Kerangka Acuan Lokakarya Bimbingan Teknis untuk Konsultan tentang Penyusunan Studi Interkoneksi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan ke Jaringan Distribusi 20 kv PLN Tanggal : 09 13 Mei 2016 Lokasi : Distribution & Commerce Academy PLN Unit Pendidikan dan Pelatihan Pandaan, Jawa Timur Penyelenggara : USAID ICED II, PLN Corporate University, MKI, INKINDO LATAR BELAKANG Pemerintah Indonesia mencanangkan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan antara lain dengan 23% dalam bauran energi pada tahun 2025, dan 25% dari target percepatan pengadaan 35 GW pembangkit listrik pada tahun 2020. Dalam melaksanakan pembangunan pembangkit listrik energi bersih, satu dari analisa yang perlu dilaksanakan adalah penyambungan ke sistem distribusi PLN, mengingat banyak lokasi proyek yang jauh dari sarana jaringan PLN yang ada. Dengan pertimbangan ini, PLN dengan dukungan dari USAID Indonesia Clean Energy Development Project Tahap II (ICED II) menyusun Pedoman Penyambungan Pembangkit Listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ke Jaringan Distribusi PLN, yang kemudian terbit sebagai Keputusan Direksi PLN No. 0357.K/DIR/2014 pada 22 Juli 2014, tentang Pedoman Penyambungan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan ke Sistem Distribusi PLN. Analisa terhadap dampak penyambungan, baik PLN maupun Pengembang dapat menghitung kapasitas penetrasi ke jaringan PLN, menyepakati pengaturan penyambungan termasuk perbaikan maupun pengadaan sarana Infrastruktur penyambungan yang diperlukan. SK DIR 357 menyatakan bahwa Pengembang Proyek EBT wajib melaksanakan Studi Interkoneksi yang berlaku bagi Pembangkit Listrik EBT skala kecil dan menengah yang tersambung ke sistem distribusi 20 kv PLN atau ke tegangan yang lebih rendah sebagaimana diatur oleh Peraturan Menteri ESDM No 4/2012 tentang Pembelian Tenaga Listrik oleh PT PLN dari Pembangkit Listrik EBT skala s/d 10 MW. SK DIR 357 mensyaratkan bahwa semua proyek pembangunan pembangkit listrik EBT harus memiliki studi interkoneksi dengan tahapan sebagai berikut: (i) (ii) Prosedur penyambungan Pembangkit Listrik EBT bagi Pengembang Proyek dan Prosedur melaksanakan tinjauan, analisa dan persetujuan terhadap studi interkoneksi yang dibuat oleh Pengembang Proyek, dan meminta persetujuan final dari ESDM. Persyaratan teknis dan atau standar untuk memastikan kemampuan penyambungan dan pengoperasian secara paralel oleh Pembangkit Listrik EBT tidak menimbulkan gangguan terhadap keberlangsungan (reliability), keamanan, dan kualitas sistem distribusi PLN. 1
Pedoman Penyambungan tersebut juga memuat panduan penting bagi pengembang dalam mempertimbangkan persyarakatan teknis dan biaya-biayanya yang perlu diperhitungkan sejak tahap perencanaan awal atau penyusunan studi kelayakan. Dengan memiliki kajian dan perencanaan yang baik dan benar maka proses perancangan maupun instalasi penyambungan dapat lebih efisien dan biaya yang lebih efektif. Standar dan persyaratan yang termuat dalam pedoman ini mengacu kepada standar yang telah berlaku di Indonesia termasuk Peraturan Menteri ESDM NO. 4/2009, Electric Power Distribution Code, Standar PLN, dan standar nasional maupun internasional yang telah banyak diterapkan, termasuk standar dan aturan dari International Electro technical Commission (IEC), Institute of Electric and Electronic Engineers (IEEE), Underwriters Laboratories (UL), Inc. dll. Sejak diterbitkannya SK DIR 357, Pengembang proyek wajib melaksanakan studi interkoneksi dan staf PLN menyediakan informasi data terkait, menilai dan menerima hasil studi yang dinilai telah sesuai dengan kapasitas penyambungan dan kemampuan PLN untuk membeli. Seiring dengan peningkatan target Pemerintah untuk pembangunan pembangkit listrik EBT, diperlukan lebih banyak konsultan yang mampu melaksanakan studi penyambungan interkoneksi Pembangkit Listrik EBT ke sistem distribusi 20 kv PLN. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar terhadap Konsultan Teknis yang mampu melaksanakan studi interkoneksi tsb, USAID ICED II bersama dengan PLN Corporate University, MKI dan INKINDO akan menyelenggarakan Lokakarya Bimbingan Teknis Penyusunan Studi Interkoneksi ke Sistem Jaringan Distribusi 20 kv PLN untuk Pembangkit Listrik Energi Terbarukan. I. TUJUAN, CAKUPAN dan SERTIFIKAT Tujuan bimbingan teknis ini adalah meningkatkan kemampuan Konsultan melaksanakan studi interkoneksi sebagaimana disyaratkan dalam SK DIR PLN 357/2014. Cakupan Bimbingan Teknis: 1. Memahami implementasi Pedoman Interkoneksi, termasuk prosedur, standar dan persyaratan teknis, pedoman untuk studi kelayakan penyambungan, sarana dan dampak sistem. 2. Latihan menyusun Studi Interkoneksi menggunakan software ETAP. Bimbingan teknis ini diharapkan meningkatkan kemampuan peserta dalam : 1. Melaksanakan analisa dampak sistem distribusi pada titik penyambungan yang diusulkan ke jaringan distribusi PLN, termasuk analisa arus daya, sirkuit pendek, stabilitas sistem; 2. Mengukur pencegahan resiko dengan biaya efektif terhadap potensi dampak, untuk memastikan tetap terjaganya keamanan dan kehandalan sistem distribusi; 3. Menyusun studi sarana penyambungan. Sertifikat Sertifikat diterbitkan oleh PLN Corporate University 2
