Erlina Hadi Nur Pratiwi*), Auly Tarmaly**), Rosalina***)

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

Watik Ariyanti*) ABSTRAK

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Pemberian Kolostrum pada Bayi di Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENCATATAN DAN PELAPORAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Linda Januarti Kamariatmi*), Sigit Ambar W.**), Gipta Galih Widodo***)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS PENGARUH ASPEK HUKUM, PERAN BIDAN DAN HAK ANAK TERHADAP PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN KAMPAR RIAU

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 ABSTRAK

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN :

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Mike Ahyu Puspita*), Gipta Galih Widodo**), Indri Mulyasari***)

ANALISA HUBUNGAN PENGARUH CARA MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU POST PARTUM

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI DESA KARANG DUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI BPS EDI SURYANINGRUM GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN DAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

GAMBARAN PELAKSANAAN PIJAT OKSITOSIN OLEH BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI KOTA PEKALONGAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI TERHADAP POLA PANTANG MAKAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN LALANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS DESA LALANG KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

NASKAH PUBLIKASI RIYAN ROSSALIN NIM I

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (ENGORGEMENT) PADA IBU NIFAS

DEWI SUSANTI ( S)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

Transkripsi:

HUBUNGAN PERAN BIDAN DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Erlina Hadi Nur Pratiwi*), Auly Tarmaly**), Rosalina***) *) Alumnus Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mengandung semua bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Peran bidan cukup vital untuk mensosialisasikan ASI eksklusif. Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, bidan diwajibkan memberikan pemahaman mengenai pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran bidan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dengan jumlah populasi 126 ibu dan jumlah sampel 56 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang berada di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Tehnik sampel penelitian menggunakan tehnik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tertutup. Analisis data bivariat dengan Chi Square dan α =0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 20 orang (35,7%) peran bidan kurang. Hasil data perilaku pemberian ASI eksklusif menunjukkan sebanyak 32 orang (57,1%) termasuk kategori kurang. Hasil penelitian menunjukkan p-value 0,001 < 0,05 berarti ada hubungan antara peran bidan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. Saran untuk bidan Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang diharapkan meningkatkan konseling kepada ibu tentang pemberian ASI segera setelah lahir, kebutuhan nutrisi saat menyusui, perawatan payudara, menganjurkan ibu untuk menghindari penggunaan dot agar ibu termotivasi untuk memberikan ASI eksklusif, memberikan informasi mengenai manfaat ASI Eksklusif bagi ibu dan memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI sejak ibu hamil. Kata kunci: Peran bidan, pemberian ASI eksklusif

