PENGEMBANGAN KERAJINAN ALUMINIUM LAMINATED PLASTIC FILM UNTUK DESAIN TAS WANITA

dokumen-dokumen yang mirip
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

USAHA PEMANFAATAN BARANG BEKAS PLASTIK

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK

produk batik fractal

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini sering terjadinya global warming dimana-mana yang

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, proses globalisasi terjadi sangat pesat di seluruh dunia.

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak era 80-an, permasalahan lingkungan mendapat perhatian

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii. DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB IV ANALISIS HASIL EKSPERIMEN


A. Bagan Pemecahan Masalah

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Pemanfaatan Bungkus Makanan Ringan sebagai Bahan Pembuatan Tas

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

KuliaH KiNGKuNGN bisnis Kerajinan barang bekas

Packaging: I. PENDAHULUAN Latar Belakang Judul perancangan Penjelasan judul PACKAGING MULTIFUNGSI PERJALANAN CIUNG DAN KAWAN-KAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

Soal Ujian Tengah Semester Kelas VIII

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut

sebelumnya. Hal tersebut membuat manusia mampu menemukan hal-hal baru

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH

Tentang Lingkungan Hidup. Wan Muhamad Idris Baros Management

I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK

POPOK KAIN MENGURANGI BEBAN BUMI

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: BOTOL PLASTIK PENOPANG HIDUPMU BIDANG KEGIATAN: PROPOSAL KARSA CIPTA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

Q1 ( Apakah konsumen pernah mendengar istilah Green Product ) Pernyataan Frekuensi % Pernah 61 61% Belum Pernah 39 39% Total %

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK UNTUK PRODUK RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

USULAN PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA PEMANFAATAN LIM-IN-DUNG (LIMBAH KAIN KERUDUNG) MENJADI BARANG MULTIGUNA DAN EKONOMIS

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIO-COAL CAMPURAN BATUBARA DENGAN SERBUK GERGAJI DENGAN KOMPOSISI 100%, 70%, 50%, 30%

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KERAJINAN TAS DARI BAHAN BAKU PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman seperti sekarang ini tidak mungkin orang tidak tahu akan buah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

PRODUK DAUR ULANG LIMBAH

BAB IV LATAR BELAKANG. Bab ini akan membahas proses pembentukan Komunitas Sapu yang dimulai dari komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan

Pengelolaan Lingkungan

I. PENDAHULUAN. 1 Waste (inggris) : limbah, sampah, ampas

PEMBUATAN PELENGKAP BUSANA DARI BAHAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI USAHA PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari seperti plastik pembungkus permen, makanan, botol air minum, sampo, detergent, kantong plastik untuk

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

Gambar 2.1 organik dan anorganik

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

Jurnal FamilyEdu Persepsi Kader PKK Tentang Daur Ulang... 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK DARI TONGKOL JAGUNG BERBASIS INDUSTRI KREATIF

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berisi Unilever sebagai perusahaan multinasional memiliki program Green and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KERAJINAN ALUMINIUM LAMINATED PLASTIC FILM UNTUK DESAIN TAS WANITA Putu Kartika Yudhasari Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp. (031) 5931147 ABSTRAK Isu global warming merupakan salah satu permasalahan yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Salah satu yang dilakukan untuk mengurangi dampak global warming yaitu dengan memberi perhatian khusus terutama pada sampah plastik yang mencemari tanah. Perajin di Indonesia melirik hal tersebut sebagai peluang untuk sebuah usaha mandiri yang disertai dengan tujuan untuk mengurangi dampak buruk sampah pada tanah. Menggabungkan bekas kemasan plastik dengan fesyen wanita, jadilah tas wanita berbahan bekas kemasan aluminium laminated plastic film. ABSTRACT The global warming is one of the world s crucial issue. Paying attention especially for the plastic waste on the ground will reduce the effect. The local artists in Indonesia see that case as a big chance to build an entrepreneurship challange and also reducing the negative effect of global warming. Combining an old plastic container and woman fashion, becoming a woman handbag from recycled aluminium laminated plastic film. KEYWORD eco, vibrant 1