II. PESERTA Siapa yang boleh mendaftar? Perusahaan Jasa Konsultansi, Konsultan Individu dan Perguruan Tinggi dihimbau untuk mendaftar mengikuti lokakarya ini, sepanjang memenuhi kriteria sbb: Latar belakang pendidikan S1 Teknik Elektro. Sanggup untuk melaksanakan jasa konsultansi Studi Penyambungan Diutamakan yang sudah pernah mengoperasikan software ETAP/ memahami aplikasi ETAP dasar Tenggat waktu Pendaftaran, Seleksi dan Konfirmasi dari Panitia Tenggat waktu pendaftaran sampai dengan tanggal 25 April 2016. Panitia akan melakukan seleksi terhadap Konsultan yang mendaftar dan memberikan konfirmasi kepada Konsultan yang memenuhi kriteria tersebut diatas pada tanggal 29 April 2016. Penyelenggara Penyelenggarakan Bimbingan Teknis ini adalah USAID ICED II, PLN Corporate University, dan bekerja sama dengan MKI dan INKINDO Fasilitas dan biaya yang ditanggung oleh Penyelenggara: - Seluruh perangkat pembelajaran termasuk instruktur, modul dan sarana praktek di Unit Pendidikan dan Pelatihan Distribusi PLN yang berlokasi di Pandaan, Jawa Timur - Penginapan di Wisma Unit Pendidikan dan Pelatihan Distribusi PLN, di Pandaan, Jawa Timur, termasuk konsumsi makan pagi, makan siang, 2 kali rehat kopi selama pelatihan, dan makan malam. Fasilitas dan biaya yang ditanggung oleh Peserta: - Peserta membiayai sendiri transportasi menuju ke tempat loka karya di Pusat Pelatihan Distribusi PLN di Pandaan, Jawa Timur. Dan keperluan lain selain tersebut diatas. Pendaftaran: Peserta diharapkan mengisi formulir registrasi dan melampirkan CV, dan mengirimkannya ke: 1. MKI : mki.secrt@gmail.com / andrysutanto@gmail.com 2. INKINDO : inkindo@inkindo.org / ani@inkindo.org 3. USAID-ICED project: training@iced.or.id 3
Narasumber dan Agenda Lokakarya Bimbingan Teknis untuk Konsultan tentang Penyusunan Studi Interkoneksi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan ke Jaringan Distribusi PLN 20 kv Narasumber: 1. Ir. Harry Hartoyo, MM. MPM 2. Ir. Dany Embang 3. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang MSc.PhD 4. Ir. Faisol 5. Umar Rosadi, ST, MSc 6. Suparje Wardiono, ST, M.Sc.RWTH 7. Ir. Nur Syamsu Sjafrillah, MSIS 8. Dr. Ir. Hanny J Berchmans, MSc 9. Michael Cheng Agenda 07:45 am 08:00 am 09:30 am 9:45 am - - - Opening Remark Day 1, 9 Mei 2016 Component 1: Implementation of the Guidelines Overview of The Guidelines for Connecting Renewable Energy Power Plants to PLN s Distribution Systems Background Possible interconnection issues Importance of conducting interconnection studies in the project pre- and feasibility studies I. The Contents of the Guidelines II. Overview of REGP Connection Application, Review and Analysis, and ESDM s Initial Approval III. Reviews and Studies of REGP Connection Application, and PLN s Internal Analyses of Power Purchases IV. Overview of the Connection Technical Requirements V. Testing and Commissioning Component 1: Implementation of the Guidelines (cont d) Guides for Performing the Required Connection Studies: Fast Track Connection Screening Connection Feasibility Study Connection Impact Study Connection Facilities Study Day 2, 10 May 2016 Component 2: Use ETAP To Perform Connection Studies I. Introduction To ETAP ETAP overview and basic setup, one-line diagram, input data requirements (from PLN Wilayah and the proposed REGPs), data entry, project set up, data conversion, 4
- - - - - to distribution line parameter calculation, transformers, loads, generators, composite networks, Power Calculator, set up study cases, run analysis, and create reports. ETAP Exercises: data conversion, models for transformers, generators, cap banks, and loads. Create One-Line Diagram Component 2: Use ETAP To Perform Connection Studies (cont d) II. Load Flow Analysis (or Power Flow Analysis) and Case Study To determine if the voltages, thermal loading, current, and angle at each bus in the distribution system with the connection of the proposed REGP are within the acceptable ranges set forth in the Guidelines, otherwise, propose and analyze appropriate mitigating measures. Day 3, 11 May 2016 Component 2: Use ETAP To Perform Connection Studies(cont d) III. Short-Circuit Study and Analysis for Case Studies To examine whether the over-current protection devices are adequate to protect the system with the connection of the proposed REGP Component 2: Use ETAP To Perform Connection Studies (cont d) IV. Protection Coordination and Analysis To coordinate protective devices with the connected RWGP for Case Studies Day 4, 12 May 2016 Component 2: Use ETAP To Perform Connection Studies(cont d) V. Transient Stability Analysis for Case Studies To examine fault clearing time, critical anti-islanding time, and other responses of the proposed REGP to faults Component 2: Use ETAP To Perform Connection Studies (cont d) VI. Harmonics and Voltage Flicker Analyses To evaluate whether the harmonic distortions and voltage flickers with the connection of the proposed REGP are within the limits included in the Guidelines Day 5, 13 May 2016 8:00 am to 1 Examination 11:00 am Workshop evaluation by attendees; Issuing certificates and closing 5
6