ABSTRACT Breast milk is the best food for infants, because it contains all the ingredients needed for the infant s growth and development. The midwife's role is vital to promote exclusive breastfeeding. As a part of health personnels, midwives are required to inform the mothers about exclusive breastfeeding. This study aimed to find the correlation between the role of midwives and exclusive breastfeeding behavior in mothers with infants aged 0-6 months old at Bawen Village Bawen Sub-district Semarang Regency. This was an analytical survey research with cross sectional approach. The population in this study was 126 mothers and the samples were 56 respondents that were mothers with infants aged 0-6 months old at Bawen Village Bawen Sub-district Semarang Regency. The research instrument using the enclosed questionnaire. The data sampling used purposive sampling technique. The bivariate analysis used Chi Square test with α = 0.05. The results of this indicated that there were 20 respondents (35.7%) having the role in the category of poor. The result of data of exclusive breastfeeding behavior indicated that there were 32 respondents (57.1%) in the category of poor. The result of analysis obtained that p-value of 0.001 < 0.05 which meant that there was an relation of the role of midwives toward exclusive breastfeeding behavior in mothers with infants aged 0-6 months old. The midwives are expected to improve the counseling program for mothers to breastfeed their infants immediately after birth, nutritional needs during breastfeeding, to do breast care, to advise the mothers to avoid using a pacifier so that mothers are motivated to provide exclusive breastfeeding, to provide information about the benefits of exclusive breastfeeding for mothers and provide health education about breastfeeding since pregnancy. Keywords: Role of midwives, Exclusive breastfeeding PENDAHULUAN Perilaku pemberian ASI eksklusif secara global masih rendah, dilihat dari cakupan pemberian ASI. Berdasarkan data dari WHO pada bulan Februari 2014 secara umum kurang dari 40% bayi dibawah 6 bulan diberikan ASI eksklusif. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi berusia 4-5 bulan di Indonesia hanya sebesar 27,1%. Praktik pemberian ASI eksklusif mulai mengalami kegagalan sejak bayi berusia 0-1 bulan. Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0-1 bulan hanya 50,8%, bayi yang tidak disusui 3,9% sedangkan 45,3% bayi yang lain diberikan ASI namun ditambah makanan pendamping lain seperti air putih, cairan bukan susu/sari buah, susu lain dan makanan pendamping (Badan Pusat Statistik, 2012). Angka kegagalan pemberian ASI Eksklusif masih tinggi di Kabupaten Semarang. Cakupan ASI Eksklusif terendah terdapat di Wilayah kerja Puskesmas Bawen. Pada Puskesmas Bawen jumlah bidan 12 orang, dengan jumlah bayi 699 bayi yang sudah diberi ASI Eksklusif adalah 28 orang bayi yaitu (4.01%). Berarti 671 orang bayi yaitu (95.99%) tidak diberikan ASI eksklusif (Dinkes Kabupaten Semarang, 2013). Jumlah bayi di Kelurahan Bawen pada Tahun 2013 sebanyak 346 bayi yang sudah diberi ASI Eksklusif adalah 28 orang bayi yaitu (8.09%). Berarti 318 orang bayi yaitu (91.91%) tidak diberikan ASI eksklusif. Angka kegagalan pemberian ASI Eksklusif masih tinggi di Kabupaten Semarang terutama di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang (Dinkes Kabupaten Semarang, 2013). Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif 2 Hubungan Peran Bidan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan

yaitu faktor sikap, jika seorang wanita yakin bahwa ASI merupakan makanan terbaik bagi bayinya maka ia akan cenderung untuk menyusui, faktor keyakinan jika ibu cemas dan stres maka akan mengganggu refleks letdown (refleks pengeluaran ASI) sehingga mengurangi produksi maka perlu diyakinkan dengan terus menyusui agar refleks letdown berfungsi normal kembali, faktor frekuensi yaitu jika ibu sering menyusui maka akan merangsang produksi ASI sehingga ASI yang dihasilkan memadai, faktor peran tenaga kesehatan (bidan) tenaga kesehatan sangat berperan dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif. (Estiwidani, 2014) Beberapa pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu bidan desa menyatakan bahwa bidan sudah memberikan konseling kepada ibu hamil yang datang saat ANC dan setelah melahirkan untuk memberikan ASI eksklusif tanpa makanan tambahan pada bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. Hasil wawancara yang dilakukan dengan 10 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, sebanyak 3 ibu (30%) ibu mengatakan memberikan ASI eksklusif, 7 (70%) ibu mengatakan tidak memberikan ASI Eksklusif. Dari 7 orang ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif menyatakan bahwa bidan tidak menganjurkan ibu untuk memberikan ASI segera setelah melahirkan, bidan tidak mengajarkan ibu tentang perawatan payudara dan cara teknik menyusui yang benar. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan peran bidan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang? Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan antara lain: 1) Mengetahui gambaran peran bidan tentang ASI Eksklusif di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang; 2) Mengetahui gambaran perilaku pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang; 3) Mengetahui hubungan peran bidan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang dilaksanakan ini akan memberi masukan, wacana dan kepustakaan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kebidanan tentang hubungan peran bidan tentang ASI Eksklusif dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik. Metode penelitian survei analitik adalah suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 8-15 Agustus 2015 di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang berada di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang yang berjumlah 126 responden, berdasarkan data terakhir bulan Agustus 2015. Hubungan Peran Bidan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan 3

Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang berada di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang sebanyak 56 orang Pengumpulan Data Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah data yang langsung didapat dari sumber atau responden yang didapat dari kuesioner yang berisi daftar pertanyaan meliputi peran bidan dan perilaku yang mendukung pemberian ASI eksklusif. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah rekapitulasi jumlah bayi di Kabupaten Semarang, jumlah bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Alat pengukur data Alat yang digunakan dalam pengumpulan data misalnya kuesioner, lembar observasi, lembar isian, dan lainlain yang telah teruji validitas dan reabilitasnya, dengan mencantumkan sumbernya. Pada penelitian ini menggunakan bentuk pertanyaan tertutup (closed ended). Analisa Data Analisa Univariat Analisa univariat ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian serta gambaran karakteristik responden. Analisis univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisa Bivariat Analisa bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas yaitu peran bidan terhadap variabel terikat yaitu perilaku pemberian ASI, dengan menggunakan Uji Chi kuadrat. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Peran Bidan tentang ASI Eksklusif Tabel 1 Distribusi Peran Bidan tentang ASI Eksklusif di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015 Peran bidan f (%) Berperan baik 17 30,4 Berperan cukup 19 33,9 Kurang berperan 20 35,7 Jumlah 56 100 Perilaku pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan Tabel 2 Distribusi Perilaku Pemberian ASI eksklusif pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015 Perlaku pemberian ASI eksklusif f (%) Baik Kurang 24 32 42,9 57,1 Jumlah 56 100 Analisis Bivariat Tabel 3 Tabulasi silang dan Uji Statistik hubungan peran bidan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015 Peran Bidan Perilaku pemberian ASI eksklusif p- Baik Kurang Total value f % f % f % Berperan baik 13 76,5 4 23,5 20 100 Berperan cukup 8 42,1 11 57,9 19 100 0,001 Kurang berperan 3 15,0 17 85,0 20 100 Total 24 42,9 32 57,1 56 100 4 Hubungan Peran Bidan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan

PEMBAHASAN Analisis Univariat Peran Bidan tentang ASI Eksklusif Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil responden yaitu 26 (46%) menyatakan bidan memberikan informasi tentang ASI eksklusif pada keluarga ibu melahirkan dan sebagian kecil responden yaitu 22 (39%) menyatakan bidan memberikan larangan mengenai penggunaan dot atau kempeng pada bayi. Hanya sebagian kecil responden dengan keluarga yang mendapatkan informasi tentang ASI eksklusif dan hanya sebagian kecil responden yang mendapatkan informasi dari bidan mengenai larangan mengenai penggunaan dot atau kempeng pada bayi. Faktor yang menyebabkan kurangnya peran bidan adalah peran bidan sebagai pendidik kurang maksimal dalam memberikan pendidikan kesehatan dan penyuluhan tentang ASI eksklusif sejak ibu hamil sampai ibu menyusui. Peran bidan yang kurang dipengaruhi oleh kekurang aktifan bidan dalam menggali kebutuhan klien, memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif, memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI sejak ibu hamil, menyiapkan alat, mengevaluasi, dan merencanakan kegiatan penyuluhan. Peran bidan yang kurang, dibuktikan dengan hasil penelitian bahwa sebagian kecil responden yaitu 26 (46%) menyatakan bidan memberikan informasi mengenai manfaat ASI Eksklusif bagi ibu dan sebanyak 25 (45%) responden menyatakan bidan memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI sejak ibu hamil. Hanya sebagian kecil bidan yang memberikan informasi mengenai manfaat ASI Eksklusif dan pendidikan kesehatan tentang ASI sejak ibu hamil. Wisnuwardhani (2006) menyatakan bahwa konseling kehamilan ini dapat di mulai sejak dari kunjungan antenatal dengan menjelaskan kepada ibu tentang pengertian, manfaat, tahapan, tata laksana, dan mitos seputar kehamilan dan persalinan termasuk menyusui dini. Sehingga dengan konseling tersebut, diharapkan ada pengaruh bagi ibu hamil berupa dapat memahami tentang pentingnya kehamilan dan persalinan serta Menyusui Dini dan bersedia melaksanakannya. Faktor lain yang mempengaruhi kurangnya peran bidan dalam mensukseskan program ASI eksklusif adalah masih adanya promosi susu formula yang dilakukan oleh bidan. Bidan seharusnya menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Pemberian informasi yang salah, justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu kaleng. Penyediaan susu bubuk di tempat bidan praktek disertai pandangan untuk meningkatkan gizi bayi, seringkali menyebabkan salah arah dan meningkatkan pemberian susu botol. Dibuktikan dengan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden yaitu 52% menyatakan bidan mempromosikan produk susu formula untuk bayi pada ibu. Lingkungan pekerjaan bidan yang selalu berhubungan dengan pengasuhan kebidanan pada ibu dan bayi juga turut mempengaruhi peran bidan. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara fidak langsung. Perilaku pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan Hasil penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 34 orang (61%) ibu memberikan ASI pada bayi dengan dijadwal dan tidak sesuai kemauan bayi. Pemberian air susu ibu pada bayi sejak lahir dianjurkan tanpa jadwal (on demand) termasuk pada malam hari artinya kapanpun bayi merasa lapar setidaknya bayi tersebut segera disusui. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Produksi ASI lebih cepat Hubungan Peran Bidan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan 5

