BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan terdapat banyak hal yang menunjang agar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaannya. Modal tersebut berasal dari dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen perusahaan memiliki peranan yang penting dalam menentukan nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin tingginya volume perdagangan saham. Hal ini

Keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang sering. dihadapi oleh perusahaan. Manajemen sering mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai aliran kas bebas atau free cash flow. free cash flow didistribusikan untuk menjalankan proyek-proyek yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang itu pasar modal di negara kita masih konvensional,sementara itu

BAB I PENDAHULUAN. agar tercapainya tiga tujuan utama yaitu kesinambungan hidup (going concern),

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan going public atau perusahaan yang telah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan, investor sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus ditahan dalam perusahaan (Riyanto, 2001:265). Kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Fungsi ini penting karena dalam kegiatan operasinya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipakai oleh perusahaan untuk memperluas jangkauan. perusahaannya. Dana tersebut dapat diperolah melalui sumber sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pasar financial (financial market) terdiri dari pasar uang (money market) dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dilakukan untuk menentukan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam sektor ekonomi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. sarana yang berguna untuk menggalang pengerahan dana jangka panjang dari

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Baridwan (2004) earning per share adalah jumlah pendapatan yang

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. melalui utang maupun penjualan saham di lantai bursa (Riyanto, 2002). pembiayaan pembangunan nasional (Riyanto, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

I. PENDAHULUAN. Indikator dari perekonomian suatu negara dapat dilihat dari pergerakan sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. manajemen keuangan harus mengambil keputusan pendanaan, keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

I. PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah suatu kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebuah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAAN-PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. return dalam bentuk deviden maupun capital gain. Di lain pihak, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dianggap mempangaruhi harga saham adalah corporate action. Corporate action ini

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penelitian ini yang membahas tentang Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu leading indicator dalam

ANALISIS PENGARUH HUTANG, EKUITAS SERTA INVESTASI TERHADAP LABA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan terdapat banyak hal yang menunjang agar perusahaan tersebut dapat mengalami kesuksesan dalam kegiatan operasionalnya. Salah satunya adalah fungsi manajemen keuangan yang baik. Menurut Riyanto (2001:6), fungsi-fungsi manajemen keuangan tersebut terbagi menjadi tiga keputusan yaitu keputusan investasi (investment decision), yang menitikberatkan pada penggunaan dana atau pengalokasian dana menurut jangka waktunya baik jangka panjang,menengah dan jangka pendek. Yang kedua adalah keputusan keuangan (financial decision), yang menitikberatkan pada pemilihan sumber dana untuk perusahaan diantaranya melalui penerbitan saham dan melalui hutang saham. Yang terakhir adalah keputusan dividen (dividend decision), yang menentukan apakah dana yang diperoleh dan dihasilkan kegiatan operasional perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham atau diinvestasikan kembali. Seperti yang telah dibahas di atas, salah satu fungsi manajemen keuangan yaitu financial decision menjadi fungsi yang sangat penting bagi perusahaan karena dana yang dibutuhkan perusahaan didapatkan dari usaha yang dilakukan fungsi ini. Seberapa besar atau kecil suatu perusahaan pasti membutuhkan dana untuk menjalankan usahanya.menurut Gitman (2002), Dana-dana tersebut dapat diperoleh perusahaan dengan 2 cara yaitu (1) internal financing (dari dalam 1

Bab I Pendahuluan 2 perusahaan) dan (2) external financing (dari luar perusahaan). Untuk internal financing, perusahaan dapat memperoleh dana dari kas perusahaan yang didapat dari laba ditahan (retained earnings) perusahaan yaitu dana yang tidak dibagikan perusahaan kepada pemegang saham sebagai dividen. Sedangkan untuk external financing, perusahaan dapat memperoleh dana dari pinjaman-pinjaman kepada pihak lain misalnya bank dan melakukan go public yang artinya perusahaan menjual saham kepada masyarakat secara umum. Perusahaan-perusahaan yang melakukan go public pun memiliki hambatanhambatan yang berasal dari eksternal perusahaan. Salah satu contoh nya adalah pada hari Kamis, 12 Agustus 2010 mengenai adanya penghentian sementara perdagangan saham salah satu perusahaan perbankan (BBNI) di BEI oleh pemerintah dengan alasan agar tidak menimbulkan fluktuasi harga saham yang tak wajar (www.tempointeraktif.com). Hal ini bisa mempengaruhi kinerja perusahaan di mata masyarakat luas. Sedangkan hambatan perusahaan go public yang berasal dari internal perusahaan adalah tingkat keuntungan yang didapatkan perusahaan tidak dapat digunakan seluruhnya hanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan karena di sisi lain perusahaan go public harus memperhatikan adanya keinginan pemegang saham untuk mendapatkan keuntungan berupa dividen atas dana yang mereka investasikan pada perusahaan tersebut. Tetapi, jika perusahaan tidak dapat membiayai kegiatan operasional dengan optimum, hal ini akan menyebabkan pertumbuhan perusahaan menjadi terganggu. Dengan demikian terdapat adanya trade-off yang harus diperhatikan antara pihak perusahaan dan pihak pemegang saham. Selain itu adanya keputusan pemerintah yang terbaru pada bulan Juli tahun

