REDESAIN KANTOR PENGADILAN TINGGI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2. TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

REST AREA JALAN TOL SEMARANG - BATANG

BAB I PENDAHULUAN. diakes pada tanggal 24 April 2014

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

REDESAIN KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DI JAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Institut Seni Indonesia di Semarang

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SLEMAN Tugas Akhir 126 Arsitektur Undip BAB I PENDAHULUAN

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

RELOKASI KANTOR DPRD KABUPATEN EMPAT LAWANG TA 110

TOKO BUKU DENGAN RUANG PAMER DI KOTA CIREBON

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

PUSAT TERAPI DAN REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PROVINSI JAWA TENGAH DI UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Perencanaan dan Perancangan Tujuan. Apartemen di Jakarta

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ENTERTAINMENT CENTER DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang - Solo Jovi Permata Anggriawan (L2B008052) BAB I PENDAHULUAN

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan perekonomian akan turut meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNISSULA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

REDESAIN KAWASAN AGRO TARUBUDAYA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik

FASILITAS TERAPI DAN PENDIDIKAN ANAK AUTIS DI SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

GALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan, terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk

Panti Wredha di Kabupaten Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP. Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur.

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RUMAH SAKIT HEWAN DI JAKARTA

Perumahan Golf Residence 2 Graha Candi Golf Semarang (dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

REDESAIN YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG. disusun oleh : KHOERUL UMAM L2B

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Gigih Juangdita

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI REMBANG

TERMINAL BUS KELAS A DI BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

[ORAT ORET ARTSPACE] TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

REST AREA TOL KANCI-PEJAGAN

BAB I PENDAHULUAN Tujuan dan Sasaran Tujuan

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi Proporsi Penduduk di Indonesia (%) 0-14 Tahun Tahun > 65 Tahun

Bab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

WATERPARK DI PANTAI MARON SEMARANG

KAMPUS FKIP UHAMKA TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

Transkripsi:

TUGAS AKHIR 36 Periode Januari Juni 2011 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN KANTOR PENGADILAN TINGGI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : N. Febrianto L2B 605 091 Dosen Pembimbing: 1. Ir. Indriastjario, M.Eng 2. Sukawi, ST, MT. JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala kegiatan dan penyelenggaraan operasional Pengadilan Tinggi Semarang baik administrasi, dan Finansial sebelum tahun 2004 berada di bawah Kantor Wilayah Kehakiman Jawa Tengah. Setelah mandiri sebagai satker dan sebagai kawal depan di bidang penegakan hokum Mahkamah Agung telah mengalami kemajuan yang signifikan baik di bidang administrasi perkara dan administrasi kesekretariatan. Dikarenakan dalam organisasi Mahkamah Agung RI terdapat berbagai bidang pengawasan baik tekhnis maupun non tekhnis. Karena itulah penting kiranya bagi Pengadilan Tinggi Semarang untuk membangun karakter diri, jangan sampai citra diri membawa hal yang bersifat negatif terkait dengan masalah kedinasan. Pembangunan karakter sebuah peradilan yang maju dapat dimulai dengan pembangunan kantor yang baik, bersih, dan memadai ( Kutipan : pidato RAKERDA DR.H.Sarehwiyono M.,SH.,MH./KPT Semarang). Ini berarti bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh jajaran pengadilan tidak akan dapat berjalan maksimal apabila tidak didukung penuh sarana dan prasarana kantor yang memadai, maka sudah sewajarnya jika dilakukan peningkatan sarana dan prasarana untuk mendukung upaya pengembangan budaya hukum disemua lapisan masyarakat. Dalam perjalanannya Pengadilan Tinggi Semarang mengalami banyak perubahan, baik perubahan birokrasi dan kebijakan-kebijakan baru yang yang berpengaruh terhadap gedung kantor Pengadilan Tinggi Semarang, seperti contohnya : 1. Adanya remunerasi yang dimulai pada tahun 2008 lalu. Remunerasi membawa perubahan pada perekonomian pegawai menjadi jauh lebih baik. Hal ini mendorong para pegawai untuk memiliki kendaraan roda 4 baru. Hal ini semakin menambah sesak tempat parkir Pengadilan Tinggi Semarang yang sebelumnya memang sudah relatif sempit. 2

