PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN. Karakteristik Pengadilan Negeri. Penyelesaian Sengketa Melalui Litigasi 11/8/2014

dokumen-dokumen yang mirip
MEDIASI. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

dengan hukum atau yang tidak dapat dilaksanakan atau yang memuat iktidak tidak baik (Pasal 17 ayat 3).

BAB IV. A. Analisa terhadap Prosedur Mediasi di Pengadilan Agama Bangkalan. cepat dan murah dibandingkan dengan proses litigasi, bila didasarkan pada

PANDUAN WAWANCARA. proses mediasi terhadap perkara perceraian? b. Apa ada kesulitan dalam menerapkan model-model pendekatan agama?

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01 TAHUN Tentang

SURAT KESEPAKATAN PERDAMAIAN TERINTEGRASI DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2008 Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01 TAHUN Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA NIA WAYANTI PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS MELALUI FORUM ARBITRASE MENURUT UU NO.

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA

Konvensi ini mengandung 16 pasal. Dari pasal-pasal ini dapat ditarik 5 prinsip berikut dibawah ini:

BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG 6 M E D I A S I A.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga Pengadilan dalam penyelesaian sengketa, di samping Pengadilan

DRAFT REVISI PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK DAGANG INTERNASIONAL

Dalam melaksanakan tugasnya, Kelompok Kerja telah melakukan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan proses penyusunan revisi PERMA tersebut.

HUKUM PERDAGANGAN BEBAS MULTILATERAL Penyelesaian Sengketa Dagang Melalui Arbitrase

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Ditulis oleh Administrator Jumat, 05 Oktober :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 05 Oktober :47

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA

BAB I PENDAHULUAN. Sengketa merupakan suatu hal yang sangat wajar terjadi dalam kehidupan ini.

Strategi Kesetaraan Kontrak PILIHAN MEDIASI & ARBITRASE

A. Analisis Proses Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan Agama Purwodadi

Heri Hartanto - FH UNS

Pengertian Mediasi. Latar Belakang Mediasi. Dasar hukum pelaksanaan Mediasi di Pengadilan adalah Peraturan Mahkamah Agung RI No.

Arbiter Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Nomor : 02 Tahun 2003 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

BAB II PROSES MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA INDONESIA

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia mau tidak mau akan menghadapi situasi baru dalam dunia

Strategi Kesetaraan Kontrak PILIHAN MEDIASI & ARBITRASE

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V P E N U T U P. forum penyelesaian sengketa yang pada awalnya diharapkan dapat menjadi solusi

Arbitrase. Miko Kamal. Principal, Miko Kamal & Associates 28/06/12 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikodratkan oleh sang pencipta menjadi makhluk sosial yang

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :

PPHI H. Perburuhan by DR. Agusmidah, SH, M.Hum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. keperdataan. Dalam hubungan keperdataan antara pihak yang sedang berperkara

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2003 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEDIASI ATAU KONSILIASI DALAM REALITA DUNIA BISNIS

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

BAB II PENGATURAN PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

ARBITRASE SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA Firda Zulfa Fahriani

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II.

PENERAPAN PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG MEDIASI DALAM PERSIDANGAN DI PENGADILAN AGAMA Oleh : H. Sarwohadi, SH, MH (Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

BAB I PENDAHULUAN. sengketa yang terjadi diantara para pihak yang terlibat pun tidak dapat dihindari.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak terjadi sengketa baik dalam kegiatan di

Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat. Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya :

HPI PEMAKAIAN HUKUM ASING PERTEMUAN XIII, XIV & XV. By Malahayati, SH, LLM

2013, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indone

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyelesaian Sengketa (APS) atau Alternative Dispute Resolution (ADR). 3 Salah satu

BAB III PENYELESAIAN SENGKETA BANK SYARI AH DENGAN NASABAH MELALUI PENGADILAN AGAMA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2008

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 93 TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB IV EFEKTIVITAS MEDIASI PADA PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA BONDOWOSO 4 TAHUN SESUDAH BERLAKUNYA PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berdirinya lembaga-lembaga perekonomian yang menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui negosiasi, mediasi, dan arbitrase. Pengertian arbitrase termuat dalam

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP. Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat memberikan. 1. Tata cara di Pengadilan Agama Purwodadi dalam melaksanakan mediasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup diatas tanah dan memperoleh bahan pangan dengan mendayagunakan. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAHAN KULIAH KD 3 HUKUM ACARA PERDATA. Hukum Acara Perdata, FH UNS

Perselisihan Hubungan Industrial

PENYELESAIAN SENGKETA ALTERNATIF MELALUI MEDIASI. Oleh : Prof. Rehngena Purba, SH., MS.

