter 4.. Simulasi Pemodelan Data Sumber Energi Lokasi SMPK Plus Sare Gambar. Batas Area Pertanian (Sumber: Google Maps) Daya yang dihasilkan oleh turbin angin dipengahuri oleh rapat jenis angin dan kecepatan angin (BMKG SMPK Plus Sare, 03). Menurut kadir, dengan kecepatan angin diperoleh daya turbin angin yang dapat dilihat pada persamaan (4). P in = 0,9*( 3,4*3 )*0,45(6,85) 3 4 P = 459, 84W Menurut Volker Quaschning, daya photovoltaik input (Pin) adalah perkalian antara intensitas radiasi matahari yang diterima dengan luas area PV module dengan persamaan (): Pin = 0,9 kw/m x m Pin = 0,9 kw Sedangkan untuk besarnya daya pada panel surya (Pout): Efisiensi Pp dari 0%-3%, untuk kasus ini diambil efisiensi 5% Pout = 0,5 x 0,9 kw = 0,7 kw Daya keluaran listrik adalah daya efisien listrik dikali daya photovoltaik Ds = 0,85 x 7 W = 93 W Dikarenakan kebutuhan daya pompa adalah 600 watt untuk kapasitas pompa 60 liter/menit maka butuh luasan photovoltaik yaitu: Luas 558W = =,9 W W 9 m Jadi daya hibrid (surya dan bayu) dapat diperoleh dengan daya output turbin angin dan daya radiasi output matahari yaitu: Ph = 459,84 W + 580 W =,039 kw 4.. Kapasitas air yang disediakan Dalam perancangan kapasitas air 60liter/menit dengan elivasi 70% - 80% pompa yang dikeluarkan yaitu: Q air = 60 liter/menit x 0,7 = 4 liter/menit Berdasarkan data perhitungan radiasi matahari dan kecepatan angin dibangun desain perancangan yang akan dilakukan untuk memudahkan simulasi dan pemodelan pembangkit listrik sistem hibrid. Berdasarkan radiasi matahari rata rata adalah 0,76 kwh/m, kecepatan angin rata - rata 6,4 m/s, dan beban harian 4,8 kw. Berdasarkan hasil simulasi dan pemodelan, diperoleh dua kombinasi sumber energi. Hasil simulasi mencakup ukuran komponen, biaya konfigurasi sistem dan total NPC sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel dan gambar 3. Tabel. Desain Simulasi beban selama 8 jam PV Wind Total Rated Capaciti (kw),5 0,9 Percentase (%) 3 69 Capacity Faktor (%) 4,58 8 Mean Output (kw) 0, 0,5 Annual Energy (kwh/y).00.07 Annual Hour (h/y) 4.396 6.386 Gambar 3. Hasil simulasi HOMER Konfigurasi optimal sistem yang pertama menunjukkan kombinasi turbin angin, PV, dan converter. Konfigurasi optimal sistem yang kedua menunjukkan kombinasi turbin angin dan converter. Konfigurasi optimasi sistem yang ketiga kombinasi PV dan converter. Berdasarkan hasil kombinasi tersebut yang menunjukkan nilai investasi awal tertinggi adalah pada konfigurasi yang kedua, sedangkan yang terendah pada konfigurasi yang pertama. Yang menjadi pertimbangan bukan hanya nilai investasi awal, akan tetapi biaya operasional juga menjadi pertimbangan. Sehingga dipilih konfigurasi pertama dengan rincian sebagai berikut: Biaya investasi awal : US$ 4.938,- Biaya Operasional : US$475,- pertahun Total NPC : US$.004,- CoE : US$ 0,94,- perkwh Produksi Panel PV :.003 kwh/tahun Produksi Turbin Angin:.07 kwh/tahun Total Produksi Listrik : 3.0kWh/tahun

JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.0 No..0 (05) 089 094 93 Dari distribusi daya listrik didapatkan keragaman nilai daya setiap bulannya, nilai daya ini adalah nilai rata-rata per jam. Daya yang didapat tiap jam beragam, maka perlu dilakukan pengendalikan baik pada saat berkurangnya daya dari sumber (angin dan surya) untuk menggerakkan beban maupun berlebihnya daya pada saat digunakan oleh beban. Dalam hal ini contoh beban diambil pada tanggal 6 mei dan dibedakan dalam pemakaia yaitu: beban dipakai selama 6jam dapat dilihat pada gambar 4, beban dipakai selama 7jam