Bab I Pendahuluan 3 2008 mengenai adanya penurunan pajak final dividen menjadi 10% yang tadinya 20% oleh pemerintah akan sangat menghambat pertumbuhan perusahaanperusahaan dan industri-industri yang telah go public di Indonesia. Tetapi menurut Darmin Nasution (2010) untuk para pemegang saham, hal ini dapat menjadi berita yang menggembirakan karena keuntungan yang akan mereka dapatkan akan semakin besar dari sebelumnya yang terkena potongan pajak sebesar 20%, (www.inilah.com) Oleh karena itu, perusahaan harus mampu membuat kebijakan atas dana yang didapat dari keuntungan perusahaan tersebut. Jika perusahaan membagikan proporsi dividen lebih besar dibandingkan proporsi yang ditahan guna pembiayaan kegiatan operasionalnya maka pertumbuhan perusahaan akan tersendat dan berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan karena kebijakan dividen yang ditetapkan perusahaan mempengaruhi kesempatan investasi, struktur pendanaan, harga saham dan posisi likuiditas perusahaan. Sebaliknya, jika proporsi yang ditahan lebih besar dibandingkan atau semua laba nya ditahan, hal ini akan menyebabkan kekecewaan bagi investor karena tidak mendapatkan laba atas dana yang telah mereka investasikan dan ada-kalanya investor tidak mempercayai kinerja perusahaan tersebut. Akhirnya, perusahaan-perusahaan yang telah go public menentukan kebijakan dividen berbeda-beda sesuai dengan tingkat kebutuhan dana perusahaan untuk memajukan usaha nya agar terus berkembang dan untuk menjaga hubungan dengan investor agar tingkat kepercayaan mereka terhadap perusahaan tetap terjaga serta saham yang ditawarkan perusahaan tetap menarik di Bursa Efek. Salah satunya yang menjadi perhatian baru-baru ini adalah harga

Bab I Pendahuluan 4 saham untuk saham perbankan di Bursa Efek Indonesia yang mendorong kenaikan untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengindikasikan bahwa industri perbankan menjadi salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa adanya keberhasilan penentuan kebijakan internal perusahaan dan salah satunya adalah kebijakan dividen yang diterapkan. Untuk itu, peranan seorang manajer keuangan sangat penting dalam memutuskan apakah kebijakan yang diambil oleh perusahaan baik bagi nilai perusahaan di masa mendatang dan di mata para investor. Selain itu, manajer keuangan juga memberikan informasi bagi para pemegang saham dengan memberikan suatu pengumuman pembagian dividen. Hal ini dapat menimbulkan suatu sinyal baik positif maupun negatif. Menurut Junarsin, sinyal positif yang ditimbulkan adalah jika perusahaan membagikan dividen maka perusahaan itu menunjukkan suatu kinerja yang baik dan jika pembagian dividen tersebut dikurangi, hal ini menunjukkan situasi yang kebalikan yaitu kinerja perusahaan memburuk (www.cwma.or.id). Masih menurut Junarsin pada dasarnya, perusahaan cenderung meningkatkan dividen jika terdapat tingkat profitabilitas yang tinggi di masa depan dan menurunkan dividen jika manajemen yakin bahwa tidak terdapat cash flows yang dapat mendukung pembayaran dividen. Perubahan pembayaran dividen ini mengandung informasi yang memungkinkan investor merevisi prediksi mereka tentang prospek perusahaan dan akibatnya terjadi penyesuaian harga saham ketika perubahan dividen diumumkan. Di sekitar tanggal pengumuman dividen, peningkatan dividen secara umum menimbulkan abnormal returns yang positif bagi investor. Hal ini disebabkan karena pada umumnya peningkatan dividen