BAB III PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN SYSTEM COURT CONNECTED MEDIATION DI INDONESIA. memfasilitasi, berusaha dengan sungguh-sungguh membantu para pihak

ARBITRASE SEBAGAI LEMBAGA PENYELESAIAN SENGKETA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 30 TAHUN 1999

Arbitrase. Pengertian arbitrase

PUSAT MEDIASI NASIONAL

Bergabungnya Pihak Ketiga Dalam Proses Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase dan Permasalahan Yang Mungkin Timbul

PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS PROFESI ADVOKAT

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

BAB IV PENUTUP. (perkara Nomor: 305/Pdt.G/BANI/ 2014/PNJkt.Utr) adalah sebagai berikut:

UPAYA PERDAMAIAN by Fauzul

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ARBITRASE. Diunduh dari :

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara modern. Hukum memiliki peran yang dominan dalam. ekonomi dan budaya pada masa pembangunan suatu negara.

PENEGAKAN HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA KETENAGAKERJAAN MELALUI PERADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL. Yati Nurhayati ABSTRAK

NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA

BAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Kegiatan usaha

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

file://\\ \web\prokum\uu\2004\uu htm

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KEKUATAN HUKUM DARI HASIL MEDIASI DI PENGADILAN

I. PENDAHULUAN. menimbulkan pengaruh terhadap berkembangnya transaksi-transaksi bisnis yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA MENURUT UNDANG-UNDANG No. 37 TAHUN 2004 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk sengketa beraneka ragam dan memiliki sekian banyak liku-liku yang

PERANAN PENGADILAN DALAM PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL

Transkripsi:

PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN Ada dua bentuk penyelesaian sengketa perdagangan yakni melalui jalur litigasi (lembaga peradilan) dan jalur non litigasi (di luar lembaga peradilan) Penyelesaian sengketa di luar lembaga peradilan( alternatif penyelesaian sengketa/ alternative dispute resolution) diperbolehkan dalam kegiatan perdagangan selama salah satu isi dari kontrak dagang mengatur tata cara penyelesaian sengketa di antara para pihak. 1 2 Penyelesaian Sengketa Melalui Litigasi Tidak ada peraturan perundang-undangan yang mengatur secara baku mengenai pengertian litigasi Namun, secara umum dapat diartikan bahwa Litigasi adalah Penyelesaian Sengketa yang dilakukan di muka Pengadilan. Litigasi merupakan Mekanisme penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan dengan pendekatan hukum Merupakan bentuk penyelesaian sengketa konvensional Lembaga yang berwenang menyelesaikan adalah: 1. Pengadilan Negeri 2.Pengadilan Niaga 3 Karakteristik Pengadilan Negeri 1. Prosesnya formal 2. Putusan dibuat oleh Hakim 3. Para pihak tidak dapat terlibat dalam pembuatan keputusan 4. Sifat putusan memaksa dan mengikat 5. Orientasi pada fakta hukum 6. Persidangan bersifat terbuka 4 1

Pengadilan Niaga Pengadilan Niaga merupakan lembaga peradilan yang berada di bawah lingkungan peradilan umum yang mempunyai tugas sebagai berikut: a) Memeriksa dan memutuskan permohonan pernyataan pailit b) Memeriksa dan memutus permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang c) Memeriksa perkara lain di bidang perniagaan yang penetapannya ditetapkan dengan undangundang, misal sengketa di bidang HKI Kompetensi Absolut dan Relatif Pengadilan Niaga Kompetensi Absolut a) Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang b) Bidang HKI c) Lembaga Penjamin Simpanan Kompetensi Relatif DiaturolehPasal3ayat(1)UUNo.37Tahun 2004 yang meliputi daerah tempat kedudukan hukum debitor. Dengan demikian meliputi lima wilayah Pengadilan Niaga yakni (Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar,Bandung 5 6 Karakteristik Pengadilan Niaga 1. Prosesnya formal 2. Putusan dibuat oleh Hakim 3. Para pihak tidak dapat terlibat dalam pembuatan keputusan 4. Sifat putusan memaksa dan mengikat 5. Orientasi pada fakta hukum 6. Persidangan bersifat terbuka 7. Waktu singkat 7 Dalam perkembangannya, ada salah satu bentuk penyelesaian sengketa yang awalnya merupakan penyelesaian sengketa di luar pengadilan kemudian dilakukan di dalam pengadilan misalnya adalah Mediasi Prosedur Mediasi di Pengadilan diatur dalam PERMA RI Nomor 1 Tahun 2008. Hakim wajib menawarkan penyelesaian secara Mediasi dengan bantuan mediator untuk setiap sengketa perdata.(130 HIR/154 RBg) Perkecualian untuk sengketa perdata yang diselesaikan melalui Pengadilan Niaga, pengadilan hubungan industrial, keberatan atas putusan BPSK, dan Keberatan atas putusan KPPU Mediasi dianggap sebagai penyelesaian sengketa yang mudah dan murah 8 2