dapat dilihat pada gambar 5, dan beban dipakai selama 8jam dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Kondisi beban pada 8jam Gambar 6 adalah kondisi suplai listrik pada turbin angin 0,9 kw beroperasi hampir sepanjang hari kecuali pada jam 06:00 dan jam 7.00 berhenti beroperasi dan digantikan oleh photovoltaik. keluaran daya maksimum turbin angin adalah sebesar 0,896 kw, minimumnya 0,68 kw. Sedangkan keluaran daya maksimum photovoltaik.5 kw sebesar. kw dan minimumnya 0,034 kw. 5. Kesimpulan Gambar 4. Kondisi beban pada 6jam Gambar 4 adalah kondisi suplai listrik turbin angin 0,9 kw beroperasi hampir sepanjang hari kecuali pada jam 00:00WIB dan jam 05:00WIB berhenti beroperasi dan digantikan oleh fotovoltaik. Keluaran daya maksimum turbin angin adalah sebesar 0,99 kw, minimumnya 0,8 kw. Sedangkan keluaran daya maksimum fotovoltaik.5 kw sebesar.95 kw dan minimumnya 0,03 kw. Berdasarkan hasil analisis data data yang didapatkan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :. Pada energi surya hasil perhitungan daya output pada fotovoltaik sebesar 93 W dengan waktu penyinaran 5 jam/hari,. Pada energi bayu daya output turbin angin 459,84 W dengan diameter bilah 3m dan lama berhembus 7 jam/hari. 3. Daya pompa yang digunakan adalah 558 W dengan pemakaian beban selama 8jam dan kapasistas air 0.60 liter/jam untuk luas lahan pertanian lebih 5 ha. Berdasarkan hasil analisa sistem yang diusulkan akan menghasilkan Biaya investasi awal US$ 4.938 dengan produksi listrik 3.0 kw/tahun. DAFTAR PUSTAKA Gambar 5. Kondisi beban pada 7jam Gambar 5 adalah kondisi suplai listrik pada turbin angin 0,9 kw beroperasi hampir sepanjang hari kecuali pada jam 04:00WIB dan jam 6:00WIB berhenti beroperasi dan digantikan oleh fotovoltaik. Keluaran daya maksimum turbin angin adalah sebesar 0,90 kw, minimumnya 0,004 kw. Sedangkan keluaran daya maksimum fotovoltaik.5 kw sebesar.95 kw dan minimumnya 0,03 kw. Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG), SMPK Plus SAREE, ACEH BESAR NAD, 03. Balai Penelitian Tanah, 007, Budi Daya Pertanian pada Lahan Pegunungan. Warta Penelitian dan Peneembanean Pertanian Vol. 9. No.. Buresh, M., (983). Photovoltaic Energy System Design and Installation. United States of America. McGraw Hill Book Company. HOMER energy, Aplikasi Software HOMER, United States 04. http://www.homerenergy.com. Aksen Mei 04, Pukul 4:0. Irizarry-Rivera, A, Agustín A, dkk, 009 Achievable Renewable Energy Targets, Department of Electrical and Computer Engineering. Vol. No. 3 Kadir A. 987. Energi Angin. Dalam: Energi. UI-Pres. 43-57. Kunaifi, 00. Program HOMER Untuk Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Hibrid Di Propinsi Riau. Seminar Nasional Informatika, UPN Veteran Yogyakarta.

94 JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.0 No. 0 (05) 089 094 Quaschning, Volker. Understanding Renewable Energy Systems. London, Sterling, VA: Earthscan, 005. Razali Thaib, 0, Perencanaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid Energi Bayu-Surya Pada Unit Pengolahan Ikan Skala Kecil. Tesis Program Studi Magister Teknik Mesin Unsyiah Banda Aceh Wibowo, Hariyanto, 009. Studi Penggunaan Solar Reflector untuk Optimalisasi Output Daya pada Photovoltaik (PV). Surabaya: Universitas Kristen Petra. Yandra Shivrath, P. Badari Narayana, Srikanth Thirumalasetty, Dr.E.Laxmi Narsaiah, 0, Design & Integration of Wind- Solar Hybrid Energy System for Drip Irrigation Pumping Application, International Journal of Modern Engineering Research (IJMER), Vol.,Issue.4,pp-947-95 TAR