-2- a. Minyak tanah (Kerosene) sebesar Rp 2.500'00 (dua ribu. b. Bensin (Go.sotinel RoN 88 sebesai Rp 6.500,o0 (enam

dokumen-dokumen yang mirip
RINCIAN KONSUMEN PENGGUNA DAN TITIK SERAH JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

LAMPIRAN NOMOR 191 TAHUN 2014 RINCIAN KONSUMEN PENGGUNA DAN TITIK SERAH JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU. 1.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

RINCIAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BBM TERTENTU

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lemb

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 46 SERI E

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAHAN BAKAR. Minyak. Harga Jual Eceran.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

2015, No Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhi

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 01 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK

NOMOR : 1414 Ki12/MEM/2017

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 36 SERI E

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 (Lembaran Ne

KEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK TAHUN 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2002 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 Koordinator Bidang Perekonomian, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2013 tentang Har

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2002 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2002 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK BERSUBSIDI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2002 TANGGAL 16 JANUARI 2002 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usa

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2001 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-2- Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan

PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LPG TABUNG 3 KILOGRAM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PMK.02/2006 TENTANG

Indonesia Nomor 50a9); dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2OL5, Nomor 101 Tahun 2Ol4 tentang Penghitungan Dasar

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 088 TAHUN 2014 TENTANG

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

2 Sumber Daya Mineral Nomor 32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain; Mengi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2014, No Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Perat

Wfo M/E= Cfo x Daya Mesin x t

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembara Negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SUBSIDI KEPADA NELAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Kedua

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2001 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 20

bahwa dalam rangka meringankan beban masyarakat,

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

SALIN AN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/ PMK.02/ 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN. Menimbang : a. Indonesia Nomor PR.3O t I I 17 Phb-2O14 tanggal 18. Perhubungan Nomor PM.26 Tahun tentang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 081 TAHUN 2014

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.741, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Transportasi Wisata. Pendaftaran.

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 17/P/BPH Migas/VIII/2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 532 / /2011 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Nega

80/PMK.03/2012 JASA ANGKUTAN UMUM DI DARAT DAN JASA ANGKUTAN UMUM DI AIR YANG TIDAK DIKENAI PAJAK PE

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor: 0044 TAHUN 2005.

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 274/KMK.06/2002 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAYARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 200

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 326 / /2009 TENTANG

Regulasi Kebijakan Umum

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71 TAHUN 2005

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 09 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb

bahwa dalam rangka pelaksanaan diversifikasi energi

1 of 6 18/12/ :12

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang I a. bahwa dengan mempertimbangkan kebijakan energi nasional dan kondisi keuangan Negara dan dalam rangka pemberian subsidi yang lebih tepat sasaran kepada konsumen pengguna tertentu serta guna meningkatkan efisiensi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, perlu dilakukan penyesuaian terhadap harga jual eceran Jenis Bahan Bakar Minyak ; b. bahwa besaran harga jual eceran Jenis Bahan Bakar Minyak sebagaimana dimaksud dalam huruf a berdasarkan hasil Sidang Kabinet; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6 Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2Ol2 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Untuk Konsumen Pengguna ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tah:un 2OO 1 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOl Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor al52l; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2OO4 tentang Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2OO9 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a996); 3. Peraturan...

-2- Menetapkan : Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2005 tanggal 16 November 2005 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2009 tanggal 23 Oktober 2009; Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tanggal 25 Januari 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional; Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun- 2Ol2 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 41); Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011 tanggal 18 Oktober 2011; Peraturan Menteri Energi dan Sumber )aya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 552); Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3); Pasal 1 Harga jual eceran Jenis Bahan Bakar Minyak, untuk setiap liter ditetapkan sebagai berikut: a. Minyak tanah (Kerosene) sebesar Rp 2.500'00 (dua ribu lima ratus rupiah); b. Bensin (Go.sotinel RoN 88 sebesai Rp 6.500,o0 (enam ribu lima ratus rupiah); c. Minyak Solar (Gas OiQ sebesar Rp 5.500,00 (lima ribu lima ratus rupiah). Harga jual eceran Jenis Bahan Bakar Minyak s.ebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sudah r"ermasuk Pajak Pertambahan Nilai (PFi,.l). Harga jual eceran Jenis Bahan Bakar Minyak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c sudah termasuk PPN dan Paj ak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). (4) Be saran...