PENDAHULUAN Latar Belakang Bahan baku yang dimanfaatkan perajin bukan semata-mata bahan yang berasal dari alam saja. Dengan kejelian, maka sebenarnya bahan-bahan di luar bahan alam juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan. Misalnya saja memanfaatkan sampah rumah tangga yang banyak terbuang dan bertumpuk di permukaan bumi. Sampah rumah tangga berdasarkan sifatnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik (degardable) dan unorganik (undegardable) 1. Sampah organik merupakan jenis sampah yang dapat terurai dengan sendirinya, misal daun-daunan kering dan sebagainya. Sedangkan sampah unorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai dengan sendirinya dan apabila jumlahnya bertumpuk di bumi, maka akan mengakibatkan berbagai permasalahan, mulai dari gangguan daerah resapan air yang mengakibatkan banjir dan sebagainya. Contoh dari sampah unorganik misalnya plastik bekas. Oleh karena banyaknya isu mengenai lingkungan hidup maka tidak sedikit produkproduk sekarang yang menjunjung tinggi nilai eco-friendly atau ramah lingkungannya. Dapat berupa bahan yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau justru mengubah benda-benda yang sudah tidak terpakai lagi menjadi suatu produk yang lebih berguna dan unsur dari barang-barang bekas itu menjadi salah satu unsur estetisnya. Usaha ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi jumlah sampah yang tidak mudah hancur oleh proses alami dengan cara mengubahnya menjadi suatu produk kerajinan yang bersifat lebih ekonomis. Dalam usaha peningkatan kualitas ekspor dalam bidang kerajinan ini, maka dibentuklah sebuah organisasi yang di sebut dengan Dekranas 2. Dekranas adalah singkatan dari Dewan Kerajinan Nasional, merupakan organisasi non-profit yang terdiri dari kumpulan masyarakat pencinta seni dan kerajinan, yang memiliki jiwa pengabdian untuk membina dan mengembangkan kerajinan sebagai salah satu upaya pelestarian budaya bangsa. Ide pendirian lembaga ini digulirkan di Jakarta, oleh beberapa pakar kerajinan yang memiliki kesadaran akan pentingnya suatu wadah yang dapat menfasilitasi pembinaan kerajinan di Indonesia sehingga dapat meningkatkan derajat kemanusiaan, dimana kerajinan sebagai wahana pelestarian 1 http://id.wikipedia.org/wiki/sampah 2 Dekranas Majalah Dwibulanan, Kriya Indonesian Craft 2

dan peningkatan mutu seni budaya, kerajinan sebagai industri yang mampu memberi lapangan kerja dan sumber penghidupan masyarakat dan kerajinan sebagai unsur penghasil devisa negara. Para pendiri lembaga ini sangat menyadari bahwa niat baik mereka tidak dapat terlaksana jika tidak didukung oleh pemerintah. Dalam menyikapi isu ekologi ini penulis akan mengembangkan salah satu bahan yang jumlahnya melimpah dan menjadi sampah tidak berguna, yaitu bekas kemasan makanan ringan dengan material aluminium laminated plastic film. Sampah tersebut bertumpuk di bumi tanpa bisa terurai kecuali memakan waktu hingga 500-1000 tahun 3. Sampah-sampah ini tentu penggunaannya banyak mendapat pro dan kontra. Disisi lain kemasan ini memang sangat praktis dalam industri yang memproduksi makanan ringan, di sisi lain sifat yang tidak dapat terurai tersebut dapat merusak kesuburan tanah apabila tercecer di dalam tanah (menghambat peresapan air yang menyebabkan banjir dan merusak kesuburan tanah). Dalam pengembangan kerajinan daur ulang sampah kali ini, penulis akan mengambil salah satu dari berbagai jenis sampah rumah tangga yaitu bekas kemasan aluminium laminated plastic film yang kemudian akan dikembangkan lagi menjadi sebuah produk kerajinan evening handbag untuk wanita. Tujuan Pemanfaatan limbah bekas kemasan aluminium laminated plastic film untuk dijadikan bahan kerajinan evening handbag untuk wanita, serta mengurangi timbunan sampah, khususnya limbah bekas kemasan aluminium laminated plastic film. Masalah Pemilihan grafis pada material bekas aluminium laminated plastic film terbatas oleh jumlah produksi, kondisi material bekas kemasan aluminium laminated plastic film yang tidak higienis dari tempat pembuangan, dan kondisi material bekas kemasan aluminium laminated plastic film yang kusut dan banyak bagian yang robek dari tempat pembuangan. Permasalahan tersebut memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam kerajinan daur ulang dan perlu perhatian khusus. 3 http://www.wasteonline.org.uk/resources/informationsheets/plastics.htm 3