2. Pengadaan barang setiap tahunnya. Contohnya, di tahun 2010 Pengadilan Tinggi Semarang melakukan pengadaan 72 buah meja dan kursi baru serta 20 buah almari untuk Hakim Tinggi. Sementara gudang yang sudah penuh sesak harus dipaksa ditambah meja dan kursi. Sehingga tidak mampu menampung lagi. Jalur sirkulasi yang dijadikan gudang 3. Taman yang digunakan sebagai tempat Pembangunan jaringan komputer, telepon, listrik yang tidak melalui proses perencanaan yang matang. Sehingga mengganggu keindahan tampak dari bangunan. Kabel Jaringan yang tidak tertata rapi Kabel Jaringan yang tidak tertata rapi 3

4. Pada tahun 2010 ada kebijakan baru untuk mengarsipkan semua data Pegawai Pengadilan Negeri di wilayah Jawa Tengah. Hal ini membuat ruang arsip bagian kepegawaian yang sudah penuh sesak menjadi tidak mampu lagi menampung berkas. Kondisi ruang arsip bagian kepegawaian 5. Penambahan pegawai setiap tahunnya. Setiap tahun Pengadilan Tinggi Semarang mendapat tambahan pegawai sekitar 3 5 orang. Dari tahun 2008 hingga 2010 tercatat 10 orang pegawai baru masuk ke Pengadilan Tinggi Semarang sedangkan pegawai pensiun hanya 6 orang. Jelas bahwa penambahan pegawai berarti kebutuhan ruang bertambah. 6. Peresmian Pengadilan TIPIKOR untuk wilayah Surabaya, Semarang, dan Bandung pada tanggal 17 Desember 2010 lalu. Hal ini menambah tugas baru bagi Pengadilan Tinggi Semarang. a. Ruang sidang di Pengadilan Tinggi Semarang hanya ada 1 buah untuk saat ini ditambah 1 buah ruang sidang khusus. Sementara dengan adanya Pengadilan TIPIKOR jelas membutuhkan tambahan ruang sidang karena untuk kasus-kasus Korupsi biasanya menyita perhatian publik, sehingga terpaksa harus dilakukan sidang terbuka. Padahal ada 6 majelis yang harus bersidang setiap hari untuk menangani kasus. Jelas sudah bahwa dengan 1 ruang sidang tidak akan bisa memenuhi kebutuhan. 4

b. Dibutuhkan ruang tahanan untuk narapidana kasus korupsi. c. Dibutuhkan ruang hakim baru untuk Hakim Tinggi Ad Hoc TIPIKOR. Di Pengadilan Tinggi Semarang hanya tersedia 10 ruang untuk Hakim, 1 ruangan ditempati 2 orang Hakim Tinggi. Dari tahun ke tahun jumlah Hakim Tinggi tidak pernah lebih dari 20 orang ( sesuai dengan standarisasi dari Mahkamah Agung RI, bahwa jumlah Hakim dihitung 5/3 dari jumlah panitera penggantinya). Dengan adanya Hakim Ad Hoc TIPIKOR ruang perpustakaan sementara harus disingkirkan karena digunakan sebagai ruang hakim. Beberapa permasalahan yang dibahas diatas memperkuat alasan mengapa gedung kantor Pengadilan Tinggi Semarang harus di Redesain. Karena banyak sekali faktor yang membuatnya tidak mampu lagi menampung kegiatan para pelaku di dalamnya. 1.2 Tujuan dan Sasaran Pembahasan 1.2.1. Tujuan Tujuan pembahasan adalah menggali dan merumuskan permasalahan tentang yang terjadi pada Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Semarang dengan merumuskan suatu penekanan desain sehingga menghasilkan sebuah desain yang sesuai dengan karakter bangunan pengadilan dengan segala ruh yang dimilikinya dan tentunya tetap memperhatikan kebutuhan ruang dan kenyamanan pengguna (pegawai Pengadilan Tinggi Semarang). 1.2.2. Sasaran Sasaran pembahasan adalah Tersusunnya konsep dasar perencanaan dan perancangan mengenai Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Semarang beserta program dan kapasitas pelayanan yang sesuai dengan aspek-aspek panduan perancangan. 5