-.)- (4) Besaran PBBKB sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebesar 5 o/o (lima persen). Pasal 2 Harga jual eceran Jenis Bahan Bakar Minyak sebagaimana dimaksud dalam Pasal I hanya berlaku untuk: a. Konsumen Pengguna pada titik serah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; b. Kendaraan Dinas pada wilayah yang belum diberlakukan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor I Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak. Pasal 3 Badan wajib menjamin harga jual eceran Jenis Bahan Bakar Minyak.kepadl - Konsumen ie.,gguna di titik serah pada Terminal Bahan Bakar Minyak, Depot, atau sebagaimana. tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Titik serah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tempaf berakhirnya tanggung jawab Badan dalam menjamin harga jual eceran Jenis Bahan Bakar Minyak. Dalam hal titik serah adalah dan pada wilayah tertentu tidak terdapat, yang ada tidak mempunyai kemampuan menyalurkan Jenis Bahal Bakar Vtinyak atau untuk konsumen langsung gi.rrt"t umum, Badan dapat menyalurkan Jenis ^t Bahan Bakar Minyak melalui Terminal Bahan Bakar Minyak/Depot yang dimiliki atau dikuasainya. (4) Harga juai eceran Jenis Bahan Bakar Minyak dengan titik serah Terminal Bahan Bakar Minyak/Depot sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberlakukan sama dengan harga jual eceran pada titik serah. Pasal 4 Pada saat Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Peraturan Presiden tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak dice.but dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 5...

Pasal 5 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini mulai berlaku pada tanggal 22 J:ur,i2Ol3. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. dan Humas,

Jenis Bahan Bakar Minyak Minyak Tanah (Kerosene\ Konsumen Pengguna Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM)/Depot Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM)/Depot Mikro pada wilayah yang belum terkonversi LPG. Perikanan Untuk memasak dan Penerangan di perahu neiayan kecil Pada wilayah yang belum terkonversi LPG. Mesin-mesin perkakas Yang motor penggeralnya menggunakal Bensin lgasolinel RON 88 untuk keperluart usaha mikro. Pembeiian dilakukan dengan verifrkasi dan surat rekomendasi dari Kepala Satuan Keda Perangkat Daerah, (SKPD) Kabupaten/Kota Yang membidangi Mikro. Perikanan 1. Nelayan Kecil dengan motor tempel. 2. Pembudi Daya Ikan Skala Kecil (kincir) dengan verifikasi dan surat rekomendasi dari KePala SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi perikanan.

-2- Jenis Bal.an Rrkar Minvak Bensin (Gosolinel RON 88 Pertanian Petani/kelompok tani/ Pelayanan Jasa Alat (UPJA) Mesin Pertanian yalg melakukan usa-ha tani tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dengan luas ma-ksimal 2 (dua) Hektare dan peternakan dengan menggunakan mesin pertanian dengan verifikasi dan rekomendasi dari Lurah/Kepala Desa/Kepala SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi pertaniarr. Transportasi Pelayanan Umum 1. Kendaraan bermotor perseorangan di jalan untuk angkutan or3ng atau barang dengan tanda nomor kendaraan berwarna dasar hitar:n dengan tulisan Putih kecuali kendaraan dinas Yang diatur sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pengendaliart Penggunaan Bahan Bakar MinYak' Sepeda motor, kecuali kendaraan dinas yarrg diatur sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Energi darr Sumber DaYa Mineral Nomor 1 Tahun 2Ol3 tentang Pengendalian Penggunaan Bahart Bakar Minyak.. Kendaraan bermotor umum di jalan untuk angkutan orang atau barang dengan taada nomor kendaraan berwarna dasar kuning dengan tulisan hitam.. Semua jenis mobil ambulance, mobil lenazah, mobil pemadam kebal<aran dan mobil Pengangkut sampah termasuk kendaraan dinas berupa mobil ambulance, mobil jenazah, mobil pemadam kebakaran dan mobil pengangkut sampah.. Transportasi air yang menggunalan motor tempel dal diusahakan oleh Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia Yang digunakan untuk angkutan umum/ perseorangan dengan verifikasi dan rekomendasi dari Lurah/KePala Desa/Kepala SKPD KabuPaten/Kota yang membidangi transportasi. Krematorium dan tempat ibadah untuk proses pembakaran da.n/atau penerangan dengan verifikasi dan surat rekomendasi dari Kepala SKPD Kabupaten/ Kota yarg membidanginya. Penvalur Minyak...