PEMBAHASAN Pada dasarnya eco friendly merupakan perwujudan dari sebuah kesadaran akan tanggung jawab yang dimiliki setiap pengguna produk-produk dewasa ini, baik itu adalah pecinta, pelaku, maupun mereka yang tidak termasuk keduanya. Karena semua manusia, suka atau tidak suka, akan menggunakan dan bersinggungan dengan manusia sepanjang hidupnya. Yang berbeda di sini adalah kapasitas yang bisa dilakukan oleh setiap pihak. Sebagai contoh, para desainer mungkin bisa memacu kreativitas mereka untuk memproduksi dan membuat eco friendly product menjadi jauh lebih menarik, sehingga mampu menggerakkan keinginan konsumen untuk memilih produk - produk eco-friendly tersebut. Para pelaku industri tekstil bisa mulai memikirkan dan mengutamakan untuk membuat textil secara organik. Para penulis fashion bisa mulai mengedukasi dan menginformasikan mengenai keberadaan eco - fashion dan mengapa harus mulai memilih eco - fashion kepada para konsumennya. Kemudian para customer bisa mulai memilih untuk membeli dari para desainer dan pengusaha yang mengutamakan eco friendly product dalam pemrosesan dan produksi karyanya, sehingga para desainer dan produsen lainnya juga mau tidak mau harus mengikuti selera pasar atau mati. Cara umum yang dipakai dalam menangani kerusakan lingkungan oleh industri ialah dengan pengolahan limbah yang dihasilkan oleh industri, yaitu pada akhir proses produksi sehingga disebut penanganan end of pipe. Ekoefisiensi ialah suatu proses produksi yang meminimkan penggunaan bahan baku, air dan energy serta dampak lingkungan per unit produk. Sebenarnya limbah adalah bahan baku yang tidak terpakai dalam produk akhir dan terbuang. Dengan memperkecil bagian bahan baku yang terbuang limbah yang terbentuk akan menurun sehingga kerusakan lingkungan hidup berkurang. Limbah yang sering dimanfaatkan perajin untuk dijadikan suatu produk fashion recycle salah satunya adalah limbah kemasan plastik. Berbagai jenis limbah kemasan plastik yang sering ditemui mencemari tanah, antara lain: aluminium laminated plastic film (contoh: kemasan sabun detergen, makanan ringan, kopi, minuman serbuk, dsb), aluminium laminated PVC (contoh: kemasan pasta gigi, dsb), serta plastik (contoh: kemasan pewangi pakaian, botol PET, pembersih lantai dsb). Dalam laporan ini yang akan dikembangkan adalah bekas kemasan aluminium laminated plastic film untuk desain tas wanita. Mengingat sudah banyaknya di pasaran, industri rumah tangga yang menjual produk daur ulang berbahan dasar 4

bekas kemasan plastik, kemasan aluminium laminated plastic film dan PVC, namun di sana masih banyak sekali pengembangan yang dapat dilakukan untuk menciptakan sebuah produk yang jauh lebih baik. Gambar 1: Contoh kemasan aluminium laminated plastic film Selama ini produk daur ulang bekas kemasan yang sering ditemui di pasaran seringkali serupa antara industri satu dengan industri yang lainnya, namun permasalahan yang masih muncul di dalam produk mereka yaitu melekatnya kesan sampah. Serta proses penyambungan antara lembar satu, lembar dua dan selanjutnya menggunakan mesin jahit. Sehingga kekuatan dari struktur produk tersebut masih lemah. Gambar 2: Tas bimoli Dari produk-produk yang telah beredar di pasaran, maka muncullah pertanyaan; bagaimana menghilangkan kesan sampah/ bekas pada produk recycle namun karakteristik yang menarik dari material kemasan masih dapat ditonjolkan? Bagaimana mengolah material kemasan agar menjadi sebuah produk yang lebih menarik? Bagaimana cara penyambungan material selain menggunakan teknik jahit, 5

sementara aluminium laminated plastic film memiliki karakteristik yang tipis, rapuh, mudah robek ketika dijahit, dan tidak dapat disambung menggunakan perekat/ lem? Dan yang paling penting apakah penelitian kali ini dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebuah lahan usaha disamping mengurangi dampak buruk pencemaran lingkungan? Siapa saja yang dapat mengerjakan kerajinan ini? HASIL Eksperimen yang dilakukan lebih kepada kerajinan tangan dan tidak menggunakan bahan kimia maupun proses pembakaran dan pemanasan. Karena elemen plastik pada aluminium laminated plastic film dapat bereaksi dengan suhu tinggi sehingga dapat melepaskan dioxins yang dapat menyebabkan kanker, menyerang fungsi syaraf dan gangguan pada sistem endokrin. Gambar 3: Dokumentasi eksperimen awal 6

Gambar di bawah ini merupakan contoh prototip sebagai eksperimen dalam menganalisa struktur dan kekuatan. Gambar 4: Eksperimen 1 Pada eksperimen 1, mencoba memunculkan tekstur yang dapat memberi efek pantulan cahaya/ vibrant pada permukaan dengan menggunakan mesin jahit. Dapat disimpulkan bahwa teknik tersebut tidak dapat diaplikasikan pada sebuah produk tas, karena karakter aluminium laminated plastic film terlalu tipis dan tidak tahan jahitan terutama pada badan tas akan sering tersentuh dengan tangan. 7