1.3. Manfaat Pembahasan 1.3.1. Manfaat subjektif Sebagai acuan (pedoman) dalam perencanaan dan perancangan Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Semarang dan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti mata kuliah Tugas Akhir Periode 34 sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata I (S-1) di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 1.3.2. Manfaat Objektif Manfaat LP3A secara obyektif adalah ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, atau sebagai referensi bagi mahasiswa arsitektur dan kalangan arsitek, maupun pihak lain yang membutuhkan. 1.4. Lingkup Pembahasan Pembahasan dititikberatkan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur, antara lain : 1. Fungsi bangunan merupakan kantor Pengadilan Tinggi Semarang sebagai sarana pelayanan di bidang hukum. 2. Lokasi kantor Pengadilan Tinggi Semarang dengan perencanaan bangunan yang disesuaikan dengan arahan kebijakan perencanaan kota Semarang. 3. Perencanaan dan perancangan dalam menemukan ide-ide baru dalam menemukan desain baru bagi kantor Pengadilan Tinggi Semarang. 4. Hal-hal lain yang relevan dan mendasari factor-faktor perencanaan dan perancangan misalnya, Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2004 tentang pengalihan Organisasi, administrasi dan financial di Lingkungan Peradilan Umum,Peradilan Tata Usaha Negara, Peradilan Militer, dan Peradilan Agama ke Mahkamah Agung RI., namun tanpa pembahasan secara mendalam. 1.5. Metode Pembahasan Metode pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu menguraikan dan menjelaskan data kualitatif, kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu kesimpulan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara : 6

1. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan dengan mengadakan pengamatan, pengambilan gambar-gambar dan pendataan langsung di lokasi. 2. Studi Literatur Studi literatur yaitu yaitu metode pengumpulan data maupun dari sumber-sumber yang terkait dan tertulis yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan. 3. Wawancara Wawancara yaitu dialog langsung dengan nara sumber yang terkait. Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan topik. 1.6. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (LP3A ) ini adalah sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang pembahasan, tujuan dan sasaran,manfaat pembahasan, metode pembahasan serta sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN UMUM PERADILAN Berisi tentang teori-teori peradilan khususnya peradilan umum yang digunakan untuk mendukung Redesain Kantor Pengadilan Tinggi Semarang. BAB III TINJAUAN KHUSUS PENGADILAN TINGGI SEMARANG Berisi tentang tinjauan umum dan potensi provinsi Jawa Tengah serta perkembangan kantor Pengadilan Tinggi Semarang. BAB IV KESIMPULAN BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan permasalahan kantor Pengadilan Tinggi Semarang.sebagai titik tolak pendekatan perencanaan dan perancangan. BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Merupakan uraian pendekatan perencanaan dan perancangan kantor Pengadilan Tinggi Semarang dari beberapa aspek yang berkaitan dengan karakteristik, pelaku aktifitas dan 7

ruang-ruang yang dibutuhkan, fisiologi ruang, struktur bangunan serta kelengkapan bangunan BAB VI PENDEKATAN KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang program dasar perancangan hasil pendekatan dan analisis, konsep dasar perancangan dan faktor-faktor penentunya. 8

1.7. ALUR PIKIR AKTUALITA - Perubahan birokrasi dan kebijakan yang membawa perubahan akan kebutuhan ruang. URGENSI Perlu adanya perencanaan dan perancangan sarana dan prasarana gedung kantor Pengadilan Tinggi Semarang dengan fasilitas yang lengkap disertai adanya ruang sidang yang memadai dan hal-hal lain yang dapat mengoptimalkan fungsi dari Pengadilan Tingkat Banding di wilayah Jawa Tengah. ORIGINALITAS Perencanaan dan perancangan Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Semarang, dengan penekanan desain Arsitektur Jawa sebagai identitas dan jati diri serta Arsitektur Yunani dan Romawi sebagai penanda gedung Pengadilan. ANALISA PERMASALAHAN Tujuan Memperoleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang spesifik, sesuai dengan originalitas / karakteristik judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah dasar Redesain Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Semarang, berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan (Design Guidelines Aspect) Lingkup Bahasan Pembahasan dititikberatkan pada lingkup disiplin ilmu arsitektur serta hal-hal lain di luar lingkup arsitektural yang dianggap mendasar dan mendukung bahasan utama F e e d b a c k TINJAUAN PUSTAKA - Survey lapangan - Studi literatur & internet - Wawancara DATA TINJAUAN GEDUNG PENGADILAN TINGGI SEMARANG - Survey lapangan - Tinjauan umum Kesimpulan, Batasan & Anggapan Analisis - Fasilitas - Kapasitas - Konsep desain (building character & penekanan desain) - Aspek Fungsional - Aspek Kontekstual - Aspek Teknis - Aspek Kinerja - Aspek Arsitektural Pendekatan Landasan Program Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur 9