-J- Jenis Bahan Bakar Minyak Minyak Solar (Gas Otl) Konsumen Pengguna Mesin-mesin perkakas Yarlg motor penggeraknya menggunakan MinYak Solar untuk keperluaa usaha mikro. Pembelian dilakukan dengan verifikasi dan surat rekomendasi dari KePala SKPD Kabupaten/Kota Yang membidangi Mikro. Perikanan 1. Nelayan yang menggunakan kapal ikarr Indonesia Yang terdaftar di SKPD Provinsi/ KabuPaten/ Kota yang membidangi perikanan dengan pemakaian paling banyak 25 (dua puluh lima) kilo liter/bulaa dengan verifikasi dal surat rekomendasi dari Pelabuhan Perikanan atau Kepa-la SKPD Provinsi/ Kabupaten/ Kota yang membidangi Perikanan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. 2. Pembudi DaYa Ikal Skala Kecil (kincir) dengal verifikasi dan surat rekomendasi dari SKPD KabuPaten/ Kota yarig membidangi Perikanan. Pertanian Petani/kelomPok tani/upja Mesin Pertaniaa yang melakukan usaha tarri tanaman Pangan, holtikultura, perkebunan dengan luas maksimal b 1aua1 Hektare, dan Peternakan dengan menggunakan mesin pertanian dengan verilikasi dan rekomendasi dari Lurah/Kepala Desa/KePala SKPD Kabupaten/Kota Yang membidangi pertanian. Minyak...

-4- Jenis Bahan Rakar Minvak Konsumen Pengguna Minyak Solar (Gas Oi4 Tralsportasi 1. Kendaraan bermotor perseorangan di jalan untuk angkutan orang atau barang dengan tanda nomor kendaraan berwarna dasar hitam dengan tulisan Putih kecuali kendaraan dinas dan mobil barang yang diatur sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaal Bahan Bakar MinYak. 2. Kendaraan bermotor umum di jalan untuk aagkutan orang atau baralg dengan tanda nomor kendaraan berwarna dasar kuning dengan tulisan hitam, kecuali mobil barang yang diatur sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor I Tahun 2Ol3 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar IvlinYak. 3. Semua jenis mobil ambulance, mobil jenazah, mobil Pemadam kebakaran dan mobil Pengangkut sampah termasuk kendaraan dinas berupa mobil ambulance, mobil jenazah, mobil pemadam kebakaran dan mobil pengangkut sampah. 4. Transportasi air yang menggunakan motoi tempel darr diusahakan oleh Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia Yarrg digunakan untuk angkutan umum/ perseorangan dengan verilikasi dan iekomendasi dari Lurah/KePala Desa/Kepala SKPD KabuPaten/Kota yang membidangi transportasi. 5. Sarana tralsportasi laut berupa kapal berbendera Indonesia dengan trayek dalam negeri berupa angkutan umum penumpang berdasarkan kuota yang ditetapkan olel Badan Pengatur. 6. Sarana transportasi angkutan umum berupa kapal berbendera Indonesia untuk angkutan sungai, danau dan penyeberaagan berdasarkan kuota yang ditetapkan oleh Badan Pengatur. 7. Sarana transportasi angkutan umum berupa kapal PelaYaran ra$at/ perintis berdasarkan kuota Yang ditetapkan oleh Badan Pengatur. 8. Sarana transportasi daral berupa kereta api umum penumpang dan barang berdasarkan kuota Yang ditetapkan oleh Badart Terminal BBM/Depot Minyak...

Jenis Bahan Bakar Minyak Pelayanan Umum Konsumen Pengguna Krematorium dan tempat ibadah untuk proses pembakaran dan/ atau penerangan dengan verifrkasi dan surat rekomendasi dari Kepala SKPD Kabupaten/ Kota yang meorbidanginya. Panti asuhan dan panti jompo untuk penerangan dengan verifrkasi dan surat rekomendasi dari SKPD Kabupaten/Kota yang membidanginya. Rumah sakit tipe C dan tine D, dart puskesmas untuk peherangan dengan verifikasi dan surat rekomendasi dari SKPD Kabupaten/ Kota yang membidanginya. Terminal BBM/Depot dan Terminal BBM/Depot dan Terminal BBM/Depot dan dan Humas,