Mediator adalang orang yang memiliki sertifikasi mediator yang diselenggarakan oleh lembaga yang telah terakreditasi oleh MA (Pasal 9 ayat (3) dan pasal11ayat(6)permano.1tahun2008) Sifat proses Mediasi adalah tertutup kecuali para pihak menghendaki lain. Apabila Mediasi gagal maka mediator berkewajiban menyampaikan kepada para pihak dan hakim pemeriksa bahwa perkara tersebut tidak layak dimediasi dan memberitahukan kegagalan tersebut kepada hakim secara tertulis. Hakim segera melanjutkan pemeriksaan perkara. 9 Jika Tercapai Kesepakatan Para Pihak menghadap hakim kembali pada hari sidang yang telah ditentukan untuk memberitahukan kesepakatan perdamaian. Kesepakatan Perdamaian tersebut dapat dikuatkan dalam bentuk akta perdamaian. Jika para pihak tidak menghendaki perdamaian dibuat dalam bentuk akta perdamaian maka klausula dalam kesepakatan perdamaian haruslah memuat mengenai pencabutan gugatan dan atau klausula yang menyatakan perkara telah selesai 10 Kekuatan Putusan Pengadilan 1. Putusan Hakim mempunyai kekuatan mengikat 2. Putusan Hakim mempunyai kekuatan Pembuktian 3.Putusan Hakim mempunyai kekuatan Eksekutorial Dasar Hukum Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan Sengketa atau beda pendapat perdata dapat diselesaikan oleh para pihak melalui alternatif penyelesaian sengketa yang didasarkan pada itikad baik dengan mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di Pengadilan Negeri. (Pasal 6 ayat (1) Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa) 11 12 3

Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan I. ARBITRASE Pengertian Arbitrase... Adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat para pihak yang bersengketa (Pasal 1 ayat 1 UU. No. 30 tahun 1999) Kompetensi Absolut Arbitrase diatur dalam Pasal 5 ayat 1 Bahwa sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase hanya sengketa perdagangan. Catatan: Apa sajakah yang dimaksud dengan sengketa perdagangan? Ditafsirkan dari penjelasan Pasal 66 huruf b yang meliputi perniagaan, perbankan, keuangan, penanaman modal, industri dan HKI yang dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa 13 Sumber Hukum Arbitrase Perdagangan di Indonesia Undang-Undang No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Konvensi New York 1958 Convention on the Recognition and Enforcement of Foreign Arbitral Awards yang diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan Keppres No. 34 tahun 1981 UU 1 tahun 1967 (UUPMA) kemudian dicabut denganuuno.25tahun2007(uupm) PERMA No. 1/ 1990 tentang Prosedur Pelaksanaan Arbitrase 14 Penormaan Prinsip-Prinsip Arbitrase ke Dalam UU 30 tahun 1999 Pada dasarnya terdapat universalitas prinsip umum arbitrase berlaku di berbagai negara kecuali hal-hal spesifik ataupun aturan teknis pelaksanaannya yang berbeda di masing-masing negara. Prinsip-Prinsip tersebut diantaranya adalah: 1. Otonomi Para Pihak memilih Forum 2. Otonomi Para Pihak memilih tempat Arbitrase 3. Otonomi Para Pihak Memilih Hukum 4. Otonomi Para Pihak Memilih Arbitrator 15 Alasan Utama Para Pihak Memilih Arbitrase 1. Otonomi Para pihak yang luas 2. Keahlian Arbitrator 3. Jaminan Kerahasiaan subyek, substansi serta proses berperkara 4. Limitasi waktu proses arbitrase 5. Putusan arbitrase bersifat final dan mengikat 6. Eksekubilitas putusan arbitrase 7. Lintas Jurisdiksi pada arbitrase internasional 16 4

Bentuk dan Lingkup Arbitrase Dari Segi Bentuk: 1. Arbitrase Institusional (BANI, BASYARNAS,ICSID,UNCITRAL) 2. Arbitrase Ad Hoc Dari Segi Lingkup 1. Arbitrase Nasional 2. Arbitrase Internasional Putusan Arbitrase Putusan Arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap dan mengikat para pihak ( pasal 60 ). Dalam hal ini berarti apabila para pihak tidak melakukan putusan arbitrase secara sukarela, putusan dilaksanakan berdasar perintah Ketua Pengadilan Negeri atas permohonan salah satu pihak yang bersengketa(pasal 61) Putusan Arbitrase merupakan putusan tingkat satusatunya dan terakhir. 17 18 Kelebihan Arbitrase Kerahasiaan para pihak terjamin Lebih mudah secara administratif dan prosedural Para pihak dapat memilih Arbiter yang berpengalaman dan sesuai dengan bidangnya. Para Pihak dapat menentukan pilihan Hukum (untuk Arbitrase Internasional) Para Pihak dapat memilih tempat Arbitrase Putusannya final dan mengikat. 19 Kekurangan Arbitrase Kesulitan dalam penerapan upaya eksekusi 20 5