Gambar 5: Eksperimen 2 Eksperimen 2 lebih menonjolkan aluminium laminated plastic film sebagai struktur penopang utama pada badan tas. Menggunakan teknik pilin dan anyam sederhana, sehingga didapatkan efek vibrant sesuai dengan konsep desain. Namun masih butuh pengembangan lagi, karena pada pembuatan prototip ini masih belum menemukan cara untuk menyelesaikan pinggiran tas dengan rapi, serta masih berusaha mengejar bentuk namun tidak dapat dilakukan karena kesalahan rangka anyaman. Di sini teknik pilin dan anyam akan terus dilakukan, karena akhirnya dapat disimpulkan bahwa teknik pilin dan anyam yang dapat menyelesaikan permasalahan material yaitu, memberikan kekuatan pada aluminium laminated plastic film yang rapuh yang mudah robek, menghilangkan kesan sampah, tidak mempermasalahkan kondisi awal bekas kemasan aluminium laminated plastic film yang kusut, robek maupun rusak, serta efek mengkilat pada anyaman yang sesuai dengan konsep ecovibrant dan menjadi karakteristik berbeda dengan kemasan plastik maupun PVC. 8

Gambar 6: Eksperimen 3 Merupakan pengembangan dari eksperimen 2 menjawab bagaimana menyelesaikan bagian pinggir tas, namun ditemukan kesalahan ketika pembuatan rangka. Di sini anyaman aluminium laminated plastic film berfungsi sebagai struktur utama pada badan tas sehingga harus kuat menopang beban. Permasalahan yang ditemui adalah pegangan tas yang tidak bisa menopang beban. Serta apabila teknik ini digunakan sebagai dekorasi yang menempel pada badan tas, maka akan terlalu kaku karena rangka dalam anyaman berisi kawat. 9

Gambar 7: Eksperimen 4 Menggunakan teknik anyam namun berbeda dengan eksperimen 2 dan 3, karena tidak menggunakan rangka kawat. Anyaman aluminium laminated plastic film di sini lebih kepada unsur dekoratif pada badan tas, tidak menjadi struktur utama. Struktur utama lebih kepada badan tas yang terbuat dari kain katun dilapis dengan busa angin. Eksperimen 4 menjawab semua permasalahan terutama mengenai struktur dan kekuatan, sehingga tidak perlu khawatir ketika tas digunakan akan menjadi robek karena beban yang berat. 10

KESIMPULAN DAN SARAN Pada proses pembuatan tas berbahan bekas kemasan aluminium laminated plastic film membutuhkan perhatian khusus pada kerapihan ketika proses pemilinan material. Pada proses pemilinan memiliki kesulitan antara lain rasa sakit dan lecet pada tangan ketika mengerjakan pemilinan material, namun dapat diatasi dengan menggunakan sarung tangan. Pemilinan juga perlu berhati-hati agar tidak robek atau putus karena kondisi material masih berupa lembaran, setelah dipilin material menjadi jauh lebih kuat. Karena pengerjaan 1 buah tas memakan waktu yang tidak sedikit, oleh karena itu dibutuhkan manajemen yang bagus terutama dalam hal pembagian tugas pada karyawan. Menyiapkan gulungan aluminium laminated plastic film yang terpilin dengan berbagai warna, sehingga memudahkan proses penganyaman. Pemilinan material memakan waktu lebih lama dibandingkan proses lainnya. Disarankan untuk lebih fokus kepada limbah aluminium laminated plastic film, karena disamping untuk mengembangkan desain yang sudah ada dan membuka lapangan usaha, industri ini diharapkan dapat turut andil dalam mengurangi jumlah limbah plastik di Indonesia dan menjadikan Indonesia yang lebih bersih dan sehat. Industri ini juga tidak menimbulkan pencemaran udara karena murni menggunakan teknik kerajinan tangan. 11

DAFTAR RUJUKAN DAN PUSTAKA Buku Atmaja, Arfian C. 2010. Tajir Selagi Muda. Indonesia Cerdas. Yogyakarta. Hermono, Ulli. 2009. Inspirasi dari Limbah Plastik. Kawan Pustaka. Jakarta Selatan. Jefferys, Chris. 2008. Dasar Menjahit. Dian Rakyat. Jakarta. Pratama, Anton Nusa. 2009. Dari Sampah jadi Duit. Pustaka Makna. Yogyakarta. Majalah Cosmopolitan. Edisi Mei 2010. Dekranas Majalah Dwibulanan, Kriya Indonesian Craft. Edisi no 16 2008. Harper s Bazaar. Edisi Maret 2009. Harper s Bazaar. Edisi April 2009. Harper s Bazaar. Edisi Mei 2009. Website http://www.budpar.go.id/page.php?ic=522&sof=11 http://www.wasteonline.org.uk/resources/informationsheets/plastics.htm http://www.ecofashionworld.com/browse-by-eco-criteria.html http://www.ecoist.com/ http://ecoetsy.blogspot.com/ http://www.lumintu.com/ http://burdastyle.com/ http://bikinbarang.blogspot.com/ http://verypurpelperson.wordpress.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/sampah 12