apabila payudara ibu kosong setelah menyusui. Bayi seharusnya dapat menyesuaikan dengan produksi susu yang diperlukan. Jika bayi menginginkan lebih banyak ASI maka harus lebih sering menyusu. Dengan menyusui on demand/sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Hasil penelitian di Amerika Serikat menemukan ibu yang memberikan ASI 8 kali selama 24 jam dapat mempertahankan produksi ASI (Lusa 2009). Persiapan psikologi ibu sangat menentukan keberhasilan menyusui. Ibu yang tidak mempunyai keyakinan mampu memproduksi ASI umumnya produksi ASI akan berkurang. Stress, khawatir, ketidak bahagiaan ibu pada periode menyusui sangat berperan dalam mensukseskan pemberian ASI eksklusif. Peran bidan dalam meningkatkan percaya diri ibu sangat besar. Berbagai hasil penelitian diberbagai Negara memperlihatkan: Picciano pada penelitiannya mengindikasikan bahwa pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat selama menyusui, akan memberikan pengaruh atau hasil yang baik selama masa laktasi. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Sholichah (2011) yang memperoleh hasil adanya hubungan yang bermakna antara perawatan payudara ibu post partum dengan kelancaran pengeluaran ASI di Desa Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan ρ = 0,007. Semakin tinggi pendidikan seseorang, akan semakin mudah seseorang dalam menerima informasi yang diberikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Novery (2012) bahwa seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih mudah menerima informasi dan pengetahuan dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Saleh (2011) tentang studi kualitatif faktor-faktor yang mempengaruhi ASI eksklusif bahwa peranan tenaga kesehatan terutama bidan sangat menunjang keberhasilan menyusui secara eksklusif. Bidan mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi perilaku ibu menyusui. Analisis Bivariat Hubungan peran bidan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan Responden yang memiliki perilaku pemberian ASI eksklusif kurang dan bidan berperan kurang yaitu sebanyak 17 orang (85,0%) lebih besar dibandingkan responden yang yang memiliki perilaku pemberian ASI eksklusif kurang dan bidan berperan baik yaitu 4 orang (23,5%). Menunjukkan bahwa peran bidan berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Bidan akan sangat dihormati oleh masyarakat karena bidan sebagai referensi kesehatan dalam masyarakat. Apa yang dikatakan oleh bidan akan dilakukan oleh ibu. Bidan yang berperan baik pada ibu sebagai kelompok referensi, akan berhasil dalam memberikan ASI eksklusif. Peran bidan meliputi peran sebagai pelaksana, pengelola dan pendidik yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, bayi lahir sampai ibu berhasil dalam pemberian ASI eksklusif meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif. Peranan yang dilakukan bidan diharapkan dapat membantu ibu mengatasi kesulitan yang dihadapai, memungkinkan ibu untuk berhasil dalam menyusui eksklusif. Sesuai dengan teori dari Notoatmodjo (2010) bahwa perilaku dipengaruhi oleh peranan tenaga kesehatan karena tenaga kesehatan sebagai kelompok referensi, seseorang akan dapat menentukan perilaku sehat. Ibu umumnya mau, patuh, dan menuruti nasehat petugas kesehatan, oleh karena itu petugas kesehatan diharapkan untuk memberikan informasi tentang waktu yang tepat untuk memberikan ASI eksklusif. Hal ini didukung oleh pendapat 6 Hubungan Peran Bidan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan

Afifah (2007) bahwa peranan petugas kesehatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini hanya mengetahui hubungan antara peran bidan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif, sedangkan masih banyak faktor lain yang belum diteliti antara lain dukungan suami, gencarnya pemasaran, susu formula, persepsi ibu tentang ASI eksklusif, faktor sosial budaya, dan kondisi sosial ekonomi tanpa memperhatikan faktor confounding. KESIMPULAN Peran bidan tentang ASI eksklusif di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang sebagian besar adalah kurang berperan sebanyak 20 orang (35,7%). Perilaku pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang sebagian besar adalah kurang sebanyak 32 orang (57,1%). Ada hubungan peran bidan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dengan p-value 0,001 < 0,05. SARAN Ibu hendaknya aktif mencari informasi tentang ASI eksklusif dan upaya untuk memperbanyak ASI dengan meminta penjelasan kepada bidan dan mengikuti petunjuk yang diberikan bidan tentang pemberian ASI eksklusif agar ibu berhasil dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Bidan hendaknya meningkatkan konseling kepada ibu tentang pemberian ASI segera setelah lahir, kebutuhan nutrisi saat menyusui, perawatan payudara, menghindari penggunaan dot agar ibu termotivasi untuk memberikan ASI eksklusif, memberikan informasi mengenai manfaat ASI Eksklusif bagi ibu dan memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI sejak ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA [1] Afifah, D.N. (2007). Faktor yang Berperan dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Semarang: Jurnal kesehatan Semarang. [2] Ambarwati dan Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Mitra Cendekia Press. Jogjakarta [3] Arini, M. (2014). Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Produksi ASI Pada Ibu Post Partum Di Desa Mranggen Kecamatan Jatinom Klaten. www.akbid-purworejo.ac.id. diakses tanggal 20 Agustus 2015 [4] Azwar, S. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset [5] Badan Pusat Statistik. (2012). Profil Data Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: BPS [6] Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. (2013). Profil Kesehatan Kabupaten Semarang 2013. Semarang: Dinkes Kabupaten Semarang [7] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Buku Profil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Semarang. Dinkes Jateng [8] Hidayat, A. (2010). Riset keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. [9] Maryam. (2012). Peran Bidan yang Kompeten Terhadap Suksesnya MDGS S. Jakarta: Salemba Medika. [10] Meutia. (2009). Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta : Pustaka Bunda [11] Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika. [12] Notoatmojo, S. (2010). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Hubungan Peran Bidan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan 7

[13] Noveri. 2011. Praktik Universal Precautions Bidan dalam Pencegahan pada Pertolongan persalinan di Rumah Sakit, Bidan Pada : Jurnal ilmiah Kebidanan, Vol 3, No 2, Edisi Desember 2012, http://ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/pr ada/article/download/61/59, diakses 20 Agustus 2014 [14] Piciano. (2005). Human Nutrition. USA. Mosby-year book. Inc [15] Prasetyono, D. (2012). Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press [16] Prawirohardjo, Sarwono.(2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. [17] Rahmawati, Meiyana. (2010). Faktorfaktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Jurnal Kesmadaska, vol.1 (No.1), 8-17. [18] Setiadi. (2007). Riset Keperawatan. Surabaya: Graha Ilmu [19] Setiawan, A, Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, SI dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika [20] Soetjiningsih. (2010). Seri Gizi Klinik ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. [21] Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: CVAlfa Beta [22] Suryani, S. (2007). Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC [23] Syamsinar, S. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan KelancaranPengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum Di Ruang Nifas Rumah Sakit Tk.II Pelamonia Makassar. Jurnal ISSN. Vol 2 (No. 5) 2302-1721 [24] WHO, IDAI. (2012). Rekomendasi tentang Pemberian Makan Bayi pada Situasi Darurat: Pernyataan Bersama. Jakarta: WHO. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2015 [25] Widyasih, H. (2009). Perawatan Masa Nifas. Fitramaya. Yogyakarta [26] Wisnuwardhani, S.D. (2006). Praktik Menyusui yang Benar, Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Catatan Kuliah Obstetri Ginekologi plus. Jakarta: FKUI 8 Hubungan Peran Bidan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan