BAB I PENDAHULUAN. Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, TERAS, Yogyakarta, 2007, hlm

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Hafidz Dzaqiyuddin Abdul Adzim Bin Abdul Qawi Al-Mundzir, Terjemah Ringkasan Shahih Muslim, Insane Kamil, Solo, 2012, hlm. 968.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2014, Hlm Silfia Hanani, Sosiologi Pendidikan Keindonesiaan, AR-Ruzz Media, Jogjakarta, 2013, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Moh.Rosyid, Sosiologi Pendidikan, Idea Pres, Yogyakarta, 2010, hlm

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. Press, Jakarta, 2007, Hlm. 4. Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2013, Hlm. 189

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan, pendidikan di madrasah-madrasah juga telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Gema Insani, 2006), h. 1 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1999), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai langkah dan usaha untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi diri, menuju insan yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri demokratis, dan bertanggung jawab dengan prinsip demokratis-tidak diskriminatif, terbuka-multi makna, pembudayaan dan pemberdayaan, keteladanan menumbuhkan kreativitas, mengembangkan budaya baca, tulis, hitung, dan pemberdayaan potensi masyarakat.1 Menurut Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa pendidikan islam sebagai usaha untuk membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniah berdasarkan hukum-hukum Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.2 Ukuran-ukran Islam ditujukan pada budi pekerti anak didik yang luhur (berakhlak mulia), mengetahui tentang ajaran pokok Agama Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.3 Sedangkan nenurut Kahar Utsman mengartikan pendidikan adalah merupakan proses memanusiakan manusia secara manusiawi yang harus disesuaikan dengan situasi sekolah dan kondisi dan perkembangan zaman.4 Selain itu, pendidikan adalah suatu sistem yang menyeluruh dan terpadu yang meliputi jalur, jenjang dan jenis pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengupayakan tercapainya tujuan pendidikan. Terealisasinya suatu tujuan pendidikan maka harus ada manajemen pendidikan, dimana dalam konteks tersebut apa yang ada dalam pendidikan sudah diatur sedemikian rupa dalam manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan adalah penataann, pengaturan dan kegiatan1 Moh Rosyid, Sosiologi Pendidikan, Idea Press, Yogyakarta, 2010, hlm. 61-62. Beni Ahmad Saebani, Hendra Akhdiyat. Ilmu Pendidikan Islam 1, CV Pustaka Setia, Bandung, 2009, hlm. 44. 3 Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, TERAS, Yogyakarta, 2007, hlm. 14. 4 A.H. Kahar Utsman, Buku Daros Sosiologi Pendidikan, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 14. 2 1

2 kegiatan lain sejenisnya yang berkenaan dengan lembaga pendidikan beserta segala komponennya, dan dalam kaitannya dalam pranata dan lembaga lain.5 Dalam dunia manajemen pendidikan, ada beberapa komppnen yang termasuk didalamnya, diantaranya adalah manajemen kelas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan pendidikan, yang berkaitan erat dengan peningkatan mutu Proses Belajar Mengajar secara operasional yang berlangsung di dalam kelas. Oleh karena itu, diperlukan manajemen kelas yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Karenanya, manajemen kelas memegang peranan yang sangat menentukan dalam Proses Belajar Mengajar. Manajemen Kelas menurut Suharsimi Arikunto adalah usaha yang dilakukan oleh guru membantu tercapainya kondisi yang optimal, sehingga terlaksananya kegiatan belajar seperti yang diharapkan.6 Manajemen sangat penting diimplementasikan dalam kegiatan di dalam kelas. Kebutuhan terhadap manajemen di kelas bukan hanya karena kebutuhan efektivitas dan effisiensi proses pembelajaran melalui pengoptimalan fungsi kelas, namun lebih dari itu, managemen di dalam kelas merupakan respon terhadap semkain meningkatnya tuntutan peningkatan kualitas pendidikan yang dimulai dari ruang kelas. Di ruang kelas guru dituntut untuk mampu menghasilkan peserta didik yang utuh sesuai dengan fungsi pendidikan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang 5 M. Sobry Sutikno, Manajemen Pendidikan; Langkah Praktis Mewujudkan Lembaga Pendidikan Yang Unggul (Tujuan Umum dan Islami), Holistica, Lombok, 2012, hlm.5 6 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm. 67.

3 Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakapp, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.7 Guru harus dapat mengantarkan siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya. Bersamaan dengan itu, guru harus dapat mempengaruhi dan memliki sifat kasih sayang terhadap seluruh siswa dan member teladan yang baik bagi mereka. Ketika berada di kelas, tugas utama guru dan wali kelas adalah mengelola kelas, menciptakan suasana di kelas yang memungkinkan terjadi interaksi belajar mengajar, sekaligus berusaha semaksimal mungkin memperbaiki dan meningkatkan belajar siswa.8 Guru yang terampil adalah guru yang mampu mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen dalam berbagai program dan kegiatan yang ada di kelas. Beberapa alas an penting mengapa manajemen mesti diimplementasikan di kelas antara lain: 1) manajemen merupakan sesuatu kekuatan yang memepunyai fungsi sebagai alat pemersatu, penggerak dan pengkoordinir berbagai kegiatan dan program yang ada di kelas, 2) manajemen merupakan sistem kerja yang rasional dalam rangka pencapaian tujuan kelas. Sistem tersebut akan menghasilkan kinerja kelas yang efektif dan efisien, 3) manajemen mempunyai prinsipprinsip yang universal sehingga dapat dipergunakan dalam setiap kegiatan kelas, 4) manajemen merupakan kemampuan atau keahlian guru untuk mengelola segala program dan kegiatan yang terjadi di kelas, sehingga dapat mendeteksi, menyesuaikan, serta menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan kelas, baik karena perubahan teknologi maupun tuntutan terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan9. Guru harus mampu memahami beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar anak, supaya tercipta proses belajar yang baik. Faktor yang perlu diperhatikan antara lain: kondisi fisik, sosio emosional 7 Euis Karwati. Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas (Classroom Management) Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi, Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 2. 8 Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, TERAS, Yogyakarta, 2009, hlm. 68. 9 Euis Karwati. Donni Juni Priansa, op.cit, hlm. 2

4 dan organisasional. Semua faktor ini harus difahami oleh guru agar tujuan KBM dapat tercapai dengan sebaik-baiknya, atau setiap kegiatan belajar mengajar, baik yyang sifatnya instruksional maupun tujuan pengiring akan dapat dicapai secara optimal. Lingkungan fisik yang memenuhi syarat, mendukung intensitas proses KBM siswa. Di samping itu juga mempunyai pengaruh terhadap pencapaian tujuan pengarajaran.10 Demi mewujudkan manajemen kelas di sekolah, lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Manajemen sekolah tidak hanya pengaturan belajar, fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Setiap proses belajar mengajar kondisi ni harus direncanakan dan diusahan oleh guru secara sengaja agar dapat dihindarkan kondisi yang dirugikan, dan mengembangkan kepada kondisi yang kondusif. Kondisi fisik sekolah yang selalu nyaman, antara lain ruangan harus diusahakan memenuhi syarat: ukuran ruangannya harus cukup, member keleluasaan bergerak, cahaya sirkulasi udara baik, dan pengaturan perabotan harus tertata rapi agar siswa bisa bergerak bebas.11 Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi pembelajaran yang dilakukan guru, seperti pengaturan metode,strategi dan kelengkapan dalam pengajaran sebagai bagian dari kegiatan manajemen pembelajaran. Yang harus dilakukan guru untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien maka guru harus menguasai manajemen kelas. Manajemen kelas sangat penting untuk terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif, bukan hanya membantu guru ddalam proses belajar mengajar tetapi yang lebih penting menjadikan siswa lebih mudah dalam belajar, merasa nyaman dan menyenangkan dalam proses belajar 10 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hal 104. 11 Ibid, hal 104.

5 Dari pemaparan di atas, maka penelitian ini berjudul Manajemen Kelas pada Pembelajaran Al-Qur an Hadits di MA Sabilul Ulum Mayonglor Mayong Jepara. B. Fokus Penelitian Pada skripsi penelitian ini fokus penelitian terfokus pada Manajemen Kelas Pada Pembelajaran Al-Qur an Hadits di Ma Sabilul Ulum Mayonglor Mayong Jepara. C. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan tersebut, maka masalah yang muncul dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan manajemen kelas pada pembelajaran AlQur an Hadits di MA Sabilul Ulum Mayonglor Mayong Jepara? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen kelas pada pembelajaran Al-Qur an Hadits di MA Sabilul Ulum Mayonglor Mayong Jepara? D. Tujuan Penelitian Agar penelitian ini dapat memperoleh hasil yang baik, maka perlu dirancangkan tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah 1. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen kelas pada pembelajaran Al-Qur an Hadits Di Ma Sabilul Ulum Mayonglor Mayong Jepara. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen kelas pada pembelajaran Al-Qur an Hadits Di Ma Sabilul Ulum Mayonglor Mayong Jepara.

6 E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini, secara kongkrit dapat dikategorikan atas dua manfaat, yaitu : manfaat praktis dan manfaat teoritis. Kedua manfaat tersebut dipaparkan sebagai berikut 1. Manfaat Teoretis Memberikan kontribusi dalam pengembangan teori tentang manajemen kelas pada proses pembelajaran Al-Qur an Hadits dalam rangka menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. 2. Manfaat Praktis a. Bagi madrasah yang menjadi fokus penelitian, hasil studi ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran untuk menentukan sikap dan membantu lembaga pendidikan dalam menerapkan manajemen kelas pada pembelajaran Al-Qur an Hadits. b. Bagi guru mata pelajaran penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi dan acuan dari manajemen kelas dalam pembelajaraan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran Al-qur an Hadits di MA Sabilul Ulum Mayonglor Mayong Jepara. c. Bagi siswa penelitian ini sebagai pengetahuan untuk menjadikan proses pembelajaran akan lebih baik kedepannya.