Bab I Pendahuluan 5 diinterpretasi sebagai sebuah kebijakan yang mengandung informasi baik dalam kaitannya dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Namun demikian, peningkatan dividen dapat pula menjadi sinyal negatif bagi investor. Perusahaan yang meningkatkan pembayaran dividen dapat dianggap sebagai perusahaan yang sudah tidak berprospek di masa mendatang. Karena dividen pada dasarnya adalah sisa dana yang dibagikan karena kebutuhan reinvestasi sudah terpenuhi, maka dividen yang tinggi dapat mengandung arti tidak adanya investasi yang prospektif di masa mendatang. Setelah mengetahui adanya sinyal-sinyal tersebut maka investor akan memiliki gambaran untuk menentukan langkah apa yang harus diambil untuk saham-saham yang mereka miliki di perusahaan go public tersebut. Hal ini tentu saja akan dapat mempengaruhi harga-harga saham yang berada di Bursa Efek Indonesia. Di saat banyak investor yang menjual sahamnya diindikasikan harga akan mengalami penurunan tetapi di saat banyak investor yang ingin mempertahankan sahamnya diindikasikan harga akan mengalami kenaikan. Dari fenomena-fenomena tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham. Dalam hal ini penulis melakukan analisis pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham dengan mengambil sampel industri/perusahaan perbankan yang telah go public di Bursa Efek Indonesia. Industri perbankan ini dipilih karena pada pertengahan tahun 2010 seperti yang telah dilansir (www.tempointeraktif.com) saham-saham di industri ini menjadi motor pendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selain itu, industri perbankan adalah salah satu industri yang maju di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan adanya 30 bank yang telah melakukan go public di

Bab I Pendahuluan 6 Bursa Efek Indonesia. Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah: 1. Bagaimana kebijakan dividen yang diterapkan perusahaan-perusahaan perbankan pada sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah terdapat pengaruh kebijakan dividen yang diterapkan di perusahaan-perusahaan perbankan pada sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia terhadap harga saham masing-masing perusahaan perusahaan tersebut? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kebijakan-kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia yaitu dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut dan membandingkan dengan tingkat dividen yang dibagikan kepada pemegang saham di masing-masing perusahaan. Selanjutnya dilanjutkan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan akibat penerapan dari kebijakan dividen tersebut

Bab I Pendahuluan 7 terhadap harga saham dari masing-masing perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia yaitu dengan cara membandingkan persentase dividend payout ratio dengan harga saham per tahun pada saat closing. 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis jenis-jenis kebijakan dividen yang diterapkan di perusahaan-perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menganalisis pengaruh penerapan kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Pokok perhatian penulis adalah apakah kebijakan dividen yang dijalankan oleh perusahaan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan, mengingat laba yang diperoleh perusahaan perbankan selain diberikan kepada pemegang saham sebagai dividen, dapat juga ditahan untuk diinvestasikan kembali. Kebijakan dividen yang menghasilkan tingkat dividen yang semakin bertambah dari tahun ke tahun akan meningkatkan kepercayaan para investor, dan secara tidak langsung memberikan informasi kepada para investor bahwa kemampuan perusahaan perbankan dalam menciptakan laba perusahaan semakin meningkat. Informasi yang demikian akan mempengaruhi permintaan dan penawaran saham perusahaan di pasar modal, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.

Bab I Pendahuluan 8 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi: 1. Perusahaan-perusahaan perbankan yang telah go public Manfaat untuk perusahaan adalah sebagai bahan masukan dalam mengkaji ulang kebijakan dividen yang diterapkannya, serta diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kebijakan dividen di masa yang akan datang. 2. Investor Manfaat untuk investor adalah sebagai bahan pertimbangan sebelum menanamkan modalnya di perusahaan perbankan apakah kinerja perusahaan perbankan tersebut cukup layak untuk investasi. Selain itu, sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam melakukan transaksi di Pasar Modal yaitu untuk menahan saham atau menjual saham.